"Tikar baru ya, Mbok", tanyaku setelah melirik tikar yang aku duduki.
"Iya, anakku. Kebetulan ada rejeki dari menjual seekor kambing", jawab Mbok yang murah senyum itu.
"Tikar ini bagus, Mbok", selaku memuji.
"Tikar ini bagus karena ada sentuhan pembuatnya yang menganyam penuh rencana, teratur, teliti, dan tekun", kata Mbok Siti sambil memegangi tikar yang beranyam warna merah dan hijau berpadu apik. Andai tidak ada rencana, bahan tikar ini hanya sekadar bahan tikar yang tidak berfungsi. Berkat kepedulian penganyam yang memanfaatkan bahan tikar menjadi alas duduk atau tidur, tikar ini berubah menjadi bermanfaat.
"Begitu pula, guru, anakku. Dia harus mempunyai rencana yang matang untuk mengembangkan siswanya menjadi manusia bermanfaat.
"Di samping mempunyai rencana, guru haruslah teratur, teliti, dan tekun menghadapi siswa demi siswa sesuai karakter dasarnya", jelasnya. Memang butuh waktu. Tapi waktu justru akan mengantarkan kinerja guru menjadi bermanfaat seperti tikar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar