Kekayaan Seni Rupa dan Musik khas Jawa Timur digali oleh guru mata pelajaran Seni dan Budaya SMP dan SMA se-Jawa Timur. Mereka dengan serius memotret, mendeskripsikan, dan mengolah ke dalam buku referensi dalam Workshop Bahan Ajar Guru Seni dan Budaya Jawa Timur, 27--29 Februari 2012 di Hotel Victory Batu, yang diselenggarakan oleh UPT Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Ada wayang suket, wayang lincak, wayang garingan, wayang beber, wayang klitik, dan wayang kulit dideskripsikan secara lengkap berkaitan dengan lokasi yang menunjukkan bahwa wayang tersebut masih eksis di daerah tempat tinggal guru-guru. Kemudian, ada aneka musik, baik gamelan, bambu, lesung, sampai pada keroncong dieksplorasi dengan bahasa yang mudah dipahami. "Kami sekarang mempunyai kekayaan budaya khas Jatim setelah saling tukar hasil seni dan budaya masing-masing se-Jawa Timur", kata Pak Imam dari Tuban.
Terdapat ratusan hasil karya naka bangsa pada waktu dahulu yang sekarang masih eksis. Namun, dprediksi jika kekayaan itu tidak dilestarikan kepada anak didik, dapat dipastikan akan cepat punah akibat pengaruh global yang menenggelamkan budaya lokal. "Buku ini harus diterbitkan agar semua mengenali dengan mendalam kekayaan nenek moyang yang dahulu tinggal di Jawa Timur", ujar guru dari Bojonegoro.
Selama dua hari dua malam, para guru sibuk menuliskan temuan mereka. Temuan budaya itu kemudian dihimpun oleh ketua kelompok untuk direviu oleh para ahli. Akibat rasa senang, para guru Seni dan Budaya terlihat asyik dan penuh konsentrasi menekan tombol laptop untuk mewujudkan tanggung jawabnya menghasilkan tulisan. Sesekali, para guru mendiskusikan temuan budaya yang unik dan belum pernah didengar sebelumnya. Msalnya, ada guru yang menyebutkan wayang lincak. Guru lain langsung menanyakan wayang lincak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar