Betapa sangat berat guru dalam menanamkan karakter karena dampak informasi dan komunikasi yang bebas di seputar kehidupan siswa. Ketika guru mengajak siswa untuk jujur, di berita muncul keteladanan ketidakjujuran. Siswa menjadi gundah untuk mempercayai guru atau berita. Begitu pula, ketika siswa diajak berdisiplin oleh guru, siswa lebih banyak melihat dan mendengarkan ketidakdisiplinan para tokoh setiap detik di rumah maupun di sekolah. Sungguh, pembelajaran berbasis karakter penuh tantangan.
Guru yang tidak kuat daya lekat dalam diri siswa tentu akan menemukan kesulitan. Siswa lebih percaya informasi dari luar dibandingan dari diri guru. Oleh karena itu, mau tidak mau, guru harus menggunakan jutaan kiat dalam menanamkan karakter. Guru diharapkan menggunakan metode yang menurutnya paling pas dan sesuai dengan karakteristik siswanya.
Guru yang tidak menjiwai keguruan yang diembannya tentu saja tidak akan mampu mengajarkan karakter dengan maksimal. Itu yang menjadi problem saat ini. Guru setengah-setengah sebaiknya tidak mencoba-coba menerapkan pendidikan karakter karena akan diterima setengah juga oleh siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar