Apakah nenek moyang kita dulunya sempat sekolah di sekolah Belanda berikut ini? Tentu, jawabnya, banyak yang mengatakan tidak karena memang sekolah zaman Belanda sangat terbatas.
Ketika masa lalu, sekolah sudah ada, meski jumlahnya hanya sedikit dan untuk orang-orang terbatas, anak juragan dan ningrat, serta anak yang berdarah biru. Masa itu adalah masa ketika Belanda mulai sadar perlunya pendidikan di tanah jajahan. Pada waktu itu, didirikan sekolah dengan berbagai tingkat dan macam. yaitu :
1. ELS (Eurospeesch Lagere School) atau disebut juga HIS (Hollandsch Inlandsch School) sekolah dasar dengan lama studi sekitar 7 tahun. Sekolah ini menggunakan sistem dan metode seperti sekolah di negeri belanda. Sekolah ini untuk bangsa Eropa di Indonesia. bangsa Indonesia tidak boleh sekolah kecuali anak raja.
2. HBS (Hogere Burger School) yang merupakan sekolah lanjutan tinggi pertama untuk warga negara pribumi dengan lama belajar 5 tahun. AMS (Algemeen Metddelbare School) mirip HBS, namun setingkat SLTA/SMA.
3. Sekolah Bumi Putera (Inlandsch School) dengan bahasa pengantar belajarnya adalah bahasa daerah dan lama studi selama 5 tahun.
4. Sekolah Desa (Volksch School) dengan bahasa pengantar belajar bahasa daerah sekitar dan lama belajar adalah 3 tahun.
5. Sekolah lanjutan untuk sekolah desa (Vervolksch School) belajar dengan bahasa pengantarnya bahasa daerah dan masa belajar selama 2 tahun.
6. Sekolah Peralihan (Schakel School) yaitu sekolah lanjutan untuk sekolah desa dengan lama belajar 5 tahun dan berbahasa belanda dalam kegiatan belajar mengajar.
7. MULO Sekolah lanjutan tingkat pertama singkatan dari Meer Uitgebreid Lager Onderwijs dengan tingkatan yang sama dengan smp / sltp pada saat jika dibandingkan dengan masa kini.
8. Stovia (School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen) yang sering disebut juga sebagai Sekolah Dokter Jawa dengan masa belajar selama 7 tahun sebagai lanjutan MULO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar