Oleh Suyatno
Rasanya, badan ini seperti digebuki dengan kayu jati saat sepuluh hari tidak memposting di garduguru ini. Ada gagasan yang menumpuk-numpuk di otak dengan segala kegelisahannya. Namun, akhirnya, waktu memberikan kesempatan untuk menulis di blog ini. Nah, karena ada kesempatan, jadilah posting kerinduan ini yang ditulis dari sanubari harapan guru unggul.
Selama sepuluh hari, ya, sepuluh hari, garduguru melalangbuana menemui kerinduan guru dalam meningkatkan nyali mengajar. Ada senyum menjuntai di wajah guru saat bertemu dengan garduguru. Ada harapan yang terendam kuat dalam gurat otot yang mulai merakyat. Ada sorot mata kegelisahan untuk menggapai harapan secepatnya demi siswanya.
Benarlah bahwa guru itu masih mempunyai harapan untuk menyajikan yang terbaik buat anak bangsanya. Mereka turut ikhlas mengikuti pelatihan dengan seksama. Konsep demi konsep dilahapnya untuk dicerna menjadi sebuah kesempatan berkarya. Berduyun-duyunlah, guru mendatangi sajian garduguru.
Guru unggul itu bukan sebuah ilusi dan utopia semata namun guru unggul telah menjadi sebuah realitas yang sempurna. Semua guru, tidak terkecuali dapat menjadi guru unggul berdasarkan warna pedagogisnya. Semua guru mempunyai potensi besar yang jika diledakkan akan menjadi ujud gemilang di prestasi anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar