Jumat, 05 September 2008

Menghantarkan Pesan Melalui Kesan Mendalam bagi Siswa

Oleh Suyatno

Banyak guru yang mengajar sarat pesan sehingga bertubi-tubi menyampaikan pesan dengan cara diungkapkan dan dicecarkan secara lisan semata. Kalau ditanya, mengapa hanya dicecarkan saja Pak Guru? Jawabnya, "Aduh, waktunya tidak cukup, bahannya banyak, Saya takut kehabisan waktu jika dieksplorasi lebih jauh". Pembelajaran berjalan dengan suara guru lebih dominan di telinga siswa.

Mengajar dengan cara demikian memang efektif dari sisi guru karena semua materi dapat disampaikan dengan cepat kilat. Namun, sangat tidak efektif dari sisi siswa. Siswa adalah siswa yang memerlukan proses dalam merekam sesuatu sehingga melekat sepanjang hidupnya. Siswa bukanlah kaset yang siap merekam suara dan dapat diputar kembali.

Agar pesan dapat tersimpan di memori siswa sepanjang masa, kesan yang berbeda dengan kesan hari lainnya perlu dimunculkan. Dengan begitu, pesan dapat tersimpan di kotak rekam memori yang berbeda-beda. Ketika siswa memunculkan kembali pesan yang tersimpan, siswa dapat dengan mudah untuk menariknya ke alam sadar. Contohnya, ketika siswa akan mengukur luas tanah milik ibunya, dia akan dengan cepat menggunakan rumusnya karena rumus itu terekam kuat dalam memorinya. Begitulah seterusnya.

Banyak cara untuk menghantarkan pesan melalui kesan yang mendalam bagi siswa saat mengajar di kelas bagi guru. Cara itu adalah (1) pengulangan, ulangilah berkali-kali pesan yang dirasa sangat penting melalui pertemuan yang berbeda-beda. Kita dengan cepat mengenali kawan lama sebagai teman akrab karena kita berulang-ulang mengetahui wajahnya saat itu; (2) pembedaan, bedakanlah pesan yang disampaikan dengan pesan lainnya sehingga mudah dikenalinya. Kita dengan cepat mengatakan Paris, ketika disodori gambar tower yang berbeda itu; (2) penguatan, sesuatu yang telah diterima oleh siswa perlu dikuatkan bahwa mereka mempunyai kehebatan dalam memelajari sesuatu. Seseorang dapat melakukan sesuatu dengan baik manakala mendapatkan penguatan yang hebat dari orang lain. Penguatan itu dapat berupa pujian dan pengingatan.

Tidak ada komentar: