Tidak ada kata terlambat untuk sebuah pembaharuan demi masa depan yang lebih gemilang. Atas dasar itulah, Wajib belajar 12 tahun tidak seberapa soal andai digulirkan mulai tahun ini di 13 provinsi sebagai rintisan daripada tidak sama sekali.Yang jelas, dengan Wajar 12 tahun, dapat diindikasikan kalau generasi mendatang akan melek hurup semuanya dengan kapasitas logika yang berwarna keindonesiaan.
Seharusnya, Wajar 12 tahun sudah diberlakukan 20 tahun lalu sehingga di tahun ini bangsa Indonesia sudah menikmati hasilnya. Petani di pucuk gunung lulus SMA. Mbok-Mbok penjual cabai di pasar lulus SMA. Tukang angkut di pelabuhan lulus SMA. Preman di kota lulus SMA. Bahkan, penunggu MCK di toilet umum juga lulus SMA. Dengan begitu, saat ini, dunia kerja mereka dipenuhi dengan dasar pemikiran yang lumayan bagus. Itu andai 20 tahun lalu Wajar 12 tahun sudah dilaksanakan.
Tengoklah negara Kuba yang kembang-kempis karena diblokir USA, pendidikannya justru lebih bagus dan tingkat melek huruf masyarakatnya aduhai. Hasilnya, meskipun dibombardir dengan embargo apapun, masyarakat Kuba dapat bertahan hidup sampai sekarang. Indonesia sebenarnya dapat melakukan basis pembangunan dengan berfokus pada pendidikan Wajar 12 tahun pada 20 tahun yang lalu. Namun, pembangunan pendidikan waktu itu hanya menyentuh masyarakat kota yang mampu membayar saja.
Tidak apa-apalah. Yang terpenting, Wajar 12 tahun yang akan digulirkan tahun ini dijalankan dengan benar. Semua pihak harus bahu-membahu untuk menyuksskan program ini. Keterlibatan masyarakat perlu diunggulkan daripada keterlibatan pemerintah semata. Jangan sampai, masyarakat hanya menonton program Wajar 12 tahun ini. Bravo Pendidikan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar