Anak bandel jangan dipukul karena akan menyebabkan anak itu kelak menjadi tukang pukul saat dewasa. Jadi, akan terjadi pukul-memukul yang turn temurun. Sebaiknya orang tua tidak ringan tangan pada si buah hati. Apabila anak
melakukan kesalahan, jangan langsung memukul atau menampar.
Hasil berbagai kajian atau
penelitian ini memaparkan fakta bahwa anak-anak yang sering ditampar,
dipukul, atau diteriaki ketika mereka bertindak nakal akan cenderung
meniru perilaku itu saat mereka dewasa.
Dr. Joan Durrant dari
University of Manitoba and Ron Ensom di Children’s Hospital of Eastern
Ontario menulis hasil riset mereka ini di Canadian Medical Association Journal.
“Hampir tanpa perkecualian, semua studi ini menunjukkan bahwa hukuman
fisik terkait dengan agresi tingkat tinggi dalam melawan orang tua,
saudara kandung, teman bermain, dan pasangan.”
Para penulis
mengamati bahwa pandangan masyarakat terhadap hukuman fisik telah
berubah selama 20 tahun terakhir. Hukuman fisik tak lagi dipertimbangkan
sebagai cara terbaik untuk mengatasi anak-anak yang sulit diatur.
Dalam
jajak pendapat di Amerika Serikat belum lama ini ditemukan bahwa hampir
sebagian besar orang tua mengatakan bahwa mereka menggunakan time out
atau mengambil mainan kesayangan anak-anak sebagai hukuman. Namun,
seperlima dari mereka berkata "sangat cenderung" untuk memukul anak-anak
mereka.
Di Amerika Serikat saat ini, tindakan memukul anak
adalah legal dengan sejumlah aturan berbeda-beda di setiap negara
bagian. Namun, tindakan memukul anak sudah dilarang di 20 negara Eropa,
termasuk Jerman, Spanyol, dan Belanda. Di Inggris, hukuman yang wajar di
rumah diizinkan, tetapi tidak boleh meninggalkan bekas pada kulit sejak
2004. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa 71 persen orang tua
mendukung larangan memukul.
Para peneliti mengatakan bahwa para
dokter seharusnya membantu orang tua untuk mempelajari pendekatan
efektif tanpa kekerasan untuk mendisiplinkan anak karena banyak yang
tidak mengerti apa yang cocok untuk perilaku anak.
Dr. Durrant mengatakan kepada Daily Mail
edisi 8 Februari 2012, “Para orang tua lebih cenderung percaya bahwa
anak-anak mereka menjadi pemberontak atau berlaku buruk. Tetapi dalam
banyak kasus, anak-anak cenderung melakukan apa yang mereka anggap
normal untuk perkembangan mereka.”
Teknik-teknik tersebut, kata
Dr. Durrant, termasuk mengenali bahwa balita cenderung berkata tidak
untuk semua hal dan mengabaikan mereka selama 10 detik ketika mereka
bertindak sebelum mengulang perilaku mereka. Cara lain adalah membuat
aturan, tetapi menjelaskan mengapa hal tersebut dilakukan. (sumber: Tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar