Bagaimanapun, multimedia terbukti dapat meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik. Hal itu membuktikan bahwa sumber belajar yang diperoleh peserta didik tidak saja melalui telinga alias ceramah tetapi melalui indera lainnya. Hal tersebut dibuktikan oleh pemenang Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) Ke-7 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI), Sugeng Priyanto dari Universitas Brawijaya, Malang.
Seperti yang telah dilaporkan Kompas.com, Rabu, 9 Juli 2008, di halaman Sains, Sugeng Priyanto membuktikan bahwa multimedia memberikan hasil belajar yang lebih dibandingan dengan monomedia. "Setelah pengujian statistik dan dilakukan perbandingan rerata hasil belajar, kelompok yang menggunakan aplikasi multimedia setelah perkuliahan mendapat rerata skor 7,37, sedangkan yang tidak mendapat 6,94," kata Sugeng dari Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unbraw. Hasil penelitian Sugeng itu memperoleh penghargaan berupa uang Rp 12 juta dan polis asuransi dari hasil penelitiannya yang dinilai juri sebagai yang terbaik.
Ia menjadi pemenang pertama bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) PPRI yang diselenggarakan LIPI dengan judul penelitian "Aplikasi Multimedia sebagai Media Pembelajaran Interaktif pada Mata Kuliah 'Foundation of Nursing IV' Menggunakan 'Model Expository Teaching' terhadap Hasil Belajar Mahasiswa".
Jadi, dengan menggunakan multimedia dalam pengajaran, urainya, akan mampu mengondisikan suasana belajar yang bisa memaksimalkan proses penerimaan suatu informasi dengan lebih baik.
"Pada kelompok multimedia dibuatkan tampilan presentasi interaktif tentang 'Wound Care' berupa tampilan teks dan animasi tiga dimensi (3D) manusia secara singkat yang dilanjutkan dengan penjelasan anatomi kulit, stadium luka, dan video tentang tindakan keperawatan luka di RS," kata Sugeng kelahiran Jember 21 April 1986 itu.
Sugeng menggunakan sampel seluruh mahasiswa semester IV tahun ajaran 2007/2008 yang mengikuti perkuliahan Foundation of Nursing IV di Jurusan Keperawatan Unbraw yang kemudian ia kelompokkan menjadi dua, yakni kelompok yang menggunakan aplikasi multimedia dan yang tidak.
Sementara itu, model belajar "Expository Teaching", menurutnya adalah model pembelajaran yang baik, di mana dalam model ini dikenal tiga tahap. Pertama, mengarahkan pelajar pada materi yang akan dipelajari dan membantu mengingat kembali informasi yang terkait.
Tahap kedua, materi baru itu disampaikan dengan memberi ceramah, diskusi film, atau memberi tugas kepada pelajar. Tahap ketiga, dengan menggabungkan informasi baru ke dalam susunan pelajaran yang sudah direncanakan dan memberi kesempatan pelajar melontarkan pertanyaan untuk memperluas pengetahuan terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar