Oleh Suyatno
Entah berapa kali guru dihujat, dicaci, dijerat, dan dibantai habis-habisan oleh khalayak akibat perbuatan mereka sendiri. Lihat saja, baru-baru ini, UAN masih berlangsung, belasan guru ditangkap polisi karena mengganti lembar jawaban siswa. Hal itu terjadi di SMA Deli Serdang, Medan. Di belahan lain, guru diancam para orangtua jika tidak meluluskan anak-anaknya. Di tempat lain pula, guru dituntut orang tua karena telah melukai anaknya. Aduh, beginikah perjalanan kisah guru di INdonesia ke depan?
Memang sudah menjadi konsekuensi logis jika guru tidak bertindak sebagai guru, dia akan digurui oleh khalayak ramai. Untuk itu, guru perlu benar-benar memosisikan diri sebagai guru meskipun dibayar rendah atau sengsara dalam tugas. Sudah menjadi garis bahwa guru harus berperilaku halus budi. Benarkah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar