Selasa, 05 Januari 2010

Tahun Baru bagi Guru Bermutu

Tahun 2010 tentu tidak akan indah jika tidak diisi dengan hidup yang indah. Semua guru, pasti akan senang jika semakin bermutu. Guru perlu melakukan resolusi atau penataan kembali terhadap kehidupan secara menyeluruh. Guru bermutu selalu ingin meninggalkan hal-hal buruk, membuang sifat-sifat negatif yang terbukti menghambat kehidupan selama ini. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mensyukuri apa pun yang telah dialami selama satu tahun yang lewat.

Hambatan meraih sukses
Banyak hambatan dalam meraih sukses bagi seorang guru. hambatan itu sebagai berikut.

1. Tidak fokus
Bila belum tahu mau melakukan apa dan ke mana tujuan hidup, guru akan mudah bimbang. Jika guru tidak konsisten menjalankan sesuatu, kurang fokus pada apa yang dituju, guru akan mudah kehilangan arah. Guru juga sering terbiasa mengurusi hal-hal kecil sehingga mengurangi perhatian pada hal yang betul-betul penting. Jika tidak punya prioritas dalam melakukan sesuatu, guru akan menjadi bingung.

2. Kekurangan harga diri
Hal ini berhubungan dengan citra diri yang kurang baik, merasa diri kurang berharga untuk meraih sukses, merasa diri kurang punya bakat, kurang mampu mengajar, dan tidak layak mendapatkan sesuatu yang lebih baik.

3. Kurang keyakinan
Akan sangat menghambat kinerja bila guru kurang yakin pada kemampuan dan kekuatan diri untuk meraih sukses. Juga bila kurang yakin pada hal-hal yang tersedia di lingkungan, apakah pada sistem dan aturan yang ada, ataupun tidak percaya pada orang-orang yang berada di sekitar. Guru cenderung berpikiran yang negatif saja tentang berbagai hal.

4. Kurang pengetahuan dan keterampilan
Acap kali guru merasa sudah paham dan tidak perlu belajar lagi dalam menghadapi kegagalan. Padahal sikap kurang terbuka pada hal baru dan sikap mudah puas dengan apa yang telah dimiliki bukanlah hal yang mendukung perbaikan dan pemberdayaan diri. Khususnya keterampilan komunikasi interpersonal sering kurang menjadi perhatian untuk dilatihkan.

5. Energi yang rendah
Energi yang rendah berhubungan dengan kurangnya semangat atau rasa cepat lelah dalam menghadapi sesuatu. Bisa karena secara fisik kurang sehat, bisa pula karena memang tak ada cukup semangat dan sikap cepat menyerah dalam mengatasi kesulitan.

6. Kekurangan dukungan
Banyak guru tidak bisa selalu menangani berbagai hal sendirian. Tidak salah bila suatu waktu meminta bantuan dan dukungan pada orang yang dianggap bisa menolong menghadapi masa-masa sulit. Banyak contoh mereka yang dalam kesusahan dan ketidakberdayaan, tidak memperoleh dukungan dari lingkungan terdekat, malah melakukan tindakan yang lebih negatif.

Langkah-langkah
Jika dicoba meramu bersama agar guru dapat menjadi pribadi atau kelompok yang lebih baik, produktif, dan sukses, setujukah Anda dengan langkah berikut ini?

1. Memiliki cita-cita atau mimpi serta tujuan hidup
Cita-cita bisa setinggi langit, tetapi tujuan hidup perlu lebih realistis. Tujuan hidup tidak langsung bisa ditemukan begitu saja. Diperlukan perenungan diri dalam waktu yang tidak singkat. Tapi tujuan hidup ini penting sebagai panduan yang mengarahkan langkah kita selanjutnya.

2. Bekerja keras
Cita-cita maupun tujuan hidup harus ditindaklanjuti dengan kerja nyata, kalau tidak mimpi tersebut akan pudar dan menghilang.

3. Menghadapi berbagai tantangan
Memperlakukan berbagai kesulitan sebagai sesuatu yang menantang, bukan mengancam. Ini semua berkaitan dengan persepsi. Guru perlu mengubah pandangan menjadi lebih optimistis. Kita harus mempunyai kebanggaan dan kebermaknaan terhadap hal-hal yang kita miliki dan akan kita capai.

4. Bertahan
Guru harus tidak cepat menyerah atau berhenti mencoba. Kita berupaya meyakini bahwa semua kesulitan, seberapa pahit dan sulitnya, pasti ada penyelesaiannya.

5. Meningkatkan energi
Untuk mencapai stamina dan energi maksimal, guru perlu merawat diri agar sehat secara fisik dan mental. Ini dapat dilakukan dengan makan cukup dan benar serta berolahraga secara rutin.

6. Mengembangkan prinsip hidup yang bermoral dan etis
Termasuk di sini prinsip menghargai dan toleran pada guru lain yang berbeda dengan diri kita, peduli pada lingkungan dan kesulitan orang lain, meyakini hukum ”makin banyak memberi kita akan makin banyak menerima”, serta tidak berpamrih dalam hubungan dengan siapa pun.

7. Menikmati dan menyeimbangkan berbagai aspek kehidupan
Guru perlu terus latihan memanfaatkan waktu yang terbatas ini sebaik-baiknya. Sukses hidup berarti seimbang dalam menjalani berbagai aspek kehidupan, bisa memadukan aktivitas pribadi, pekerjaan, kesehatan, keluarga, sosial, dan spiritual.

Tidak ada komentar: