"Mbok Siti, apakah selama ini tidak kesepian, kok sendiri di rumah?", tanyaku menyelidik sambil gentar ketakutan. "Sendiri dan tidak sendiri adalah hal yang wajar, anakku", jawabnya sambil memegangi kambing-kambingnya yang akan makan rambanan sore itu. Kadang kita sendiri kadang juga bersama orang lain. Itulah yang namanya silih berganti yang mengalir ibarat siang berganti malam dan malam berganti siang secara wajar tiap hari. "Ketika sendiri, pasti menyelinap pikiran ingin bersma orang lain. Sebaliknya, ketika bersama orang lain, kadang kita berpikiran ingin sendiri", ujarnya kalem. Guru juga begitu, pastilah mempunyai pikiran ingin sendiri untuk melihat diri sendiri. Sebaliknya, guru juga diperlukan bersama orang lain untuk menerapkan kemampuannya agar bermanfaat bagi orang lain.
Mengalir dengan wajar adalah prinsip kehidupan yang menapaki usia bumi dengan kesederhanaan. dari kesederhanaan itulah muncul kekuatan untuk membangun dunia. Kesederhanaan itu adalah guru yang suatu ketika mampu memunculkan inspirasi dahsyat bagi siswanya untuk berkarya di atas bumi. "Guru adalah sosok yang sendiri dan tidak sendiri", tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar