Rabu, 25 Januari 2012

Diklat untuk Pengawas Sekolah harus Bermutu

Kompas.com melaporkan bahwa pengawas sekolah akan dilatih. Sebanyak 6.000 pengawas sekolah mulai jenjang TK sampai dengan SMA/SMK bakal segera mendapat pelatihan. Para pengawas ini perlu mendapatkan perhatian dalam peningkatan kompetensi kepengawasan dan memantau kinerja kepala sekolah. Pengawas sekolah dipilih dari guru dan kepala sekolah yang berkualitas. Para pengawas yang berasal dari latar belakang berbeda ini perlu disiapkan untuk menjadi pengawas yang mumpuni.
”Mereka seharusnya punya kemampuan yang melebihi kepala sekolah dan guru karena tugasnya mengawasi mereka,” kata Muhammad Hatta, Kepala Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, Badan Pengembangan Sumber Daya Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di Jakarta, Selasa (24/1).
Menurut Hatta, saat ini ada sekitar 23.000 pengawas sekolah. Setiap pengawas mengawasi sekitar 10 sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK.
Yayat Ibayati dari Seksi Bidang Peningkatan Mutu Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) mengatakan, pengawas sekolah mesti didorong untuk mau berubah. Untuk itu, penguatan kompetensi perlu dilakukan.
”Pelatihan untuk pengawas terbatas. Para pengawas sering melakukan secara mandiri lewat kelompok kerja pengawas sekolah yang bertemu seminggu sekali,” kata Yayat yang juga Ketua Kelompok Kerja Pengawas Kota Bandung.
Menurut Yayat, pengawas mesti selalu melek dengan regulasi atau kebijakan pusat dan daerah sehingga dapat membantu sekolah dalam penyesuaian dan perubahan. Rekrutmen pengawas sekolah ini harus betul-betul dan dipersiapkan secara khusus. ”Jika daerah memilih dari kepala sekolah, ya, yang harus terlihat kinerjanya selama ini baik,” kata Yayat.
Sulistiyo, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), mengatakan, para pengawas sekolah  berasal dari guru dan kepala sekolah. Karena itu, penguatan profesionalisme dan kompetensi guru merupakan langkah awal untuk menyiapkan calon-calon pengawas sekolah yang mumpuni.

Tidak ada komentar: