Selasa, 16 September 2008

Guru di Mata Mbok Siti (19)

Tiba-tiba saja, Mbok Siti berhenti sejenak dalam ngobrolnya, lalu, mengambil napas dan berkata, "pisang ini ada berkat pohonnya". Lihatlah pohon pisang, dia tidak akan pernah mati sebelum berbuah. Demi mengutamakan keberhasilan sebuah buah, pohon pisang rela memunculkan daun lalu pelepah dan bakal pisangnya meskipun bekas dibabat parang orang.

Perjuangan guru jangan sampai berhenti hanya masalah sepele saja. "Guru harus berjuang sampai siswanya mendapatkan hasil dari belajarnya", kata Mbok Siti. Jika sekarang banyak guru yang terlalu mudah meninggalkan siswanya, itu berarti guru yang bukan guru. Lihat pula, pohon durian itu, dia rela digantungi calon buah yang berat demi kematangan durian sehingga dapat dinikmati orang. "kaupun, harus mampu bertahan kuat untuk sampai pada titik siswa berpengetahuan dan berkepribadian", ujarnya sambil memandangiku sangat lama.

Tidak ada komentar: