Selasa, 06 Oktober 2009

Gempa Padang: Pembelajaran di Sekolah Tidak Normal

Garduguru turut berduka atas runtuhnya pendidikan di Padang gara-gara gempar. Pasti, pembelajaran agak terhambat. Konsentrasi guru dan siswa melemah. Sarana juga melemah. Detik.com melaporkan bahwa pasca dihajar gempa 7,6 SR sepekan lalu, proses belajar mengajar (PBM) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masih belum pulih hingga Selasa (6/10/2009). Meski masih dirundung takut, sejumlah siswa mengaku sudah kangen untuk kembali ke bangku sekolah.

Seperti yang diungkapkan Rian, siswa SMP Angkasa Tabing Padang. Dia mengaku sudah datang ke sekolah bersama sejumlah temannya sejak dua hari terakhir.

"Sebenarnya kami tahu kalau sekolah masih tutup tapi kami tetap datang karena kangen sekolah dan kawan-kawan. Dua hari ini, selain melihat-lihat keadaan sekolah, kami juga mencari informasi keadaan kawan-kawan kami yang lain," kata Rian.

Hal senada diungkapkan Rini, siswi SMP Negeri I Padang. Meski sempat dilarang orangtuanya datang ke sekolah, Rini memohon untuk diizinkan karena kangen berkumpul dengan teman-teman dan mengetahui keadaan sekolahnya.

"Sejak gempa saya tidak tahu kondisi kawan-kawan seperti apa. Saya sudah coba telepon tapi tidak nyambung-nyambung. Mungkin baterai HP-nya habis, mungkin juga hilang atau rusak tertimpa bangunan. Saya sering nangis kalau ingat mereka. Semoga saja mereka semua selamat," ujarnya.

Dikataan Rini, sejak gempa 7,6 SR lalu dia tidak diizinkan keluar jauh dari rumah oleh orang tuanya. Ketika datang ke sekolah pagi tadi, dia sempat bertemu dengan sejumlah temannya, tapi guru yang hadir di sekolah meminta mereka untuk segera kembali ke rumah.

Pantauan detikcom di sejumlah sekolah yang berada di pinggir jalan utama kota Padang, SMA 8, SMA 7, SMA 1, SMP 15, SMP 1, SMP 13, SMP Pembangunan, SMP 1, SMP Angkasa, serta sejumlah sekolah lainnya tidak terlihat adanya proses belajar mengajar. Di beberapa sekolah, sejumlah siswa terlihat duduk bergerombol.

Berdasarkan data Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar sarana pendidikan yang rusak berat di Sumbar mencapai 241, rusak sedang 175, dan rusak ringan 87. Sarana pendidikan yang rusak itu tersebar di sejumlah lokasi.
(yon/djo)

Tidak ada komentar: