Rasanya lebih lenkap jika peserta Raimuna Nasional 2012 di Jayapura nanti juga menikmati makanan papeda. Apa itu papeda? Papeda adalah sagu dari pohon rumbia yang banyak dijumpai di pinggir sungai atau tambak seputar Jayapura. Ketika melihat pertama, orang akan mengatakan sebuah adonan lem. Bukan. Itu masakan papeda yang lezat. Memang betuknya sangat
unik, mirip lem, dan diletakkan dalam baskom ukuran
sedang.
Untuk mendapatkan papeda, pohon rumbia ditebang dulu, kemudian batangnya dibelah dua. Pada batang yang tua terdapat endapan sagu. Sagu itulah yang diambil perlahan dengan cara digerus menggunakan alat khusus. Dari bahan sagu itu pula, warga Papua yang tinggal di Sentani, Abepura, Jayapura, Keerom, Merauke, Nabire, Supiori, dan daerah Papua lainnya menyiapkan menu-menu papeda di restoran atau warung-warung kaki lima.
Papeda ini berkhasiat melancarkan kencing dan membantu mengurangi sakit ginjal. Selain itu papeda bisa juga membantu mengurangi kolesterol. Jadi, tidak anehlah kalau banyak yang suka papeda. Harga papeda di restoran sedikit mahal per porsi bisa mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu untuk empat orang.
Cara makannya, siapkan piring makan yang sudah diisi kuah ikan atau kuah opor ayam. Lalu, ambillah papeda dengan menggunakan sumpit, lalu gulung perlahan dan letakkan di piring yang sudah berisi kuah tersebut. Agar papeda tersebut gampang masuk ke mulut, potong agak kecil dengan jari tangan. Setelah itu, santaplah.Konon, papeda juga menyehatkan.
Agar hidangan papeda senantiasa memunculkan nafsu makan, para pedagangnya selalu melengkapi papeda dengan ikan segar seperti tenggiri goreng, sop cakalang, sop cumi, atau opor ayam. Selain itu disajikan pula buah keladi atau singkong, pisang kepok rebus dan sayuran oseng-oseng kembang pepaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar