Kamis, 25 September 2008

Guru di Mata Mbok Siti (21)

"Nak, minumlah kelapa muda itu", ajak Mbok Siti sambil menunjuk ke depan tempat dudukku. Rupanya, hari itu Mbok Siti telah menyiapkan kelapa muda untuk suguhan kami. "Iya, MBok", sambil aku angkat kelapa muda segar yang sudah dibuka porosnya sehingga mudah diseruput.

"Segar sekali kelapa muda ini, Mbok", komentarku basa-basi. "Setiap kelapa muda pasti segar karena berada di tengah pertumbuhan menjadi tua", kata MBok Siti. Kesegaran itu dapat diraih setelah kita membuka sabut kelapa dan mengupas batok kayunya. Usaha mengupas itu memerlukan waktu, usaha, dan tenaga yang terjalin dalam sebuah proses. Karena mengupasnya penuh rencana, inti kelapa muda itu dapat diraih.

Begitu pula seorang guru, untuk mendapatkan hasil yang menyegarkan bagi kita, perlu upaya dalam memproses siswanya melalui usaha, waktu, dan tenaga pula. "Kadang, banyak guru yang tidak ada waktu dalam memproses siswa", kata Mbok. Hasilnya, siswa tidak menunjukkan perubahan. Begitu pula, ada guru yang mempunyai waktu tetapi tidak bertenaga, hasilnya sama saja mengecewakan kita. Lalu, ada guru punya waktu dan tenaga tetapi tidak punya usaha, hasilnya juga tidak maksimal. "Jadi, guru juga harus mempunyai waktu, usaha, dan tenaga dalam berproses", kata Mbok pelan sambil mengangkat kelapa muda untuk diminumnya.

Tidak ada komentar: