Kamis, 14 Oktober 2010

Guru di Mata Mbok Siti (78)

Entah berapa tumpuk rumput yang sudah dicabut dari sela-sela kencur subur itu. Mbok Siti di halaman belakang sedang asyik duduk di atas dingklik (tempat duduk dari papan kecil ukuran kecil) sambil tangannya sibuk merenggut rumput gulma yang menghalangi tumbuh kembang kencur. Aku dengan cepatnya membantu mengambil tumpukkan rumput untuk dipindahkan ke tempat sampah.

"Rumput ini memang harus dicabut agar tidak menghalangi akar kencur yang akan menghasilkan umbi kencur, anakku", kata Mbok Siti sambil menghapus bintik keringat di dahi.

"Berarti, saya sebagai guru, juga perlu menyingkirkan penghalang bagi tumbuh kembang siswa-siswaku?" tanyaku sambil menghentikan langkah mendekat di sisi Mbok Siti.

"Itu sebuah keharusan, anakku", jawabnya. Guru yang baik harus teramat paham tentang hambatan dan halangan yang muncul di sekeliling siswa ketika siswa itu belajar. Kadang, memang, hambatan itu tidak tampak kecuali guru pandai menangkap ketidaktampakkan itu. Guru harus sadar lingkungan dan sadar situasi yang mengelilingi siswa.

Tidak ada komentar: