Rabu, 28 Maret 2012

Dosen Bergelar Doktor akan Dpacu Jumlah dan Tempat Pendidikannya

Sangat tidak berimbang, jika dosen bergelar doktor hanya 8,7% dibanding jumlah keseluruhan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, selama ini PT yang boleh menjalankan program S3 hanya yang berjenis universitas dan institut saja. "Dalam RUU ini (Dikti, red) sekolah tinggi dan politeknik juga boleh menjalankan program doktor," tutur menteri asal Surabaya itu, Selasa (27/3).

Dua jenis PT ini, keragaman disiplin ilmunya lebih sedikit dibandingkan dengan universitas atau institut. Dengan adanya perkembangan ini, Nuh menjelaskan kelangkaan dosen bergelar doktor di Indonesia bisa teratasi.

Saat ini, jumlah dosen yang ada di Indonesia mencapai 165.331 orang. Dari jumlah tersebut, dosen  yang bergelar doktor hanya berkisar 14.542 orang atau sekitar 8,7 persen. Dengan semakin luasnya akses meraih gelar doktor ini, Nuh mengatakan target prosentase dosen doktor tadi bisa naik menjadi 15 persen.

Menurut mantan Menkominfo itu, kebijakan memuka luas akses meraih gelar doktor ini menimbulkan beberapa konsekuensi. Diantaranya adalah, Kemendikbud juga harus memperlanjar kelanjutan studi mahasiswa dari program S1 ke S2. Jika akses mahasiswa dari program S1 ke S2 masih seret, maka akses S3 yang dibuka luas tadi bakal percuma.

Untuk itu, Nuh mengatakan Kemendikbud sedang merancang ada beasiswa cukup besar untuk mahasiswa lulusan S1 yang berprestasi dan berniat melanjutkan studi ke S2. "Kan tidak bisa ujuk-ujuk (tiba-tiba, red) studi S3, harus tetap melewati jenjang yang sudah ada," katanya.

Konsekuensi berikutnya adalah, penguatan kapasitas dosen-dosen yang ada di kampus berjenis sekolah tinggi dan politeknik. Diantara penguatan ini adalah, secarea bertahap menyediakan dosen-dosen bergelar doktor di kampus itu. Jika kondisinya terbatas, untuk sementara bisa bekerjasama dengan kampus-kampus yang memiliki stok dosen doktor melimpah. Nuh menegaskan, intinya mahasiswa program doktor tidak bisa diajar oleh dosen tamatan S2.

Tantangan berikutnya dalam menjalankan rencanan ini adalah, penyiapan laboratorium dan pendanaan kampus-kampus yang baru menjalankan program doktor. Dia menegaskan, pendidikan program S3 tetap membutuhkan laboratorium yang berkualitas. Untuk urusan ini, Nuh berjanji Kemendikbud tidak akan tinggal diam.

Jika program ini berjalan lancar, Nuh mengatakan kedepan bakal banyak dosen-dosen bergelar doktor dengan rata-rata berumur 27 tahun. Sementara untuk saat ini, umur dosen meraih gelar doctor rata-rata 36 tahun ke atas. Percepatan regenerasi dosen bergelar doktor ini, diyakini bisa mendongkrak kualitas pendidikan tinggi tanah air. (Sumber: JPNN/wan)

Kamis, 22 Maret 2012

UN 2012: Cadangan Soal UN Tidak Dihilangkan

Siapa bilang cadangan soal UN dihilangkan? Mendikbud Muhammad menyanggah hal tersebut. Menurut dia, soal cadangan bukan dihilangkan melainkan dikurangi jumlahnya."Selalu ada exit (jalan keluar), jangan diartikan tidak ada soal cadangan," jelas Nuh ketika ditemui di Hotel Sahid, kemarin (21/3).

Mantan Rektor ITS itu menuturkan, jumlah naskah cadangan soal UN tidak akan sebanyak soal aslinya. Jumlah naskah cadangan itu harus dihitung secara cermat dan matang sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti UN. Sebab, kata dia, naskah soal cadangan tersebut rentan disalahgunakan.

"Berapa muridnya di sekolah, kita siapkan. Kan peserta UN tidak datang secara tiba-tiba. Kita hitung secara matang sehingga lebih presisi. Karena semakin banyak naskah cadangan bisa disalah gunakan. Makanya kalau terjadi persoalan baru digunakan," jelas Nuh. (Sumber:JPNN)


Kota Malang Pantau Kinerja Guru Bersertifikat

Guru berseritifikat tidak boleh bersantai-santai dalam bertugas. Mereka akan dipantau kinerjanya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang menerjunkan tim pengawas Kota Malang untuk memonitoring kinerja guru sertifikasi. Surat penugasan sudah diberikan sejak kemarin kepada para pengawas untuk menilai kinerja guru sebelum mendapatkan tunjangan profesi pendidik (TPP).


”Pengawas sudah diberi tugas resmi oleh kepala Dikbud untuk melakukan monitoring guru penerima TPP,” ungkap Kabid Fungsional Tenaga Kependidikan Dikbud Kota Malang, Supriyadi.

Masing-masing pengawas kata dia sudah dibekali instrumen penilaian yang menjadi bahan saat di lapangan. Namun karena jumlah pengawas yang hanya 27 orang maka pengawasan juga akan dibantu oleh kepala sekolah.

Diharapkan para kepala sekolah bisa melaporkan kinerja masing-masing guru penerima tunjangan sertifikasi ini. Misalnya saja terkait kewajiban mengajar 24 jam dalam satu minggu hingga karakter dan perilaku guru. Hasil monitoring ini selanjutnya akan menjadi penentu apakah yang bersangkutan bisa menerima tunjangannya pada triwulan pertama tahun 2012 atau tidak.

Sebab jika tidak ada kendala pada April mendatang pengajuan SK penerima tunjangan akan dilakukan oleh masing-masing dikbud di daerah.  ”Guru harus instropeksi diri, kalau memang kewajibannya sebagai penerima TPP tidak bisa dipenuhi maka tidak bisa menerima tunjangan satu kali gaji,” tegasnya.

Di Kota Malang tercatat sudah ada 3333 guru yang disertifikasi sampai tahun 2010. Sementara pada 2011 lalu ada sekitar seribu guru yang disertifikasi. Dalam perjalanan ada guru yang pensiun atau meninggal dunia. Sehingga sampai saat ini tercatat hanya ada 2465 guru pemegang sertifikat pendidik.
(Sumber: JPNN)

Rabu, 21 Maret 2012

Cara Jitu Cemerlangkan Pikiran Anak

Guru sebaiknya paham bahwa kecemerlangan anak dapat dikawal dan direkayasa menjadi hebat. Kesulitan berkonsentrasi dapat terjadi pada siapa pun, termasuk anak-anak. Saat belajar, misalnya, ada saja yang dilakukan si anak. Tak jarang orang tua gemas melihatnya. Berikut ini beberapa hal yang dapat membantu orang tua mengarahkan anak agar lebih berkonsentrasi.

1. Membuat kesepakatan dan aturan yang jelas antara orang tua dan anak. Kedua pihak harus konsisten melakukan kesepakatan tersebut. Misalnya berapa jam waktu belajar, berapa jam mendengarkan guru, dan sebagainya.

2. Membuat tanda dengan alat-alat tertentu. Tujuannya agar anak tahu sampai ke mana dia telah mengerjakan suatu tugas. Misalnya, orang tua menggunakan bel atau stopwatch untuk memberi peringatan.

3. Membagi waktu belajar menjadi beberapa kali dalam sehari. Tak perlu terlalu lama, minimal anak dapat menyerap ilmu walau sedikit.

4. Batasi halaman atau referensi yang telah diberikan sehingga anak tahu bagian mana yang sudah ia pelajari.

5. Sebaiknya menggunakan simulasi tertentu seperti di sekolah. Tujuannya agar orang tua dapat menilai sejauh mana anak berkonsentrasi pada tugas dan kegiatan belajarnya.

6. Berikan nutrisi yang cukup sesuai dengan tingkatan usianya. Biasakan anak memiliki waktu tidur yang cukup pula, tidak kurang, tidak pula berlebih.
Sumber: Tempo.co

Sertifikasi Guru 2012: 5 Provinsi Terendah Hasil UKA

Berdasarkan hasil UKA, Inilah 5 provinsi dengan perolehan skor UKA terendah. Provinsi yang memperoleh nilai rata-rata terendah, antara lain Maluku (34,5), Maluku Utara (34,8), Kalimantan Barat (35,40), Kalimantan Tengah (35,5), dan Jambi (35,7).

Nilai rendah tersebut memberikan makna bahwa guru-guru di daerah itu memerlukan bantuan peningkatan kualitas diri, pembelajaran, dan mengolah kelas dengan baik. Untuk itu, saat PLPG nanti, guru di 5 provinsi tersebut perlu mendapatkan perhatian. Bila perlu, fasilitas ditambah dengan buku-buku pendukung selain modul yang disiapkan. Bila perlu, PLPG di daerah itu dipasok asesor dari LPTK lain yang dipandang mampu.

Andai waktu PLPG sama dengan yang berskor tinggi, baik dari sisi waktu atau kemasan, dapat diprediksi bahwa hasilnya akan juga sama. Guru akan tetap berkualitas rendah. Kondisi di 5 provinsi itu memerlukan perlakuan lain dalam pelaksanaan PLPG.

Tips Sukses Menjadi Guru Baru di Sekolah

Guru baru biasanya dianggap belum mempunyai pengalaman apa-apa dan dianggap masih bau kencur oleh guru lainnya yang berkategori guru lama. Anggapan itu tidak jadi soal karena memang begitu kondisinya. Terima saja anggapan itu. Lalu, beri kesan kepada guru senior bahwa guru baru dapat mengimbangi dengan seabrek prstasi. Caranya, mengalirlah dalam kedirian guru. Lalu ciptakan sinergi dengan rekan sejawat guru. Ini tidak sebatas agar perbedaan pendapat dapat dihindari, tetapi juga melatih diri dan menciptakan mental untuk dapat berpikir lebih positif. Misalnya, saat guru baru terlibat suatu konflik dengan kawan lain sesama guru atau atasan,  cara mengatasi agar mood dalam pekerjaan tidak terganggu. Sinergi yang baik akan membantu menciptakan kondisi kerja yang baik pula. 
 
- Komunikasi dua arah
Komunikasi yang baik tidak dapat didefinisikan saat pesan tersebut sampai kepada bawahan dengan baik. Tetapi komunikasi dalam hal pekerjaan harus terjadi dua arah, antara atasan dan bawahan. Dengan komunikasi ini, guru baru dapat menyampaikan keluhan dan kendala yang terjadi pada bidang pekerjaan. Terkadang guru senior dan yunior menjadi jarak untuk kelancaran komunikasi, tetapi coba sedikit demi sedikit untuk saling mengkomunikasikan pekerjaan dengan baik.

- Memahami kepentingan
Perbedaan kepentingan sering kali menyebabkan persimpangan dalam pendapat. Biasanya guru senior dengan sendirinya terbentuk menjadi karakter yang lebih disiplin dan pekerja keras karena tanggung jawab yang diembannya untuk memajukan perusahaan atau malah sebaliknya. Pahami kepentingan guru senior itu.



- Membangun reputasi

Dalam pekerjaan, melakukan kesalahan itu hal biasa. Tetapi tidak lantas kesalahan yang sama lalu dilakukan berulang-ulang. Saat guru baru melakukan kesalahan fatal yang membuat guru senior atau atasan kesal, coba meminta maaf dengan mengakui kesalahan tersebut. Langkah selanjutnya, perbaiki diri dengan kinerja yang semakin baik.

- Fokus pada masalah

Guru baru juga harus pintar memilah saat terjadi konflik dengan guru senior atau atasan karena perbedaan pendapat. Hindari agar konflik tidak melebar, coba mencari solusi sehingga perbedaan dalam urusan pekerjaan dapat diselesaikan di lingkungan kerja saja.

- Empati

Ini perlu dilakukan saat guru baru dihadapkan dengan perbedaan dan selisih pendapat dengan guru senior atau atasan. Cobalah untuk menempatkan diri jika Anda duduk di bangku mereka.

- Jangan ragu bertanya

Sebagai guru baru, Anda juga berhak mengajukan pertanyaan. Bukan hanya menerima perintah. Tanyakan kepada guru senior atau atasan dengan cara simpatik, apa yang harus guru baru lakukan untuk kepentingan sekolah. Jika merasa menghadapi kendala di lapangan, mintalah pendapat atau solusi. Ini akan membuat guru senior atau atasan merasa lebih dihargai, dari pada hanya sekadar diam saja dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan. (diolah dari VIVAnews)

IQ Tinggi Berawal dari Perlakukan Asupan Sejak Bayi

Asupan menentukan tingkat kecerdasan anak. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bayi yang diberi susu dan makanan sesuai permintaan akan tumbuh menjadi anak yang memiliki IQ lebih tinggi dan lebih berprestasi di sekolah. Di usia delapan tahun, anak-anak ini memiliki IQ 4-5 poin lebih tinggi daripada anak yang diberi makan secara terjadwal.

Ilmuwan dari Universitas Essex dan Oxford mengamati tiga kelompok ibu dan bayi. Yaitu, kelompok yang memberi makan bayi mereka secara terjadwal misalnya setiap empat jam sekali, kelompok ibu yang memberi makan tanpa jadwal serta kelompok ibu yang memberi makan anak sesuai permintaan.

Avon Longitudinal Study of Parents meneliti lebih dari 10 ribu anak yang lahir pada awal 1990-an. Temuan menunjukkan bahwa pemberian susu atau makanan sesuai permintaan dikaitkan dengan nilai IQ yang lebih tinggi pada usia delapan tahun. Prestasi anak juga lebih baik dalam pelajaran saat usia lima, tujuh, 11 dan 14 tahun.

Hal ini setelah mempertimbangkan faktor latar belakang seperti pendidikan orangtua, pendapatan keluarga, jenis kelamin dan usia anak, kesehatan ibu dan gaya pengasuhan.

Studi yang sama juga memperlihatkan pemberian makan terjadwal dilakukan para ibu muda tunggal dan cenderung kurang berpendidikan. Sementara anak-anak yang diberi makan tidak terjadwal memiliki skor yang sama dengan anak yang diberi makan saat lapar.

Dr Maria Iacovou dari Institut Riset Sosial dan Ekonomi Universitas Essex mengatakan, "Perbedaan antara jadwal dan keinginan makan anak sama baik pada bayi yang diberi ASI maupun susu botol," katanya seperti dikutip Dailymail.

Kendati lima poin IQ tidak signifikan, menurut Iacovou, ini akan memperbaiki peringkat anak di dalam kelas menjadi peringkat 11 atau 12 dibandingkan mereka yang diberi makan terjadwal pada peringkat 15 dari 30 siswa.

Studi yang dipublikasikan di European Journal of Public Health, juga menyimpulkan ibu yang memberi makan terjadwal memiliki tidur lebih berkualitas dibanding para ibu yang memberi makan sesuai permintaan anak.

(Sumber:VIVAnews)

Inovasi Pembejaran: Belajar Bahasa Jawa dengan Permainan Komputer

Tampaknya, belajar simbol aksara Jawa sudah tidak susah lagi. Estu Pitarto, guru SD Islam Al Azhar 14 Semarang ini membuat media pembelajaran berupa CD interaktif berjudul "Ayo Sinau Aksara Jawa" untuk membuat belajar aksara Jawa menjadi menyenangkan. Siswa akan semakin cepat dan mudah mengenali simbol aksara Jawa. Lalu, siswa dapat menulis dengan aksara Jawa itu.

Dengan metode permainan puzzle, anak-anak bisa belajar sambil bermain, khususnya mata pelajaran Aksara Jawa ini, Pada awalnya, CD interaktif ini hanya ditujukan khusus kelas 3 SD. Sehingga isi materinya masih sederhana sesuai kurikulum yang diajarkan di SD kelas 3.

Namun ternyata Estu juga memberikan pelajaran tambahan bagi siswa baru, terutama bagi siswa yang berasal dari luar Jawa. Orang luar Jawa biasanya sudah malas belajar aksara Jawa karena mereka tidak merasa sebagai bagian orang Jawa. Padahal jika memasuki sekolah di Jawa, pelajaran aksara Jawa merupakan muatan lokal yang bersifat wajib. Dengan menggunakan CD interaktif tersebut, Estu mengharap siswa-siswanya yang berasal dari luar Jawa bisa mengejar ketertinggalannya dengan anak-anak lain yang telah mempelajari aksara Jawa sebelumnya. CD interaktif yang memakai software Macromedia Flash tersebut tidak hanya untuk siswa kelas 3 SD saja, tetapi juga bisa digunakan oleh siapa saja yang ingin mempelajari aksara Jawa.

CD interaktif besutan Estu ini merupakan game interaktif yang memenangkan National Innovative Teachers Competition 2011 yang diadakan Microsoft. Game ini memenangkan dalam kategori "Most Innovative".  Kegiatan National Innovative Teachers Competition tersebut merupakan agenda tahunan Microsoft yang telah dilakukan sejak 2004. Pada tahun 2011 lalu, ada sekitar lebih dari 100 guru di seluruh Indonesia yang mengikuti kompetisi ini, namun hanya sekitar 80 karya yang dinilai lolos oleh juri. Kemudian, kegiatan yang diselenggarakan oleh Microsoft Indonesia dan Badan Pengembangan SDM Indonesia dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini mengumumkan empat pemenang dari setiap kategori. (Sumber:Kompas.com)

Sertifikasi Guru 2012: Gara-Gara Hasil UKA Jeblok, Guru Baru Harus dari Lulusan Terbaik

Gara-gara hasil UKA jeblok, tampaknya, ke depan, guru baru harus dari lulusan terbaik di perguruan tinggi yang berstatus LPTK. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengakui kecewa dengan hasil nilai uji kompetensi akhir (UKA) guru tahun 2012 ini yang cukup rendah. Yakni rata-rata nasional hanya mencapai angka 42,25.

“Jika dikatakan kecewa ya mau bagaimana lagi. Kenyataannya memang seperti ini. Tapi setidaknya, saya bisa mengatakan bahwa UKA ini cukup jujur. Inilah kondisi guru-guru kita. Kita harus hadapi,” ungkap Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3).

Nuh mengatakan, pemerintah akan lebih memfokuskan pada guru-guru baru dan akan menjadi prioritas pemerintah ke depannya. “Rencana pemerintah ke depannya memang ingin memasukkan lulusan yang baik. Yang sudah terlanjur disertifikasi biar saja. Tapi pastinya ke depan akan tertutup (diisi, red) dengan guru-guru yang lulusannya baik.Sehingga, akan jauh lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Namun begitu, Nuh juga mengakui cukup lega karena pemerintah akhirnya memiliki data untuk pemetaan kondisi guru di Indonesia. Data ini, lanjut Nuh, juga sebagai data pendukung data lainnya. Yakni, data pemetaan Ujian Nasional (UN) dan data kondisi fisik sekolah.

“Nanti semuanya akan disatukan semua. Sehingga pemerintah dapat memiliki data utuh mulai dari hasil UN dan nilai akademik siswa, tingkat kompetensi gurunya, dan kondisi fisik,” jelasnya. (sumber: /jpnn)

UGM Juarai Kontes Robot 2012

UGM berhasil meraih juara kompetisi Java Robot Contest 2012 yang diadakan 3-4 Maret 2012 lalu di Gedung Robotic ITS Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Tim UGM ini terdiri dari Damar Satrio Guntoro (Jurusan Teknik Mesin dan Industri angkatan 2009), Febry Mulia Wardhana, Septian Jamaludin Zakky, Sukma Langgeng, Nanda Titis, Praba Kusuma, serta Fikri Meitri Makhluf (semuanya dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri angkatan 2010). Mereka tergabung dalam Tim Paksima (Pusat Kreasi Mahasiswa) UGM.

Menurut koordinator Paksima UGM, Damar Satrio, UGM melalui Tim Paksima 14 berhasil menjadi juara dan Tim Paksima 16 lolos menjadi runner-up pada kategori linetracer mikro labirin. Sementara Tim Paksima 17 dalam kompetisi tersebut berhasil merebut runner-up pada kategori linetracer micro on the spot. UGM unggul dari beberapa pesaing beratnya seperti dari PENS Surabaya dan UNY. "Kecuali Paksima 15, tiga tim lainnya berhasil meraih juara satu dan dua pada kompetisi tersebut," kata Damar, di kampus UGM, Selasa (20/3/2012).

Damar mengatakan, pada kompetisi tersebut UGM mengirimkan 4 tim, yaitu Paksima 14, Paksima 15, Paksima 16 untuk kategori linetracer micro labirin, serta Paksima 17 untuk kategori linetracer micro on the spot. Dalam kompetisi yang diikuti sekitar 62 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia tersebut, Tim Paksima UGM berhasil menjadi juara karena robot mereka berhasil lolos melewati jalur yang ada dengan waktu tercepat dan akurat. "Pemenangnya adalah robot yang tercepat dan akurat ketika melintasi jalur yang disediakan," urainya. (Sumber:kompas.com)




Selasa, 20 Maret 2012

Cagar Budaya Indonesia Mulai Dipetakan

Cagar budaya Indonesia sangat banyak dan melimpah. Hingga saat ini baru sekitar enam ribu cagar budaya yang sudah terdaftar dan ditetapkan, serta dilindungi. Untuk melindungi ribuan cagar budaya lainnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan memetakan aset budaya yang dimulai tahun ini.

“Seluruh situs-situs yang jumlahnya ribuan itu merupakan program Kemdikbud untuk ditetapkan sehingga memiliki kekuatan hukum sebagai situs yang harus dilindungi,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, Senin (19/3) siang.
Untuk memetakannya, Kemdikbud telah membentuk tim ahli yang akan mengaji ulang nilai historis cagar budaya di Indonesia. Anggarannya telah dimasukkan dalam usulan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P).

Menurut Wakil Mendikbud Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Kemdikbud membutuhkan anggaran sekitar Rp4,5 triliun. Sedangkan saat ini anggaran yang ada kurang dari Rp1 triliun. “Dana Rp1 triliun secara maksimal akan digunakan untuk pengamanan, melindungi cagar budaya dari penggalian, penimbunan, dan pembangunan gedung lain di cagar budaya itu,” ujarnya.
Wiendu menjelaskan, proses pertama dari pemetaan aset budaya yaitu mengidentifikasi jenis-jenis cagar budaya. Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yang dimaksud dengan cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, 

Bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
“Mungkin benar kalau ada yang bilang Indonesia dulu adalah pusat peradaban dunia. Jadi kalau kita lihat, temuan-temuan ada terus-menerus, tidak ada hentinya. 

Oleh karena itu pemetaan aset menjadi sangat penting sekali,” tutur Wiendu. Kemudian, artifak dan koleksi cagar budaya yang kepemilikannya pribadi juga harus didaftarkan. Karena itu Kemdikbud akan menjalankan program registrasi nasional, yaitu pendaftaran aset budaya secara nasional. “Yang sudah terlanjur dimiliki secara pribadi tetap bisa dimiliki tapi harus tetap didaftarkan kepada negara,” tegasnya. (Sumber: Kemendiknas.go.id/DM)

Dewan Pertimbangan Presiden Minta SBY Hentikan Sementara UN

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta untuk menghentikan dulu pelaksanaan ujian nasional. Hal ini terkait adanya putusan Mahkamah Agung agar pemerintah menghentikan dulu pelaksanaan ujian nasional jika syarat-syarat pemerataan kualitas dan layanan pendidikan di semua sekolah belum terpenuhi.

"Masukan kepada Presiden dari kajian hukum, kami mendukung agar Presiden menjadi contoh untuk melaksanakan putusan Mahkamah Agung soal kebijakan UN. Sesuai keputusan hukum, UN harus ditunda. Sebab, UN melenceng dari tujuan yang sebenarnya. Sistem pendidikan nasional juga harus dievaluasi," kata Albert Hasibuan, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Hukum dan HAM usai menerima Tim Advokasi Korban UN, di Jakarta, Selasa (20/3/2012).

Menurut Albert, dari kajian secara hukum, dirinya akan memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Pesiden untuk melaksanakan putusan MA untuk menunda UN dan mengevaluasi sistem pendidikan nasional. "Saya memberi pemikiran kepada Presiden supaya menjalankan keputusan MA, sehingga akhirnya benar negara ini merupakan negara hukum," kata Albert.

Edy Halomoan Gurning, pengacara publik dari LBH Jakarta yang tergabung dalam Tim Advokasi Korban UN, mengatakan, pemerintah semestinya serius menjalankan putusan MA untuk menghentikan dulu kebijakan UN. MA memutuskan, pemerintah harus meningkatkan kualitas guru, sarana dan prasarana sekolah, serta akses informasi yang lengkap di seluruh daerah sebelum melakukan ujian nasional.

Namun, putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tahun 2007 atas gugatan citizen lawsuit (gugatan warga negara terhadap pemerintah) mengenai kebijakan ujian nasional dan diperkuat lagi dengan putusan kasasi Mahkamah Agung tahun 2009 diabaikan. Pemerintah tetap bersikukuh menggelar UN. "Kami mendesak supaya Wantimpres bisa merekomendasikan UN dihentikan dulu tahun ini. Pemerintah harus melaksanakan putusan MA dan segera mengevaluasi sistem pendidikan nasional," kata Edy.(Sumber: Kompas.com)

Sertifikasi Guru 2012: Betapa Rendahnya, Rata-Rata Nilai UKA di Bawah 60

Betapa rendahnya, sekaliber guru, nilai rata-rata UKA hanya di bawah 60. Logika sederhananya, karena guru, tentu nilai rata-ratanya seharusnya 85. Mungkin, tahun depan nilai rata-rata itu akan meningkat. Semoga.

Diberitakan kemendikbud, nilai rata-rata UKA guru TK hanya 58,87 dengan jumlah peserta 23.753 orang. Rata-rata nilai guru SD 36,86 (164.153 orang). Rata-rata nilai guru SMP 46,15 (51.238 orang). Rata-rata nilai guru SMA 51,35 (18.125 orang). Rata-rata nilai guru SMK 50,02 (15.105 orang). Rata-rata nilai guru SLB" 49,07 (2.446 orang). Dan nilai rata-rata kategori pengawas 32,58 (606 orang).

Terlihat bahwa guru TK lebih bagus dibandingkan dengan guru SD. Bahkan, perbedaan kemapuan guru TK dengan guru SD teramat jauh. Lebih pandai guru TK. Lihat juga, guru SLB lebih baik nilai UKA-nya dibandingkan dengan guru SMP. Ada apa nilai jeblok di guru SD dan SMP?

Sertifikasi Guru 2012: Banyak yang Lolos UKA Dibandingkan dengan yang Gagal

Ternyata, UKA 2012 sangat mudah. Buktinya, banyak yang lolos dibandingkan dengan yang gagal. Kemendikbud akhirnya tidak terlalu mementingkan nilai ujian yang didapat peserta UKA. Ternyata banyak guru yang ditetapkan lulus, walaupun rata-rata nilai mereka jeblok.

Dalam pernyataan resmi di Jakarta kemarin (19/3) Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, jumlah peserta UKA yang dinyatakan lulus sejumlah 249.001 orang. Sedangkan kuota tetap PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) 2012 dipatok menampung lulusan UKA berjumlah 250 ribu kursi. Itu artinya, ada 999 kursi PLPG yang lowong.

Dari hasil akhir tersebut, memang menimbulkan kesan penentuan kelulusan UKA hanya didasarkan dari pemenuhan kuota PLPG. Sebab, hasil dari pemindaian lembar jawaban yang dibeber Jumat lalu (16/3) rata-rata hasil yang diperoleh peserta UKA jeblok. Dari nilai maksimal yang bisa diperoleh 100, rata-rata guru hanya mendapatkan nilai antara 30 sampai 50 di seluruh tingkatan.

Dengan kondisi seperti ini, ada beberapa guru yang memperoleh nilai jelek tetapi tetap lulus UKA dan berhak ikut PLPG. Selanjutnya, guru ini akan dilatih lalu diuji lagi untuk mendapatkan sertifikat guru professional. Dan juga tunjangan profesi pendidik (TPP).

Namun, Nuh menyangkal jika pihaknya hanya menggunakan pendekatan pemenuhan kuota dalam menentukan kelulusan UKA itu. Tetapi, dia juga tidak memungkiri ada sejumlah guru dengan nilai rendah yang lolos saringan UKA. Kemendikbud tidak bisa hanya mengambil guru-guru dengan nilai yang benar-benar bagus. Misalnya peserta UKA dengan nilai minimal 60. Sebab, jika berpotokan sistem ini, mereka khawatir peserta PLPG bakal sepi.

Nuh berkilah pihaknya memiliki formulasi khusus. Dia mengatakan, menggunakan kacamata deviasi nilai yang diperoleh seluruh guru atau pengawas peserta UKA. Dia menerangkan, setelah ketemu nilai deviasi tadi, lantas dikuringi 1. Dengan cara ini, lantas bisa ditentukan kelulusan jumlah kelulusan peserta UKA.

Menurut mantan rektor ITS itu, banyak sekali pertimbangan lain dalam menentukan kelulusan UKA ini. Selain nilai dan kuota, juga dipertimbangkan soal sebaran guru. Dia menjelaskan, tidak mungkin yang diluluskan dalam UKA itu hanya guru-guru yang ada di perkotaan saja. Sebab, guru-guru di daerah terpencil juga perlu ikut PLPG untuk peningkatan profesi mereka.

Nuh juga mengatakan, yang terpenting dalam UKA lainnya adalah soal pemetaan kompetensi guru. Dia juga mengatakan, bagi guru-guru atau pengawas yang belum lulus UKA tahun ini tidak boleh kecil hati. Sebab, mereka masih dapat kesempatan ikut UKA tahun depan. Selama satu tahun ke depan, guru-guru yang tidak lulus ini akan didampingi peningkatan kompetensinya. Diharapkan, mereka bisa lulus UKA tahun depan.

Diberitakan sebelumnya, nilai rata-rata UKA guru TK hanya 58,87 dengan jumlah peserta 23.753 orang. Rata-rata nilai guru SD 36,86 (164.153 orang). Rata-rata nilai guru SMP 46,15 (51.238 orang). Rata-rata nilai guru SMA 51,35 (18.125 orang). Rata-rata nilai guru SMK 50,02 (15.105 orang). Rata-rata nilai guru SLB" 49,07 (2.446 orang). Dan nilai rata-rata kategori pengawas 32,58 (606 orang). (sumber: JPNN/wan)

Sertifikasi Guru 2012: Jawa Timur Dominasi Skor Tertinggi UKA

Meskipun skor tertinggi UKA nasional diraih Jogjakarta, Jawa Timur ternyata mempunyai kelebihan perolehan skor. Dari 10 kabupaten/kota peraih skor tertinggi, diraih 4 kabupaten dan kota di Jawa Timur, yakni Kota Blitar, Kota Malang, Gresik, dan Kota Pasuruan. Kemudian, skor tertinggi perseorangan diraih guru SMA di Magetan.

Hasil lengkapnya seperti berikut. Sebanyak 154 kabupaten/kota memiliki nilai UKA di atas rata-rata nilai nasional 42,25. Kabupaten kota itu di antaranya, Kota Blitar sebesar 56,41, Kota Sukabumi 55, 88, Kabupaten Gresik 55,41, Kota Malang 53,71, Kabupaten Jembrana 53,63, Kota Magelang 53,62, Kota Surakarta 52,49, Kota Pasuruan 52,30, Kota Denpasar 52,23, dan Kabupaten Banyumas 52,23.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kualitas guru di Jawa Timur cukup menggembirakan. Jika kualitas bagus itu semakin dikembangkan, tentu pendidikan di Jawa Timur akan lebih bergerak maju.

Sertifikasi Guru 2012: UKA Sudah Diumumkan tanpa Skor Perolehan

Hasil UKA sudah diumumkan melalui web www.sergur.kemendiknas.go.id tanpa skor perolehan. Peserta yang lolos UKA diumukan berdasarkan urut abjad nama per kabupaten/kota dan per provinsi. Kemudian, yang tidak lolos tidak diumumkan. Artinya, jika nama guru tidak ada dalam daftar pengumuman hasil, berarti tidak lolos.

Dalam pengumuman tidak ada informasi setelah UKA harus melakukan apa. Yang penting, nama yang tertera berhak mengikuti PLPG. Selamat ya.

Tentunya, guru jangan bangga dahulu dengan pengumuman ini. Masih panjang jalan untuk lolos sertifikasi. Untuk itu, guru harus senantiasa belajar dengan giat agar lolos PLPG dan Uji Kemampuan Akhir nanti.

Hore, Hasil UKA Sudah Diumumkan

Plong rasanya hati guru yang selama ini selalu was-was menunggu hasil UKA. Hasil UKA sudah dapat dilihat secara gratis di www.sergur.kemendiknas.go.id berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Nomor 12344/J/KP/2012 tanggal 16 Maret 2012 tentang Penetapan Kelulusan Peserta Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2012, yang dinyatakan lulus UKA dan berhak mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) tahun 2012 sebanyak 248.733 orang.

Kemendiknas berarti tepat janji. Sebelumnya, hasil UKA akan diumumkan tanggal 22 Maret berdasarkan informasi resmi web mereka. Lalu, tiba-tiba terdapat pengumuman baru yang menyatakan hasil UKA. Selamat. Kemendiknas dapat tepat waktu.

Sekali lagi. Peserta yang lolos jangan terkecoh dengan iseng orang jahat yang akan meminta ssuatu. Pengumuman ini gratis.

Senin, 19 Maret 2012

Murid Banyak Beban di Tas Punggung bakal Sakit Punggung yang Parah

Ini peringatan untuk orang tua dan guru. Jangan sampai murid dibebani rang bawaan yang terlalu berat di rangselnya karena akan menyebabkan sakit punggung yang parah. Kebiasaan buruk guru dalam menugasi siswa membawa buku yang banyak rasanya perlu segera dihentikan. Begitu pula, kebiasaan orang tua menyarankan anaknya untuk membawa buku yang banyak juga perlu dihentikan. Tas ransel sarat dengan buku sekolah menjadi penyebab sakit punggung yang parah.

BBC Indonesia melaporkan bahwa punggung anak akan sakit jika dibebani barang bawaan yang berlebih. Itulah hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Spanyol. Kesimpulan penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, mengatakan banyak murid membawa tas ransel dengan muatan berlebihan.
Kesimpulan itu diambil lewat penelitian terhadap 1.403 anak sekolah di Rumah Sakit da Costa di Burela dan Universitas Hospital Son Dureta di Palma. Rata-rata anak berumur 12 hingga 17 tahun dari 11 sekolah di Spanyol utara. Penulis laporan menyebutkan anak-anak semestinya tidak membawa beban melebihi 10% dari berat tubuh mereka sendiri.

Dalam penelitian tersebut hampir dua pertiga siswa membawa tas yang menyalahi aturan 10% berat tubuh tersebut. Berat tas tersebut kemudian dianalisa terkait dengan sakit punggung. Mereka yang mengalami sakit punggung sedikitnya 15 hari dalam setahun diukur beban di dalam tas mereka.
Anak-anak tersebut dibagi dalam empat kelompok berdasar beban tas mereka. Mereka dengan tas terberat akan 50% kemungkinan mengalami sakit punggung ketimbang mereka dengan tas teringan.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa perempuan mengalami lebih banyak persoalan dan meningkat seiring peningkatan usia. ''Banyak anak-anak bepergian dengan beban berlebihan di tas ransel mereka, yang bakan tak diijinkan untuk mereka yang sudah bekerja.'' (sumber:BBC Indonesia)

Anak lebih Suka Internet daripada TV

Telah terjadi pergeseran daya minat anak pada kondisi saat ini. Kalau era puluhan tahun lalu, anak lebih suka televisi dengan acara sinetron atau kuis, ternyata saat ini minat itu bergeser ke internet. Anak dapat berjam-jam jika sudah berhadapan dengan internet. Untuk itu, guru juga perlu memanfaatkan internet sebagai media belajar. Umpamanya, pelajaran dikembangkan melalui facebook, web, atau lainnya. 

Pergeseran itu mengindikasikan bahwa anak lebih ke membaca teks daripada melihat gambar gerak. Nah, sekolah perlu menindaklanjuti kegemaran membaca teks di internet ke tradisi membaca teks keilmuan. 

Hal itu seperti dilansir BBC Indonesia, yang menyatakan bahwa keberadaan televisi di kamar anak-anak di Inggris menurun dan digantikan oleh piranti bergerak yang bisa mengakses internet.
Survei Childwise menunjukkan 61% anak berusia tujuh hingga 16 tahun memiliki telepon genggam yang bisa dipakai untuk berselancar di dunia maya.

Dari wawancara dengan 2.770 anak pada tahun lalu terungkap lebih dari 75% anak usia sekolah lanjutan di Inggris menggunakan telepon genggam untuk mengakses internet. Rata-rata mereka mengakses internet selama 1,6 jam per hari. Para peneliti juga mengatakan ada perubahan pola menonton televisi.

Anak-anak tidak lagi terpaku dengan jadwal dari berbagai stasiun televisi. Dewasa ini mereka lebih suka mengakses acara televisi melalui komputer atau telepon genggam, yang bisa diakses kapan saja. Sebelum berangkat sekolah, anak-anak lebih mungkin ditemui bermain dengan telepon genggam dibandingkan menonton televisi.

Ketika mereka tiba kembali di rumah di sore hari, alih-alih menonton televisi, mereka lebih suka berada di depan layar komputer untuk mengakses internet. Ketika membaca di rumah, besar kemungkinan mereka melakukannya melalui layar, bukan buku atau majalah. Pemakaian telepon genggam tidak berhenti sampai di sini. Ketika berada di tempat tidur, 32% anak-anak yang disurvei mengaku masih menggunakan piranti ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, keberadaan komputer model lama kini digantikan oleh komputer jinjing dan tablet.

Guru dengan begitu, harus mahir dalam menggunakan internet dengan segala programnya jika tidak mau ketinggalan zaman. Anak harus diikuti pola perkembangan pikiran dan tradisinya. Lalu, guru mengarahkan ke tujuan belajar yang sebenarnya. (Sumber: BBC Indonesia)

Minggu, 18 Maret 2012

Sertifikasi Guru 2012: Skor Tertinggi UKA Guru SLB Diraih Jawa Barat

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menilai guru sekolah luar biasa (SLB) di Jawa Barat memiliki prestasi luar biasa. Hal ini merujuk pada nilai tertinggi yang diraih guru SLB Jawa Barat dalam Ujian Kompetensi Awal (UKA) 2012.

"Guru-guru SLB dari Jabar berkualitas baik, terbukti dengan nilai rata-rata hasil UKA 2012 yakni sebesar 65,78," katanya dalam jumpa pers pemaparan hasil UKA di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat.

Nilai tersebut, menurut Menteri, cukup jauh dari rata-rata nasional yaitu 49,07. Setelah Jabar, nilai guru SLB lainnya oleh Nusa Tenggara Barat yakni 48,39 dan Bangka Belitung yakni 47,35 persen. Untuk nilai terendah diperoleh Aceh dengan 23,38 persen.

"Semakin tinggi tingkat pendidikan guru SLB, maka kualitasnya cenderung naik," katanya.

Urutan 10 peserta dengan nilai UKA dari yang tertinggi; Isma Mulyani dari SLB BC YGP BL Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 95; Sepdi Juandi dari SLB Al-Ghifari, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 94; dan Ade Mulyana dari SLB BC YGP BL Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 94.

Selanjutnya, Rudi Senjaya dari SLB BC YGP BL Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 94; Nina Sumarlina, dari SLB C YKB Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 94; Yadi Hartono Setia Putra dari SLB YPK Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jabar dengan nilai 94; dan Rahmawati Sadiah dari SLB N B Garut, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 93.

Selain itu, Dirman Sudirman, dari SLB Muhammadiyah Bayongbong, Kabupaten Garut, Jabar dengan nilai 93; Agus Haerul Jamaludin dari SLB Aisyiyah, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar dengan nilai 93; dan Ecin Kuraesin dari SLB Sindangsari Cikoneng Kabupaten Ciamis Jabar, dengan nilai 93.

Ia menambahkan pihaknya akan memberi penghargaan kepada para guru dengan nilai UKA terbaik agar mereka termotivasi.

UKA 2012 diikuti oleh 285.884 peserta dari berbagai tingkatan guru dari 33 provinsi di seluruh Indonesia. Tujuan UKA 2012 adalah untuk meningkatkan dan memastikan kesiapan guru dalam mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). (sumber: Republika.co.id)

Sertifikasi Guru 2012: Skor Tertinggi UKA Terpusat di Jawa-Bali

Sangat terlihat bahwa kompetensi guru di Indonesia tidak berimbang. Guru berkompetensi baik berada di Jawa dan Bali. Hal itu dapat dilihat dari hasil UKA 2012 yang menyatakan bahwa 10 besar skor tertinggi diperoleh kabupaten dan kota di Jawa dan Bali.

Hasil itu tentunya dapat menjadi renungan untuk melakukan pembinaan guru lebih lanjut. Dengan begitu, pendidikan di Indonesia dapat merata. Ke depan, guru baik harus merata di semua tempat di Indonesia. Jika tidak, pendidikan di Indonesia amat berbahaya.

Seperti yang dilansir Garduguru sudah mengumumkan 10 provinsi dengan perolehan hasil UKA dengan hasil tinggi. Berikut ini, disampaikan 10 kabupaten/kota yang memperoleh skor tertinggi dalam UKA 2012.

Nilai rata-rata UKA secara Nasional adalah 42,25. Kabupaten Kota yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi melebihi rata-rata nasional adalah sebagai berikut:
- Kota Blitar sebesar 56,41,
- Kota Sukabumi sebesar 55, 88,
- Kabupaten Gresik 55,41,
- Kota Malang 53,71,
- Kabupaten Jembrana, sebesar 53,63,
- Kota Magelang 53,62,
- Kota Surakarta sebesar 52,49,
- Kota Pasuruan 52,30,
- Kota Denpasar sebesar 52,23, dan
- Kabupaten Banyumas sebesar 52,23.

(sumber:kemendiknas.go.id)

Sertifikasi Guru 2012: Astaga! Guru S-2 Skor UKA Hanya 14

Keterlaluan. Ada guru SMP yang berijazah S-2 hanya mampu meraih skor 14 dalam UKA 2012. Tentu, hasil itu tidak pantas jika dibandingkan guru yang hanya S-1. Sampai-sampai, Menteri Nuh menambahkan, guru yang berskor rendah apalgi S-2, perlu perbaikan. Menurut Nuh, "Pada jenjang bertugas Sekolah Menengah Pertama (SMP), guru yang memiliki latar belakang pendidikan S2 ada yang mendapat nilai UKA sebesar 14". Selain itu, rata-rata guru SMP yang berpendidikan S2 sebesar 51,3 dengan nilai UKA tertinggi sebesar 82. Seharusnya, pendidikan yang lebih tinggi mendapatkan nilai UKA yang lebih baik.

Pola yang sama juga terjadi pada jenjang bertugas Sekolah Menengah Atas (SMA). Nilai UKA dari guru SMA yang berlatar belakang pendidikan S3 sebesar 46,8 dengan nilai tertinggi 61. Nilai ini tidak lebih baik dari nilai UKA dari guru yang berlatar belakang pendidikan S2 yaitu sebesar 55,9 dengan nilai tertinggi 84,3. Keteraturan peningkatan nilai UKA masih terjadi pada guru dengan latar belakang pendidikan SMP sampai dengan S1. (sumber:kemendiknas.go.id)

Sertifikasi Guru 2012: Nilai Rata-Rata Pengawas Rendah

Nilai UKA pengawas sangat rendah. Nilai itu lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata UKA yang diperoleh guru. Dari 281.016 peserta UKA, sebanyak 606 peserta dari kategori jabatan pengawas memiliki rerata ujian paling rendah dari kategori peserta guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. Rerata ujian pengawas adalah 32,58.
 
Berkait dengan hasil yang rendah itu, menteri M. Nuh menyampaikan observasi lanjutan terhadap para pengawas akan dilakukan. Tujuannya, penanganan yang tepat dapat segera dilakukan terhadap penyebab rendahnya nilai rerata tersebut. Observasi akan mencakup sistem perekrutan, usia, latar belakang pendidikan, kemampuan dasar pengawas.

Mendikbud mengatakan, para pengawas kebanyakan berada di  usia pensiun. Ini berdasarkan hasil pengamatan secara umum di lapangan."Untuk itu perlu adanya observasi lanjutan agar dapat melihat kemungkinan hubungan usia pengawas dengan kompetensi atau yang lainnya," ujarnya.
Dengan kondisi yang seperti ini, kata Mendikbud, ada kemungkinan peserta akan diberi pelatihan, atau bahkan akan dibuat peraturannya.(sumber:kemendiknas.go.id)

Sertifikasi Guru 2012: 10 Kabupaten/Kota Peraih Nilai Tinggi Hasil UKA

Garduguru sudah mengumumkan 10 provinsi dengan perolehan hasil UKA dengan hasil tinggi. Berikut ini, disampaikan 10 kabupaten/kota yang memperoleh skor tertinggi dalam UKA 2012.

Nilai rata-rata UKA secara Nasional adalah 42,25. Kabupaten Kota yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi melebihi rata-rata nasional adalah sebagai berikut:
- Kota Blitar sebesar 56,41,
- Kota Sukabumi sebesar 55, 88,
- Kabupaten Gresik 55,41,
- Kota Malang 53,71,
- Kabupaten Jembrana, sebesar 53,63,
- Kota Magelang 53,62,
- Kota Surakarta sebesar 52,49,
- Kota Pasuruan 52,30,
- Kota Denpasar sebesar 52,23, dan
- Kabupaten Banyumas sebesar 52,23.

(sumber:kemendiknas.go.id)

Sertifikasi Guru 2012: Ini Guru Berskor Tertinggi dalam UKA Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Inilah guru dengan hasil UKA tertinggi. Mereka tentunya langsung mengikuti PLPG 2012. Garduguru mengucapkan selamat buat mereka. jalan masih panjang, mohon terus belajar. Yang telah memperoleh nilai tertinggi UKA Sergur 2012 yakni sebagai berikut:
- Desi Dwi Jayanti dari TK Islam Nurul Iman, Kabupaten Bogor dengan nilai 90,
- Nurfatah dari SD 8 Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Sumsel dengan nilai 80,
- Melany Wiwanty Parulian Mukuan dari SMP Advent Amurang Kabupateng Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dengan nilai 87,5,
- Gatot Priadi dari SMAN 1 Karas Kabupaten Magetan Jawa Timur dengan nilai 90. (sumber:www.kemendiknas.go.id)

RUU Perguruan Tinggi: UGM Nyatakan RUU PT Cacat Akademis

  UGM menyatakan  draf  RUU Perguruan Tinggi (RUUPT) cacat akademis, ideologi dan tidak berpihak pada kepentingan bangsa. Draf itu dinilai mengandung banyak permasalahan.

Kesimpulan ini diperoleh setelah Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM melakukan kajian terhadap RUU yang akan disahkan pada bulan Maret 2012 ini. Staf peneliti Pusat Studi Pancasila dan salah satu tim kajian RUUPT, Hastangka, menjelaskan ada sejumlah pasal-pasal dalam RUUPT tidak memperlihatkan cara logika berpikir yang benar.

Salah satunya pada Pasal 11 ayat (1) yang menyebutkan rumpun ilmu pengetahuan merupakan kumpulan sejumlah pohon, cabang, dan ranting ilmu pengetahuan yang berkembang secara ilmiah dan disusun secara sistematis. Pengertian semacam ini terlihat tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas dan terkesan tergesa-gesa dalam merumuskan pengertian tentang rumpun ilmu itu.

Hal itu tentu berdampak pada ayat (2) yang menyebut rumpun ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari: a) ilmu agama; b) Ilmu-ilmu humaniora; c) Ilmu-ilmu sosial; d) Ilmu-ilmu alam; e) Ilmu-ilmu formal; dan f) ilmu-ilmu terapan. "Bagaimana logika berpikir yang dibangun tiba-tiba dalam poin e muncul ilmu-ilmu formal? Apa yang dimaksud dengan ilmu formal itu?" kata Hastangka dalam siaran pers, Kamis 15 Maret 2012. "Kategori ini jelas tidak logis dan tidak sistematis sebagaimana yang dimaksud ayat 1 yang menginginkan sistematis."

Pasal-pasal lain mengalami hal sama, cacat akademik dan ideologis, seperti pendidikan vokasi disetarakan dengan sarjana dan pendidikan vokasi dapat dikembangkan sederajat dengan magister dan program doktor terapan. "Tentu saja jika RUUPT ini tetap dipaksakan untuk disahkan bisa dipastikan pendidikan di negeri ini mengalami chaos," kata Hastangka.

Staf peneliti PSP lain, Diasma, memiliki pandangan yang sama. Ia menilai RUUPT masih terkesan terburu-buru dan sekadar mengejar target dengan tidak mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul. RUUPT dinilainya belum mengakomodasi kepentingan bangsa.

Pasal 70 ayat (3) yang berbunyi PTS didirikan masyarakat dengan membentuk badan penyelenggara yang berbadan hukum bersifat nirlaba, dinilainya berpotensi terjadi benturan antara yayasan yang semula mengelola Perguruan Tinggi Swasta dengan PTS yang akan membuat badan hukum baru. Lantas pasal 106 ayat (4) yang berbunyi biaya yang ditanggung oleh seluruh mahasiswa paling banyak sepertiga dari biaya operasional perguruan tinggi.

"Hal ini jelas memperlihatkan pengalihan tanggung jawab negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Padahal pendidikan menjadi tanggung jawab negara harusnya tidak boleh ada pengalihan anggaran kepada masyarakat atau mahasiswa," katanya.

Diasma mengamati Draft RUUPT terlalu banyak pengaturan melalui peraturan menteri (permen). Sementara dalam sistem hukum Indonesia, tata urutan perundang-undangan tidak mungkin langsung melalui permen. Prosedur dari UU, Peraturan Pemerintah (PP) baru permen. "Karenanya RUUPT ini lebih cocok disebut Peraturan Pemerintah (PP) daripada disebut undang-undang," kata Diasma. (Sumber: Vivanews)

Sertifikasi Guru 2012: Guru Tidak Lolos UKA, Ditatar Ulang

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menegaskan, pihaknya akan memberikan pembinaan khusus bagi para guru yang tidak lulus uji kompetensi awal (UKA) 2012. Pembinaan ini akan dilakukan selama liburan sekolah di bulan Mei hingga Juni 2012 mendatang.

Di dalam proses pembinaan tersebut, para guru akan diberikan ilmu-ilmu pendidikan keguruan. Yakni, mulai dari masalah metodologi hingga materi – materi pengajaran lainnya. “Sehingga nantinya ketika masuk tahun ajaran baru, para guru yang tidak lulus UKA ini akan semakin fresh dan bisa semangat meningkatkan kualitas mengajarnya,” ungkap Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3). (Sumber: JPNN)


Sertifikasi Guru 2012: 10 Provinsi Terbaik Hasil UKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akhirnya mengumumkan hasil akhir uji kompetensi awal (UKA) guru tahun 2012 yang telah dilaksanakan pada bulan Februari 2012 lalu. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyebutkan, propinsi yang memiliki nilai rata-rata UKA tertinggi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan nilai rata-rata 50,1.

Setelah DIY, propinsi yang masuk 10 besar adalah propinsi DKI Jakarta (49,2), Bali (48,9), Jawa Timur (47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0), Kepulauan Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1) dan Banten (41,1).

Sedangkan untuk nilai tertinggi nasional adalah 97,0 dan nilai terendah adalah 1,0. Sehingga, rata-rata nasional nilai UKA 2012 ini adalah 42,25 dengan standar deviasi 12,72.

“Dengan berat hati, saya harus menyebutkan bahwa 5 propinsi yang memperoleh nilai rata-rata terendah, antara lain Maluku (34,5), Maluku Utara (34,8), Kalimantan Barat (35,40), Kalimantan Tengah (35,5), dan Jambi (35,7),” ungkap Nuh saat memaparkan pemaparan hasil UKA 2012 di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3) sore.

Nuh menyebutkan, di dalam pelaksanaan UKA 2012 ini, ada sebanyak 285.884 orang guru yang mendaftar. Akan tetapi, yang mengikuti ujian hanya 281.016 orang guru. Sedangkan sisanya 4.868 orang guru tidak mengikuti ujian. “Mungkin yang tidak mengikuti ujian ini karena alasan sakit atau lainnya,” imbuhnya.

Jika dilihat dari kualifikasi pendidikannya, mantan Rektor ITS ini menerangkan ada sekitar 211.858 orang guru lulusan S1, 34.614 orang guru lulusan D2, 19.039 orang guru lulusan SMA, dan sisa lainnya lulusan SMP, SMA, D1, D3, S2 dan S3. “Dari ratusan ribu guru yang mengikuti uji kompetensi yang lulusan S3 hanya 9 orang. Tapi mungkin saja jurusan S3 yang diambil bukan jurusan pendidikan,” imbuhnya.

Dengan adanya hasil tersebut, Nuh menyimpulkan bahwa distribusi nilai UKA 2012 perlu dirancang secara khusus untuk pendidikan dan latihan guru dalam rangka sertifikasi serta perencanaan yang matang. “Yakni, mulai dari metodelogi dan materi agar kompetensi guru setelah mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) memperoleh hasil yang signifikan,” tukasnya. (Sumber:cha/jpnn)

Sertifikasi Guru 2012: Pengumuman Hasil UKA Ditunda 22 Maret

Hasil UKA yang sedianya diumumkan pada Minggu, 18 Maret 2012 ditunda pengumamannya pada Kaimis, 22 Maret 2012. Itulah pengumuman penting yang dikeluarkan oleh www.sergur.kemendiknas.go.id. 

Sementara itu. kemendibud menghimbau agar peserta untuk berhati-hati. Pengumuman tidak dipungut biaya apapun dari guru. Jangan percaya kepada orang yang Berjanji akan membantu kelulusan UKA dan jangan memberikan uang kepada siapapun untuk jaminan kelulusan UKA. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengakui kecewa dengan hasil nilai uji kompetensi akhir (UKA) guru tahun 2012 ini yang cukup rendah. Yakni rata-rata nasional hanya mencapai angka 42,25. 

“Jika dikatakan kecewa ya mau bagaimana lagi. Kenyataannya memang seperti ini. Tapi setidaknya, saya bisa mengatakan bahwa UKA ini cukup jujur. Inilah kondisi guru-guru kita. Kita harus hadapi,” ungkap Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3).Nuh mengatakan, pemerintah akan lebih memfokuskan pada guru-guru baru dan akan menjadi prioritas pemerintah ke depannya. “Rencana pemerintah ke depannya memang ingin memasukkan lulusan yang baik. Yang sudah terlanjur disertifikasi biar saja. Tapi pastinya ke depan akan tertutup (diisi, red) dengan guru-guru yang lulusannya baik.Sehingga, akan jauh lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. 

Namun begitu, Nuh juga mengakui cukup lega karena pemerintah akhirnya memiliki data untuk pemetaan kondisi guru di Indonesia. Data ini, lanjut Nuh, juga sebagai data pendukung data lainnya. Yakni, data pemetaan Ujian Nasional (UN) dan data kondisi fisik sekolah. 

“Nanti semuanya akan disatukan semua. Sehingga pemerintah dapat memiliki data utuh mulai dari hasil UN dan nilai akademik siswa, tingkat kompetensi gurunya, dan kondisi fisik,” jelasnya. (Sumber: www.sergur.kemendiknas.go.id/jpnn)

Kamis, 15 Maret 2012

Mei, NUPTK Guru akan Dimutakhirkan

Anda saat ini sudah mempunyai NUPTK? Pasti sudah, kalau profesinya seorang guru. Nah, NUPTK Anda akan diperbarui dan dimutakhirkan. Artinya, NUPTK akan diganti dengan pola baru. Untuk itu, jangan sampai terlewatkan masa penggantian itu. 

Melalui www.psdmp.kemdiknas.go.id, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusa Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan akan melakukan registrasi ulang semua NUPTK yang telah diterbitkan. Pada tahun 2012 ini BPSDMP dan PMP memiliki program pemutakhiran data NUPTK sekaligus merupakan registrasi ulang Sekolah dan PTK. PTK yang tidak melakukan pemutakhiran data NUPTK yang telah dimilki dinyatakan tidak aktif. Pemutakhiran data NUPTK secara masal ini sendiri akan dilakukan mulai bulan Mei 2012. Jika anda memiliki NUPTK dan masih aktif sebagai PTK silakan melakukan pemutakhiran yang dapat dilakukan mulai di tingkat Kabupaten, kecamatan maupun sekolah mulai bulan Mei 2012.

Senin, 12 Maret 2012

UNAS 2012: Soal Tiap Provinsi Berbeda

Jangan beranggapan bahwa soal semua daerah sama. Tidak. Tiap provinsi, soalnya berbeda disesuaikan dengan standar daerah masing-masing. Unas 2012 berdimensi soal yang berbeda di tiap provinsi.

Panitia menetapkan, soal berbeda-beda tiap provinsi. Selain itu, ditetapkan ada lima varian soal dalam satu ruang ujian. Perkembangan pelaksanaan unas ini dibeber Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Chairil Anwar Notodiputro.

Guru besar ilmu statistik IPB itu menjelaskan, berbagai upaya yang dilakukan panitia unas tadi merupakan upaya untuk menekan potensi kecurangan unas. "Misalnya rumah, kita sudah bisa pasang teralis di seluruh lubang. Jika masih ada kecurangan, apa perlu diteralis rangkap tiga," urainya di Jakarta, Jumat (9/3).

Chairil mengatakan, sampai proses pencetakan naskah soal unas ini belum terdengar ada kendala atau penyimpangan. Dia mengatakan, ada empat percetakan yang ditetapkan menjadi pemenang tender. Keempat percetakan ini berada di Riau, Semarang, Kudus, dan Surabaya. Dia mengaku keempat percekatan ini sudah bia dipercaya.

Tahun ini, Kemendikbud menetapkan formulasi baru untuk urusan percetakan naskah soal unas. Jika sebelum percetakan soal diserahkan ke masing-masing provinsi, untuk tahun ini tender percetakaan unas diambil alih pusat, atau dinasionalkan.

Ternyata upaya ini menimbulkan kekhawatiran. Yaitu, terjadi penyimpangan atau potensi naskah bocor dalam tahap distribusi naskah soal unas. Sebeb, kata Chairil, resiko dari nasionalisasi percetakaan ini ada daearah yang jauh dari pusat percetakan. "Kita terus berupaya untuk menekan potensi kecurangan dalam tahap ini," kata dia.

Kekhawatiran lainnya adalah, muncul kabar jika setiap provinsi mempunyai usulan waktu distribusi yang berbeda-beda. Menurut Chairil, perjalanan soal dari tingkat panitia provinsi sampai ke sekolah sementara ini diusulkan berbeda-beda. Dia mencontohkan, untuk wilayah pulau Jawa, rata-rata butuh waktu antara satu hingga tiga hari pengiriman dari provinsi ke satuan pendidikan atau sekolah.

Sedangkan di kawasan Kalimantan Timur, Chairil menampung permintaan dari pemerintah provinsi setempat jika mereka membutuhkan waktu hingga sepuluh hari perjalanan soal menuju satuan pendidikan atau sekolah. "Intinya sangat beragam waktu ditribusi yang diusulkan," ujarnya.

Namun, Chairil meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Panitia akan berupaya keras supaya tidak ada terjadi keterlambatan distribusi soal untuk sekitar 10 juta peserta unas tingkat SMA dan sederajat.

Chairil menambahkan, misi di balik pelaksanaan unas ini adalah menjaga kepercayaan. "Kridibilitas kita dipertaruhkan dalam unas ini," katanya. Menurut dia, jika kepercayaan ini bisa dijaga, banyak sekali keuntungan dari pelaksanaan unas.

Keuntungan utama adalah, unas bisa secara bertahap dijadikan alat untuk menyeleksi calon mahasiswa baru. Dengan demikian, sudah tidak perlu lagi menggelar SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri). Tapi kondisinya saat ini, ujar Chairil, rekan-rekan di PTN belum terlalu percaya dengan hasil unas. Sehingga, mereka tetap mengglar SNMPTN.

Jika unas ini bisa diintegrasikan dengan sistem pelaksanaan seleksi masuk PTN, Chairil mengatakan bisa terjadi penghematan uang negara yang bukan main tingginya. "Selama ini negara sudah banyak mengeluarkan uang untuk urusan yang seharusnya bisa disederhanakan," katanya.

Sementara itu, Mendikbus Mohammad Nuh menanggapi protes unas yang disampaikan beberapa LSM ke Wantimpres Kamis lalu (8/3). Nuh mengatakan, tidak ada yang dilanggar dalam pelaksanaan unas ini. Termasuk dari putusan Mahkamah Agung (MA). "Sebab di putusan itu tidak ada bunyi dilarang melaksanakan unas. DPR juga sudah klarifikasi, tidak ada," katanya. Sehingga, DPR tetap bersedia mengucurkan uang untuk pelaksanaan unas.

Menurut menteri asal Surabaya itu, diskusi tentang boleh atau jangan melaksanaan unas sudah selesai. "Sekarang yang harus dilakukan adalah, bagaimana menjaga pelaksanaan unas jujur dan kredibel," terang dia. Sehingga, hasil unas bisa dijadikan alat penilaian masuk ke PTN.

Terkait perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia, Nuh mengutarakan pati dilakukan. Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir.

Menurutnya, perbaikan tidak pernah tuntas. Misalnya untuk masalah ruang kelas, pasti suatu waktu ada kembali yang rusak. "Kalau ada yang rusak, ya diperbaiki," katanya. Begitu pula untuk peningkatan guru, kualitas pembelajaran, dan lain-lain terus berjalan tidak ada hentinya. (Sumber: JPNN/wan)

Sertifikasi Guru 2012: Nilai UKA Buruk

Nilai UKA dianggap buruk. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengungkapkan, nilai rata-rata sementara hasil uji kompetensi awal (UKA) guru tidak memuaskan. Pasalnya, dari hasil pemindaian yang baru berjalan 82 persen , menunjukkan bahwa nilai rata-rata guru SD hanya mencapai angka 35 dari 100 soal yang dikerjakan.

"Per hari ini, pemindaian nilai UKA baru mencapai 82 persen. Dari data yang ada sementara, saya semakin yakin  tentang pentingnya UKA ini. Kenapa? Ketahuan semua kualitas dan kompetensi kawan-kawan kita. Ada yang dapat nilai 100, ada yang dapat 10, ada yang dapat 30, ada yang dapat 15. Bahkan, guru SD rata-rata nilainya hanya 35, dan guru IPA/IPS rata-rata nilainya hanya 46," ungkap Nuh kepada JPNN di ruang kerjanya, Kamis (8/3).

Dari hasil nilai UKA sementara itu, lanjut Nuh, juga dapat diketahui daerah-daerah yang memiliki guru berkualitas dan tidak. Ia menyebutkan, daerah-daerah yang memiliki nilai rata-rata UKA tertinggi sementara, antara lain Sukabumi, Magelang, Pasuruan,  Rembang, Surakarta, Denpasar, dan  Banyumas. Sedangkan daerah yang nilai rata-rata sementara terendah antara lain, Sumba Tengah, Papua, Morotai, Barito, Mentawai, dan  Maluku.

"DKI Jakarta yang ibukota saja tidak masuk di jajaran nilai rata-rata tertinggi. Ini baru nilai sementara. Pokoknya, nanti tanggal 18 Maret, saya akan beberkan semuanya. Biar semua tahu bagaimana nilai para guru kita ini. Saya rasa dua hari ke depan  pemindaian hasil UKA sudah bisa capai 100 persen," jelasnya.

Sementara dari ukuran usia guru, mantan Menkominfo ini memaparkan bahwa guru usia tua tidak terbukti bernilai buruk. Pasalnya, berdasarkan data sementara ini ditunjukkan bahwa 82 persen dari jumlah  guru usia antara 25 - 55 tahun dinyatakan lulus UKA.

"Justru guru yang yang usia di bawah 25 tahun yang sementara berjumlah 172 orang, 41 orangnya tidak lulus UKA. Dari data ini menunjukkan bahwa pihak yang menilai guru tua tidak mampu mengerjakan soal ujian itu salah. Mereka buktinya sebagian besar lulus UKA meskipun ini baru hasil sementara," tukasnya.

Bahkan, jika dipetakan berdasarkan jurusan sarjana masing-masing guru yang mengikuti UKA, ternyata guru-guru itu rata-rata tidak sebidang dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan di sekolah. "Misalnya, sarjana pertanian mengajar matematika. Sarjana ekonomi mengajar Bahasa Indonesia. Ketahuan semua kan?" Serunya.

Maka dari itu, dengan adanya hasil sementara ini tidak menutup kemungkinan bahwa kuota sertifikasi guru tahun 2012 sebanyak 250 ribu  ini tidak  akan terpenuhi. "Ya tidak apa-apa jika tidak terpenuhi. Tidak boleh dipaksanakan. Kalau memang ada sisa kuota, biarin saja. Masa harus dipaksakan penuh? Padahal kualitas gurunya tidak sesuai," jelasnya.  (Sumber:JPNN/chan)

Mahfud MD: Pendidikan Pancasila sangat Mendesak

Dengan melihat situasi dan kondisi berbangsa dan bernegara sekarang ini, pendidikan pancasila mendesak untuk dilaksanakan. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan pendidikan Pancasila sudah sangat mendesak saat ini. Sebab, Indonesia mengarah kepada disintegrasi bangsa. Tanda-tanda berupa disorientasi, distrust (ketidakpercayaan), dan disobidience (pembangkangan) mulai terjadi.


’’Untuk jangka panjang pendidikan Pancasila penting. Sekarang memang sudah dirintis ke kampus-kampus dan sekolah-sekolah. Kemarin Pak Nuh (Mendikbud) sudah menyampaikan hal itu,’’ ungkap Mahfud usai Temu Wicara Kosgoro di Jakarta, kemarin (9/3).

Dilanjutkan Mahfud, untuk jangka pendek yang terjadi konsekuen dengan kondisi. Sekarang ini persoalannya Pancasila yang dianggap sebagai perekat telah terganggu. Hal itu muncul karena gejala disobidience atau orang membangkang.

’’Tiap hari kita lihat pembangkangan kelompok-kelompok masyarakat terhadap aparat pemerintah. Ada yang menghajar polisi, membacok jaksa, menganiaya hakim. Itu pembangkangan. Ada yang membakar kantor bupati dan kantor pemerintahan,’’ terang guru besar politik hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Ia menilai, munculnya pembangkangan tersebut akibat ketidakpercayaan yang meluas terhadap penyelenggara negara. Distrust terjadi karena disorientasi nilai-nilai Pancasila dan kebimbangan dalam memimpin.

’’Ini kepemimpinan dalam berbagai level, bukan satu orang saja. Sekarang terjadi disorientasi. Nah, kalau disorientasi menimbulkan distrust. Distrust nyata menimbulkan disobidience maka kita hati-hati akan disintegrasi,’’ jelas Mahfud dalam acara kerjasama Kosgoro dan MK tersebut.

Untuk mengatasinya, tambah Mahfud, harus ada keteladanan dan ketegasan. Tidak boleh lagi ada manipulasi dalam penegakan hukum. Jangan ada kecurangan-kecurangan politik. Sekarang ini, bagi dia, yang paling jumawa politik. Hal ini harus disadari kalau tidak akan hancur bersama-sama.

’’Dalam waktu panjang pendidikan Pancasila diperkuat. Tapi tidak dalam doktrinasi panjang. Ini saya kira yang penting untuk Pancasila,’’ urainya.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, banyak orang yang sinis terhadap Pancasila. Ini yang membuat pendidikan Pancasila harus diajarkan kembali.

’’Saya setuju sekolah diajarkan pendidikan Pancasila menuju karakter bangsa. Disampaikan materi seperti betul-betul Pancasila dan diketahui maknanya. Tidak hanya Pacasila yang berkaitan budi pekerti,’’ ungkap Agung di depan Mahfud MD.

Mantan Ketua DPR ini berujar, penerapan pendidikan Pancasila jangan lama-lama. Hal ini juga terkait pendidikan karakter bangsa. Seperti kisah yang tidak pernah selesai. Anak-anak diajarkan bagaimana beretika dan berkomunikasi.

’’Saya tidak setuju kalau ada badan khusus yang mengurusnya seperti BP4 di masa lalu. Nanti dia yang mengeluarkan jadwal, kurikulum. Sekian hari keluar dari situ sudah Pancasilais. Lebih baik setiap event bisa dititipkan Pancasila dalam kesehariannya,’’ tegas Agung.

Agung meminta, Pancasila sunggung-sungguh dimasukkan dalam kurikulum pendidikan. Jangan sampai indoktrinasi. Hanya diajarkan searah untuk memperpanjang kekuasaan. ’’Kalau masih seperti itu, maka Pancasila akan ditinggalkan lagi. Harus yang populer sesuai dinamika masyarakat,’’ jelas Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut. (Sumber: JPNN/cdl)

Kamis, 08 Maret 2012

Pusat Pendidikan Anak Autis Dikembangkan di 5 Lokasi

Untuk mewujudkan pendidikan untuk semua dan pendidikan Humanis, pemerintah membangun pusat pendidikan anak autis di berbagai tempat. Kompas.com melaporkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah membangun lima pusat pendidikan autis bagi penyandang yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suyanto mengatakan, pusat pendidikan autis dibangun di Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan Riau. Tujuannya untuk memberikan penanganan lebih baik bagi penderita terutama dari keluarga kurang mampu ekonominya, yang selama ini kesulitan menangani anak mereka.

Pusat pendidikan autis di Indonesia selama ini dikelola swasta. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat mengalami kesulitan untuk menjangkaunya karena kendala biaya. Oleh karena itu, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah provinsi komitmen membangun pusat pendidikan autis.

Untuk penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan bekerja sama dengan fakultas kedokteran di kota setempat, para psikolog, serta para tenaga pendidik. Selain pusat pendidikan autis, pemerintah juga akan membangun sekolah bagi anak berkebutuhan khusus lain di seluruh provinsi di Indonesia yang jumlahnya masih sangat minim saat ini.

"Anak-anak berkebutuhan khusus juga harus mendapatkan penanganan secara baik seperti anak lainnya, salah satunya dengan pendirian sekolah bagi mereka," ujar Suyanto. (sumber: Kompas.com)

Inovasi Pembelajaran: Guru Harus Hebat, Inilah Rumusnya

Inovasi pembelajaran akan susah dicapai jika guru tidak hebat dalam segala kondisi dan cuaca. Kehebatan itu sampai pada titik menghinoptis siswa sehingga siswa belajar dengan senang, riang, dan gembira lalu isi pelajaran dapat dicerna dan diproduksi siswa. Betapa hebatnya guru, jika siswa dengan lontaran sedikit saja, siswa dapat mengembangkan gagasan yang lebih besar. 


Apa yang membuat guru menjadi hebat? Inilah rumusnya.

1) Bergairah dalam mengajar. 
2) Mencintai siswa.

3) Mencintai Mata Pelajaran yang Diampu.

4) Memahami peran sekolah dalam kehidupan seorang anak.
 
5) Bersedia berubah. 
6) Menciptakan karya pembelajaran tanpa berhenti.
7) Bersedia Intropeksi diri.
 
8) Memahami bahwa menjadi guru hebat merupakan perjuangan rutin dan selalu perlu diperbaiki.  
9) Bersikap stabil dan empati dalam menjalani hari-hari penuh stres.
10) Rendah hati.
11) Senantiasa bekerja sama. 

Inovasi Pembelajaran: Hindari Gaya Guru Jahat

Ingin inovasi pembelajaran berjalan dengan mulus dan bagus? Cara yang paling mudah adalah jagan menjadi guru jahat. Bagi siswa, guru jahat selalu dibedakan dengan guru ramah. Pasti pula, siswa akan menyukai guru ramah dibandingkan dengan guru jahat. Para guru juga akan menjawab guru ramah pasti diidolakan. Alasan guru, dari sananya memang seperti ini, mana dapat ramah.

Ingatlah, guru jahat selalu dijauhi siswa. Andai dipaksakan, siswa tidak akan dapat menyerap pelajaran dengan maksimal. Tentu, ujung-ujungnya, inovasi pembelajaran akan terhambat. Guru jahat adalah guru penghambat keberhasilan inoavasi pembelajaran.

Guru jahat adalah guru yang merasa menjadi penguasa kelas. Siswa dianggap sebagai budak yang harus patuh atas perintah guru. Guru jahat beranggapan bahwa dengan jahat pelajaran akan dapat dengan mudah diterima siswa. Pasahal, sebaliknya, siswa justru menanamkan memori wajah guru jahat dibandingkan isi pelajaran.

Guru jahat ditandai dengan suka mencibir, mengamuk, mengomel, marah-marah, ketus, tangan usil dengan mencubit atau menempeleng, mata melotot, bibir bertangkup ke bawah, mata menyelidik, dan seterusnya. Guru jahat biasanya merasa paling dapat membina siswa. Guru jahat juga merasa melalui dirinya siswa akan diam dan menurut saja.

Jika akan berinovasi pembelajaran, sebaiknya guru jahat dikursus kepribadian yang humanis. Dia diajari tersenyum, menyapa, tenang, dan bergembira. Bial perlu, guru jahat dilatih ramah berbulan-bulan.

Vietnam Maju Pesat karena Kekuatan Manajemen Pendidikannya

Vietnam, negara yang baru bangkit dari era berdarah-darah, ternyata mampu mengimbangi negara yang telah lama merdeka. Mengapa Vietnam mampu melakukan itu dalam waktu yang tidak lama? Vietnam bangsa berjuang. Perjuangan dirasakan oleh semua rakyat. Pemimpinnya mempunyai kesadaran atas kekurangan mereka secara nasional. Hanya semangat dan gairah membangun secara prestatif yang mereka butuhkan. Hasilnya, sepakbola langsung bertengger di papan atas Asia Tenggara. Ekonomi melejit. Pasar wisata menyaingi Singapura. Itu tentu kaena bangunan pendidikan di negara itu yang dilaksanakan secara serius dan semangat membara. Pemimpin pendidikan berjuang demi warga masyarakat.

Mnurut countrystudies.us, Orang Vietnam mewarisi kepedulian yang tinggi untuk belajar. Di bawah Konfusianisme, pendidikan sangat penting bagi kelas penguasa. Pada masa penjajahan Perancis, meskipun Vietnam dikeluarkan dari elite kekuasaan kolonial, pendidikan menjadi syarat untuk memperoleh pekerjaan sebagai pegawai negeri kolonial dan  lainnya, serta memperoleh status tinggi pekerjaan. Bagi Vietnam, pendidikan menjadi sarana bagi mobilitas sosial baik di Utara dan Selatan.
 
Sebelum tahun 1950-an, kemiskinan merupakan penghambat utama bagi pendidikan menengah dan tinggi karena tidak dijangkau rakyat kecuali kelas atas. Namun, selanjutnya, rezim di Hanoi dan Saigon memperluas kesempatan pendidikan.  Kedua pemerintah mencapai kehendak perluasan pendidikan meskipun kekurangan guru, buku pelajaran, peralatan, ruang kelas, dan gangguan perang pada 1960-an dan awal 1970-an. Sistem sekolah awalnya berpola Prancis, tapi kurikulum direvisi untuk memberikan penekanan lebih untuk sejarah Vietnam, bahasa, dan sastra, Di Hanoi, ditambah dengan ajaran etika dan revolusioner Marxisme-Leninisme.
 
Setelah 1975, semua sekolah negeri dan swasta di Selatan diambil alih oleh negara untuk diarahkan ke pola integrasi menjadi sekolah sosialis  terpadu.  Ribuan guru dikirim dari Utara untuk mengarahkan dan mengawasi proses transisi, dan mantan guru di bawah rezim Saigon diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka setelah mereka menyelesaikan "program khusus" yang dirancang untuk mengekspos "keracunan ideologi dan budaya akibat korban perang selama dua puluh tahun. 

Baru pada 1987, Sistem pendidikan didasarkan pada reformasi pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan ekonomi dan sosial bangsa. Reformasi ini dikombinasikan antara teori dan praktis yang ditekankan pada pelatihan pekerja terampil, teknisi, dan manajer. Reformasi juga menekankan keilmiahan dan teknologi prestasi agar sebanding dengan tingkat internasional sehingga Vietnam dalam memperluas kerjasama teknis dengan negara-negara asing di negara-negara sosialis umumnya dan pada khususnya.
(Sumber: countrystudies.us)

Rabu, 07 Maret 2012

Sertifikasi Guru 2012: Hasil UKA Diumumkan 18 Maret 2012

Hasil jerih payah guru calon ikut PLPG dalam mengerjakan UKA akan diumumkan 18 Maret 2012 secara serentak. Jadi, guru harus sabar menunggu. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BP SDMP dan PMP) Kemdikbud, Syawal Gultom mengatakan proses pemindaian hasil uji kompetensi awal (UKA) guru saat ini sudah mencapai 41 persen. Dikatakan,hasil kelulusan UKA ini akan diumumkan secara resmi oleh Kemdikbud pada tanggal 18 Maret 2012 mendatang. (Sumber: JPNN)
"

Sertifikasi Guru 2012: Hasil UKA masih 41 Persen Dipindai (Scanning)

Sabarlah menunggu. Tentu, guru yang ikut UKA harap-harap cemas menunggu pengumuman hasil UKA 25 Februari yang lalu. Hasil koreksi masih dalam proses. Sabar ya.

Menurut JPNN, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BP SDMP dan PMP) Kemdikbud, Syawal Gultom mengatakan proses pemindaian hasil uji kompetensi awal (UKA) guru saat ini sudah mencapai 41 persen. Menurutnya, penilaian UKA ini memiliki dua fungsi, yakni untuk seleksi dan pemetaan.

Dijelaskan, jika dilihat dari fungsi seleksinya tentu harus ada batas nilai. Sedangkan dilihat dari fungsi pemetaan, pemerintah akan menempatkan materi-materi apa saja yang dirasakan sulit.

"Kita terpaksa harus menggunakan dua fungsi ini karena untuk pelatihan dan latihan profesi guru (PLPG). Tapi secara keseluruhan, UKA itu untuk  proses pembinaan guru. Kita tidak munfkin melakukan pembinaan jika tak memiliki dasar pembinaan. Maka itu, ini akan menjadi dasarnya," jelas Syawal ketika ditemui usai rapat koordinasi di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (6/3).

Syawal mengatakan, jika guru tidak lulus di dalam UKA kali ini, maka dapat mengulang di tahun depannya. Sebenarnya, lanjut Syawal, para guru yang tidak lulus nantinya sudah bisa mendapatkan gambaran mengenai soal-soal UKA ini.

"Tapi sayangnya, guru - guru ini belajarnya justru hanya latihan soal. Seharusnya, guru harus mempelajari kisi-kisinya. Jika dia menguasai kisi-kisinya, maka dipastikan sudah dapat mengerjakan soal apapun bentuknya," tukasnya.

Lebih lanjut Syawal menambahkan, penilaian ini tetap akan ditentukan oleh ranking atau batas nilai meskipun ada dua kombinasi, yakni nilai dan kondisi distribusi di daerah masing-masing. "Kalau nilainya rendah ya tetap tidak mungkin lulus. Intinya, yang kita loloskan tetap sebanyak 250 ribu guru," imbuhnya.

Dikatakan,hasil kelulusan UKA ini akan diumumkan secara resmi oleh Kemdikbud pada tanggal 18 Maret 2012 mendatang. Sementara mengenai pungli, Syawal menyerahkan seluruhnya ke Itjen Kemdikbud. (Sumber: JPNN)

Inovasi Pembelajaran: Metode Pendekatan Proses dan Karya Wisata untuk Mengajarkan Surat pembaca

Inovasi pembelajaran tidak terikat oleh metode yang konvensional semata melainkan merambah ke metode apapun yang penting siswa dapat menunjukkan kompetensi dengan maksimal. Pembelajaran Bahasa Indonesia Menulis Surat Pembaca dengan Pendekatan Proses dan Metode Karya Wisata di SMPN 2 Nganglik, Sleman, Yogyakarta dilaksanakan secara inovatif. Guru yang memfasilitasi adalah Murdiwiyono, S.Pd.

Di awal pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang komponen surat pembaca. Untuk menguatkan pemahaman tentang komponen surat pembaca, guru membacakan contoh surat pembaca yang diterbitkan sebuah surat kabar. Kemudian guru menyampaikan komponen surat pembaca tersebut.

Pada kegiatan inti, siswa dibagi menjadi lima kelompok dan membuat tahap pra-penulisan surat pembaca yaitu menentukan topik, merumuskan judul, merumuskan tujuan, mengumpulkan data, dan informasi pendukung untuk kerangka penulisan surat pembaca. Di kelompok siswa mencermati alur kegiatan menulis surat pembaca. Selanjutnya siswa melakukan pengamatan lingkungan sekolah di tempat yang berbeda-beda. Ada yang ke MCK sekolah, ke kantin sekolah, dan lapangan olahraga. Selama 10 menit siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekolah untuk menemukan kekurangan atau kelemahan yang layak dijadikan untuk bahan penulisan surat pembaca.

Setelah siswa melakukan observasi, siswa di kelompok membuat draf surat pembaca atau masuk pada tahap penulisan surat pembaca. Kemudian setelah draf selesai, masuk pada tahap pasca penulisan yaitu menyunting format tulisan dan menyunting pemakaian bahasa.
Pada tahap penulisan, setelah melakukan pengamatan untuk mendapatkan data atau fakta pendukung, siswa menentukan topik atau judul surat pembaca, serta membuat kerangka tulisan yang terdiri atas bagian judul, bagian fakta, bagian opini, bagian harapan dan bagian penutup.

Kemudian siswa membuat draf surat pembaca. Pada tahap ini siswa diminta mengkonsentrasikan pada penuangan ide, pikiran, gagasan dalam draf tulisan. Setelah draf tulisan selesai, siswa membaca ulang tulisannya untuk menemukan kesalahan isi surat pembaca dan merevisi kesalahan surat pembaca. Selanjutnya siswa menyunting format, bahasa, dan tata tulisnya.
Hasil karya setiap kelompok ditukarkan ke kelompok lain untuk direview dan memberikan catatan masukan untuk perbaikan. Setelah direview, siswa memperbaiki surat pembaca sesuai masukan dari kelompok lain. Hasil penulisan surat pembaca yang telah disunting dipresentasikan siswa. Hasil presentasi surat pembaca dicermati oleh guru dan siswa berkaitan dengan bahasa atau tata tulisnya. Untuk penugasan, guru meminta siswa untuk mencermati lingkungan di tempat tinggalnya dan menuliskannya dalam bentuk surat pembaca. (Sumber: wapikweb.org)

Wajib Belajar 12 Tahun Seharusnya Sudah Diberlakukan 20 tahun Lalu

Tidak ada kata terlambat untuk sebuah pembaharuan demi masa depan yang lebih gemilang. Atas dasar itulah, Wajib belajar 12 tahun tidak seberapa soal andai digulirkan mulai tahun ini di 13 provinsi sebagai rintisan daripada tidak sama sekali.Yang jelas, dengan Wajar 12 tahun, dapat diindikasikan kalau generasi mendatang akan melek hurup semuanya dengan kapasitas logika yang berwarna keindonesiaan.

Seharusnya, Wajar 12 tahun sudah diberlakukan 20 tahun lalu sehingga di tahun ini bangsa Indonesia sudah menikmati hasilnya. Petani di pucuk gunung lulus SMA. Mbok-Mbok penjual cabai di pasar lulus SMA. Tukang angkut di pelabuhan lulus SMA. Preman di kota lulus SMA. Bahkan, penunggu MCK di toilet umum juga lulus SMA. Dengan begitu, saat ini, dunia kerja mereka dipenuhi dengan dasar pemikiran yang lumayan bagus. Itu andai 20 tahun lalu Wajar 12 tahun sudah dilaksanakan.

Tengoklah negara Kuba yang kembang-kempis karena diblokir USA, pendidikannya justru lebih bagus dan tingkat melek huruf masyarakatnya aduhai. Hasilnya, meskipun dibombardir dengan embargo apapun, masyarakat Kuba dapat bertahan hidup sampai sekarang. Indonesia sebenarnya dapat melakukan basis pembangunan dengan berfokus pada pendidikan Wajar 12 tahun pada 20 tahun yang lalu. Namun, pembangunan pendidikan waktu itu hanya menyentuh masyarakat kota yang mampu membayar saja.

Tidak apa-apalah. Yang terpenting, Wajar 12 tahun yang akan digulirkan tahun ini dijalankan dengan benar. Semua pihak harus bahu-membahu untuk menyuksskan program ini. Keterlibatan masyarakat perlu diunggulkan daripada keterlibatan pemerintah semata. Jangan sampai, masyarakat hanya menonton program Wajar 12 tahun ini. Bravo Pendidikan Indonesia.

Jenjang SMA dapat 12 ribu Ruang Kelas Baru

Inilah tekad pemerintah untuk menyongsong Wajib Belajar 12 tahun. Salah satu tekadnya adalah menambah ruang kelas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membangun sekitar 12 ribu ruang kelas baru (RKB) untuk jenjang SMA. Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan diberlakukannya program pendidikan menengah universal yaitu wajib belajar 12 tahun yang rencananya akan dilaksanajan pada tahun 2013 mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, program pendidikan menengah universal akan mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA. Oleh karena itu, salah satu konsekuensi yang harus dijawab adalah penambahan jumlah RKB bagi siswa SMA sederajat.

"Dalam satu tahun ini kita akan siapkan penambahan 12 ribu RKB untuk mengantisipasi membludaknya APK," kata Nuh, di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (6/3/2012) sore.

Untuk mewujudkan program tersebut, kata Nuh, kementerian telah mengajukan penambahan alokasi anggaran. Anggaran sekitar Rp 2,4 triliun diusulkan untuk membangun ruang kelas baru, laboratorium dan keperluan lainnya. Nuh berharap, tidak ada lagi kendala khususnya yang terkait dengan sarana belajar mengajar dan ketersediaan tenaga pendidik saat pendidikan menengah universal resmi digulirkan.

"Pembangunan RKB harus selesai sehingga saat kita tetapkan pendidikan menengah universal di tahun 2013, itu sudah siap semuanya," katanya. Seperti diberitakan, untuk mendukung program pendidikan menengah universal, Kemdikbud telah melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya dengan program rintisan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk siswa jenjang SMA. Unit cost rintisan BOS SMA yang ada saat ini sebesar Rp 120.000 per anak per tahun.

Jumlah tersebut memang jauh dari cukup. Namun, Kemdikbud berkilah jumlah itu merupakan awal untuk membentuk sistem. Ketika sistem telah terbentuk, tahun depan BOS untuk SMA akan ditingkatkan sekitar Rp 1 juta per anak per tahun.(sumber: Kompas.com)

Wajib Belajar 12 Tahun Dicanangkan 13 Provinsi, Kapan Provinsi Lainnya?

Wajib belajar 12 tahun dicanangkan 13 provinsi setelah mereka sukses melakukan Wajar 9 tahun.  Ketiga belas provinsi itu adalah Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Ke-13 provinsi itu disebut rintisan wajib belajar 12 tahun.

Menko Kesra, Agung Laksono menyatakan bahwa rencana pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun tidak terlepas dari program wajib belajar 9 tahun (sekolah dasar dan sekolah menengah pertama) yang sudah dilaksanakan sebelumnya, sebagaimana diwajibkan undang-undang. "SD dan SMP (wajib belajar 9 tahun) sudah tuntas.

Menurut Agung, program wajib belajar 12 tahun yang tergolong sebagai pendidikan menengah universal (sekolah menengah umum, sekolah menengah kejuruan, dan sederajat) dilakukan sebelum dilaksanakannya wajib belajar pendidikan tinggi nanti. "Wajib 12 tahun dulu," katanya.

Saat ini, ujar Agung, jumlah penduduk yang hanya tamat SD di Indonesia mencapai angka tertinggi, yakni 50 persen. Ditargetkan pada tahun 2025 nanti jumlah warga yang hanya tamat SD berkurang menjadi 20 persen. "Untuk itu, harus dimulai dari pendidikan menengah terlebih dahulu," ucap dia.

Rintisan program wajib belajar 12 tahun ini ditargetkan dimulai tahun depan. Hal ini didasarkan keinginan pemerintah untuk memfasilitasi penduduk dalam dunia pendidikan. Selain itu, program ini juga ditujukan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain dalam dunia pendidikan, di mana rata-rata wajib belajar penduduk di Indonesia masih kurang dari delapan tahun. "Negara lain sudah ada yang 18 tahun. Bahkan, Singapura sudah 12 tahun," ujar Agung. (Sumber: Tempo.co)

Selasa, 06 Maret 2012

Inovasi Pembelajaran: Guru Inovatif perlu Pengayaan Lewat Nonton Film

Guru inovatif dicirikan oleh kepeduliannya dalam pengayaan pengalaman dari waktu ke waktu. Pengalaman itu salah satunya dapat diperoleh dari menonton film pembelajaran. Setelah menonton, guru inovatif harus dapat memetik maknanya dan mencoba untuk menerapkan di kelas dengan penuh tanggung jawab. Itulah guru inovatif.

Banyak film Indonesia maupun luar negeri yang berdimensi pendidikan. Isi film itu tentu dapat memberikan inspirasi guru inovatif untuk mengemasnya kembali ke dalam perilaku pembelajaran terhadap siswanya. Contohnya, untuk membangun kelompok siswa yang dinamis, guru dapat melihat film Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, Lima Elang, dan sebagainya. Untuk mengembangkan nilai karakter diri dalam menggapai cita-cita, guru dapat menonton film Negeri di atas Awan, Serdadu Kumbang, Sang Pemimpi, Lima Elang, dan lainnya.

Film memberikan pencerahan yang mengasyikkan. Guru dapat menghibur diri selain memetik makna dalam film. Tentunya, kepala sekolah perlu mendorong guru agar rutin mengolah pembelajaran guru melalui film. Apalagi, masa kini, film mudah dicari. Jadi, bagi guru, menonton film bukan tindakan yang memberatkan. Hanya saja, banyak guru yang malas menonton.

Pendidikan Karakter: Film Negeri 5 Menara Model Penanaman Tanggung Jawab dan Dsiplin Diri

Banyak sekolah yang kebingungan atas cara menanamkan pendidikan karakter bagi siswanya. Para insan guru dan kepala sekolah berpikirnya selalu formal, yakni disampaikan di dalam kelas menyatu dengan mata pelajaran. Padahal, sifat karakter itu adalah perilaku. Berarti, cara menanamkan karakter juga harus melalui perilaku. Perilaku siswa terjadi sepanjang waktu di sekolah, yakni dari datang sampai pulang.

Cara menanamkan yang paling tepat adalah pola komprehensif. Semua aspek bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan karakter. Kepala sekolah, gaya guru, isi materi, halaman sekolah, parkir, tukang kebun, dan aspek lainnya turut mendidikkan karakter berdasarkan fungsi masing-masing. Itulah komprehensif.

Garduguru menyempatkan untuk menonton dengan serius di awal putar. Ternyata, film Negeri 5 Menara memberikan contoh pendidikan karakter yang komprehensi dari bangun tidur sampai tidur kembali di waktu malam. Guru dalam film itu bertujuan satu, yakni mengembangkan nilai positif dari berbagai cara, baik saat mengajar, di luar kelas, maupun di asrama siswanya. Dengan begitu, penanaman tanggung jawab dan disiplin dilaksanakan dalam bentuk perilaku nyata. Hasilnya, siswa dapat mencapai cita-citanya.

Warna pendidikan karakter yang ditawarkan film itu khas seorang remaja yang berontak, bercita-cita, mendesakkan ide, dan ingin tampil beda. Mereka berkelompok dengan damai meski berbeda suku. Perbedaan suku menjadi sebuah kekuatan untuk melangkah ke masa depan.  Kelompok 6 pemuda dipersatukan oleh hukuman jewer berantai sehingga  mereka berteman dekat dengan teman sekamarnya, Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Kebiasaan berkumpul di bawah menara masjid, mereka berenam pun menamakan diri ‘Sahibul Menara’, alias Pemilik menara. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

Keenam sahabat ini memiliki impian masing-masing dan bertekad meraihnya. Seperti Alif bertekad dapat mengunjungi Amerika, Baso yang bertekad menghafal 30 Juz Al Quran sebelum lulus. Selain mengangkat pendidikan karakter  dalam film ini, sutradara Affandi A Rachman juga menampilkan keindahan panorama di kota Bukit Tinggi dan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Film yang sarat dengan inspirasi tentang tekad, kerja keras, dan persaudaraan ini didukung bintang-bintang muda berbakat seperti Billy Sandy, Ernest Samudra, Rizki Ramdani, Jiofani Lubis, Aris Putra, Eriska Rein.

Sayang, keenam bintang muda itu tampak kurang kaku dalam berperan.  Namun, tampilan mereka tertutupi bintang kawakan seperti Andhika Pratama, Ikang Fawzi, David Chalik, dan Mario Irwinsyah.

Raimuna Nasional 2012: Kwarda dan Kwarcab Se-Indonesia Wajib Kirimkan Peserta demi Kebhinekaan

Inilah kesempatan emas untuk mengenalkan kebhinekaan dan penguatan nasionalisme bagi generasi muda melalui pengiriman peserta didik penegak dan pandega ke Raimuna Nasional 2012, 25 juni s.d. 1 Juli di Jayapura. Dengan begitu, kapasitasi peserta tentang Indonesia yang sebenarnya akan mantap. Daripada peserta didik hanya diceramahi tentang keindonesiaan, momen nasional di Papua ini merupakan sarana yang tepat bagi pembelajaran langsung.

Untuk itu, sangat pas jika semua kakwarda dan kakwarcab bahu membahu untuk memberikan pengalaman langsung kepada penegak dan pandeganya. Selama ini, jarang kegiatan kepramukaan berada di lokasi perbatasan dan di Papua. Dengan daya upaya yang ada, tentu, para petinggi Gerakan Pramuka se-Indonesia menyukseskan raimuna nasional yang dilaksanakan 5 tahun sekali ini.

Motivasi penegak dan pandega sangat tinggi. Hanya saja, motivasi itu perlu didorong oleh orang dewasa. Kelak, mereka akan lebih mengenal kebhinekaan bangsa Indonesia secara nyata. Kalau hanya alasan dana, lalu tidak mengirimkan, tampaknya hanya alasan yang tidak berdasar jika dibandingkan dengan manfaatnya.

Seetiap even nasional, Papua tidak pernah ketinggalan ikut serta. Saat ini, kesempatan yang baik untuk bergantian mengikuti kegiatan di Tanah Papua.

Mendikbud, Mohammad Nuh: Plagiat Itu Langgar Norma

Ternyata, praktik jalan pintas dengan cara mengakali karya orang lain seolah-olah karya sendiri juga mendera insan perguruan tinggi. Bahkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh turut berang. Mendikbud mengatakan, praktik plagiat telah menabrak norma-norma akademis yang berlaku. Namun, belum semua perti mau menelusuri ulang dokumen para gubesnya untuk klarifikasi.

Tunjangan besar bagi seorang guru besar memberikan jalan untuk seseorang berjalan pintas dan melanggar karakter diri. Menurut laporan kompas.com, disebutkan bahwa populasi guru besar di Indonesia saat ini cenderung meningkat secara signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini menyebabkan adanya kesulitan dalam kurun waktu tersebut mendeteksi telah terjadi praktik plagiat atau tidak.

Hal ini diungkapkannya untuk merespons adanya dugaan plagiarisme oleh tiga calon guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Nuh melanjutkan, pelaku plagiarisme tidak bisa dijerat secara hukum dengan undang-undang yang ada. Pasalnya, menurut dia, mereka hanya melanggar norma-norma akademis yang penyelesaiannya diserahkan kepada perguruan tinggi sebagai pemegang statuta.

"Di situ letak kredibilitas sebuah universitas. Kami hanya bisa menindak jika terjadi pelanggaran norma non-akademis seperti kasus korupsi misalnya," kata Nuh, Senin (5/3/2012) malam, di Gedung Kemdikbud, Jakarta.

Nuh memaparkan, ada beberapa alasan mengapa para plagiator yang berasal dari dunia akademis melakukan tindakan tercela itu. Menurutnya, aksi plagiarisme terjadi karena status sosial akademis yang akan disandang oleh seseorang saat dikukuhkan sebagai guru besar. Kedua, tunjangan yang tinggi. Dan ketiga, lemahnya integritas mereka sebagai ilmuwan.

"Itulah mengapa mereka sampai hati menjiplak karya orang lain," kata Nuh.

Angkat jempol dengan UPI yang berani mengungkap borok plagiat untuk masa depan yang lebih baik. Bisa jadi, banyak kasus serupa yang merambah perguruan tinggi lain, namun para insan perti itu tidak mampu dan tidak mau mengangkat ke permukaan. Pada Jumat (2/3/2012) lalu, UPI menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan itu UPI menyatakan pembatalan pengajuan tiga calon guru besar. Alasannya, karya tulis mereka terbukti menjiplak setelah melalui proses penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Angka Kredit (TPAK) dari Kemdikbud.(Sumber: kompas.com)

Senin, 05 Maret 2012

Raimuna Nasional 2012: Jangan Lupa Nikmati Makanan Papeda

Rasanya lebih lenkap jika peserta Raimuna Nasional 2012 di Jayapura nanti juga menikmati makanan papeda. Apa itu papeda? Papeda adalah sagu dari pohon rumbia yang banyak dijumpai di pinggir sungai atau tambak seputar Jayapura. Ketika melihat pertama, orang akan mengatakan sebuah adonan lem. Bukan. Itu masakan papeda yang lezat. Memang betuknya sangat unik, mirip lem, dan diletakkan dalam baskom ukuran sedang. 

Untuk mendapatkan papeda, pohon rumbia ditebang dulu, kemudian batangnya dibelah dua. Pada batang yang tua terdapat endapan sagu. Sagu itulah yang diambil perlahan dengan cara digerus menggunakan alat khusus. Dari bahan sagu itu pula, warga Papua yang tinggal di Sentani, Abepura, Jayapura, Keerom, Merauke, Nabire, Supiori, dan daerah Papua lainnya menyiapkan menu-menu papeda di restoran atau warung-warung kaki lima.

Papeda ini berkhasiat melancarkan kencing dan membantu mengurangi sakit ginjal. Selain itu papeda bisa juga membantu mengurangi kolesterol. Jadi, tidak anehlah kalau banyak yang suka papeda. Harga papeda di restoran sedikit mahal per porsi bisa mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu untuk empat orang.

Cara makannya, siapkan piring makan yang sudah diisi kuah ikan atau kuah opor ayam.  Lalu, ambillah papeda dengan menggunakan sumpit, lalu gulung perlahan dan letakkan di piring yang sudah berisi kuah tersebut. Agar papeda tersebut gampang masuk ke mulut, potong agak kecil dengan jari tangan. Setelah itu, santaplah.Konon, papeda juga menyehatkan.

Agar hidangan papeda senantiasa memunculkan nafsu makan, para pedagangnya selalu melengkapi papeda dengan ikan segar seperti tenggiri goreng, sop cakalang, sop cumi, atau opor ayam. Selain itu disajikan pula buah keladi atau singkong, pisang kepok rebus dan sayuran oseng-oseng kembang pepaya.

Bagaimana Nasib Guru di Jepang?

Bagaimana nasib guru di Jepang? Apakah nasib mereka sama dengan guru di Indonesia? Sama dengan di Indonesia saat ini, guru di Jepang juga lulusan Perguruan Tinggi pendidikan. Jika mereka bertara S-1 murni, seperti sosial, bidang sains, IT, engineering, dll  mereka perlu mengambil beberapa mata kuliah yang terkait dengan pendidikan agar mendapatkan sertifikat mengajar.

Usia termuda guru di Jepang 22-23 tahun, setamat Universitas. Namun, rata-rata guru di Jepang berumur 42 tahun. Selama 20 tahun (kira-kira usia 42 tahun) bekerja seorang guru sekolah publik akan memperoleh gaji sebesar 362,900 yen. Selain medapatkan gaji tiap bulan, para guru juga memperoleh tunjangan tambahan sebesar 4% gaji bulanan, dan juga akan mendapatkan bonus 2 kali dalam setahun yaitu bulan Juni dan Desember sebesar 4.65% gaji bulanan. Sehingga guru yang bekerja selama 20 tahun akan menerima total penghasilan per bulan sebesar 362,900 plus (362,900×4%) = 377,416 yen. Gaji guru di sekolah negeri dibayar oleh pemerintah provinsi sebesar 50% dan pemerintah pusat 50%.

Dengan gaji sebesar itu tidak ada guru yang melakukan kerja sambilan, sebab penghasilan bulanannya sudah sangat mencukupi. Selain menerima penghargaan secara ekonomi dengan sangat baik, para guru di Jepang juga memiliki posisi terhormat di masyarakat. Di Indonesia, penghargaan guru dari masyarakat akan lewat masanya. Sekarang, masyarakat Indonesia kurang perhatian secara sosial lepada guru.

Jika di Indonesia, guru sering dituding melakukan kejahatan kelas dengan bentuk kekerasan, di Jepang juga sama. Guru di Jepang juga dituding penyebab siswa bunuh diri dan DO, kepercayaan masyarakat di Jepang kepada guru merosot tajam. Kementerian pendidikan (MEXT) bahkan mengadakan survei dan evaluasi terhadap guru-guru yang tidak punya kapabilitas memadai sebagai pengajar dan pendidik. Sebagian besar guru tersebut adalah guru senior.  Guru senior dan yunior sangat kental dibedakan di Jepang.