Oleh Suyatno
Minggu ini adalah minggu pertama anak-anak bersekolah (kalau mengacu kalender Jawa Timur). Siswa baru masuk tentunya masih berkelana mencari kawan baru, persepsi baru, dan guru baru yang diharapkan melekat kuat dengan baik hati bagi anak-anak. Bagi anak-anak yang lama (belum waktunya mutasi sekolah baru)sikap penyesuaian tidak diperlukan meskipun mereka sangat dimungkinkan ganti kelas dan ganti teman sekelas. Kondisi itu sangat diketahi dan dipahami oleh guru dalam bersikap.
Apa yang seharusnya dilakukan guru di hari pertama siswa masuk sekolah? Guru yang arogan dan sok kuasa dapat dipastikan akan pasang badan dan siap mengumbar celoteh kemarahan untuk memunculkan kesan kalau dia berkuasa. Guru seperti itu selalu ditakuti siswa karena guru itu memang berperilaku menakut-takuti. Guru arogan bersifat semena-mena. Anak-anak dianggap sebagai objek yang siap disuruh-suruh, diomeli, dan dibentak-bentak. MOS (Masa Orientasi Siswa) dianggapnya sebagai Masa Omelin Siswa.
Lain lagi, guru yang santun. Dia akan menyelami posisi kejiwaan anak saat baru pertama masuk sekolah. Senyum diumbarnya untuk memasuki kejiwaan siswa. Kalimat bijak keluar dari mulutnya untuk memberikan gambaran kedamaian dan keasyikan bersekolah bagi siswa. Siswa dianggapnya sebagai mitra yang akan berjalan bersama-sama menyelami dunia pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar