Rabu, 15 Juli 2009

Guru di Mata Mbok Siti (57)

Kambing di belakang rumah Mbok Siti tampak sehat-sehat dengan gerak mulut lincah mengunyah rumput. Tiap aku sodori rumput, kambing itu dengan cepat menyambarnya seolah mengucapkan terima kasih. Mbok Siti tiba-tiba memberikan seikat rumput berupa dedaunan di wadah makanan yang diikat setinggi 60 cm menempel di kandang. "Kok banyak Mbok?", tanyaku menyelidik. "Rumput segini, memang sudah porsinya, anakku", sambil tersenyum memandangku. Karena tiap hari memberikan rumput, Mbok Siti sangat hafal takaran rumput yang diberikan.

Begitu pula, guru sudah seharusnya hafal dengan takaran materi pembelajaran yang diberikan. "Guru harus tahu seberapa berat materi diberikan untuk siswanya", kata Mbok Siti. Tentu, tidak semua siswa menerima takaran yang sama. Takaran materi pembelajaran tentu bergantung kapasitas siswa, situasi, kondisi, dan tujuan yang akan dicapai. "Anakku, jangan sekali-kali melihat materinya tetapi lihatlah siapa yang akan menerima materi itu", pesannya. Akupun mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju.

Tidak ada komentar: