Oleh Suyatno
Salah satu media yang paling tepat untuk mendidik seseorang adalah alam yang sebenarnya bukan tiruan. Saat di alam, peserta didik akan langsung berhadapan dengan tingkat kesukaran yang berbeda, tantangan diri yang berbeda, dan multifungsi yang berbeda-beda pula. pengalaman itu pada suatu saat nanti pasti bermanfaat bagi peserta didik itu dalam menghadapi hidupnya kelak dengan tantangan yang berbeda pula. Semakin berpengalaman seorang peserta didik, akan semakin mahir dalam menjalani hidupnya kelak.
Oleh karena itu, tak ayal, John Dewey, Baden Powell, Krashen, dan Vigotsy menggunakan alam sebagai titik tumpu mengembangkan konsep pendidikan bagi manusia. Mereka memberikan resep yang berbeda-beda namun dalam bungkus yang sama, yakni alam sebagai media pendidikan.
Raimuna Jatim 2009, 20 s.d. 25 Juli, di Tulungagung, merupakan perkemahan bagi pramuka usia 16 s.d. 25 tahun yang menerapkan alam sebagai media nyata. Dalam perkemahan yang diikuti 1700 peserta itu, peserta dapat mengalami langsung yakni masak sendiri padahal sebelumnya dimasakkan ibunya, angkat air, tidur di tikar, kehujanan, pasang tali, meloncat, berjalan, berwisata, berdiskusi, dan lainnya. Kegiatan itu tentu sangat mahal jika dihitung dalam angka uang namun sangat memberikan pengalaman baru bagi peserta didik.
Oleh karena itu, kegiatan sejenis, dengan pola yang dinamis perlu terus dilaksanakan dengan gencar agar pendidikan di Indonesia semakin maju. itulah realitas kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar