Saya iseng menyodori rokok kepada lelaki tengah baya Pinoy. Dia langsung dengan gerak cepat menyahut sambil berkata, "Pasti Rokok Indonesia". "Pasti", jawab saya. Dia mengatakan bahwa di Manila rasa rokok hambar dan biasa. Kalau rokok Indonesia mempunyai aroma dan rasa yang tajam sehingga menyegarkan. Memang, di Manila, setelah saya amati, jarang rokok Indonesia. Kalaupun ada, harga rokok itu mahal. Rokok itu bermerek Gudang Garam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar