Sabtu, 10 Mei 2008

Tips Mengajar dengan Cinta

Oleh suyatno

Pernakah Anda sebagai guru ketika tidak di kelas atau saat jalan-jalan untuk acara pribadi kemudian tiba-tiba rindu kepada murid? Jika pernah, berarti benih cinta kepada murid telah merasuk ke dalam jalur darah Anda. Banyak guru yang mengajar hanya sekadarnya, tanpa cinta, tanpa hati, dan tanpa peduli. Yang terpenting masuk kelas, jam selesai, keluar kelas, dan selala satu semester mengeluarkan nilai karena tuntutan sekolah.

Cobalah mengajar dengan cinta, meski susah mencobanya, niscaya kita akan tenang, damai, dan nikmat. Berikut tips mengajar dengan cinta.

1. Siapkan menu
Ibarat seorang ibu yang menyiapkan makan malam untuk acara keluarga, menu sajian pastilah disiapkan dengan baik agar memberikan kepuasan kepada penikmat masakan tersebut. Begitu pula, guru yang akan memunculkan benih cinta, siapkanlah menu pembelajaran dengan baik agar dapat dinikmati murid dengan baik pula.

2. Hargai Siswa
Anak adalah anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil. Hargai anak sebagaimana mereka adalah sosok anak. Bawalah dunia Anda ke dunia mereka. Tiap ucapan anak adalah emas jadi perlu direspon dengan emas pula.

3. Tersenyumlah
Jika anda tersenyum dengan murid, dia akan memberikan cinta 100 kalinya sebagai pembalasan senyum itu. Kemudian, senyum guru akan disimpan dalam memori anak yang paling dalam. Memori itu pada akhirnya dapat melejitkan potensi diri anak itu sendiri. Senyum adalah multivitamin yang mampu neggairahkan kejiwaan anak.

4. Jadilah Aktor
Ketika di kelas, jadilah aktor yang mampu menawan murid. Gunakan tangan, hentakan kaki, lirikan, mimik, intonasi suara secara terpadu. Aktor yang baik akan mampu membenamkan kepedulian penontonnya untuk terus terkesima sambil memahami maknanya.

5. Bersahabatlah dengan Mereka
Cinta bukan paksaan. Ia lahir dari perasaan, kehadirannya tidak diundang, perginya tiada yang merelakan.Persahabatan biasanya berakhir dengan percintaan tetapi percintaan tidak pernah berakhir dengan persahabatan. Bersahabatlah dengan siswa secara tulus. Sepanjang hidsupnya, siswa akan selalu tulus kepada sahabat gurunya.

Itulah, lima tips dasar bagi guru yang mengajar dengan cinta. Cinta bukan mengajar kita lemah tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar menghinakan diri tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat tetapi membangkitkan semangat. Kadangkala kita menyadari betapa dalamnya kita menyintai seseorang, di saat kita sedang kehilangannya. Dan kadangkala kita juga menyedari betapa perlunya cinta seseorang terhadap kita, di saat kita amat memerlukannya. PUisi berikut juga perlu menjadi inspirasi mengajar dengan cinta.

Cinta (namelessmonster.blogspot.com)
Jika ia sebuah cinta
ia tidak mendengar, namun sentiasa bergetar

Jika ia sebuah cinta
ia tidak buta namun, sentiasa melihat dan merasa.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak menyiksa namun, sentiasa menguji.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak memaksa namun, sentiasa berusaha.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak cantik namun, sentiasa menarik.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak datang dengan kata-kata namun, sentiasa menghampiri dengan hati.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak terucap dengan kata namun sentiasa, hadir dengan sinar mata.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hanya berjanji, namun sentiasa coba memenangi.

Jika ia sebuah cinta
ia mungkin tidak suci, namun sentiasa harmoni.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir kerana permintaan, namun hadir karena kebutuhan.

Jika ia sebuah cinta
ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan, namun hadir kerana pengorbanan dan kesetiaan.

2 komentar:

cerdasdiksi mengatakan...

benar, pak. saya jg merasakan kerinduan pada murid-murid sewaktu saya ppl dl.
mereka ingin saya kembali mengajar di sekolah mereka.

Taufik Syastra mengatakan...

mantap sekali pak artikelnya...semoga setelah membaca ini jiwa guru mulai tumbuh dengan penuh cinta...