Gara-gara hasil UKA jeblok, tampaknya, ke depan, guru baru harus dari lulusan terbaik di perguruan tinggi yang berstatus LPTK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengakui
kecewa dengan hasil nilai uji kompetensi akhir (UKA) guru tahun 2012 ini
yang cukup rendah. Yakni rata-rata nasional hanya mencapai angka 42,25.
“Jika dikatakan kecewa ya mau bagaimana lagi. Kenyataannya memang
seperti ini. Tapi setidaknya, saya bisa mengatakan bahwa UKA ini cukup
jujur. Inilah kondisi guru-guru kita. Kita harus hadapi,” ungkap Nuh di
Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3).
Nuh mengatakan, pemerintah akan lebih memfokuskan pada guru-guru baru
dan akan menjadi prioritas pemerintah ke depannya. “Rencana pemerintah
ke depannya memang ingin memasukkan lulusan yang baik. Yang sudah
terlanjur disertifikasi biar saja. Tapi pastinya ke depan akan tertutup
(diisi, red) dengan guru-guru yang lulusannya baik.Sehingga, akan jauh
lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Namun begitu, Nuh juga mengakui cukup lega karena pemerintah akhirnya
memiliki data untuk pemetaan kondisi guru di Indonesia. Data ini, lanjut
Nuh, juga sebagai data pendukung data lainnya. Yakni, data pemetaan
Ujian Nasional (UN) dan data kondisi fisik sekolah.
“Nanti semuanya akan disatukan semua. Sehingga pemerintah dapat memiliki
data utuh mulai dari hasil UN dan nilai akademik siswa, tingkat
kompetensi gurunya, dan kondisi fisik,” jelasnya. (sumber: /jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar