Senin, 19 Maret 2012

Anak lebih Suka Internet daripada TV

Telah terjadi pergeseran daya minat anak pada kondisi saat ini. Kalau era puluhan tahun lalu, anak lebih suka televisi dengan acara sinetron atau kuis, ternyata saat ini minat itu bergeser ke internet. Anak dapat berjam-jam jika sudah berhadapan dengan internet. Untuk itu, guru juga perlu memanfaatkan internet sebagai media belajar. Umpamanya, pelajaran dikembangkan melalui facebook, web, atau lainnya. 

Pergeseran itu mengindikasikan bahwa anak lebih ke membaca teks daripada melihat gambar gerak. Nah, sekolah perlu menindaklanjuti kegemaran membaca teks di internet ke tradisi membaca teks keilmuan. 

Hal itu seperti dilansir BBC Indonesia, yang menyatakan bahwa keberadaan televisi di kamar anak-anak di Inggris menurun dan digantikan oleh piranti bergerak yang bisa mengakses internet.
Survei Childwise menunjukkan 61% anak berusia tujuh hingga 16 tahun memiliki telepon genggam yang bisa dipakai untuk berselancar di dunia maya.

Dari wawancara dengan 2.770 anak pada tahun lalu terungkap lebih dari 75% anak usia sekolah lanjutan di Inggris menggunakan telepon genggam untuk mengakses internet. Rata-rata mereka mengakses internet selama 1,6 jam per hari. Para peneliti juga mengatakan ada perubahan pola menonton televisi.

Anak-anak tidak lagi terpaku dengan jadwal dari berbagai stasiun televisi. Dewasa ini mereka lebih suka mengakses acara televisi melalui komputer atau telepon genggam, yang bisa diakses kapan saja. Sebelum berangkat sekolah, anak-anak lebih mungkin ditemui bermain dengan telepon genggam dibandingkan menonton televisi.

Ketika mereka tiba kembali di rumah di sore hari, alih-alih menonton televisi, mereka lebih suka berada di depan layar komputer untuk mengakses internet. Ketika membaca di rumah, besar kemungkinan mereka melakukannya melalui layar, bukan buku atau majalah. Pemakaian telepon genggam tidak berhenti sampai di sini. Ketika berada di tempat tidur, 32% anak-anak yang disurvei mengaku masih menggunakan piranti ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, keberadaan komputer model lama kini digantikan oleh komputer jinjing dan tablet.

Guru dengan begitu, harus mahir dalam menggunakan internet dengan segala programnya jika tidak mau ketinggalan zaman. Anak harus diikuti pola perkembangan pikiran dan tradisinya. Lalu, guru mengarahkan ke tujuan belajar yang sebenarnya. (Sumber: BBC Indonesia)

Tidak ada komentar: