Kompas.com melaporkan bahwa pengawas sekolah akan dilatih. Sebanyak 6.000 pengawas sekolah mulai jenjang TK
sampai dengan SMA/SMK bakal segera mendapat pelatihan. Para pengawas ini
perlu mendapatkan perhatian dalam peningkatan kompetensi kepengawasan
dan memantau kinerja kepala sekolah. Pengawas sekolah dipilih
dari guru dan kepala sekolah yang berkualitas. Para pengawas yang
berasal dari latar belakang berbeda ini perlu disiapkan untuk menjadi
pengawas yang mumpuni.
”Mereka seharusnya punya kemampuan yang
melebihi kepala sekolah dan guru karena tugasnya mengawasi mereka,” kata
Muhammad Hatta, Kepala Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan
Pengembangan Sumber Daya Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di Jakarta, Selasa
(24/1).
Menurut Hatta, saat ini ada sekitar 23.000 pengawas
sekolah. Setiap pengawas mengawasi sekitar 10 sekolah mulai dari jenjang
TK hingga SMA/SMK.
Yayat Ibayati dari Seksi Bidang Peningkatan
Mutu Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) mengatakan, pengawas
sekolah mesti didorong untuk mau berubah. Untuk itu, penguatan
kompetensi perlu dilakukan.
”Pelatihan untuk pengawas terbatas.
Para pengawas sering melakukan secara mandiri lewat kelompok kerja
pengawas sekolah yang bertemu seminggu sekali,” kata Yayat yang juga
Ketua Kelompok Kerja Pengawas Kota Bandung.
Menurut Yayat,
pengawas mesti selalu melek dengan regulasi atau kebijakan pusat dan
daerah sehingga dapat membantu sekolah dalam penyesuaian dan perubahan.
Rekrutmen pengawas sekolah ini harus betul-betul dan dipersiapkan secara
khusus. ”Jika daerah memilih dari kepala sekolah, ya, yang harus
terlihat kinerjanya selama ini baik,” kata Yayat.
Sulistiyo, Ketua
Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),
mengatakan, para pengawas sekolah berasal dari guru dan kepala sekolah.
Karena itu, penguatan profesionalisme dan kompetensi guru merupakan
langkah awal untuk menyiapkan calon-calon pengawas sekolah yang mumpuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar