"Nak, meski lama tidak bertemu sebenarnya tidak jadi mengapa, namun kedekatan tidak akan dekat jika ada hasrat yang berlagu kejauhan", sapa Mbok Siti saat aku menyusuri rumahnya setelah satu bulan tidak bersua. Pikiranmu adalah milikmu. Kaulah sang waktu yang mampu bertumpu pada kakimu. Ke mana maumu, itulah arah gurumu. "Jangan jauh-jauh mencari guru karena guru selain ada dalam dirimu juga ada dalam arah yang akan dituju", kata Mbok Siti yang tetap saja mengenakan baju hitam kusam seperti sebulan yang lalu.
Aku semakin penasaran dengan segala perkataan Mbok Siti. Justru Mbok Sitilah guru sejatiku, gumamku. "Bukan, aku bukan gurumu", cetus Mbok Siti. "Aku hanyalah perantara seperti pohon mengantarkan zat asam bagi kita. Seperti, matahari mengantarkan panas pada manusia", ujarnya mantap. Gurumu ada dalam arahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar