Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Mohammad Nuh menilai guru sekolah luar biasa (SLB) di Jawa
Barat memiliki prestasi luar biasa. Hal ini merujuk pada nilai tertinggi
yang diraih guru SLB Jawa Barat dalam Ujian Kompetensi Awal (UKA) 2012.
"Guru-guru SLB dari Jabar berkualitas baik, terbukti dengan
nilai rata-rata hasil UKA 2012 yakni sebesar 65,78," katanya dalam jumpa
pers pemaparan hasil UKA di Kantor Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta, Jumat.
Nilai tersebut, menurut Menteri,
cukup jauh dari rata-rata nasional yaitu 49,07. Setelah Jabar, nilai
guru SLB lainnya oleh Nusa Tenggara Barat yakni 48,39 dan Bangka
Belitung yakni 47,35 persen. Untuk nilai terendah diperoleh Aceh dengan
23,38 persen.
"Semakin tinggi tingkat pendidikan guru SLB, maka kualitasnya cenderung naik," katanya.
Urutan
10 peserta dengan nilai UKA dari yang tertinggi; Isma Mulyani dari SLB
BC YGP BL Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 95; Sepdi
Juandi dari SLB Al-Ghifari, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 94; dan
Ade Mulyana dari SLB BC YGP BL Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar dengan
nilai 94.
Selanjutnya, Rudi Senjaya dari SLB BC YGP BL Limbangan,
Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 94; Nina Sumarlina, dari SLB C YKB
Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 94; Yadi Hartono Setia Putra dari
SLB YPK Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jabar dengan nilai 94; dan Rahmawati
Sadiah dari SLB N B Garut, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 93.
Selain
itu, Dirman Sudirman, dari SLB Muhammadiyah Bayongbong, Kabupaten
Garut, Jabar dengan nilai 93; Agus Haerul Jamaludin dari SLB Aisyiyah,
Kabupaten Tasikmalaya, Jabar dengan nilai 93; dan Ecin Kuraesin dari SLB
Sindangsari Cikoneng Kabupaten Ciamis Jabar, dengan nilai 93.
Ia menambahkan pihaknya akan memberi penghargaan kepada para guru dengan nilai UKA terbaik agar mereka termotivasi.
UKA
2012 diikuti oleh 285.884 peserta dari berbagai tingkatan guru dari 33
provinsi di seluruh Indonesia. Tujuan UKA 2012 adalah untuk meningkatkan
dan memastikan kesiapan guru dalam mengikuti pendidikan dan latihan
profesi guru (PLPG). (sumber: Republika.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar