Minggu, 08 Mei 2011

Hambatan Guru saat Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Oleh Suyatno

Jika mendengarkan uraian para pakar saat seminar atau pelatihan PTK, rasanya melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas terasa mudah. Namun, jika informasi itu diterapkan di kelas oleh guru, hambatan mulai berdatangan yang pada akhirnya menutup kemauan guru untuk melakukan. Hambatan itu sangat banyak dan kompleks serta lebih banyak muncul dibandingkan keuntungannya. Oleh karena itu, jalan yang harus dilalui oleh guru adalah membuang hambatan menjadi sebuah kesempatan.

Berikut ini beberapa hambatan dan pemecahan dalam melaksanakan PTK.
(1) Malas Melakukan
      Oleh karena guru tidak pernah melaksanakan PTK sebelumnya, terkadang muncul rasa malas melakukan. Alasan yang diberikan adalah banyak tugas lain, terlalu ribet, dan tidak dapat melakukannya. PTK belum menjadi kewajiban penuh sehingga guru sedikit ogah-ogahan.
(2) Merasa Tidak Bisa
     Yang dipakai sebagai alasan kedua oleh banyak guru adalah kata-kata "saya tidak bisa", padahal guru belum mencobanya. Ketika mendengar PTK lalu terbayang ketebalan laporan, guru menyerah seperti kalah perang. Apalagi dalam dirinya terbayang selama ini tidak pernah menulis apapun.
(3) Buta Masalah
     "Membuat PTK? Ah, tidaklah karena kelas saya tidak pernah ada masalah. Buktinya, tiap tahun semua naik kelas:", kata seorang guru. Guru tersebut merasakan bahwa di kelasnya tidak ada masalah karena memang tidak pernah tahu akan masalah pembelajaran.
(4) Takut Diketahui Belangnya
      PTK itu syaratnya harus kolaboratif atau kerja sama dengan guru lain. Nah, saat guru lain itu membantu, guru yang bersangkutan takut ketahuan keburukannya. Kalau keburukan diketahui oleh orang lain, celakalah dunia guru yang bersangkutan.
(5) Jalan Pintas dan Instan
     Mengapa harus susah payah membuat PTK sebagai syarat kepangkatan? Bukankah banyak lembaga yang dapat membuatkan PTK. Yang terpenting mempunyai uang untuk membeli PTK. Guru tipe ini tidak peduli PTK bermanfaat bagi kinerja dirinya atau tidak. Yang penting baginya, ada PTK atas namanya dan tidak melalui jalan susah-susah.
(6) Hasilnya Itu-Itu Saja
     Ratusan PTK yang ada hasilnya sama, yakni dari kasus itu ke itu saja. Jadi, tidaklah perlu PTK karena hanya menghabiskan waktu saja. Hambatan ini lebih dipengaruhi oleh ketidaktahuan atas manfaat PTK sebagai obat pembelajaran.

Tidak ada komentar: