Kamis, 14 Oktober 2010

Guru di Mata Mbok Siti (76)

"Lihatlah ayam, burung, dan harimau, anakku", kata Mbok Siti dengan kalem.

"Maksudnya, Mbok?" tanyaku menyelidik sambil memandangi mata Mbok Siti yang dilapisi kerut ketuaan.

"Ayam membesarkan anaknya dengan cara mennyibakkan kakinya ke gundukan tanah lalu anak-anaknya berlarian mendekat untuk mematuk makanan yang terangkat. Induk burung mencari ulat atau lainnya untuk disuapkan ke anak-anaknya di sangkar. Harimau menunjukkan makanan di depan anaknya lalu mengajak jalan-jalan", jelas Mbok Siti yang tegar dan selalu bergembira itu.Ketiga binatang itu mempunyai cara berbeda mendidik anak-anaknya untuk tumbuh besar.

"Khan, memang karakternya berbeda sesuai jenis binatangnya, Mbok", selaku dengan pelan sambil menunggu jawaban berikutnya.

"Justru itu, perbedaan membuat mereka bertahan hidup sampai sekarang", jawab Mbok yang tinggal di kampung meneruskan jejak nenek moyangnya itu.

"Nah, guru juga harus mampu memberikan perbedaan cara mendidik", tambahnya. Guru baik tentunya mampu memberikan variasi metode mengajarnya sesuai dengan karakter siswa. Jangan sampai guru hanya bertahan dengan satu gaya mengajar, yakni gaya ceramah semata.

"Bukankah alam guru terbaik bagi kita?", tanyanya.

Tidak ada komentar: