"Anakku, mengapa kamu bersedih hari ini?", lerai Mbok Siti sambil duduk santai menghadap ke pekarangan di depan pintu sebelah kanan. "Tidak bersedih Mbok, hanya saja Aku melamunkan burung prenjak di atas daun kelapa itu", kataku pelan saat duduk di kanan Mbok Siti. Burung Prenjak mempunyai gurunya sendiri yang mampu mengajari secara alamiah makan, minum, berkembang biak, membuat sarang, terbang, dan berkicau.
Guru burung prenjak itu ada dalam nalurinya yang digembleng dengan alam burung. Prenjak satu dengan yang lainnya sama-sama terampilnya. Prenjak satu dengan yang lainnya sama-sama berkembangnya. Begitupula, manusia seharusnyalah berkembang seirama dengan manusia lainnya. "Namun, dalam manusia terdapat naluri mendiskriminasi sehingga ada yang dapat unggul dan ada pula yang terpaksa mengkerdil", ujar MBok Siti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar