Pernah melihat sekumpulan remaja berpakaian hitam, rambut berdiri, celana ketat, kumal, biasanya di perempatan jalan perkotaan, ngamen, dan ditindik cupingnya. Itulah sebutan anak Punk. Bagaimanapun dia adalah manusia yang perlu didekati, dikasihi, dan dientas dari cakrawala berpikir yang merasa tertindas. Mereka jangan dibenci dan dijauhi.
Tempo.co melaporkan bahwa penampilan anak punk yang identik dengan rambut Mohawk, celana ketat, bot, celana ketat, dan berbagai aksesori anak punk merupakan simbol perlawanan. Berbagai aksesori itu masing-masing mempunyai makna.
Rambut Mohawk yang tegak sering diartikan sebagai antipenindasan sekaligus kebebasan. Gaya rambut ini terinsipari dari film Drums Along the Mohawk tahun 1963. Dalam film itu diceritakan tentang suku indian Mohican di lembah Mohawk. Gaya inilah yang kemudian diadaptasi anak punk era 1990-an.
Aksesori
lain yang menonjol yaitu celana ketat. Bahan celana yang biasa mereka
pakai adalah jins, kulit, atau bermotif kulit hewan (bandage pants). Awalnya punkers--sebutan anak punk--menggunakan celana kulit karena awet dan tahan lama. Model ketat menyimbolkan himpitan hidup. Karena itu punkers biasanya merobek celana bagian paha dan lutut sebagai simbol kemerdekaan gerak dan ide.
Bot adalah jenis sepatu favorit anak punk. Seperti celana, mereka memilih bot karena alasan awet. Untuk aliran hardrock punk dan pop punk biasanya memilih sneakers dan sepatu olahraga yang lebih praktis.
Tato dan tindik. Anak punk
biasanya menato tubuhnya dengan gambar tengkorak, salib terbalik,
swastika Nazi, atau api. Tato ini menunjukkan identitas kelompok dan
menjadi simbol penguasaan penuh terhadap tubuhnya. Seperti tato, tindik
juga menyimbolkan kekuasaan terhadap tubuh.
Rantai. Aksesori ini sebagai simbol solidaritas. Kelompok punk yang terusir dari masyarakat dianggap sampah, dinilai menyimpang, membuat punkers membentuk kelompok baru untuk berlindung. Solidaritas kelompok ini sangat penting untuk bertahan hidup.
Aksesori lain anak punk yaitu Eye liner, paku atau benda tajam lain, baju, serta stoking. Pernak-pernik itu mempunyai inti pesan perlawanan. (Sumber: Tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar