Oleh Suyatno
Diguntingnya gambar di majalah itu pelan-pelan oleh guru sambil mendengarkan suara musik lembut. Gambar itu lalu direkatkan di kertas karton agar tampak kokoh. "Siswaku akan aku ajak mendeskripsikan makna gambar berkaitan dengan kerusakan lingkungan", gumam guru itu. Guru lain ada yang membuat sate rumus, ada yang lengket di komputer terus untuk membuat powerpoint, ada yang berburu gambar di internet, dan ada yang memilah-pilah bola berwarna. Aduh asyiknya ah, guru-guru SMA Wachid Hasyim 2 Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 21 Juni 2008, di ruang multimedia. Mereka sangat asyik ibarat anak-anak menemukan dunianya.
Kesadaran menggunakan media dalam pembelajaran sebenarnya berlaku wajib karena siswa akan lebih mudah memahami, lebih konkret fakta yang dipikirkannya, dan dapat melakukan tindakan secara nyata. Media menjadi keperluan yang melekat dalam tugas guru. Siswa sangat senang belajar jika terbantu media yang disajikan oleh guru.
Konsep itulah yang juga ditangkap oleh guru-guru SMA Wachid Hasyim 2 dalam pelatihan pembuatan media pembelajaran kali ini. Mereka yakin bahwa prestasi siswa akan terdongkrak jika dibantu melalui media pembelajaran. Jadi, tidaklah mengherankan jika ada yang membuat media sambil duduk di lantai. Guru-guru tampak lincah menggunakan gunting untuk mengemas medianya.
Media pembelajaran yang baik selalu ditentukan oleh bermakna atau tidaknya, media yang disajikan baik bagi anak. Media yang baik selalu praktis, sesuai dengan perkembangan kejiwaan anak, aman, mudah digunakan, dan kaya informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar