Rabu, 20 April 2011

Cuci Otak Kebangsaan Indonesia Mengalami Pemiskinan

Wikipedia menyebutkan bahwa cuci otak adalah sebuah upaya rekayasa pembentukan ulang tata berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu menjadi sebuah tata nilai baru. Praktik ini biasanya merupakan hasil dari tindakan indoktrinasi, dalam psikopolitik diperkenalkan dengan bantuan pembelajaran di kelas atau pertemuan antarindividu yang berkepentingan dengan individu yang akan dicuci otaknya. Nah, saat ini, program cuci otak anak bangsa untuk tetap bangga dan setia terhadap bangsa dan negara Indonesia dalam kondisi apapun mulai luntur. hasilnya, kebanggaan menjadi warga Indonesia mulai memudar akibat fakta negatif tentang Indonesia yang terus menerus menghantam pikiran warganya. Sementara itu, guru di kelas kurang kuat menggunakan metode cuci otak untuk menanamkan jiwa kebangsaan bagi siswanya.


Dalam kondisi seperti itu, muncul pemanfaatan kekosongan cuci otak itu oleh kelompok yang mengatasnamakan NII atau sejenisnya untuk mengambil alih cuci otak dengan paham lain. Pola cuci otaknya adalah menggeser pikiran asal ke pikiran baru dengan doktrin tertentu sampai diperoleh kesetiaan sampai mati. 


Saat ini mulai tampak permukaan hasil cuci otak setelah muncul berita generasi terbaik Indonesia hilang, dan ditemukan dalam keadaan kosong pikiran. Salah satunya menimpa Lian Febriani (26).  Teknik cuci otak ke Lian yakni dengan memberikan minimal 10 fakta dan 1 ide. Seorang target atau sasaran cuci otak akan diberi minimal 10 fakta apa pun di sekelilingnya. Si korban tentu akan membenarkan fakta-fakta yang diberikan orang tersebut. Setelah itu, pencuci otak akan memberikan idenya. Ide ini nantinya tidak akan bisa ditolak oleh korban. Jadi otak manusia itu akan hang jika dicekoki dengan banyak hal. Misalnya saya bilang ini hari Senin, dijawab ya. Terus berlanjut fakta lainnya. Sampai akhirnya saya bilang nanti malam nonton yuk. Orang itu tidak akan menolaknya. Teknik cuci otak ini memang sejak dulu digunakan untuk menyebarkan ideologi.  Prosesnya dengan 3 cara yakni beriman, berhijrah, dan berjihad. Proses beriman yakni saat korban diberikan fakta-fakta tersebut dan membenarkan semua fakta-fakta itu. Kemudian pencuci otak itu akan mengatakan kepada korbannya jika sudah beriman, maka harus berhijrah untuk meninggalkan masa lalu dan menjadi orang baru. Setelah itu baru berinfak untuk berjihad.

Tidak ada komentar: