Oleh suyatno
Salah satu harta manusia yang berharga adalah alat ucap yang secara sinergis bekerja sama dengan otak, telinga, gerak, mata, dan lainnya sehingga mampu bereksistensi dalam kehidupan ini. Sejalan dengan pertumbuhan biologis manusia, berbicara seseorang menjadi terlatih ibarat tentara yang siap perang. Berbicara merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang tiada terkira.
Lalau, bagaimana dengan orang yang tidak dapat berbicara atau tidak memanfaatkan kemampuan berbicaranya? Tentunya, orang yang demikian itu dapat dikatakan merugi. Berbicaralah sebelum dibicarakan orang. Berangkatlah dari kemampuan berbicara diri yang dibumbui gagasan dengan penampilan bicara yang menyenangkan. Dengan begitu, komunikasi akan terjalin dengan apik pula.
Memang, tidak semua orang dapat berbicara dengan baik saat bertemu dengan orang lain bahkan bersua dengan khalayak ramai. Ketidakmampuan itu dipengaruhi oleh pembiasaan berbicara yang kurang. Ingatlah, pedang akan tajam jika semakin diasah. Begitu pula, berbicata seseorang akan baik jika sering dilatih dalam kesempatan apapun. Berbagai usaha perlu dilakukan. Lalu, usaha apa saja?
Kita akan dapat mengenali secara cepat seseorang yang mahir berbicara atau yang tidak mahir berbicara. Gagap, terbata-bata, diulang-ulang, banyak luncuran eh, berputar-putar kalimatnya, dan membosankan merupakan ciri berbicara orang yang tidak terasah dalam berbicara. Sebaliknya, menyenangkan, jelas, sederhana, empati, dan serius merupakan ciri orang yang telah tersah berbicaranya. Mengapa sampai terjadi ciri seperti itu? Itulah problem yang perlu kita jawab.
Berbicara berpotensi untuk melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan. Bagaimana caranya?
56 komentar:
Hal yang harus pertama kita lakukan jika kita tidak terbiasa untuk berbicara di hadapan orang banyak yaitu dengan berlatih berbicara sendiri dengan bercermin. Hal itu dilakukan untuk berlatih vokal kita supaya tidak gagap, atau terbata-bata pada saat berbicara.
Setelah kita berlatih berbicara di hadapan cermin, hal yang kedua yaitu dengan berlatih berbicara dengan teman seolah-olah sedang melakukan wawancara dengan teman sendiri.
Setelah kita fasih berbicara dengan teman barulah kita memulai berbicara di hadapan publik. Namun, untuk dapat berbicar di hadapan publik haruslah memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Analisis Audiens
Hal pertama yang harus diperhatikan untuk bisa berbicara di depan publik dengan baik dan lancar adalah memahami audiens kita. Siapa yang kita ajak bicara dan mendengarkan topik pembicaraan yang kita sampaikan. Untuk itu kita perlu memperhatikan faktor audiens.
2. Cara Berpakaian
Cara berpakaian menentukan kredibilitas . Pembicara yang berpakaian baik, rapi, dan bersih akan lebih diterima dibanding pembicara yang berpakaian kurang rapi, kotor, pakaian terlalu sempit atau terlalu longgar.
3. Pandangan Mata
Untuk menunjukkan etika dan kewibawaan pada saat berbicara pembicara arus memandang kearah audiens. Pandangan mata menyapa seluruh ruangan dimulai dari arah kiri ke kanan atau dari depan ke belakang. Apabila jumlah audiens tidak terlalu banyak pembicara dapat memandang audiens satu persatu namun tidak perlu lama dan apabila audiens berjumlah banyak cukup dengan pandangan menyeluruh yang sifatnya umum. Tidak dibenarkan pada saat berbicara dengan pandangan mata melihat ke lantai, kea tap atau ke catatan secara terus menerus. Selain itu dengan memandang ke seluruh audiens dapat mengetahui seluruh ruangan dan sikap audiens. Kemudian statgi menerapkan startegi berbicara yang sesuai. Apabila audiens ramai, gaduh, berhentilah bicara sejenak. Tujuannya untuk menarik perhatian audiens dan untuk membuat audiens memperhatikan lagi. Apabila pembicaraan diarahkan ke audiens tertentu, misalnya pada saat menjawab pertanyaan seorang audiens, arahkan pandangan ke audiens yang bertanya.
Selain ketiga hal di atas, sebelum pembicara maju ke depan haruslah paham dan sudah siap materi apa yang akan disampaikan.
OLEH:
ROHANA NOVITASARI
(072074036)/PR 2007
Untuk menjadi seorang pembicara trampil tidaklah mudah semudah makan bakso,melainkan membutuhkan ketrampilan yang harus diasah dan dilatih secara terus menerus,karna apa?! karna ketrampilan ini adalah suatu ketrampilan proses,sebuah ketrampilan yang tidak datang dengan seketika. artinya bila ingin menguasainya diperlukan banyak berlatih dan berlatih. bahkan meskipun meskipun kita sudah mempersiapkannya sebaik mungkin tapi tetap saja ada suatu hal yang menghambat. misalnya saja yaitu grogi,grogi sebelum tampil di depan umum adalah wajar namun kita harus bisa mengatasinya dengan baik. yaitu hilangkan pikiran-pikiran yang negatif,misalnya:
1. kita takut bila audience meneriaki "huuuu......" bila kita salah.
2. kita mempunyai pikiran "saya akan malu bila apa yang saya sampaikan tidak menarik. dll.
nah pikiran-pikiran itulah yang nantinya akan mengganggu konsentrasi dan penampilan kita ketika didepan umum. Kita harus percaya diri dengan apa yang ada pada diri kita sendiri terhadap kemampuan yang kita miliki. Dengan percaya diri keberanian kita untuk tampil/berbicara di depan umum akan meningkat dan hal itu akan membantu kita untuk berbicara lancar.
Dengan anugrah Tuhan berupa kemampuan berbicara,sangatlah rugi bila tidak dimanfaatkan(ditingkatkan/latih) semaksimal mungkin. Walaupun awalnya memang sulit,namun pada dasarnya hanya ada 1 kunci agar menjadi pembicara yang mahir/mahir berbicara yaitu dengan terus berlatih dan slalu mengasahnya secara ber-Continue.
adapun upaya yang dapat ditempuh dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berbicara secara efektif dalam masyarakat,yaitu:
1). cobalah bergabung dengan suatu kelompok yang mengkhususkan diri dalam interaksi massa-public relation, seperti kelompok presentasi pasaran,MC,mengikuti pelatihan pidato,Dll. Hal ini akan memberi pengalaman untuk tampil di depan umum secara langsung.
2). berlatih dan melakukan praktek dirumah dengan menggunakan kaset rekaman, atau berbicara didepan cermin. Seseorang dapat belajar berbicara efektif dengan caranya sendiri dan menumbuhkan rasa percaya diri.
3). berbicara dalam berbagai kesempatan untuk menambah wawasan dan pengalaman praktis.Misalnya memberikan kata sambutan sederhana pada suatu pertemuan,arisan atau rembugan.
4). berbicara sebagai seorang profesional. berbicara dan bertindaklah dengan penuh tanggung jawab,percaya diri dan penuh keberanian.
5). kuatkan mental dan katakan pada diri sendiri "saya mampu","saya bisa",dan"saya akan berhasil".
Adapun cara-cara lain yang bisa menunjang terhadap ketrampilan berbicara yaitu:
a. perbanyaklah membaca,dengan membaca menjadi banyak pengetahuan yang dapat dijadikan acuan pada saat berbicara.
b. jangan menjadi pendiam pada saat berdiskusi.
c. rajin mengevaluasi diri sehabis berbicara.
d. komitmen untuk terus berlatih.
Pada saat berbicara didepan umum sangatlah wajar seorang merasa cemas,gelisah dan ragu ketika menghadapi situasi yang tidak terpikirkan sebelumnya. kekhawatiran yang dialami bersifat alamiah. Jadikan kekhawatiran yang dirasakan menjadi pemicu (pendorong energi) menungkatkan penampilan dan pembicaraan. Tetaplah tenang, tarik nafas dalam-dalam, perlihatkan keberhasilan kita, tataplah orang-orang di sekeliling dan mulailah berbicara.
Pada dasarnya Inti dari semua itu adalah " KITA BISA KARNA TERBIASA ", jadi kita harus membiasakan diri dalam segala hal baik itu membiasakan berlatih,membiasakan untuk berbicara, dan membiasakan-membiasakan yang lainnya.
Oleh : LUTFIYANA NOER LAELY
No Reg : 072074006
Angkatan :PR 2007
FAHIM
072074019
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PR 2007
Sesungguhnya, sejak lahir, seseorang telah dianugerahi kemampuan berbicara. Tengok saja bayi yang baru lahir. Ia akan menangis sebagai tanda ia bisa bicara. Ada yang mengatakan, ketika bayi lahir dan menangis, sesungguhnya ia sedang berbicara pada orang di sekitarnya bahwa ia takut menghadapi dunia. Kembali pada pandangan masing-masing individu, bahwa ketika bayi menangis, ia berbicara akan keinginannya meskipun tidak dengan pelafalan bunyi yang jelas seperti halnya ketika ia dewasa kelak.
“ Semua orang bisa berbicara. Namun tidak semua orang yang dapat berbicara mempunyai kemampuan berbicara dengan baik dan efektif “. Kalimat tersebut saya rasa telah familiar ditelinga kita. Lalu, seperti yang pak Yatno katakan, bagaimana dengan orang yang tidak memanfaatkan kemampuan berbicaranya serta usaha apa yang harus dilakukan sebagai latihan meningkatkan kemampuan berbicaranya tersebut?
Orang tidak bisa berbicara karena ia enggan berbicara. Dan hal yang menjadikan seseorang enggan berbicara dikarenakan ia malu melaksanakan kegiatan tersebut. Padahal, dari sepatah dua kata yang seseorang lontarkan pada orang lain, terlebih pada orang yang baru ditemui, akan membawa dampak positif seperti didapatnya keakraban, pertemanan, bahkan hubungan kekeluargaan ( namun tak tertutup kemungkinan terjadi hal sebaliknya ).
Diibaratkan sebilah pisau, kemampuan berbicara dapat diasah dengan berbagai cara. Salah satunya ialah berlatih berbicara di depan cermin. Membaca sebuah naskah layaknya seorang pembaca berita. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan berbicara seseorang juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini dapat ditingkatkan dengan memperbanyak kegiatan membaca.
Berbicaralah sebelum dibicarakan orang. Berbicaralah dengan bahasa yang bagus, tampilan yang meyakinkan, serta bahasan yang difahami orang yang kita ajak berbicara. Berbicaralah terlebih dahulu sehingga orang lain mengatakan bahwa berbicara anda, baik. Dan latihlah berbicara anda sehingga orang lain tidak mengatakan bahwa berbicara anda, buruk.
Berbicara di depan khalayak umum memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi kita dituntut agar dapat semenarik mungkin di depan setiap orang. Rasa malu, gemetar, grogi, dan keringat bercucuran akan semakin kita rasakan apabila kita tidak mampu mengendalikan segala bentuk emosi yang berkecamuk di dalam diri dan pikiran kita. Adapun salah satu langkah guna meningkatkan rasa percaya diri kita adalah dengan cara membangun "Citra diri positif" di dalam prinsip pribadi kita.
Bukankah “Anda adalah sebagaimana yang Anda pikirkan tentang diri Anda sendiri” Bingung? Versi aslinya, mungkin malah lebih mudah dipahami: “You are what you think”. Ini adalah kalimat pepatah luar negeri. Maksudnya adalah jika kita memiliki citra diri positif, maka kita akan mengalami berbagai macam hal positif sesuai dengan apa yang kita pikirkan.
Banyak ahli percaya bahwa orang yang memiliki citra positif adalah orang yang beruntung. Citra diri yang positif membuat mereka menikmati banyak hal yang menguntungkan, antara lain:
Membangun Percaya Diri
Citra diri yang positif secara alamiah akan membangun rasa percaya diri, yang merupakan salah satu kunci sukses. Orang yang mempunyai citra diri positif tidak akan berlama-lama menangisi nasibnya yang sepertinya terlihat buruk. Citra dirinya yang positif mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang masih dapat ia lakukan. Ia akan fokus pada hal-hal yang masih bisa dilakukan, bukannya pada hal-hal yang sudah tidak bisa ia lakukan lagi. Dari sinilah, terdongkrak rasa percaya diri orang tersebut.
Meningkatkan Daya Juang
Dampak langsung dari citra diri positif adalah semangat juang yang tinggi. Orang yang memiliki citra diri positif, percaya bahwa dirinya jauh lebih berharga daripada masalah, ataupun penyakit yang sedang dihadapinya. Ia juga bisa melihat bahwa hidupnya jauh lebih indah dari segala krisis dan kegagalan jangka pendek yang harus dilewatinya. Segala upaya dijalaninya dengan tekun untuk mengalahkan masalah yang sedang terjadi dan meraih kembali kesuksesan yang sempat. Inilah daya juang yang lebih tinggi yang muncul dari orang dengan citra diri positif.
Nah, gimana? Apakah anda pribadi telah menyadari pentingnya membangun citra diri yang positif?
Setelah kita menyadari pentingnya memiliki citra diri positif, dan manfaat memiliki citra diri positif, tentunya kita juga ingin tahu bagaimana membangun citra diri yang positif. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan untuk membentuk citra diri yang positif:
Persiapan
Salah satu cara membangun citra diri positif adalah melalui persiapan. Dengan persiapan yang cukup, kita menjadi lebih yakin akan kemampuan kita meraih sukses. Keyakinan ini merupakan modal dasar meraih keberuntungan. Dengan melakukan persiapan, kita sudah berhasil memenangkan separuh dari pertarungan. Persiapan menuntun kita untuk mengantisipasi masalah, mencari alternatif solusi, dan menyusun strategi sukses. Persiapan dapat diwujudkan dengan mencari ilmu pengetahuan yang mendukung kita dalam menyelesaikan suatu masalah. Persiapan juga berarti latihan fisik dan perencanaan strategi bagi atlet-atlet olahraga.
Berpikir Unggul
Untuk membangun citra diri yang positif, kita harus berpikir unggul. Cara berpikir unggul seperti ini akan mendorong kita untuk senantiasa berusaha menghasilkan karya terbaik. Mereka tidak akan berhenti sebelum mereka dapat mempersembahkan sebuah mahakarya. Muhammad Ali, petinju asal Amerika Serikat, telah menjadi petinju legendaris dengan segudang prestasi yang membanggakan. Semua ini dapat diraih Ali karena selalu berpikir unggul. Setiap kali bertanding, yang dipikirkan oleh Ali adalah kemenangan. Ali tidak pernah berpikir kalah, tetapi selalu berpikir menang. Dengan tujuan kemenangan, Ali dan pelatih serta semua yang mendukungnya berlatih dan menyusun strategi untuk membukukan kemenangan yang sudah dipikirkan sebelumnya.
Belajar Berkelanjutan
Selain melalui persiapan yang tepat serta berpikir unggul, citra diri positif juga bisa dibangun melalui komitmen pada pembelajaran berkelanjutan. Hasil belajar akan membawa perubahan positif dengan menambah nilai bagi orang yang berhasil mendapatkan pengetahuan ataupun keterampilan baru, yang bisa dijadikannya modal untuk maju meraih sukses. Tanpa semangat untuk senantiasa mengembangkan diri, orang yang sudah memiliki citra positif bisa saja lalu kehilangan citranya tersebut karena tidak dianggap ”unggul” lagi atau tidak dianggap mampu menambah nilai bagi masyarakat sekitar melalui karya-karya yang dihasilkannya.
Seringkali orang yang sudah berada di tingkat atas merasa tak perlu lagi untuk belajar. Ia memandang remeh untuk belajar lagi, ia pikir, “Toh, aku sudah sukses.” Tambahan, orang seperti ini lebih enggan lagi untuk belajar pada orang yang lebih rendah dari dirinya. Hasilnya, ketika ia dirundung masalah, keberhasilannya pun melorot. Orang yang lebih rendah yang terus belajar akan menggantikannya dan menangani masalah dengan lebih baik.
Ternyata, banyak juga manfaat yang bisa kita peroleh jika kita mempunyai citra diri yang positif. Tunggu apa lagi? Insyaallah, mencintai diri sendiri dengan memiliki citra diri yang positif ini tak seruwet jika kita terjebak dengan kisah mencintai orang lain. Selamat membangun citra diri yang positif!
Oleh : Aditya Nur Wahyudi
NIM : 072074040 / PR 2007
Salam, buat rohana, fahim, aditya wahyu, dan lutfiyana. Anda adalah orang yang mula pertama mengomentari artikel ini. Bagus tidaknya belum dapat ditentukan karena menunggui pembanding yang lain.
suyatno
www.garduguru.blogspot.com
SUNGGUH KAMU ITU KUFUR
asalamualaikum...
terima kasih...atas kesempatannya.
membahas tema berbicaralah sebelum anda dibicarakan orang lain, dirasa sungguh menarik. ada sebagian komentar yang menyoroti dari sudut pandang penyebab tergagapnya berbicara, ada juga yang memberikan komentar mengenai tehnik jitu berbicara lihai di kalayak masyarakat atau di depan umum.
tapi, kalau saya akan mengomentari dari tulisan Bapak mengenai "berbicara merupakan anugrah Tuhan, berbicara memerlukan latihan, dan berbicara berpotensi untuk melejitkan ke puncak keberhasilan."
baiklah, akan saya gagas satu persatu:
1. berbicara merupakan Anugrah Tuhan.
"barang siapa yang menyukuri nikmat-Ku, maka akan Aku tambahkan nikmat itu. akan tetapi barang siapa yang mengkufuri nikmat-Ku, sungguh azab-Ku sangat pedih". Ancaman Tuhan bagi hamba-hambanya.
menurut saya berbicara merupakn suatu anugrah yang maha dasyat. orang terhambat dalam bicaranya seperti sakit sariawan, sakit gigi dan lain sebaginya, pasti akan segera disembuhkan guna lancarnya beretorika. hal itu merupakan salah satu upaya untuk menyukuri nikmat Tuhan.persoalan hangat sekarang ini ialah banyaknya MAHASISWA YANG KUFUR NIKMAT. mahasiswa yang kufur nikmat ialah mahasiswa yang diam melulu-tak mau berbicara sedikitpun-dimana-mana. hasilnya apa? azab Tuhan yang sangat pedih datang menimpanya.
ciri-ciri mahasiswa yang terkena azab Tuhan dalam hal beretorika ialah :
a. bicara terbata-bata/ tersendat-sendat
b. bicara terlintas kata-kata E...E...
c. gagap
d. wajah tamapak cemas
jika sudah ada tanda-tanda seperti itu pada Mahasiswa, saya pribadi katakan SUNGGUH KAMU ITU KUFUR.
MULAI SEKARANG BERTOBATLAH WAHAI SAUDARAKU...
2. berbicara memerlukan latihan
"sesuatu yang sempurna pastilah berproses".teori metamorfosis. marilah kita lihat sejenak, mengenai jalannya kehidupan di lingkungan kampus kita-UNESA-. menurut saya kampus kita ini sudah ramai oleh celotehan-celotehan mahasiswa. pertanyaan mendasar, mengapa MAHASISWA GAGAP BERBICARA DALAM FORUM?BUKANKAH DIA TERAMPIL RAMAI-RAMAI DI WARUNG, SAMBIL JOGROK DAN NGUJUD KARTU, MAIN POKER?
sebenarnya, sebagian besar mahasiswa itu memiliki keterampilan berbicara, hanya saja, sedikit yang sadar untuk memperbaiki dan memperlancar keterampilan itu. mereka hanya ternostalgia oleh kemewahan dunia, yang sebenarnya hal itu tidak penting baginya. coba jika dari mereka itu melatih berbicaranya itu dengan sungguh, pastilah dia ibarat singa podium yang siap menerkam mangsanya.
berikut latihan dasar yang harus dijalankan oleh seseorang jika ingin beretorika yang terampil:
A. persiapan diri
meliputi:
1. olah raga
2. mengkomsumsi makanan yang baik dan seimbang
3. istirahat secara teratur lagi cukup
4. mengurangi atau meninggalkan kebiasaan buruk yang akan mengganggu kesehatan fisiknya
5. meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. persiapan materi
ilmu bahasalah yang menjadi hukuman wajib bagi orang yang ingin beretorika bagus, di samping juga ilmu-ilmu pengethuan lainnya yang sebagai pendukung.
agar persiapan materi itu sempurna, maka ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh sang pra-pembicara ulung untuk menyusun matrei tersebut:
1. pengumpulan bahan
bahan atau materi yang kemudian dirangkum menjadi naskah pidato, sesungguhnya telah banyak tersedia seperti buku, majalah, koran atau berbagai tulisan lainnya. tinggal kita yang mencarinya.
2. pembuatan kerangka naskah
naskah tersebut disusun dengan uru, teratur, saling bersambung, tidak meloncat-loncat.
3. penguraian
setelah kerangka naskah pidato jadi, maka tinggal diuraikan dan dikembangkan hingga membentuk satu naskah pidato jadi.
untuk menjadikan semangat menjalankan semua itu, maka kita harus berpegangan pada bentakan Tuhan" mengapa kamu tidak berpikir". sehingga dengan kata bijak itu, kita menjadi tahu bahwa berbicara di depan umum harus dilatih secara intensif, tidak asal-asalan.
3. berbicara berpotensi melejitkan usaha ke puncak keberhasilan.
Tuhan bersabda."berlomba-lombalah dalam kebaikan".
setelah kita tahu bahwa orang yang kufur pada anugrah Tuhan akan mendapat azab yang sangat pedih, dan tahu bahwa sesuatu yang sempurna harus berproses, maka kita pun harus tahu bahwa sesuatu yang sepele-berbicara-bisa berdampak pada aset pemasukan kita. siapa bilang orang yang lihai berbicara sepi dari rezeki. entah itu bicara yang berguna ataupun bicara yang merugi, pastilah akan dicari-cari orang. ingat....ingat itu.
Bung karno, salah seorang orator ulung yang lihai dalam berbicara ternyata mampu membuat rakyat indonesia sejahtera dan menggerakkan rakyatnya bergotong royong.
Bung jono, salah seorang penggombal asal nganjuk, yang terus mengalir rezekinya, karena dia mampu membuat rakyat untuk percaya pada kata-kata bohongnya. tapi marilah kita cari yang terbaik saja guna kemaslahatan orang lain.
ayo kita perulung dan perlihai lagi bicara kita, sehingga orang mengecap kita sebagai orang yang terampil. kata terakir bagi saya". semoga komentar ini bermanfaat bag saya dan teman mahasiswa lainnya". semoga bapak panjang umur".
DWI OCTARIA MEKARSARI
PENIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 2007
072074022
”berbicara seseorang akan menjadi lebih baik jika sering dilatih dalam kesempatan apapun”sebab ketidakmampuan berbicara itu dipengaruhi oleh pembicaraan berbicara yang kurang. Oleh karena itu, lebih sering berlatih berbicara baik berbicara sendiri ( melatih diri didepan cermin ) ataupun berlatih berbicara dengan orang lain sangat diperlukan. Selain itu giat menambah informasi bahan bicara baik melalui media baca ataupun media audio visual juga sangat mempengaruhi kemampuan berbicara seseorang. Sebab dengan adanya ilmu pengetahuan yang cukup, akan lebih mendorong seseorang menguasai sebuah materi pembicaraan dan yang pasti seseorang tersebut akan lebih merasa percaya diri, sebab memiliki penguasaan materi yang baik.
Munculnya perbedaan ciri antara seseorang mahir berbicara atau tidak mahir berbicara dikarenakan mereka yang mahir berbicara lebih sering berlatih berbicara sehingga mereka lebih dapat dengan mudah mengutarakan apa yang dipikirkannya secara apik dan menyenangkan. Sedangkan untuk mereka yang tidak mahir, faktor kurangnya berlatih berbicara pastinya juga sangat mempengaruhi, sebab mereka cenderung ragu-ragu untuk mengutarakan apa yang dipikirkannya, selain itu koordinasi yang baik antara lidah dan otak saat melakukan kegiatan berbicara sambil berbifikir juga tidak terjadi. Hal ini yang menyebabkan seseorang cenderung terbata-bata, mengulang-ulang pembicaraan, berputar-putar dan banyak luncuran eh dalam berbicara.
Mengenai berbicara berpotensi untuk melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan, sepertinya bukan merupakan pernyataan yang berlebihan. Seeorang akan menghargai dan menilai kepribadian kita dari cara berbicara kita. Seseorang dinyatakan atau diketahui berpendidikan tinggi dari cara berbicaranya. Seorang pembicara yang mahir atau baik dalam pembawaannya dia akan lebih disenangi orang lain sebab pastinya tidak akan membosankan dan apa yang dibicarakan akan lebih murah dicerna. Apabila seseorang telah disenangi orang lain maka untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan, dirasa tidak terlalu sukar. Sebab ia akan dapat menempatkan dirinya dengan tepat dimana pun dan kapanpun dia berada.
IVANY RATNA EKANDINI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 2007
072074031
1. BERBICARA SESEORANG AKAN BAIK JIKA SERING DILATIH DALAM KESEMPATAN APAPUN. BERBAGAI USAHA PERLU DILAKUKAN, LALU USAHA APA SAJA ?
Setiap manusia yang lahir dalam keadaan normal sudah memiliki potensi terampil berbicara. Potensi tersebut akan menjadi kenyataan apabila dipupuk, dibina dan dikembangkan melalui latihan yang sistematis, terarah dan berkesinambungan. Keterampilan ini dibina melalui latihan: Pelafalan, pengontrolan suara, pengendalian diri, pengontrolan gerak-gerik tubuh, pemilihan kata/kalimat & pelafalannya, pemakaian bahasa yang baik, dan pengorganisasian ide.
Dan di samping itu, untuk menjadi pembicara yang baik kita harus mampu: Memilih topik yang tepat, menguasai materi, memahami pendengar, memahami situasi, merumuskan tujuan yang jelas, menjalin kontrol dengan pendengar, memilikikemampuan linguistik, menguasai pendengar, memanfaatkan alat bantu, meyakinkan dalam penampilan, dan mempunyai rencana.
2. MENGAPA SAMPAI TERJADI CIRI-CIRI SEPERTI ITU ?
Seseorang yang mengalami ciri-ciri yang negatif tersebut dikarenakan Dia mengalami Kecemasan Berbicara, diantaranya:
Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, bagaimana harus memulai pembicaraan. Ia sering menghindari kesempatan untuk berbicara khususnya di depan umum. Bila suatu saat Ia terjebak untuk berbicara, Ia akan mengalami peristiwa yang sangat traumatis dan akan semakin membenci untuk berbicara.Karena kebencian itu Ia akan gagal terus.
Seseorang akan mengalami ciri-ciri seperti itu karena Ia tahu bawa Ia akan dinilai. Berhadapan dangan penilai membuat orang nervous, padahal apabila kita gagal harga diri kita tidak akan jatuh serendah itu. Bukankah kita dulu jatuh berkali-kali sebelum dapat berdiri dengan tegak.
Karena seseorang berhadapan dangan situasi yang asing dan Ia tidak siap, serta Ia harus berbicara tentang persoalan yang sama sekali tidak dikuasainya.
Ciri-ciri tersebut mungkinjuga ada hubungannya dengan latar belakang kehiduan seseorang pada masa kanak-kanak.Orang tuanya berpendidikan rendah. Karena ekonominya sangat lemah dan bapaknya berpenghasilan sangat minim maka ibunyapun bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal inilah menyebabkan si anak tidak mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Si anak juga terpaksa membantu orang tuanya bekerja, misalkan memnjajakan kue di jalan raya. Akhirnya tugas-tugas sekolah tidak dapat terselesaikan dengan baik. Dan si Gurupun tidak dapat memahami kondisi muridnya. Guru selalu memarahi si anak di depan teman-temanya, dan temannyapun menertawakannya sambil mengejek. Perasaan si anak sangat tertekan di sekolah. Dia mulai pendiam suka menyendiri, takut berhadapan dengan Guru, dan takut menyampaikan masalah tersebut pada orang tuanya. Akhirnya anak menjadi korban, Dia merasa rendah diri dilingkungan teman sebayanya, tidak memiliki kepercayaan diri, nervous, gugup, pemalu bila berhadapan dengan Guru / temannya dan takut salah kalau ingin berbicara.
Sebaliknya seseorang yang cakap berbicara, karena Ia bisa mengatasi masalah itu semuanya seperti yang dijelaskan pada jawaban pertanyaan 1.
3. BERBICARA BERPOTENSI MELEJITKAN SESEORANG KE PUNCAK KEBERHASILAN ? BAGAIMANA CARANYA ?
Pada dasarnya rasa takut merugikan banyak orang di dunia ini. Untuk mengatasi kesulitan itu yaitu :Camkanlah pengalaman orang lain, pertahankanlah tujuan Anda, Putuskanlah terlebih dahulu tekad Anda, dan carilah kesempatan unyuk melatih diri.
Kita harus akin pada diri sendiri dengan beberapa kenyataan yang mebuat kita lebih percaya diri, diantaranya :
Kenyataan tentang rasa takut untuk berbicara di hadaan umum.( Bukan hanya Anda sendiri yang takut untuk berbicara di depan umum, tingkat tertentu akan takut panggung mempunyai manfaat, banyak para ahli di bidang public speaking profesiona berpendapat ” Sebenarnya tidak bisa menghilangkan rasa takut panggung 100 % ”, rasa takut muncul karena Anda tidak terbiasa berbicara di depan umum.
Mempersiapkan diri dengan cara yang benar. ” Hanya pembicara yang mempersiapkan diri yang bisa memperoleh keyakinan sepenuhnya”. Jika Anda ingin mengembangkan keyakinan atas diri, mengapa Anda memberi ketegangan pada diri Anda sendiri ?. Persiapan yang sempurna akan menghilangkan kecemasan dan ketakutan berbicara di depan umum.
Tentukan terlebih dahulu pikiran Anda untuk sukses/bulatkan tekad. Selamilah pokok pembicaraan yang Anda pilih. Jangan hiraukan pengaruh negatif yang bisa membingungkan Anda, berbicaralah dengan hati Anda sendiri.
Bertindakklah dengan penuh keyakinan. Tindakan terasa mengikuti perasaan, tetapi sebenarnya tindakan dan perasaan berjalan seiring dengan jalan mengatur tindakan, yang berada di bawah kontrol kemauan yang lebih langsung kita bisa mengatur perasaan kita yang tidak teratur secara tidak langsung untuk merasa berani, bersikap seakan-akan kita berani. Gunakanlah segala kemampuan kita untuk bisa berani.Sebab kemauan untuk berani cenderung menggantikan posisi ketakutan. Yakinkan diri Anda, bahwa Anda tahu apa yang akan di bicarakan. Berdirilah tegak dan pandanglah pendengar dengan pandangan lurus dan bicaralah dengan rasa yakin seakan-akan setiap pendengar berhutang pada Anda. Yakinkan pada diri Anda bahwa ini adalah kesempatan untuk melejitkan diriku ke puncak keberhasilan yang ingin kucapai.
NUR AINI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 2007
072074047
Berbicara merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang terkira. Sebuah statement yang cukup beralasan untuk kita, sebagai manusia untuk dapat memanfaatkan anugerah tersebut secara maksimal dan terarah. Jadi tidak ubahnya seperti keterampilan berbahasa yang lain, hendaknya kemampuan kita dalam berbicara lebih dapat ditingkatkan lagi.
Menyangkut masalah peningkatan kemampuan dalam berbicara, menurut saya, terdapat berbagai macam usaha yang perlu dilakukan didalamnya. Contohnya, mendengarkan orang lain berbicara dengan seksama (baik itu orang yang berpidato, berceramah, rapat, dll). Dengan mendengarkan tersebut, kita dapat belajar atau mengambil contoh tentang bagaimana cara berbicara yang baik dan benar. Sehingga kitapun dapat melatih kemampuan berbicara kita daalm kesempatan apapun. Alangkah baik, jika pada dasarnya kita sudah mempunyai kemampuan yang cukup dalam berbicara. Pastinya akan dapat mempertajam /memperluas kemampuan kita sendiri dalam berbicara.
Mencoba untuk membiasakan /memberanikan diri untuk berbicara dihadapan orang banyak dalam kesempatan apapun juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam berbicara. Jadi mata kuliah keterampilan berbicara merupakan salah satu sarana untuk kita dalam meningkatkan kemampuan berbicara.
Selain kedua hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm usaha peningkatan kemampuan berbicara. Diantaranya yaitu,
• Mempunyai tekad dan keyakinan akan mampu meyakinkan orang lain.
• Memiliki pengetahuan yang luas dan menguasai materi dengan baik
• Memiliki perbendaharaan kata yang cukup agar pembicaraannya lancer dan meyakinkan.
• Persiapan matang dan pelatihan yang intensif.
Tetapi pada prakteknya, pastilah muncul berbagai kendala pada diri kita dalam berbicara. Bahwa gagal, terbata-bata, diulang-ulang, dsb merupakan cirri seorang pembicara yang tidak mahir. Menurut saya, semua itu terjadi tidak lain karena seseorang/si pembicara tersebut tidak memiliki pengalaman atau bahkan tidak pernah mencoba kemampuannya dalam berbicara. Sehingga pada kesempatannya untuk berbicara ia merasa nervous dan ucapannya menjadi terbata-bata, diulang-ulang, dsb. Selain itu, persiapan yang kurang, serta ketidakpahaman terhadap materi yang akan dibicarakan menjadi ciri pembicara yang tidak mahir tersebut.
Point terakhir, yaitu tentang cara kita berbicara sehingga berpotensi untuk melejitkan sesseorang ke puncak keberhasilan. Jadi, kita (dalam hal ini sang pembicara) secara langsung ataupun tidak langsung dapat membantu seseorang bahkan diri kita sendiri untuk memperoleh keberhasilannya. Karena dengan pembicaraan kita, orang lain akan merasa enjoy dan memperoleh sesuatu yang secara otomatis kita akan dikenal banyak orang atas kemahiran kita. tersebut. Berbicara dapat diartikan sebagai usaha kita untuk mempromosikan diri sendiri. Sehingga kecakapan dan keluwesan kita dalam berbicara perlu diperhatikan. Selain itu, pengalaman dan pengetahuan yang luas juga turut membantu dalam usaha kita mempengaruhi audience sehingga kita dapat memperoleh keberhasilan dari apa yang telah kita bicarakan. Kita pun harus mempunyai kesiapan yang matang, pemilihan topik yang tepat, tujuan yang jelas, serta rasa percaya diri yang tinggi sehingga kita berhasil menjadi pembicara yang baik dan tentunya akan melejitkan diri kita ke puncak keberhasilan yang ingin kita capai.
Berbicara merupakan hal yang biasa kita lakukan setiap hari, sejak kecil ketika kita semua sudah bisa mengucapkan kata-kata kita sudah mengenal apa yang kita sebut berbicara. Masalahnya saat ini berbicara dimana da hal apa yang ingin dibicarakan. Karena saat ini banyak masyarakat terutama anak muda walaupun dia pandai saat berbicara dengan temannya tetapi pada saat dia berbicara di depan umum dengan tema yang telah ditentukan atau tidak, Ia akan merasa bahwasanya Ia merasa tidak mampu untuk berbicara di depan umum karena masih merasa malu dan belum berani.
Bagi siapa saja yang merasa kalian bisa berbicara tapi bemun dapat berbicara di depan umum itu merupakan hal yang menurut saya tidak benar karena berbicara di depan umum dengan berbicara dengan teman tidak jauh berbeda hanyasaja kalau di depan umum kita dituntut untuk bisa mempengaruhi audien dengan bahasa dan pembawaan kata-katanya penuh dengan inspirasi dan ajakan bagi para audien. Coba sekarang kita lihat orang yang tidak dapat berbicara mulai sejak kecil dan untuk selamanya (bisu) tetapi mereka masih tetap melakukan komunikasi dan komunikasi yang mereka pakai adalah komunikasi non verbal (bahasa isyarat). Mereka setiap saat menggunakan bahasa isyarat kepada semua oran yang ada di dekatnya untuk menyampaikan informasi yang ingin dia sampaikan. Masak kita kalah dengan mereka sedangkan kita sudah diberikan kemampuan untuk berbicara.
Berbicara merupakan salah satu hak dan kewajiban kita. Kita semua memiliki hak untuk berbicara dalam menyampaikan pendapatnya sedangkan kewajibannya kita wajib melakukan kegiatan berbicara karena kita sudah diberikan kesempatan untuk berbicara dan syukur kita masih bisa berbicara dibandingkan dengan orang yang bisu.
Maka untuk itu kita harus bisa berbicara dimana saja dan kapan saja sebelum kita dibicarakan orang lain. Alangkah baiknya sebelum ita dibicarakan orang lain kita harus lebih dulu berbicara sebelum orang lain membicarakan kita karena setiap individu mempunyai kemampuan untuk berbicara dan tinggal individu masing-masing yang harus meningkatkan kemampuan berbicaranya. Jangan pernah puas dengan apa yang kita dapat saat ini tetapi juga jangan pernah berhenti mengucapkan syukur kepadaNya. Tetap berjuanng dan berusaha.
SEMANGAT......!!!
'Berbicaralah sebelum dibicarakan orang lain',saya sangat setuju dengan hal itu,karena Allah meanugrahi setiap hambanya dengan anggota badan yang semuanya itu mempunyai manfaat dan fungsi masing-masing. Mata untuk melihat,tangan untuk menulis,telinga untuk mendengar,mulut untuk berbicara dll. Maka sudah sepantasnya bagi kita untuk mensyukuri nikmat tersebut. Dengan seseorang memaksimalkan dan mengasah kemampuan berbicara maka ia termasuk orang yang mensyukuri nikmat. Tetapi jika ada orang yang tidak dapat berbicara atau tidak memanfaatkan kemampuan bicaranya, berarti dia tergolong orang yang tidak pandai bersyukur. Orang bisu saja mengharapkan mempunyai kemampuan untuk berbicara, tapi mengapa orang yang sudah bisa berbicara tidak memanfaatkan kemampuan berbicaranya?. Jika anda termasuk orang yang tidak dapat berbicara, teruslah berusaha jangan pernah berputus asa karena sesuatu itu membutuhkan sebuah proses. setiap permasalahan pasti ada jalan keluar, seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan anda melatih keterampilan bicara pasti akan membuahkan hasil.
Pedang saja akan semakin tajam jika semakin diasah, begitu pula dengan berbicara. Jika seseorang menginginkan untuk dapat berbicara dengan baik,dengan bahasa yang tertata dan tepat dalam pengucapannya, maka dia pun harus sering melatih berbicaranya. Berbagai hal dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan berbicara, diantaranya:
1. Persiapan yang matang
2. Tanamkan kepercayaan diri di setiap kesempatan
3. Perluaslah pengetahuan, terutama mengenai materi yang akan di sampaikan
4. Kenali audien, ketahuilah kepada siapa anda berbicara
5. Seringlah melatih dengan suara yang nyaring
6. Usahakan anda punya gaya bicara yang baik agar anda mudah dikenali
7. Aturlah intonasi pada saat bicara
8. Antusias yang tinggi
Tentu saja semua usaha itu harus dilakukan sesering mungkin dan adanya kesadaran bahwa semua orang mempunyai kesempatan untuk bisa berbicara dengan baik.Termasuk anda!!!!
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa semua orang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Orang yang tidak mahir dalam berbicara setidaknya tidah boleh di salahkan mungkin itu salah satu bentuk kekurangan dia dalam hal berbicara. Tapi alangkah baiknya jika kekurangan itu diminimalkan. Iya nggaak????. Sedangkan mahir dalam berbicara bisa dikatakan itu adalah kelebihan yang di miliki seseorang. Adanya ciri-ciri orang yang terasah berbicaranya dan tidak, hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor dari keturunan, kebiasaan atau yang lain. Gagap, terbata-bata bicaranya, pelan semua itu bisa disebabkan oleh faktor keturunan sedangkan kalimatnya berputar-putar, banyak pemikiran sepeti em....eh...,membosankan bisa dari faktor kurangnya kapasitas berbicara dan kurang terlatih. Akan lain halnya dengan orang yang kesehariannya biasa melatih berbicara, berbicaranya akan tegas, jelas, nyaring, menyenangkan dan mudah untuk dimengerti atau dipahami.
Dapat berbicara atau mahir berbicara merupakan modal awal bagi seseorang untuk melanjutkan potensi. Oleh karena itu banyak diantara kita yang ingin mahir dalam berbicara. Dengan berbicara, kapan dan dimana saja kita bisa berinspirasi atau berpendapat, baik menyetujui, tidak menyetujui, menanggapi dll. Melalui berbicara mudah bagi seseorang berada dipuncak popularitas atau keberhasilan karena berbicara adalah salah satu media bagi seseorang untuk mengungkapkan ide-ide, gagasan yang dia miliki. Apalagi dengan gaya bicara yang baik dan mengutarakan maksud yang kita punya dengan baik pula. Semua itu bisa menarik simpati atau empati massa untuk melakukan ataupun mengikuti sesuatu. Penampilan berbicara yang menyenangkan juga akan sangat berpengaruh kepada audien atau khalayak ramai sehingga apa yang kita inginkan bisa tercapai dan sukses.
Oleh : Husniatin Sholihah
Nim : 072074023 / PR '07
Berbicara memang merupakan kebutuhan pokok manusia, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, mereka pasti sangat membutuhkan alat ucap untuk menyampaikan ide, gagasan, inspirasi, bertanya, dll. Sedangkan kunci semua itu hanya satu, yaitu dengan “berbicara”. Namun tak dapat dipungkiri, memang tak semua orang bisa memanfaatkan anugrah tersebut, kecuali bagi orang-orang yang sudah ditakdirkan tidak dapat berbicara atau dengan kata lain, orang tersebut “bisu”. Mungkin hal itu disebabkan ketidakpercayaan diri dan kurang membiasakan berbicara di depan umum.
Dulu saya juga pernah mengalami hal yang sama waktu pertama kali masuk UNESA. Saya berfikir pasti teman-teman saya jauh lebih mahir dari saya, untuk itulah setiap kali saya ingin mengungkapkan sesuatu, saya merasa minder, dan takut bila ditertawakan. Bahkan pada waktu saya mencoba untuk berbicara, keringat dingin keluar dan berbicara menjadi terbata-bata. Namun saya berfikir dan menanamkan sebuah prinsip “kalau mereka bisa,mengapa saya tidak…??!”. Toh! Mereka juga sama-sama dilahirkan manusia. Saya harus bisa lebih baik dari mereka. Saya juga pernah terinspirasi oleh Bapak SUYATNO, Bapak adalah seorang pendidik yang dapat saya katakan kemampuan berbicaranya sangat hebat, mantap, dan bisa dengan mudah dicerna oleh mahasiswa. Bahkan saya berani mengacungkan seribu jempol untuk Bapak. Sama halnya dengan saya, saya adalah calon pendidik yang dituntut untuk berbicara dengan baik, agar anak didik saya kelak bisa memahami apa yang dapat saya sampaikan.
Berawal dari sanalah,saya mencoba bangkit dan maju untuk bisa lebih baik dari sebelumnya. Dengan tekad yang menyala, saya yakin dapat mengalahkan semuanya. Untuk itulah saya tak henti-hentinya berlatih dan membiasakan berbicara di mana saja, saya mencoba PD dan menganggap semuanya tidak ada. Akhirnya, sekarang saya jauh lebih bisa, dan kemampuan berbicara saya lebih terlatih daripada sebelumnya. So, untuk kalian yang belum terlatih berbicara, cobalah belajar dari pengalaman saya di atas. Mulailah dari sekarang, yakinlah bahwa kalian bisa dan kalian mampu melakukannya. Dan kunci utamanya adalah dengan berlatih,berlatih dan berlatih. Lambat laun kalian pasti terbiasa. Ingat, pepatah mengatakan “bisa karena biasa!!!. Jangan pernah ragu untuk melakukanny!.
DEVI TRIASTUTIK
PEND. BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
072074017
PR 2007
Assalamualaikum…
Salam kenal Bpk. Suyatno. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih karena sudah diberi kesempatan untuk memberikan komemtar dari artikel yang berjudul berbicaralah sebelum dibicarakan orang untuk memenuhi tugas UTS.
Pada dasarnya manusia memang diciptakan berbeda-beda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai makhluk yang paling sempurna kita memiliki harta yang berharga yaitu alat ucap. Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang tida mendapatkan harta yang berharga tersebut karena mereka cacat. Alat ucap itu sendiri dalam mempraktekannya bukan dengan cara serta merta melainkan dengan proses belajar yang secara bertahap dan memerlukan waktu yang lama. Misalnya ketika kita ingin berbicara dengan orang lain maka kita harus menyusun kata dengan benar agar kalimat yang kita ucapkan dapat diterima dengan baik. Semua itu juga tidak akan lepas dari kerjasama atau bantuan alat indra yang lain serta anugerah dari tuhan yang wajib kita syukuri.
Seseorang yang belum dapat berbicara memang dikatakan merugi. Untuk itu kita harus pndai memanfaatkannya dengan baik. Berbiaralah sebelum dibicarakan orang, maka kita harus mampu berbicara dengan lancar, menyampaikan pendapat kita sebelum kesempatan itu diambil oaring lain. Pada wacana tersebut telah memberikan motivasi serta ajakan kepada semua orang yang belum pandai berbicara dengan mengasah terus menerus otak kita sehingga dapat memproduksi kata sebanyak mungkin. Usaha-usaha yang dapt kita latih antara lain dengan memperbanyak membaca (buku, surat kabar, Koran, tabloid, dan lain-lain), banyak praktek berbicara dengan orang lain, menghilangkan sikap pendiam.
Faktanya tidak semudah membalikan telapak tangan kegiatan berbicara dapat kita lakukan. Disamping pembiasaan yang kurang, kita juga malas sekali mempraktekan bicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia hanya kita gunakan dalam situasi tertentu saja. Seseorang yang sudah mahir atau terbiasa berbicara maka orang tersebut akan lancar dan tidak terbata-bata. Contohnya seorang da’i semakin banyak berdakwah maka dia akan lebih pandai dan matang dalam pembawaannya karena semakin banyak produksi kata yang diperoleh dan disimpan.
Seseorang pandai berbicara maka akan dengan mudah menuju puncak keberhasilan. Meskipun demikian orang yang pandai berbicara tetap harus berhati-hati karena apabila kita salah berbicara pasti akan menimbulkan masalah. Tidak jarang orang yang tertimpa masalah karena mereka salah ucap. Maka dari itu sebelum kita bicara seharusnya kita harus berpikir apakah ucapan kita menyinggung perasaan orang lain.
Demikian komentar yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang baik. Apabila ada kesalahan dan keterlambatan dalam memberikan komentar saya mohin maaf. Semua ini dikarenakan kurangnya pengetahuan saya tentang blogspot. Jadi kemarin waktu mengirim ternyata tidak masuk dan baru bisa mengirim komentar sekarang.
Wassalamu’alikum………
"Setuju" itu adalah kata pertama yang muncul pada benak saya setelah membaca tulisan Bapak. Apalagi setelah membaca pernyataan Bapak bahwa orang yang tidak dapat berbicara atau tidak dapat memanfaatkan kemampuan berbicaranya dapat dikatakan merugi. Contoh mengenai hal ini tentu saja sudah banyak dan sering sekali kita jumpai. Banyak para pengusaha berhasil dalam pekerjaannya karena kemampuan berbicaranya yang hebat yang mampu meluluhkan hati para pemegang saham dan juga para konsumen, sehingga rizkipun akan mengalir bagai air tanpa henti. Coba bayangkan jika para pengusaha sukses itu tidak ahli dalam berbicara, apakah hal itu bisa terjadi?
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat mahir dalam berbicara? serta usaha apa saja yang dapat kita lakukan? Lagi-lagi kata "Setuju" lah yang muncul pada benak saya atas pernyataan Bapak, ketidakmampuan dipengaruhi oleh pembiasaan yang kurang dan pedang akan tajam jika semakin diasah. Dan jawaban sederhana saya atas pertanyaan ini sendiri tidak jauh beda dengan pendapat teman-teman yaitu:
1. Kita bisa karena biasa.
2. Kita bisa bukan hanya karena bakat kita tetapi karena kemauan dan usaha kita.
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu mau mengubah nasibnya sendiri. Jadi kita harus terus berbicara dan berbicara dalam setiap kesempatan. Apalagi sebagai calon pendidik, sangatlah tidak mungkin jika kita nanti mengajar tapi tidak bisa berbicara dengan baik. Apa kata dunia?
Memang untuk mengawali atau menerapkan hal ini tidak mudah. Diperlukan keberanian yang luar biasa serta resiko ditertawakan serta dicemooh orang jika kata-kata kita berlepotan dan tidak sesuai. Tapi bila kita terus mencobanya maka tidak akan merasa takut serta aneh lagi. Bahkan kita menjadi terbiasa dan nyaman. Orang-orang yang tadinya mentertawakan serta mencemooh kita juga akhirnya akan bosan dan capek terhadap sikapnya serta akan berbalik memperhatikan kita. Apalagi jika sebelum berbicara kita telah menguasai konsep-konsep yang ada. Dengan membuang rasa takut itulah akhirnya kita bisa lancar berbicara serta dapat berbicara sebleum dibicarakan orang lain. Rugikan bila apa yang ingin kita utarakan ternyata sudah diutarakan orang duluan?
Hanya saja yang perlu diperhatikan disini adalah kita tidak bisa hanya sekadar bicara tanpa harus memperhatikan apa yang kita bicarakan. Karena menurut pepatah "mulutmu harimaumu". Jadi selain berbicara kita juga harus berani mempertanggung jawabkan apa yang kita bicarakan. Untuk itu sangatlah baik jika kita selalu memperbanyak ilmu baik melalui kegiatan menyimak maupun membaca, sehingga apa yang kita bicarakan akan lebih baik dan lebih berbobot. Hal ini juga akan dapat menambah kepercayaan diri kita terhadap apa yang kita bicarakan. Malu dong kalo ternyata kita termasuk "Tong kosong nyaring bunyinya"?.
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk dapat berbicara adalah dengan baik adalah pengaturan volume suara, intonasi, mimik wajah serta pandangan mata kita. Karena bagaimanapun juga dalam berbicara pasti berhadapan langsung dengan para pendengar dan mereka bukan benda mati. Sehingga kita juga perlu memberikan perhatian khusus agar para pendengar juga memberikan perhatian khususnya kepada kita.
Sebagai penutup saya ingin mengatakan,Potensi yang ada pada diri kita ini ibarat sebuah gembok yang memerlukan kunci untuk membukanya. Jika kunci yang berupa tips, resep, teknik itu sudah kita dapat, maka akan sama saja jika kunci itu terus kita genggam tanpa kita gunakan untuk membuka gembok tersebut. Jika kita ingin berbicara ataupun dapat melakukan keterampilan lainnya dengan baik,tidak cukup hanya dengan mencari informasi, bertanya, mendengar serta membaca, tetapi kita juga harus berani mencoba dan mempraktikannya. Karena akan sama saja jika kita hanya mencari informasi tetapi tidak mau mencoba melakukannya. oleh karena itu mari kita sama-sama membuka gembok dalam diri kita dengan kunci yang telah kita dapat. AYO SEMANGAT...!!!^_^
Untuk Bapak Suyatnyo, jangan bosan-bosan membimbing kami ya...
Nama : IDHOOFIYATUL FATIN
NIM : 072074014
Prodi : PBSI'07
MAHABBATUL CAMALIA
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
072074035
PR2007
Berbicara merupakan alat komunikasi yang sering digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Jadi mau tidak mau kita selalu berbicara untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kita bisa melihat potensi seseorang dari cara berbicaranya. Jika orang tersebut bicaranya lancar, terarah, menarik, dan berbobot bisa dikatakan orang tersebut memiliki potensi yang bagus.
Keterampilan berbicara yang baik mampu menutupi kekurangan yang dimiliki oleh seseorang. Contohnya saja Tukul, dia tidak tampan dan penampilan fisiknya biasa-biasa saja. Tapi dia bisa terkenal dan mencapai puncak karirnya karena kemamapuan yang dimilikinya. Dia bisa memikat hati para penonton dengan segala macam gurauannya. Tukul selalu kreatif dan komunikatif dalam penampilannya, jadi tidak heran jika dia menjadi tenar dan sukses.
Namun, kita sering menemui orang yang tidak seberuntung Tukul. Orang tersebut pandai, dan penampilannya menarik tetapi dia tidak dapat berbicara didepan umum dengan baik. Dia selalu mengalami demam panggung dan gelisah jika berbicara didepan umum. Sesungguhnya berbicara didepan umum, entah itu mengajar, berkhutbah, berpidato, atau memberi sambutan tidak harus membuat kita gelisah. Untuk mengatasi masalah tersebut kita harus mengetahui penyebab kegelisahan. Agara kita lebih menikmati ketika berbicara didepan umum.
Perlu kita ketahui, bahwa kegelisahan tersebut berasal dari kecemasan diri kita sendiri. Kita sering merasa cemas dalam menghadapi hidup ini. Ingat!!! Kita harus menyadari bahwa kita tidak perlu mencemaskan hidup kita, termasuk juga berbicara didepan umum. Untuk menghilangkan kecemasan tersebut kita harus rajin berlatih. Memang pada awalnya lutut merasa gemetar, suara bergetar dan pikiran menjadi kacau, namun lambat laun karena terbiasa kita menjadi bisa dan lebih mahir.
Selain itu dalam berbicara di depan umum, kita tidak harus cerdas dan sempurna. Sering kitamelihat seorang da’i sedang berkhotbah, kita merasa da’i tersebut sempurna dalam penampilannya. Dan kita beranggapan harus meniru gaya bicara da’i tersebut agar kita bisa tampil seperti dia. Namn anggapan ini salah besar!! Kita tidak harus tampil seperti dia, kita harus tamil percaya diri dan menjadi diri sendiri tanpa bayang-bayang orang lain.
Perlu kita ketahui inti dari berbicara di depan umum adalah memberikan sesuatu yang bernilai dan bermakna bagi hadirin. Jika hadirin itu pulang sambil membawa sesuatu yang bermanfaat, maka mereka akan menganggap kita telah sukses. Dan mereka merasa tidak sia-sia meluangkan waktu untuk mendengarkan pembicaraan kita.
Tentunya agar oembicaraa kita berhasil, kita harus merencanakan arah dan tujuan pembicaraan kita terlebih dahulu. Selain itu, kita juga harus menetapkan tiga pokok utama agar materi yang kita sampaikan mampu di ingat oleh hadirin. Dan sebaiknya sebelum melakukan presentasi kita harus melakukan persiapan, Misalnya, pengaturan suara agar suara kita bisa terdengar oleh para hadirin dan mencoba mengoprasikan sarana yanga tersedia agar presentasi yang kita lakukan berjalan dengan baik tanpa hambatan apapu.
Terakhir, yang harus kita ingat bahwa suatu kesuksesan ini tidak bisa di raih dalam waktusemalam saja, ada proses yang harus dilalui. Maka, kita harus rajin berlatih. Ingat semboyan ” Bisa karena biasa ” Semangat!!!
Wassalam...
Kita mempunyai alat komunikasi yang tak ternilai harganya secara tak langsung dapat menghubungkan dengan beberapa alat panca indra yang di miliki setiap orang sehingga seseorang dapat mengaplikasikan dalam kehidupanya tentu kita pernah menemui orang yang tidak dapat melakukan alat panca indranya dengan baik bias saja di sebabkan cacat sejak lahir, lain halnya dengan seseorang yang tidak dapat memanfaatkan alat ucapnya orang yang seperti itu biasa berbicara tetapi sulit untuk mengeluarkan kata-kata yang akan di sampaikan, dengan cara berlatih dan terus berlatih seseorang akan secara bertahap akan dapat memanfaatkan alat ucapnya.
Mungkin saja seseorang yang sulit melakukan atau memanfaatkan alat ucapnya sudah menjadi kebiasaan yang sering di lakukan yaitu jarang sekali melakukan komunikasi atau biasa disebut dengn pendiam. Jika ingin maju, seseorang harus memulainya dari kepribadian diri yang mengaitkan pada pola-pola berfikir dan ide-ide yang berkembang dan disertai seringnya melakukan latihan menyampaikan penyampaian yang akan di sampaikan atau penampilan yang enak dilihat, maka akan mempunyai kesan baik dan indah untuk menjadi seseorang yang dapat menyampaikan kemampuan berbicaranya yaitu dapat dicoba dengan melakukan berlatih di depan cermin dan adapn cara-cara lain yaitu denngan cara:
1. Pemilihan topik
2. Penggunaan bahasa
3. Penguasaan materi
4. Persiapan kata-kata
Dengan cara penerapan cara-cara yang telah disebutkan, seseorang yang sulit memanfaatkan alat ucapnya dengan perlahan-lahan akan dapat memanfaatkan alat ucapnya dengan baik pada saat melakukan berbicara dengan lawan bicara maupun pada saat di hadapan public
Camkan pada kata-kata “DENGAN SERINGNYA SESEORANG BERBICARA MAKA AKAN SEMAKIN LANCAR PULA SESEORANG BERARGUMEN” seseorang yang kurang mampu berbicara , usaha apapun harus dilakukan yaitu dengan cara melakukan pembinaan terhadap diri yaitu:
1. Pengontrolan diri
2. Mengeluarkan suara yang dapat didengar audiens dengan jelas
3. Dapat mengendalikan situasi
4. Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya alat yang telah disediakan
5. Penguasaan pandangan
6. Penampilan yang meyakinkan
7. Penggunaan linuistik secara benar
Sseseorang akan mengetahui dari mana kemahiran seseorang dapat melakukan berbicara adapun kendala-kendala dari kekurangmahiran kemahiran berbicaranya yaitu:
1. Gagap dalam berbicara
2. Berbicara gagap
3. berbicara di ulang-ulang
4. banyak luncuran kata “eh”
Ciri orang yang seperti itu kemungkinan tidak pernah di asah dalam lautan berbicara. Sebaiknya penyampaian harus disampaikan secara jelas tetapi sederhana, dan itu merupakan cirri-ciri orang yang terasah, mengapa demikian? Karena dengan melakukan penyampaian secara jelas dan dapat memanfaatkan alat ucapnya, maka orang lain akan dapat menilai sejauh mana kemahiran seseorang dalam melakukan berbicaranya, baik secara perorangan maupun di hadapan publik.
Nurul syamsiyah
072074011
IKA SRIYANINGSIH
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 2007
072074009
Seperti yang telah kita ketahui bersama selama ini bahwa berbicara merupakan alat komunikasi paling efektif. Karena dengan berbicara kita akan dapat saling tukar menukar pikiran secara langsung dan efisien. Adanya orang yang tidak memanfaatkan kemampuan berbicaranya itu mungkin karena bakat alamiah yang telah mendasar atau mungkin karena faktor kemalasan. Dengan adanya hal tersebut tidak menutup kemungkinan kebiasaan tersebut bisa dihilangkan. Dan untuk mengatasi hal tersebut hendaknya kita sering mengajak orang tersebut berdialog, berdiskusi, atau hanya sekedar berbincang-bincang. Dengan demikian, orang tersebut akan terbiasa dengan berbicara.
Memang benar, tak ada gading yang tak retak. Terkadang ada orang yang mampu menggunakan kemampuan berbicaranya, namun kemampuan berbicara tersebut hanya mampu ia gunakan untuk berbicara di depan kalangan minoritas. Sedangkan untuk berbicara di hadapan golongan mayoritas/publik, orang tersebut akan merasa tegang dan ketakutan. Hal ini sering terjadi pada sebagian besar kita. Dengan berbicara di depan publik, kita seakan-akan menjadi terdakwa yang sedang diadili oleh para hadirin. Tetapi, berbicara di depan publik, suka atau tidak merupakan keterampilan yang harus kita kuasai, karena pada suatu saat dalam kehidupan kita, pastilah kita harus berbicara di hadapan sejumlah orang untuk menyampaikan pesan, pertanyaan, tanggapan, atau pendapat kita tentang suatu hal yang kita yakini. Hal yang sederhana misalnya, kita harus berbicara di depan para tamu pada acara ulang tahun anak kita atau hal yang menentukan karier kita.
Berbicara di depan publik yang sering kali membuat kita demam panggung juga dapat kita atasi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut. Pertama, timbulkan rasa percaya diri, kita harus yakin bahwa kita mampu menyampaikan “unek-unek” yang bersarang di otak kita. Kedua, kuasai materi sebaik mungkin, sebelum kita berbicara kita harus paham betul materi yang akan kita sampaikan agar tidak menimbulkan kebingungan bagi para audiens kita. Ketiga, atur pernafasan kita agar kata-kata yang kita luncurkan tidak berbelit-belit dan kita tidak mengulang kata-kata atau kalimat yang sama,serta mencegah kita untuk kerap mengeluarkan kata “eh”. Keempat, jangan menganggap pendengar sebagai lawan karena jika kita menganggap mereka sebagai lawan, maka yang akan muncul dari pengucapan kita adalah kata-kata yang hanya mengandung unsure emosi semata. Dan yang kelima adalah, jangan memandang mata audiens secara langsung jika hal tersebut membuata kita merasa tidak nyaman, namun kita harus tetap memperhatikan dan menguasai audiens. Karena kedua hal tersebut merupakan syarat-syarat pembicara yang baik.
Disamping kelima hal tersebut, adapun persiapan lain yang dapat menunjang kemampuan berbicara kita. Yakni dengan terus mencoba, try, try, and try! Percobaan tersebut dapat kita lakukan dengan melakukan praktek di depan cermin yang selanjutnya kita realisasikan di depan publik. Jadi, apabila kita ingin menjadi pembicara yang handal kita tidak boleh menyerah begitu saja. MAJU TERUS PANTANG MUNDUR!
Pada dasarnya berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Antara pesan dan bahasa lisan sebagai media penyampaiam mempunyai hubungan yang erat. Pesan yang diterima oleh pendengar tidaklah dalam wujud asli, tetapi dalam bentuk bunyi bahasa. Kemudian pendengar mencoba mengalihkan pesan dalam bentuk bunyi bahasa itu menjadi bentuk semula. Itulah yang sering disebut berbicara.
Seseorang dapat menjadi pembicara yang baik dan handal karena banyak berlatih. Sebaliknya, seseorang tidak dapat berbicara dengan baik karena tidak terlatih atau tidak terbiasa. Kata � kata bijak mengatakan, � Bisa karena terbiasa �. Dari hal yang tidak biasa dilakukan tersebut, menyebabkan seseorang mengalami kesulitan saat akan berbicara, baik dalam forum formal maupun forum non formal. Salah satu kesulitan tersebut misalnya, seseorang mengalami demam panggung saat akan menyampaikan informasi kepada orang lain. Hal ini dapat diatasi dengan menatap mata pendengar, senyum, menghindari membuat jarak dengan pendengar, berdiri yang tegak tapi tidak kaku, menyadari kecenderungan untuk menjadi pusat perhatian, berusaha sewajar mungkin.
Adapun usaha yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan kegiatan berbicara, yaitu:
1. Sering mengikuti kegiatan seminar, diskusi, rapat � rapat.
Disini seseorang harus terampil dalam mengajukan pertanyaan untuk menggali dan mendapatkan informasi, mereka dituntut terampil adu argumentasi, terampil menjelaskan persoalan dan cara pemecahannya, dan terampil menarik simpati para pendengarnya,
2. Menumbuhkan rasa percaya diri.
Salah satu faktor seseorang tidak dapat berbicara dengan baik karena tidak memiliki rasa percaya diri. Sebagai akibat tidak adanya rasa percaya diri, biasanya saat berbicara akan muncul hal � hal yang aneh misalnya, gemetar, keringat dingin keluar, bicara tergagap � gagap, dll.
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri, maka seseorang dapat membiasakan diri untuk berlatih berbicara didepan kamera/ kaca, sehingga dapat melihat dan menilai dirinya sendiri atau berbicara didepan teman - teman
3. Saat akan berbicara seseorang harus memperhatikan penggunaan kata, nada, dan suara; teknik penyampaian berita serta menggunakan bahasa tubuh atau gerakan untuk memberi penegasan pada kata � kata yang akan disampaikan.
Berbicara berpotensi untuk mendorong seseorang menuju kepuncak keberhasilan, caranya dengan mengandalkan keterampilan berbicara yang dimiliki khususnya keterampilan berbicara yang efektif, maka kita akan dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain. Orang lain dapat menerima dan menanggapi informasi yang kita berikan, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan Insya Allah dengan berbicara yang efektif dan dengan pengetahuan yang dimiliki maka keberhasilanpun akan mudah dicapai. Amin.
Oleh :
� Vrestanti NS �
072074055
PR �07 PBSI
ASANG DHERA Y. B. P
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 2007
072074004
Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran dan gagasan. Mengapa sampai terjadi dan ada orang yang terasah dan tidak terasah di dalam berbicara? Sebelumnya tujuan utama dari berbicara itu sendiri adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan informasi secara efektif, sebaiknya pembicara betul-betul memahami isi pembicaraannya, disamping juga harus dapat mengevaluasi efek komunikasinya terhadap pendengar.
Untuk menjadi pembicara yang baik itu tidak gampang, tidak semua orang dapat berbicara dengan baik dan lancar tanpa latihan terus-menerus berbicara dengan orang lain, teman, atau bahkan dengan khalayak ramai, selain itu untuk menjadi pembicara yang baik, seorang pembicara harus memberikan kesan bahwa ia menguasai masalah yang dibicarakan, si pembicara harus memperlihatkan keberanian dan kegairahan serta berbicara dengan tepat dan jelas. Jadi wajar kalau ada orang yang terasah berbicaranya dan ada orang yang tidak terasah berbicaranya, semua itu tergantung pada dirinya masing-masing, kalau orang tersebut mau latihan terus-menerus dan membiasakan diri untuk berbicara, maka otomatis keterampilan berbicaranya akan terasah, sebaliknya apabila tidak pernah berlatih berbicara maka keterampilan berbicaranya otomatis akan jelek
Keterampilan berbicara juga termasuk salah satu profesi untuk melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan. Bagaimanakah caranya? Mahir berbicara itu tidak otomatis anugerah dari Tuhan, tetapi kita harus mengembangkannya sendiri dengan latihan berbicara terus-menerus agar kita menjadi pembicara yang baik. Apabila kita mahir berbicara otomatis kita akan disegani oleh orang lain, contohnya Bung Karno yang mampu membius rakyat Indonesia dengan pidato-pidatonya. Mempunyai kemampuan berbicara yang baik dapat menguntungkan bagi kita, karena kita dapat memanfaatkannya dan alat untuk memperoleh keberhasilan, misalnya kita ingin menjadi penyiar berita, wartawan, pembawa acara, guru, dll itu akan gampang dan mudah teraih oleh kita, karena kita mahir berbicara maka akan mudah untuk menjalani profesi tersebut. Jadi, kemampuan berbicara bisa dijadikan alat atau modal kita umtuk memperoleh keberhasilan kita di bidang-bidang tertentu
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia dikarunia akal, pikiran dan panca indra. Manusia juga diberi harta yang berharga, yaitu alat ucap. Sehingga manusia diberi tugas menjadi khalifah dibumi ini. Sebagai makhluk yang paling sempurna, tentunya manusia memiliki kemampuan untuk mencapai keberhasilan melalui banyak cara. Salah satunya melalui berbicara. Bagi beberapa profesi misalnya:politisi dan tokoh masyarakat berbicara dapat melejitkan nama mereka. Namun berbicara yang bagaimanakah yang dapat membawa mereka kepuncak keberhasilan? Tentunya kemampuan berbicara yang terasah dengan ciri-ciri : pembicaraannya menyenangkan, jelas, sederhana, empati dan serius. Namun dalam kenyataan hidup bermasyarakat semua itu belum cukup, tetapi masih harus dibumbui dengan hal-hal lainnya seperti: Kaya pengalaman dan wawasan,Kharismatik tegas,percaya diri,jujur,Amanah,
tanggap terhadap situasi yang terjadi di masyarakat,Konsekuen terhadap apa yang dikatakan dan lain-lain
Para politisi dan tokoh masyarakat kita banyak yang telah memiliki persyaratan tersebut diatas sehingga hal itu mampu melejitkan namanya dinegeri ini. Namun sayangnya ketenaran mereka rata-rata hanya sesaat.Mengapa hal itu sampai terjadi? Ya…ternyata semua itu karena banyak dri mereka yang tidak konsisten terhadap apa yang mereka katakan misalnya: pada saat berkampanye,saat dilakukan pemilihan mereka berorasi, melontarkan janji-janji manis,berkata akan memberantas korupsi dan lain-lain. Namun dalam kenyataan praktiknya semua itu hanya kebohongan belaka.Banyak pemimpin kita yang lupa dengan tujuan awal dan perkatannnya. Tujuan mulia yakni membawa rakyat kearah kemajauan dan kesejahteraan. Mereka dengan mudahnya menyakiti hati rakyat. Entah kerasukan setan apa, dana milyaran bahkan triliunan mereka telan. Hukumpun seolah dijadikan mainan. Namun satu yang mereka lupakan bahwa, di akhirat nanti masih ada peradilan Allah, yang semua manusia akan menjalani. Inilah peradilan yang sebenarnya, karena meski kesalahan itu sebesar butiran debupun tidak akan mungkin bisa ditutup-tutupi. Didunia masih bisa membayar pengacara, tapi di akhirat jangan harap! Hanya amal sholehlah yang apat menolong.
Maka dari itu berbicaralah sebelum dibicarakan. Akan tetapi kita harus sadar dan benar-benar mempersiapkan apa yang akan kita katakan,jangan asal bicara. Ingatlah perumpamaan “Lidah lebih tajam daripada pedang”. Luka yang diakibatkan ucapan akan sembuh lebih lama dibanding luka sayatan pedang. Mungkin kurang lebihnya seperti itu. Berbicara telah terbukti dapat melejitkan seseorang menuju puncak keberhasilan, salah satunya adalah pemimpin kita yakni Bung Karno. Siapa yang tidak kenal beliau? Hampir seluruh penjuru Asia bahkan dunia mengenalnya sebagai orator yang handal.
Nur Lutfiyah
072074051
PR PBSI '07
CHASILIRIZA N.Y
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 2007
072074005
BERBICARALAH SEBELUM DIBICARAKAN ORANG
Keterampilan berbahasa ada 4 macam antara lain :
• Keterampilan Menyimak
• Keterampilan Berbicara
• Keterampilan Menulis
• Keterampilan Membaca.
Keempat Keterampilan berbahasa itu dalam prakteknya tidak berdiri sendiri akan tetapi saling berkaitan.Keterampilan Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang produktif.Artinya sebelum kita berbicara tentunya kita sudah menciptakan atau menyusun dan merancang ide atau gagasan yang sistematis di dalam otak kita untuk kemudian kita bicarakan.
Berbicara merupakan bentuk komunikasi yang sering kita lakukan.Tetapi, terkadang kita sangat sulit untuk berbicara di depan khalayak umum, misalnya: dalam forum diskusi kelas.pernyataan diatas memang benar, sebab ketika kita berbicara didepan khalayak umum maka banyak hal yang harus kita perhatikan.Misalnya: Artikulasi yang jelas, intonasi yang tepat, keterjalinan dan keterpaduan ide atau gagasan dan sebagainya.
Kesulitan kita ketika berbicara di depan khalayak umum juga dipengaruhi oleh pembiasaan berbicara yang kurang.Keterampilan Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang harus sering diasah atau dilatih.Seseorang tidak akan bisa berbicara secara lancar dan jelas didepan khalayak umum jika dia tidak membiasakan dirinya untuk berbicara dalam berbagai forum, misalnya : diskusi kelas,seminar dan forum-forum ilmiah yang lain .Selain itu, jika kita ingin menjadi pembicara yang baik maka kita juga perlu banyak membaca dan menyimak.Karena dengan membaca dan menyimak kita akan banyak mendapatkan informasi dan tentunya juga kosa kata (perbendaharaan kata) kita menjadi lebih banyak.Sering kali kita menemukan kesulitan dalam menyampaikan ide atau gagasan yang sudah tersusun rapi dalam otak kita kepada orang lain.Hal itu disebabkan karena kita tidak mempunyai kosa kata yang memadai untuk menerjemahkan atau menyalurkan ide atau gagasan dalam otak kita ke bahasa lisan (Berbicara).
Berbicaralah sebelum dibicarkan orang.Tampaknya pernyataan tersebut sangat relevan dengan zaman Globalisasi saat ini.Kita harus aktif dalam berbagai segi kehidupan terutama dibidang komunikasi.Sungguh sangat merugi orang yang didalam otaknya sudah tersusun berbagai ide atau gagasan mengenai suatu hal tetapi tidak disampaikan atau tidak dibicarakan.Tidak mudah jika kita ingin menyusun ide atau gagasan dalam otak.Perlu kecermatan dan kepandaian dalam menyusunnya.Gagasan tidak terlepas dari fakta, konsep, prosedur dan prinsip.Fakta merupakan kenyataan yang ada.Konsep merupakan definisi.Prosedur merupakan aturan atau tahap-tahap dan prinsip merupakan penerapannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jika kita sudah memiliki suatu rangkaian ide atau gagasan dan kita juga sudah memiliki kosa kata yang memadai maka jangan sia-siakan hal itu.Bicarakanlah ide atau gagasan itu sebelum dibicarakan orang.
Whendy Gigih Perkasa
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 2007
072074025
Assalamualaikum wr.wb. makasih pak sebelumnya atas kesempatan yang diberikan untuk berpendapat.
Memang tidak semua orang dapat berbicara dengan baik, tetapi bila diasah (dilatih) tentu akan mampu berbidara dengan baik. Misalnya seseorang yang sering mengikuti diskusi – diskusi atau seminar, disitu dia akan berusaha untuk mengeluarkan pendapatnya. Dengan begitu dia akan berlatih berbicara. Cara yang lebih sederhana adalah di lingkungan keluarga, tentu saja melibatkan orang tua. Orang tua sering berbicara dengan si anak tersebut dan melakukan diskusi kecil, sehingga memancing si anak untuk berbicara (berpendapat).
Seseorang yang gagap, terbata – bata, diulang – ulang berbicaranya, banyak luncuran eh, berputar – putar kalimatnya, merupakan cirri orang yang belum terasah bicaranya. Sebenarnya hal itu bisa diatasi dengan melatih banyak berbicara (mengungkapkan pendapat) seperti yang diungkapkan pada paragraph di atas. Tetapi kadang ada orang yang sudah terasah berbicaranya juga mengalami hal terssebut pada saat berbicara di hadapan orang banyak. Hal ini mungkin memang orang tersebut jarang berbicara dihadapan orang banyak sehingga dia kurang percaya diri, dan mengakibatkan gagap bicaranya, terbata- bata, diulang – ulang. Atau mungkin orang itu kurang menguasai materi yang akan disampaikan sehingga bingung apa yang akan dibicarakan. Apabila orang tersebut menguasai benar materinya dan punya cukup pengalaman, pasti lancar dan bagus dalam berbicara.
Berbicara bisa melejitkan nama seseorang, asalkan orang tersebut benar – benar mampu berbicara dengan baik dan mampu memunculkan pendapat baru yang logis dan bisa diterima oleh semua orang.
YANG PENTING ITU BERLATIH DAN ADA KEMAUAN UNTUK MAJU
tia mengatakan
berbicara adalah suatu alat komunikasi yang dimiliki setiap orang,karena setiap orang memiliki hak untuk berbicara.berbicara dengan baik tidak dapat kita nilai dengan kemampuan diri kita sendiri karena pada saat kita bericara tentu kita mampunyai lawan bicara dan saat kita mengungkapkan pembicaraan kita dilihat dan dinilai oleh orang lain,berbicaralah sebelum dibicarakan yang berawal pada diri kita masing-masing apakah kita memiliki kemampuan yang baik dalam berbicara.
berbicara yang baik adalah berbicara dengan menguasai materi yang akan kita sampaikan,secara lancar,jelas dan penggunaan kata yang tepat.dalam berbicara intonasi penyampaian juga harus diperhatikan,disamping kita harus pandai menggunakan kata maka keberhasilan dalam berbicara sangat didukung dengan nonkata seperti gerakan
tubuh,tangan,kontak mata,cara berdiri dan ekspresi muka itu yang perlu kita perhatikan.dan ada juga yang harus kita hindari yaitu terpaku pada satu tempat dan berbicara dengan meihat ke atas.
lalu hindari membuat jarak dengan orang yang kita ajak bericara sesekali selingi dengan gurauan agar lawan bicara kita tidak merasa bosan dan terlalu serius jika kita banyak berlatih dalam berbicara maka kita akan menjadi pembicara yang handal.banyak kita jumpai pada saat kita ingin berbicara didepan umum kita grogi atau gelisah karena itu semua kita tidak percaya diri atau tidak memiliki keberanian berbicara di depan umum atau berbicara dihadapan orang banyak. rasa takut itu semua sebenarnya muncul atau timbul dari dalam diri kita sendiri karena mungkin kita belum terbiasa berbicara di depan umum karena apa? karena kita kurang melatih kemampuan yang kita miliki untuk berbicara didepan umum,karena pada dasarnya kita memiliki kelebihan yang belum tentu orang lain miliki.kita harus percaya diri dan yakin pada diri kita sendiri karena pada dasarnya kita diberikan suatu anugerah oleh allah swt yang sangat sempurna bahwa kita telah di anugerahkan alat ucap, alat dengar,dll
jika kita percaya pada diri kita maka kita pasti bisa berbicara di depan umum,kita tidak akan ragu lagi lagi saat ingin berbicara dan didukung dengan slalu mengasah kemampuan dalam berbicara.jika kita pandai dalam berbicara atau kata lain enak diajak ngobrol maka orang lain yang berbicara dengan diri kita pasti merasa nyaman,enjoy sehingga orang lain pasti ingin mencari kita saat dia ingin sharing atau menceritakan apa yang dia alami.kita lebih mudah dikenal orangdalam berbicara juga harus digunakan intensi dan ekspresi yang tepat membantu lawan bicara kita agar dia mampu mencerna apa yang telah kita sampaikanlalu berbicaralah dengan jelas,teratur,dan dengan volume yang memadai maksudnya janganlah berbicara dengan terbata-bata atau terputus-putus karena orang lain pasti sulit memahami apa yang kita sampaikan,teratur berbicara dengan susunan kata yang benar sesuaikan dengan taraf pendengar maksudnya jangan terlalu menggunakan tingkat bahasa yang tinggi karena sudah jelas sekali mereka tidak bisa memahami apa yang kita bicarakan dengan baik.berbicara tepatkan pada fakta yang ada jadi pembicaraan dimulai dari dimana,kapan lalu ungkapkan pengertian yang ingin kita sampaikan secara jelas dan terperinci.sesuaikan dengan prosedur langkah atau tindakan apa yang ingin kita ambil dalam menghadapi atau menyikapi masalah tersebut ungkapkan juga prinsip yang menyangkut sesuai materi yang kita sampaikan.dalam berbicara juga didukung dari segi berpenampilan kita
dan itu merupakan nilai plus bagi kita untuk mendapatkan tanggapan positif dari orang lain terhadap kita ,oleh karena itu penampilan itu sangatlah penting,terlebih juga apabila penampilan kita rapi,dan didukung dengan tata cara berbicara yang baik.seorang pembicara akan diperhatikan jika dari luarnya saja dia sudah tampil dengan menarik dan percaya diri.
riene yustitia syahron
nim :072074028
Berbicaralah sebelum dibicarakan orang mengungapkan tentang fakta dalam kehidupan sehari-hari mengenai kemampuan berbicara.Masalah utama yang diangkat menjadi topik adalah kurangnya kemampuan berbicara.Solusi atas masalah tersebut agar menumbuhkan kemampuan berbicara misalnya:
1. Berlatih dan melakukan praktek berbicara dengan menggunakan kaset rekaman,kamera video atau di depan cermin.
2. Berbicara dalam berbagai kesempatan untuk menambah wawasan dan pengalaman praktis.Seperti memberikan kata sambutan sederhana pada suatu acara pertemuan,arisan atau rapat.
3. Menghadiri seminar atau pertemuan yang dapat memberikan pengalaman tentang bagaimana berbicara di depan khalayak ramai.Sehingga ketika harus berbicara di depan publik,seseorang telah mempunyai gambaran cara berbicara.
4. Mengembangkan sikap mental percaya diri dan mengkonsentrasikan diri pada hal-hal yang positif.Dengan mengatakan pada diri sendiri "SAYA MAMPU" dan "SAYA PASTI BERHASIL" akan memberikan semangat dan menimbulkan rasa percaya diri.
Beberapa cara yang telah disebutkan di atas berusaha memberikan dorongan dan jalan keluar untuk seseorang yang memiliki kesulitan berbicara.Namun masalah pokok yang melatarbelakangi ketidakmampuan berbicara adalah ketidakpercayaan diri.Cara apapun yang dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri akan sia-sia bila tidak ada rasa "mau" untuk belajar.Ketidakmampuan seseorang berbicara lebih baik serjauh dia memiliki kemauan untuk belajar dan memperbaiki kekurangannya.Di banding orang yang sebenarnya mampu berbicara namun tidak mau berlatih dan belajar untuk meningkatkan potensinya.
Sehingga ketika membahas "berbicara berpotensi untuk melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan" yang harus dilakukan:kesadaran seseorang untuk belajar dan berlatih demi perubahan dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.Kemudian memperbanyak membaca guna mendapatkan pengetahuan baru sebagai bahan untuk berbicara.Selanjutnya berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari semua lapisan masyarakat.Karena setiap komunitas akan memberikan pengalaman yang berharga.Dalam proses interaksi inilah akan datang kesempatan yang memberikan peluang pada menuju puncak keberhasilan.Seseorang yang aktif dan mampu memanfaatkan kesempatan adalah orang yang akan mendapatkan keberhasilannya.
Nina Kusna
072074050
PR Bahasa dan Sastra Indonesia 2007
Kemampuan berbicara merupakan suatu nikmat yang tak ternilai harganya.Nikmat ini sangat berfaedah dalam kehidupan manusia,karena dengan berbicara seseorang dapat memperlancar aktivitasnya .Namun perlu diingat bahwa kemampuan berbucara tidak dapat berkembang begitu saja.Meskipun kemampuan tersebut diperoleh oleh seseorang semenjak ia lahir,namun kemampuan tersebut harus dilatih tahap demi tahap.Sejak kecil kita mulai menggunakan,menirukan dan mempelajari bunyi-bunyi ujar sedikit demi sedikit dari suatu hal yang paling sederhana sampai pada sesuatu yang lebih kompleks.
Tidak semua orang dapat mengaplikasikan kemampuan berbicara yang ia miliki dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.Ada kalanya seseorang mahir dalam berbicara,ia dapat beradaptasi dengan lingkunganya,gaya bicaranya menyenangkan,dan pembicaraanya bisa nyambung dengan lawan bicaranya.Namun ada juga seseorang yang pendiam,dan terlalu acuh terhadap pembicaran orang lain seakan ia tidak peduli dengan orang lain.Dilihat dari hal tersebut saja kita sudah dapat melihat bahwa pembicaraan kita diamati dan dinilai orang lain.Apabila kita mampu berbicara dengan baik,maka orang lainpun akan bersimpati dengan kita,begitu pula sebaliknya apabila kita tidak dapat melakukan hal tersebut dengan baik maka kita akan sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain dan kitapun mendapatkan penilaian yang negatif.UNTUK ITU BERBICARALAH SEBELUM DIBICARAKAN ORANG LAIN..............!!!!!!!!
Berbicara di depan orang banyak, memang tidaklah mudah.Sebagai seorang pembicara hendaknya kita mampu mencuri perhatian pendengar,untuk itu kita harus mampu menggunakan bahasa yang komunikatif,isi pembicaraan kita harus jelas ,padat dan berisi.Pada umumnya semua pembicara menggunakan penalaran sistematis yang meliputi fakta,konsep,prosedur dan prinsip dalam menyampaikan isi pembicaraannya, hal ini di lakukan untuk menghindari pembicaraan yang bertele-tele.Modal awal yang harus kita miliki agar menjadi pembicara yang baik adalah kepercayaan diri yang mantap serta persiapan dan perencanaan yang matang dan satu hal terpenting yang harus kita lakukan supaya dapat berbicara dengan lancar yaitu berlatih dan terus berlatih.Ingatlah Pedang akan semakin tajam bila semakin di asah,begitu pula berbicara seseorang akan baik jika sering di lath dalam kesempatan apapun.
Memang benar kemampuan berbicara dapat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang,misalnya saja presiden, para politisi dan tokoh masyarakat ,mereka mampu menarik simpati dan kepercayaan masyarakat karena pembicaraannya.Oleh karena itu mulai dari sekarang kita harus mampu meniru gaya pembicaraan orang-orang tersebut,agar kita bisa meraih kesuksesan kelak di kemudian hari.Namun perlu di ingat bahwa orang yang banyak bicara belum tentu pembicaraannya bermutu,oleh karenanya gunakanlah fasafah padi "semakin berisi semakin merunduk", jangan seperti "TONG KOSONG NYARING BUNYINYA"............!!!! OC!
KHOIRUM MUSLIKAH
NIM:072074021
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PR 2007
Saya setuju dengan pendapat bapak Suyatno. Menurut saya, berbicara memang kelihatannya mudah. Kita biasa melakukannya setiap hari. Interaksi dengan orangpun akan sangat mudah ketika kita lakukan dengan berbicara. Entah berbicara lewat telepon ataupun bertatap muka secara langsung. Mungkin kalau lawan bicara kita atau orang yang kita ajak berbicara hanya satu, kita bisa dengan sangat mudah menyampaikan gagasan atau ide kita kepada lawan bicara kita itu. Nah bagaimana kalau lawan bicara kita itu lebih dari satu orang? Ketakutan akan salah bicara pasti akan timbul.
Orang yang bisa berbicara dengan lancar tetapi tidak menggunakan anugerah itu dengan baik memanglah sangat merugi. Mengapa demikian?Hal itu dikarenakan tidak semua orang diberi kepercayaan oleh tuhan untuk bisa berbicara, mungkin orang tersebut bisu.
Sebenarnya berbicara dengan satu orang atau lebih itu sama saja. Yang membedakan hanya keberaniaan dan kesiapan kita untuk menyampaikan gagasan ataupun menanggapi suatu masalah yang dibicarakan. Hal yang tidak boleh kita tinggalkan adalah kebiasaan. Mengapa kebiasaan? Pernah mendengar pepatah yang berbunyi bisa karena biasa? Sama halnya dengan berbicara. Kita akan bisa berbicara di depan umum dengan enak, santai, dan tidak berbelit-belit karena kita biasa melakukannya. Kebiasaan untuk berbicara di depan umum dapat kita aplikasikan misalanya saja dalam diskusi kelompok, bertanya pada dosen saat di kelas, mengikuti seminar dan mengungkapkan pendapat atau menanggapi hal yang dibicarakan, ataupun menjadi moderator di kelas. Semua kegiatan itu dapat melatih kita untuk berbicara di depan umum.
Memang berbicara lebih sulit dibandingkan dengan menulis. Hal itu dikarenakan apa yang kita sampaikan lewat tulisan bisa lebih terstruktur, sehingga orang akan lebih memahami apa yang kita sampaikan. Selain itu dengan menulis kita dapat menyampaikan pedapat kita pada orang banyak tanpa bertatap langsung dengan mereka. Berbeda dengan berbicara, selain kita perlu kebiasaan, pikiran yang terstruktur akan memudahkan kita dalam berbicara. Menurut saya orang yang pandai menulis belum tentu pandai berbicara, sedangkan orang yang mahir berbicara sedikit banyak pasti dia bisa menulis. Bisa menulis di sini artinya dia bisa menyampaikan pendapatnya lewat bahasa tulis. Hal itu dikarenakan orang yang biasa berbicara dengan terstruktur akan mudah menuangkan idenya lewat tulisan dengan terstruktur pula tanpa perlu banyak memperbaiki tulisannya tersebut.
Keterampilan berbicara perlu kita asah karena lewat cara berbicara kita dapat menentukan sesuatu. Misalnya saja saat pidato ataupun saat melamar pekerjaan. Pada saat tes wawancara keberanian kita untuk meyakinkan sang manager bahawa kita layak diterima instansi tersebut juga dibuktikan saat kita berbicara. Saat pidatopun demikian, apabila kita bisa membuat para pendengar pidato mendengarkan dan memperhatikan pidato kita dari awal sampai selesai tanpa mengalami kebosanan, para pendengar terpengaruh apa yang kita sampaikan dan mereka senang mendengarkan pidato kita, maka bisa dikatakan pidato kita berhasil. Dan hal itu lagi-lagi dikarenakan kita mempunyai keterampilan berbicara yang baik. Boleh dikatakan berbicara berpotensi melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan. Sekali lagi dengan kebiasaan dan memaksa kita untuk mau belajar berbicara di depan umum.
Ayuningtyas Riris T
072074046
Pend Bahasa dan Sastra Indonesia 2007
Berbicara memang sebuah anugerah dari tuhan yang tiada terkira. Ketrampilan berbicara seseorang dapat dimanfaatkan, mencari uang misalnya. Ketrampilan berbicara merupakan salah satu aspek kebahasaan dan bahasa itu sendiri sangatlah bermanfaat bagi kita semua. Saya masih ingat ucapan guru saya waktu SMA dulu bahwa, “kalau kita berjalan tanpa arah dan tanpa modal apa-apa selain bahasa, kita masih bisa mencari pekerjaan dengan modal bahasa yang kita miliki tadi”. Tentunya modal bahasa yang dimaksud adalah ketrampilan kita untuk berbicara dimuka umum.
Tidak ada manusia yang sempurna, ada kalanya orang yang lancar berbicara tapi ada pula orang yang tidak mampu berbicara dengan baik. Tentunya yang dimaksud berbicara disini adalah berbicara dimuka umum. Ketidakmampuan tersebut dikarenakan oleh kurangnya latihan berbicara dimuka umum, tetapi untuk menjadi pembicara yang baik itu sangatlah sulit karena untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan latihan yang terus menerus, latihan secara kontinue. Latihan jarang-jarang atau kalau ada event-event saja itu juga percuma karena latihan seperti itu tidak akan bisa meningkatkan kemampuan berbicara seseorang.
Terlihat jelas bahwa orang itu pandai berbicara atau tidaknya terlihat dalam gerakan fisik seorang pembicara saat dia berbicara. Nah, untuk menghilangkan ciri-ciri orang yang tidak mahir berbicara dengan latihan secara kontinue dan dengan kemauan keras atau niat untuk berubah agar bisa menjadi orang yang mahir dalam berbicara dimuka umum.
Eka Imma Yulianah
072074033
Pend Bahasa dan Sastra Indonesia 2007
ISTIQOMATUL KURNIYA
PENDIDIKAN BAHASA dan SASTRA INDONESIA
072074037
PR’07
Assalamualaikum……
Saya ucapkan terima kasih kepada Bpk. Suyatno yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memberi sedikit komentar tentang artikel anda yang berjudul “Berbicaralah Sebelum Dibicarakan Orang” guna memenuhi tugas UTS (Ujian Tengah Semester)
Berbicara merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang tiada terkira, maka dari itu seumpama ada orang yang tidak memanfaatkan kemampuan berbicaranya berarti orang tersebut merupakan orang yang sangat merugi dan bisa pula dikatakan orang yang tidak mau mensyukuri apa yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Padahal dengan anugerah yang diberikan tersebut kita dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Untuk itulah kita harus sering berlatih agar bisa terampil dalam berbicara. Usaha pertama yang dapat kita lakukan yaitu kita harus membiasakan tampil PD (percaya diri) baik berbicara dalam keadaan formal maupun non formal karena dengan percaya diri dapat memberi manfaat bagi kita, antara lain tidak akan merasa gugup, gerogi, terbata-bata atau yang lainnya yang dapat menghambat bicara kita. Sikap hati kita juga jangan sampai kacau balau, usahakan hati kita selalu tenang, rileks, dan santai, sehingga apa yang akan kita sampaikan tidak akan hilang di tengah jalan. Kemudian perbanyaklah membaca buku, karena buku merupakan gudang dari segala ilmu pengetahuan yang akan menjadi pertimbangan dan sandaran dalam penyampaian kita nanti.
Sedangkan adanya orang-orang yang gagap, terbata-bata, diulang-ulang, banyak luncuran kata “eh”, berputar-putar kalimatnya, dan membosankan, berati mereka belum bisa menumbuhkan dan menerapkan sikap percaya diri dalam dirinya. Mereka merasa malu untuk menyatakan ide-ide dan gagasan-gagasannya karena dalam dirinya tumbuh rasa takut, takut salah penyampaian, takut timbul kritikan, takut kata-katanya tidak bisa dicerna oleh orang yang mendengarkan, apalagi kadang timbul perasaan takut apabila ditertawakan. Maka seharusnya perasaan takut tersebut segera dihilangkan dan dihapus dengan segera, lalu munculkan sikap percaya diri, serta terus meneruslah menggali ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal jauh di belakang dengan kemajuan yang semakin moderen ini.
Dengan memiliki keterampil berbicara yang baik maka hubungan interaksi dan komunikasi dengan orang lain akan berjalan dengan baik pula. Orang yang kita ajak bicara akan merasa senang berbicara dengan kita karena kita merasa “nyambung” dengan apa yang mereka bicarakan. Dengan itulah orang akan sendirinya berempati kepada kita. Maka mulai dari sekarang kita harus berusaha untuk melatih dan terus melatih kemampuan berbicara kita.
Demikian sedikit komentar yang dapat saya sampaikan semoga dapat memberikan motivasi bagi kita semua untuk terus berlatih berbicara. Mohon maaf apabila ada kesalahan baik dari segi penulisan dan komentar yang saya buat. Karena semua itu disebabkan kurangnya pengetahuan dan kekhilafan yang saya miliki.
wassalamualaikum.......
Venny Lya D.
072074049
PR '07 Pend.Bahasa dan Sastra Indonesia
Terima kasih kepada Bapak Suyatno MPd yang telah memberikan kesempatan kepada saya dan teman - teman untuk mengikuti suatu bentuk UTS yang bisa dibilang baru bagi kami.Menarik.
Sesungguhnya kita semua jangan sampai menjadi orang kufur kepada Allah. Kita wajib bersyukur karena Allah SWT telah memberikan harta yang sangat berharga bagi manusia yaitu panca indra, salah satunya adalah alat ucap.
Jika diamati dalam kehidupan sehari - hari , banyak didapati orang berbicara. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik dalam menyeleraskan dengan detail antara yang ada dalam pikiran atau perasaan dengan apa yang diucapkannya, sehingga orang yang mendengar itu tahu apa yang diinginkan pembicara. Hal itulah yang menjadi momok dalam diri seseorang sehingga enggan untuk memanfaatkan kemampuan berbicaranya.
Tidak mudah untuk berbicara dengan baik di depan orang. Namun hal itu bisa diatasi dengan membiasakan diri berbicara didepan umum, berlatih dengan kontinu dan mengasah dan mengolah potensi yang pada diri kita. Apa saja usaha yang harus dilakukan ? Yang pasti kita harus senantiasa berlatih dalam kesempatan apapun.Kuncinya adalah "Percaya Diri". Selain itu siapkan mental dan fokuskan pikiran dengan apa yang akan kita ungkapkan. Penampilan kita juga patut untuk diperhatikan. Penampilan OK , mental yang siap , akan membangkitkan rasa percaya diri seseorang untuk dapat berbicara dengan baik, Kita tidak harus instan, langsung terjun kehadapan orang-orang penting untuk berbicara, kita bisa memulainya dengan berbicara antar teman, berbicara dalam forum, kemudian berbicara dalam suatu acara besar. Perlahan tapi pasti.
Orang yang mahir berbicara dapat kita lihat dari cara berbicaranya yang menyenengkan, sederhana dan empati. Sedangkan orang yang tidak mahir berbicara akan gagap, terbata- bata, membosankan. Mengapa terjadi ciri seperti itu ? Itu hanya dikarenakan kurang melatih diri dan membiasakan diri berbicara didepan umum.
Kita perlu memiliki 3 pemikiran agar bisa menjadi orang yang mahir berbicara, yaitu "tahu,mau dan mampu".Tahu apa yang akan dibicarakan, mau untuk mengungkapkannya, dan kita mampu berbicara dengan baik.
Berbicara berpotensi untuk melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan. Bagaimana caranya? Yang dapat saya ungkapkan adalah "Move and Do!". Bergerak dan lakukan.
Dengan berbicara, kita bisa dikenal orang. Jika orang telah mengenal kita, tidak menutup kemungkinan kita banyak mendapatkan tawaran untuk berbicara di depan umum.
Kita bisa mendapatkan pekerjaan dari berbicara. Melalui Interview tentunya. Oleh karena itu, latihlah kemampuan berbicara kita. Sungguh sangat banyak manfaat yang akan kita peroleh bila kita mau memanfaatkan kemampuan berbicara kita.
Terimakasih.
Berbicara merupakan salah satu kegiatan yang sering kita lakukan tetapi kita tidak tahu bagamana cara berbicara yang baku dan benar dalam menyampaikan sebuah pengertian terhadap orang lain. Untuk itu kita perlu mengasah atau melatih berbicara kita dengan cara bicara sendiri ketika kita sedang ada di depan cermin dan juga dengan memperhatikan intonasi-intonasi yang baik dan benar, atau seperti apa yang pernah dilakukan oleh Presiden Negara kita yang pertama yaitu berbicara dengan keras di loteng rumah atau dilapangan. Dengan demikian kita tidak akan merasa ragu atau bimbang dalam menyampaikan suatu pengertian dan berita kepada orang lain. Dengan usaha-usaha diatas kita mampu melakukan kegiatan bercira kepada orang lain sebelum orang tersebut membicarakan tentang kekurangan-kekurangan kita. Adapun ketika kita sedang melakukan suatu pidato, kita mungkin sering bingung tentang cara kita ingin menyampaikan pesan yang terkandung dalam pidato tersebut. Semua itu dikarenakan oleh kita tidak pernah melatih cara berbicara kita terutama di muka umum. Kita sering merasa malu atau nerves ketika kita ingin berbicara di muka umum. Sehingga dengan usaha-usaha yang telah disebutkan diatas INSHAALLAH kita mampu berbicara dengan lantang dimuka umum.
Dengan ketidak mampuan kita dalam berbicara yang benar maka suatu pesan yang kita sampaikan kepada orang orang lain tidak akan bisa dimengerti atau dicerna di dalam pikiran. Oleh karena itu akan menimbulkan perasaan bosan bagi para audience. Agar audience tidak bosan dengan pembicaraan kita dan bisa mengerti tentang pesan yang kita sampaikan, maka kita sebagai seorang pembicara harus dapat berbicara dengan benar dan menarik bagi para audience. Terutama dengan pemilihan kata-katanya, seorang pembicara harus teliti dalam memilih kata-kata agar audience bisa mengerti tentang pesan yang sedang disampaikan. Dengan metode demikian audience akan kemiliki perasaan selalu ingin mendengarkan tentang apa yang sedang seorang pembicara sampaikan dengan kata lain bisa tergendam dengan suatu materi yang sedang dibahas. Penggunaan kata merupakan metode komunikasi, tetapi dalam kenyataannya keberhasilan dalam pembicaraan tidak hanya ditentukan dari penggunaan kata saja, tetapi justru penggunaan nonkata., karena berbicara di depan umum yang berhasil seharusnya memenuhi persentase kontribusi sebagai berikut :
7%: penggunaan kata
38%: penggunaan nada dan suara
55%: penggunaan ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan tubuh.
Dengan demikian yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri adalah sebuah keahlian. Lebih percaya diri berbicara kepada orang lain, membuat mereka lebih persuasif, lebih meyakinkan, makin menguasai faktor command skill dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan orang lain untuk mendengarkan tentang materi pesan yang pembicara sampaikan.
2. Pemilihan kata
Kata-kata yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan taraf pendengar, begitu juga penggunaan istilah. Sadari bahwa penggunaan kata-kata yang tidak tepat akan menimbulkan masalah.
3. Teknik Penyampaian Pesan
Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan berita dengan efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan berita, antara lain:
1. Gunakan ekspresi dan intonasi yang tepat.
2. Diam sejenak untuk membantu peserta agar dapat mencerna materi yang sudah diterima.
3. Bicara dengan jelas dan teratur.
4. Bicara dengan volume memadai.
3. Bahasa tubuh
Di samping penyampaian dengan menggunakan kata, maka kesuksesan dalam pembicaraan justru bergantung pada hal yang non kata, seperti: gerakan tubuh, tangan, kontak mata, cara berdiri, dan ekspresi muka. Jangan terpaku di satu tempat seperti patung atau sibuk membaca catatan.
Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain :
1. Tatap mata pendengar
Kontak mata pembicara adalah vital untuk mengetahui apakah pendengar mengantuk, bosan, tidak paham, atau nampak tidak tertarik serta untuk mempertahankan minat pendengar atas apa yang Anda sampaikan.
2. Senyum
Manfaat dari tersenyum adalah mengendorkan ketegangan.
3. Hindari membuat jarak
Anda perlu mendekatkan diri dengan pendengar. Kalau Anda bicara di depan kelas yang pesertanya duduk, Anda bisa jalan-jalan di antara meja mereka. Berdiri di belakang meja atau di belakang papan tulis akan menciptakan jarak dengan pendengar.
4. Berdirilah yang tegak tapi tidak kaku
Berdiri tegak dan kaku, dapat menciptakan ketegangan.
5. Sadari kecenderungan untuk jadi pusat perhatian
Ini tidak berarti pembicara harus berdiri dengan kaku, tapi gerakan-gerakan tangan perlu ada untuk yang ingin disampaikan. Hindari berlebihan menggunakan gerakan, hindari juga mengulang kata-kata yang sama.
6. Berusahalah sewajar mungkin
Agar bisa bertingkah laku secara wajar, berhentilah untuk mencemaskan diri sendiri. Cara yang efektif untuk bisa menjadi wajar adalah dengan latihan bicara di depan kamera sehingga pembicara dapat melihat diri sendiri atau bicara di depan teman-teman.
Nah, itu tadi adalah merupakan metode agar kita bisa sukses dalam melakukan segala kegiatan berbicara, terutama dalam kaitannya dengan penyampian pesan kepada orang lain. Sekarang, tinggal kita mau melatih diri kita atau tidak. Seseorang dapat menjadi pembicara yang handal karena banyak berlatih, seperti kata-kata bijak mengatakan: KITA BISA KARENA TERBIASA. Untuk itu saya berharap agar dengan penjelasan saya diatas tadi bisa membuat kita berhasil dalam segala macam bentuk kegiatan berbicara. Terutama dalam lingkungan masyarakat maupun dilingkungan kerja. Karena dengan berbicara yang benar kita akan bisa menuju arah keberhasilan.
bambang agus (072074042)
pr' 07
Kita bisa berbicara memang merupakan merupakan anugerah yang besar dari Tuhan.Oleh karena itu kita harus bersyukur karena kita biasa berbicara.Namun tidak semua orang dapat berbicara dengan baik dan benar ketika menghadapi orang banyak atau khalayak ramai.Kita lihat Bung Karno,dia merupakan pembicara terbaik di Indonesia.Dia dapat membius puluhan ribu pendengar dengan kata-kata yang di ucapkannya.Bung Karno biasa menjadi begitu tidak secara tiba-tiba namun dia juga belajar.
Ibarat pisau jika sering diash maka akan tajam,begitu pula berbicara jika sering dilatih maka bicara kita akan menjadi baik.Ada beberapa usaha yang bisa kita lakukan untuk membuat bicara kita menjadi baik.Petama,pelajarilah topik atau materi yang mau dibicarakan.Pelajarilah materi tersebut sampai anda paham benar,karena penguasaan materi akan membuat anda lebih yakin atou lelih PD dalam berbicara nanti.Kedua,melatih berbicara.Berbicara dapat dilatih di depan cermin atau dengan teman-teman anda.Anggaplah teman-teman anda ini adalah pendengar anda nati,sehingga anda akan berlatih dengan serius.Lakukan hal ini sampai anda benar-benar yakin.Ketiga,rasa percaya diri.Ketika anda sudah berbicara dihadapan orang banyak atau khalayak ramai PD atau yakin,anggaplah pendengar adalah patung sehingga anda tidak akan gemetar atau nerves.Itulah sedikit usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan berbicara yang baik.
Mengenai kenapa orang yang mahir berbicara itu dalam bicaranya menyenangkan,jelas,sederhana,empati, dan serius?Pada awalnya orang yang mahir berbicara itu juga tidak bisa berbicara dengan baik dan benar.Karena dia sering berlatih dan membiasakan untuk berbicara maknnya bicaranya menjadi menyenangkan,jelas,dan sederhana.Ada pepatah mengatakan “BISA ITU KARENA TERBIASA”,makannya kita harus membiasakan agar menjadi mahir.Terus kenapa orang orang yang tidak mahir berbicara itu dalam bicaranya gagap,terbata-bata,di ulang-ulang;dan membosankan?Dapat disimpulkan mungkin orang ini tidak sering melakukan latihan berbicara dan tidak membiasakan diri untuk berbicara,sehingga dalam bicaranya itu gagap,terbata-bata,diulang-ulang,dan membosankan.
Mengenai berbicara dapat melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan itu memang benar.Seperti kita ketahui berbicara adalah alat untuk berkomunikasi,jika bicara kita jelek maka komunikasi kita juga jelek sedangkan jika bicara kita bagus maka komunikasi kita juga bagus.Kesuksesan tidak datang dangan sendirinya tetapi juga melalui usaha.Komunikasi termasuk dalam usaha itu,misalnya kita pengen jadi pengusaha kita banyak membutuhkan rekanan kerja dan kita akan sering berkomunikasi dengan mereka,dalam komunikasi ini kita melakukan kegiatan berbicara.Disinilah kemahiran kita berbicara dibutuhkan,jika bicara kita bagus dan dapat meyakinkan mereka maka mereka akan percaya pada kita sehingga mereka mau menjadi rekanan kerja kita.Karena seorang pengusaha jika mempunyai banyak rekana kerja maka jalan untuk menuju sukses itu terbuka luas.
AHMAD KHOTIB
PEN.BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
PR 07
072074045
EVI NUR AZIZAH
072074024
PR’07 / PEND. BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Terimakasih saya ucapkan kepada Bpk. Suyatno yang telah memberi kesempatan bagi saya untuk memberi komentar tentang artikel yang berjudul “Berbicaralah Sebelum Dibicarakan Orang”
Anugerah Tuhan yang diberikan pada kita sungguh sangat sempurna dan tentunya tidak hanya kebenaran belaka, semua itu pasti ada tujuan tertentu. Salah satunya adlah alat ucap yang secara fungsionalnya untuk berucap kata-kata serta selanjutnya digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial. Awal pertama manusia belajar berbicara pada dasanya berkat suatu keterbiasaan dengan berlatih. Orang tua kita mengajarkan satu persatu kata yang sekiranya mudah sehingga kita sekarang dapat berkomunikasi dengan yang lain.
Berbicara memang harus dilatih karena tidak semua orang mempunyai kemampuan bicara yang baik. Hala tersebut dikarena terdapat beberapa faktor, menurut Drs. Ig. Warsanto menyebutkan ;
1. Pengetahuan
Pengetahuan serta wawasan yang dimiliki seseorang sangat menentukan kualitas bicara kita dengan oaring lain. Orang yang mempunyai pengetahuan yang baik maka dia akan cenderung isi pembicarannya dalam tingkatan tinggi. Akan tetapi pengetahuan tidak menjamin keberhasilan seseorang dalam berbicara.
2. Pengalaman
Banyak sedikitnya pengalaman juga menentukan kegiatan bicara kita. Missal, orang yang pada awal pertama melakukan bicara di depan umum yang mungkin didepannya itu orang-orang yang dia anggap punya keahlian terhadap topik yang dibicarakan melebihi dirinya maka akan timbul rasa cemas kalau/ jika para Aundiecenya tidak sependapat dengan arguman yang dia kemukakan, atau karena rasa malu jika nanti performentnya tidak meyakinkan. Hal itu pasti perna dialami oleh semua orang, akan tetapi jika dilakukan beberapa kali semua rasa cemas tersebut akan sirna denagn sendirinya.
3. Intelegensi
Orang yang intelegensinya rendah biasanya bebicaranya kurang lancar. Hal itu dikarenakan kurang memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan perbendaharaan yang baik.
4. Kepribadian
Orang yang berkepribadian aktif atau jiwa kepemimpinan yang ada dalam dirinya sangat mendukung dalam berbicara. Karena apa? Orang yang biasanya berorganisasi memiliki basic dalam berbicara yang terarah dan sistematis. Hal itu disebabkan karena keterbiasaan yang dilakoninya dalam organisasi yang dia ikuti.
5. Faktor Biologis
Faktor biologis seseorang sangat menentukan dan menjadi faktor terpenting. Karena jika alat ucap kita mengalami gangguan atau menyandang cacat / kelumpuhan maka timbul kelainan- kelainan. Seperti gagap, bicaranya terpatah- patah dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, kita yang dianugerahi alat ucap yang normal dan dapat dipergunakan dengan semestinya harus dapat memanfaatkannya sebagai rasa syukur kita atas anugearah Tuhan. Dapat juga kita bercermin kepada mereka yang mempunyai kekurangan karena cacat atau lumpuh akan tetapi mereka tetap mempunya optimisme yang kuat dan mempunyai cara yang lain. Nah kta yang normal harus bertinadak lebih dari mereka. Tentang pengetahuan, pengalaman, intelegensi serta kesehatan yang ada pada diri kita, semua m sudah memasuku taraf cukup, akan tetapi bagaimana dengan kita???
Tapi, hal terpenting yang sekarang perlu kita kaji adalah keinginan untuk maju, dengan berlatih dan terus berlatih serta keyakinan pasti kita akan sukses mencapai yang kita inginkan terutama dalam berbicara. Dan memang kembali pada individu masing-masing, bagaimana keinginan untuk sukses, apakh dia masih lemah terhadap rasa takutnya untuk maju?. Pernah ada seorang professor dari universitas Harvard yang bernama, William James. Dia telah menulis 6 cara yang merupakan kunci untuk membuka gerbamg keberanian , salah satunya adalah kita harus benar-benar ingin memperoleh sesuatu yang kita inginkan dan tidak gentar terhadap ratusan halangan yang akan kita temui. Jika anda mencapai kemajuan dengan usaha ini, anda akan memperoleh bahwa diri anda meningglakan kesan mendalam yang indah dan belum anda lakukan sebelumnya.dan sebagai tambahan perlu belajar pada orang –orang yang telah sukses dalam keterampilan berbicara, seperti Bung Karno yang mampu menggugah semangat kemerdekaan pada seluruh masyarakat Indonesia. Missal dengan mendengarkan cara Beliau dalam berbicara dapat memutar rekaman pidato proklamasi Kemerdekaan, melihat pidato di televisi atau radia dan banyak cara untuk memperoleh gambaran cara berbicara yang baik dan efektif. Seperti pada ungkapan Emerson bahwa ia selalu sudi untuk mendengarkan orang manapun, tidak peduli siapai dia karena ia merasa bahwa ia selalu mendapat pelajaran dari setiap orang yang ia temui. Bisakah kita menirunya??? SEMANGAT…!!!
Demikian komentar yang saya buat, semoga menjadi manfaat…..
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
"Ketrampilan Berbicara Merupakan Anugrah Tuhan yang Tiada Terkira". Pernyataan tersebut adalah benar sekali dan hal ini tidak bisa dipungkiri lagi karena memang telah banyak oarang yang sukses dikarenakan mereka memiliki kemampuan atau ketrampilan berbicara yang sangat baik salah satu contohnya adalah para Politisi, yang dengan mudahnya bisa mengajak para pendengarnya untuk melakukan hal yang diingnkan. hal ini menunjukkan betapa besar manfat atau keuntungan memiliki keahlian dalam berbidara sehingga dapat dikatan bahwa harta manusia yang paling berharga adalah alat ucap dimana pada sat berbicara alat ucap tersebut secara sinergis bekerja dengan otak, gerak, mata, ekspresi dan yang lainnya.hal ini membuktikan bahwa berbicara tidak mudah meskipun kemampuan seseorang berkembang sejalan dengan pertumbuhan biologisanya karena pada kenyataannya banyak sekali orang yang tidak mampu berbicara denagan baik apalgi didepan khalyak ramai.
Selanjutnya "bagaimana dengan orang yang tidak dapat berbicara atau tidak memanfatkan kemampuan bicaranya?" dalm wacana telah dijelaskan bahwa orang-orang tersebut btermasuk orang yng merugi.Mengapa demikian? Sebab mereka tidak memanfaatkan anugrah yang telah diberiakn oleh Tuahn. Tetapi disini saya tidak sependapat dengan penulis yang sepertinya menyamakan antara orant yang tidak bisa berbicara dengan orang yang tidak memanfatka kemampuan bicaranya karena menurut pendapat saya kategori orang yang tidak dapat berbicara berbeda denagan orang yang tidak memanfaatkan kemampuan bicaranya. Orang yang tidak dapat berbicara adalah orang yang sebenarnya bisa berbicara hanya saja kemampuan bicara yang dimiliki masih belum sempurna, berbicara itu pada dasrnya berawal dari kemampuan bicara diri yang dibumbuhi penampilan yang menyenangkan dan menarik sehingga komunikasi yang terjalin bisa berjalan dengan baik.
Sedangkan orang yang tidak memanfatkan kemampuan bicaranya adalah orang yang tidak memiliki keinginan atau tidak adanya kemauan untuk berbicara apalagi di depan orang banyak. Kemungkinan hal tersebut disebabkan tidak adanya rasa percaya diri atau minder, adanya pikiran dalam diri orang-orang tersebut bahwa mereka tidak bisa melakuaknnya, rasa takut yang tumbuh dalm diri mereka. Sehingga mereka engga/tidak ada kemauan untuk berbicara.orang-orang tersebut diibaratkan mundur sebelum berperng.
Mengenai ciri-ciri orang yang mahir atau tidaknya seseorang dalam berbicara telah disebutkan dengan jelas, tetapi sayangnya tidak ada uraian yang detail mengenai menagapa hal itu sampai terjadi. Alangkah baiknya penulis menjelaskannya agar pembaca bisa mengerti dan mengetahuinya yang mungkin bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. begitu pula dengan uraian mengenai usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan berbicara,disini penulis hanya nenjelaskan bahwa kemampyan seseorang akan baik jiak sering dilatih dalm kesempatan apapun. Namun menurut saya hal itu saja tidak cukup karena ketrampilan berbicara berkaitan erat dengan ketrampilan bahsa yang lainnya seperi menyimak dan membaca sebab pada dasarnya pembicara yang baik adalah penyimak yang baik pula , disamping itu kita juga harus banyak-banyak membaca karena dengan begitu pengetahuan kita bisa bertambah dan kita bisa menggunaknnya sebagai bahan dalam kegiatan berbicara,denagan membaca kita juga bisa mencari informasi mengenai bagaimana teknik-teknik berbicara yang baik melalui buku-buku dan lain sebagainya dan yang tidak kalah pentingnya adalah pembisaan dalam berbicara dalam kesempatan apapaun seperti yang dituliskan oleh penulis tepatnya pada paragraf ke tiaga yang diibaratkan seperti "pedang akan tajam jika semakin diasah".
dan yang terakhir komentar dari say adalah berkaitan dengan dengan pargraf tiga dan empat. Harusnya paragraf ke empat yang berisi tentang uraian ciri-ciri orang yang mahir dan tidak mahir berbicara itu menjadi paragraf ketiga karena disitu disebutkan usaha yang bisa dilakukan agar bisa dilakukan agar bisa berbicara dengan baik. Sekian komentar dari saya. Terimakasih.
Memang benar, kemamapuan berbicara adalah anugerah yang diberikan tuhan kepada kita, sebab tidak semua orang memiliki kemampuan ini. jadi sangat disayangkan apabila kita tidak memanfaatkannya. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam berbicara, salah satunya adalah dengan pembiasaan, seperti yang telah dijelaskan didepan bahwa “pedang akan tajam apabila sering diasah”. Kata-kata ini sering sekali kita mendengarnya, namun tak banyak dari kita yang memahami nasihat yang ada didalamnya,sehingga seolah-olah kita hanya memandangnya sebagi hiasan kata-kata yang indah tanpa memahami maksudnya. Sama halnya dengan petuah tersebut, Kemampuan berbicara seseorang akan semakin meningkat manakala mereka mau terus melatihnya.
Ada banyak cara untuk melatih kemampuan berbicara, Pertama-tama kita berlatih secara pribadi didepan cermin, dengan berbicara didepan cermin kita tidak akan ragu untuk berbicara karena kita tidak akan malu ketika kita melakukan kesalahan dalam berbicara, setelah kita sudah merasa mampu langkah kedua adalah dengan berbicara dihadapan teman dekat, dengan suasana yang lebih akrab, kita tidak akan merasa malu ataupun teringgung ketika kita dikritik atau dicela sekalipun, karena kita akan menerimanya sebagai masukan. Nah setelah kita sudah merasa mampu untuk berbicara didepan umum inilah saatnya untuk menunjukan diri, perlahan-lahan kita mencoba untuk berbicara didepan khalayak ramai.
Terus terang saya sangat terkesan dengan cara sang pembuat blog ini, yang tidak lain adalah dosen mata kuliah keterampilan berbicara saya, beliau terus melatih ketetampilan berbicara kami semua, dengan pelan-pelan menuntun kami berbicara didepan umum, mulai dengan teks, tanpa teks hingga berpidato secara spontan. Hal itu benar-benar memaksa kemampuan kami yang lama tependam mau tidak mau harus dimunculkan. Dan saya fikir hal ini akan berhasil melatih keterampilan berbicara kami semua. Orang bilang dengan memiliki keterampilan berbicara yang baik, “dunia akan berada dalam kendali kita”. Hal ini memang ada benarnya karena dengan memiliki kemampuan berbicara yang baik, kita mampu mempengaruhi, mengajak, bahkan “menghipnotis” khalayak untuk mengikuti sugesti yang kita berikan sehingga kita mampu melejitkan diri kita kepuncak keberhasilan
Teguh Setiawan
072074027
PR 2007
Kemampuan berbicara manusia yang didukung dari beberapa aspek merupakan suatu anugrah dan kemampuan yang patut dibanggakan. Orang yang tidak memanfaatkan kemampuan berbicaranya memang termasuk orang yang merugi. Kenapa tidak? Orang bisu saja selalu berusaha untuk dapat berbicara dengan orang lain. Kenapa orang yang dengan mudah berbicara tidak memanfaatkannya dengan baik. Dari situ kita dapat melihat kalau orang yang tidak bias memanfaatkan kesempatan yang baik dalam hidupnya dia memang termasuk orang yang merugi. Memang kebanyakan orang meski dapat mudah berbicara, tapi tidak dapat menyampaikan gagasan atau ide-idenya dengan baik. Hal itu disebabkan wawasan dan kosa katanya sangatlah kurang, tidak adanya keberanian berbicara pada khalayak ramai.
Kekurangan-kekurangan dalam berbicara perlu juga adanya usaha-usaha dalam memperbaiki cara berbicara seseorang. Usaha tersebut misalnya banyak-banyak membaca, agar memiliki banyak kosa kata. Membaca juga dapat menambah wawasan. Membaca banyak sekali manfaatnya. Orang yang banyak membaca biasanya mudah dalam penyampaian gagasan atau maksudnya. Sehingga orang yang mendengar akan mudah memahami apa yang dibicarakan. Selain membaca ada juga usaha-usaha yang mendukung dalam berbicara. Pada umumnya berbicara yang dimaksud bukan sekedar bicara. Bicara yang komunikatif dalam berpidato itu hal yang sulit dilakukan apabila penguasaan materi, wawasan, kosa kata, bahkan keberanian dalam penyampaiannya. Dalam mengatasi keberanian, berbicara pada khalayak ramai dibutuhkan keberanian yang ekstra. Karena jika berbicara pada khalayak ramai dibutuhkan kesempurnaan berbicara.
Ciri-ciri orang terasah berbicaranya terjadi akibat dari orang tersebut sering berlatih dan selalu berusaha sempurna dalam berbicara. Karena pada dasarnya berbicara berpotensi melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan atau popularitas, maka manusia akan selalu meraihnya agar mendapat kesempurnaan dalam berbicara yang dapat menghipnotis khalayak ramai.
oleh :
ENI NURHAYATI
072074007
PR '07
Dari apa yang dipaparkan dalam artikel “ Berbicaralah Sebelum di Bicarakan Orang”, kemampuan berbicara sangatlah penting untuk menunjang kita, dalam hubunganya untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain atau masyarakat yang ada di sekitar kita. Komunikasi yang baik, akan terjalin pula hubungan yang baik antar individu yang menjalin komunikasi.
Tidak serta merta seseorang bisa berkomunikasi dengan baik, berbicara yang baik membutuhkan latihan, membutuhkan proses agar apa yang dibicarakan bisa jelas, sederhana, menyenangkan, empati, dan serius. Bisa kita bayangkan bahwa untuk dapat berbicara yang baik itu tidak mudah, tidak semua orang bisa mencapai tataran itu. Oleh karena itu, agar kita dapat berbicara dengan baik, sering – seringlah kita untuk latihan, mengasah diri dan kemampuan berbicara kita. Tidak ada ceritanya orang yang mempunyai kemampuan berbicara yang baik itu merugi, seseorang yang dapat berbicara dengan baik, besar kemungkinannya untuk dapat dengan mudah meraih kesuksessan. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbicara yang baik, apa yang dibicarakan olehnya akan mampu mempengaruhi orang lain dan tentunya akan membuat orang lain percaya kepadanya. Disamping mempunyai kemampuan berbicara yang baik, pastilah perlu ditunjang dengan kemampuan yang lain, hal inilah yang perlu diperhatikan.
Ada satu hal yang sangat mengganjal bagi saya mengenai artikel “Berbicaralah Sebelum di Bicarakan Orang”, pada paragraph 2, “Lalu bagaimana dengan orang yang tidak dapat berbicara” , apa yang disampaikan ini mengacu pada orang yang tidak bisa berbicara dalam arti bisu ataukah orang yang bisa berbicara tapi tidak bisa berbicara dengan baik? Hal itulah yang sangat mengganjal dan saya merasa ada keambiguan. kalau seumpama saya mengatakan tidak bisa bicara itu dalam arti bisu sangatlah tidak pantas kalau kita mengatakan hal itu merugi.seseorang yang bisu adalah kehendak tuhan, bukan karena kehendaknya sendiri. Mungkin hal ini bisa lebih diluruskan agar tidak menimbilkan berbagai persepsi.
birbara S.F.
072074057
PR 2007
INDRA JAYANTIE
072074008
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PR 2007
Assalamualaikum
…
Terima kasih…Pak atas kesempatannya yang telah diberikan untuk berpendapat atau menanggapi gagasan tersebut.
Dalam pembahasan tentang tema “ Berbicaralah sebelum dibicarakan orang ” saya akan mengomentari tema tersebut.
Indra mengatakan…
Anda tidak ingin dibicarakan orang kan? Maka anda berbicaralah dengan baik dan sopan, agar anda tidak dibicarakan oleh orang. Manusia pertama kali lahir pasti yang dia pelajari terlebih dahulu adalah berbicara. Lihatlah bayi yang baru lahir, dia pasti akan menangis. Disitu dia sudah berbicara kepada kita. Kita bisa berbicara itu alhamdulillah. Lihatlah orang yang tidak bisa berbicara dia selalu berusaha bagaimana dia bisa berbicara. Maka syukurilah apa yang telah diberikan Allah SWT oleh kita semua.
Berbicara di depan orang banyak memang sulit. Bagaimana kita bisa berbicara di depan orang banyak agar kita tidak nerves dan berani berbicara, bicara diulang-ulang, banyak mengeluarkan kata “eh”, dan seterusnya. Pertama kita belajar berbicaralah sendiri di depan kaca atau cermin anda dan anggap di depan kita ada banyak orang, kemudian untuk suara juga harus agak keras. Yang kedua jika kita mempunyai suara atau vocal yang pelan, gagap, dan tidak bisa didengar oleh audiens. Coba kita berteriak sekeras-keras mungkin. Jadi berbicaralah yang los atau bebas. Bisa juga kita belajar berbicara kepada teman kita seolah-olah kita sedang mewawancarai teman kita. Untuk menghindari nerves, sebelum kita berbicara. Ambil nafas lalu keluarkan pelan-pelan atau kita berteriak sepuas-puasnya.
Orang berbicara di depan,misalkan berpidato. Dalam menyampaikan pidatonya membosankan karena kalimat diulang-ulang, banyak luncuran kata “eh”, gagap itu menandakan orang tersebut nerves dan terkadang kehabisan topik. Maka anda harus belajar seperti apa yang saya katakana di atas tersebut.
Seoarang pembicara yang baik pada umumnya akan menghasulkan suatu pembicaraan yang efektif. Pembicaraan yang baik akan meninggalkan kesan yang baik pada diri khalayaknya. Oleh sebab itu, pembicara yang baik seyogyanyaselalu menjaga dsan meningkatkan kemampuannya. Faktor fisik, psikis, dan pengalaman seoarang pembicara akan sangat berpengaruh terhadap efektifitas suatu pembicaraan.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pembicara yang baik:
Pandai menentukan topic yang tepat
Menguasai materi
Memahami khalayak
Memahami situasi
Merumuskan tujuan dengan jelas
Memiliki kemampuan linguistic yang memadai
Menjalin kontak yang khalayak
Menguasai pendengar
Memanfaatkan alat Bantu (jika ada)
Berpenampilan meyakinkan
Mempunyai rencana
Jadi janganlah anda putus asa jika anda berbicara itu sulit. Berlatih berlatih dan terus berlatilah berbicara. Pasti anda akan faseh berbicara dan semoga anda pembicara yang baik. “MAJU TERUS PANTANG MUNDUR”
“BERLATIH, BERLATIH DAN BERLATIHLAH JIKA ADA KEMAUAN UNTUK MAJU”
Terima kasih………….
Seperti yang di bicarakan oleh artikel di atas. Alat ucap adalah sebuah anugarah tak terkira dari Tuhan. Bayangkan apa saja yang dapat lakukan dan dapatkan dengan berbicara. Berbicara ibarat sebuah sihir dan lidah sebagai tongkatnya yang dengan mantra-mantranya dapat meyujudkan apapun. Berbicara sarana paling cepat, mudah, efektif, efisien dan gratis. Berbicara ibarat pedang atau gosip yang di gosok makin sip. Dan tentunya orang yang tidak bisa berbicara atau tidak memanfaatkan kemampuannya tentu merugi dan terhambat perkembangan menuju sukses.
Tapi memang tidakdapat berbicara dengan baik,. Saya menambah sedikit tentang hambatan berbicara yang sering di temui orang pada berkomunikasi yaitu:(1)kecepatan berbicara , terlalu cepat/lambat. (2)komunikasi satu arah. (3)tidak adanya umpan balik. (4)tidak menggunakan bahasa yang lazim/umum.(5)perbedaan entelektual/tingkatan. (6)negatif thinking/tidak percaya diri ataupun kekacauan ide. (7)pembiasaan. (8)frustasi/trauma. Dan memang ditandai dengan gagap, terbata-bata, diulang-ulang, banyak pengulangan eh, berputar-putar. Gar tidak mengalami hal seperti di atas kita harus mengasah ketrampilan berbicara. Dan pertama-tama kita harus menumbuh kembangkan rasa percara diri, dengan percaya diri anda akan terkontrol, fokus, berpola positif, mampu mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Mulailah membaca tentang “berbicara” . Ikuti seminar-seminar dan jadilah penyimak yang baik. Bergabunglah dengan club yang kebiuh aktif mengarah ke berbicara. Berbicaralah di setiap dan segala kesempatan. Dan jangan bosan tetap belajar dan berlatih.
Orang yang trampil berbicara ia adalah orang yang beruntung. Dan jika ia berbicara ia akan meyenangkan , jelas, sistematik, sederhana, empati, menarik dan serius. Mengapa demikian? Karena ia sudah memiliki buah kepercayaandiri, ia mampu menghambat hal-hal negatif dari dalam diri dan mulai berfikir sistematis yang berarti efisien dan efektif. Dari berfikir positif inilah kita banting jika mengalami kegagala. Dari sinilah kita muylai yakin dan sadar akan fungsi dan kapasitas diri sehingga kita akan terpacu mengasahnya dengan belajar dan terus belajar.
Setelah membaca arikel diatas sudahlah kiranya terbayang mengapa berbicara berpotensi melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan. Dalam segala aktivitas apapun yang kita lakukan pasti melakukan tiga hal: (1)memimpin (2)menjual dan (3)memperesentasikan. Misalnya oaganisasi tau perusahaan yang bergerak pada MLM, pemasaran dan seles. Yang kita perlukan menerapkan ketrampilan berbicara di dalamnya. Dengan ketrampilan berbicara kita berusaha mendeskripsikan bagaimana produk kita lalu mempengaruhi konsumen misalnya: bukan obat tapi nutrisi jadi aman dan tidak ada efek samping dan di tambah dengtan diskon. Kita berperan sebagai pemimpin yang menentukan harga dan mengajak oraang tersebut untuk mengikuti saran kita untuk membeli. Pola ketrampilan berbicara inipun jaga di pakai oleh pejabat atau semacamnya untuk meraih kedudukan. Oleh karena itu ketrampilan berbicara sangat mendukung karier seseorang. Dengan menerapkan ketrampilan berbicara yang baik kita dapat menimbulkan aura-aura positif yang dapat menimbulkan kesewmpatan , keberhasilan dan karismatik, selanjutnya menciptakan jalan untuk menjadi orang yang selalu didenmgar kata dan perintahnya. Positif thinking menghasilkan positif kowing yang menjadikan kita ahli di bidang masing-masing dan ahli pakar yang sukses.
Gigih Wicaksono
072074002
Pend. Reguler Bhs. Indonesia 2007
NOR ALITA HANA MUF’IDA
PR 2007 / 072074048
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Berbicara tentang kemampuan berbicara sudah tidak asing lagi. Dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak pernah luput dari kegiatan yang disebut berbicara. Karena itu merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang memiliki peranan yang cukup penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, patutlah kita mengucapkan syukur kehadirat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala anugerah yang tiada terkira ini.
Manusia adalah makhluk yang diciptakan sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain. Sehingga manusia dapat menyampaikan hasil cipta, rasa, dan karsanya kepada khalayak ramai. Setiap orang dapat mengemukakan ide atau gagasannya. Tapi tidak semua orang dapat berbicara dengan orang lain atau bahkan berkomunikasi dengan khalayak ramai. Hal ini pastinya didukung atau dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah satunya adalah pembiasaan yang kurang alias minimnya latihan untuk mengasah kemampuan berbicara. Semakin sering berlatih dan berlatih, maka semakin baik pula kualitas berkomunikasi kita dengan orang lain.
Berbicara di depan khalayak ramai memang tidaklah mudah, namun akan terjadi sebaliknya jika kita mau menerapkan langkah-langkah dalam berbicara yang baik dengan penerapan yang baik pula. Menambah pengetahuan dan wawasan kita di segala bidang ilmu pengetahuan dapat menunjang kegiatan berbicara. Dan juga dapat menambah nilai dan bobot isi pembicaraan kita. Dengan banyak berlatih berbicara dengan menggunakan kesempatan dari segala bentuk kegiatan yang melibatkan kemampuan berbicara dengan sebaik-baiknya, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri kita dalam berkomunikasi lisan di depan banyak orang.
Tidak hanya keterampilan, kemampuan, dan wawasan yang dapat menunjang kegiatan berbicara kita, kepribadian juga sangat mendukung dalam penampilan berbicara kita. Seorang pembicara harus memiliki kepribadian baik agar pendengar pun dapat dengan mudah menerima pembicaraan kita. Seseorang pembicara tidak hanya mampu berbicara secara cepat namun juga harus menjadi pembicara yang mahir dalam menyampaikan gagasan, pemikiran, pendapat, ide, dan perasaannnya kepada orang lain. Pembicara tidak hanya asal berbicara tetapi ia harus memikirkan terlebih dahulu tentang apa yang akan dibicarakannya, sasaran dan tujuan dari pembicaraan, dengan siapa, dimana, kapan, dan bagaimana ia harus menyampaikan gagasannya.
Sebagai calon pendidik, kemampuan berbahasa ini haruslah kita kuasai. Karena melalui sarana ini kita dapat menyampaikan limu kita dan dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak didik kita. Dihadapan anak-anak didik atau dengan orang lain, kita harus bersikap sederhana, empati, jelas,serius, dan yang penting adalah menyenangkan. Hal ini agar pembicaraan kita mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
Seseorang pun dapat memperoleh suatu keberhasilan dengan kemampuan berkomunikasi lisannya. Namun tidak sekedar berkomunikasi, tapi berkomunikasi yang kualitasnya terjamin dengan segala kemampuan dan pengetahuannya.
Jadi, gunakanlah kesempatan dan potensi kita dengan sebaik-baiknya untuk mencapai keberhasilan kita…Giat berlatih dan tetap SEMANGAT !!!!!!!!!!!!!!!
Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan Bapak Suyatno kepada saya untuk dapat berkomentar pada artikel Bapak yang berjudul “BERBICARALAH SEBELUM DIBICARAKAN ORANG “
Kita dilahirkan didunia ini dengan begitu banyak kekurangan dan juga kelebihan,Tuhan telah memberikan anugerah yang luar biasa salah satunya alat bebicara kita yaitu alat ucap.Hal ini mempunyai maksud supaya kita dapat berkomunikasi dengan lawan bicara kita.Suatu ketrampilan berbicara kita akan berguna bagi kita saat kita berkomunikasi dengan lawan bicara kita agar apa yang kita bicarakan dapat dimengerti oleh pendengar.Memang kita semua tidak dilahirkan untuk pandai berbicara seperti politikus ataupun orator yang baik, tapi kita bisa seperti mereka dengan melatih ketrampilan kita berbicara.Dan saya setuju atas artikel bapak yang mengatakan “ PEDANG AKAN SEMAKIN TAJAM JIKA SEMAKIN DIASAH “.Itu memang benar karena suatu proses yang dijalankan dengan kesabaran akan meghasilkan sesuatu yang memuaskan,sebagai contah ketrampilan berbicara kita semakin kita berlatih,mengasah kemampuan berbicara kita di depan umum didiri kita akan tumbuh keberanian untuk mengungkapkan pendapat dan unek-unek kita dan kita akan tumbuh menjadi orang yang mempunyai Kepercayaan Diri yang tinggi.Percaya dech….dan bagi kalian yang belum mencoba,Ayo mulai sekarang berlatih untuk mengasah kemampuan berbicara kita…Perbanyak membaca tentang tata cara berbicara didepan umum serta menambah wawasan dan pengetahuan kita agar saat kita berbicara kita tidak aakn kehabisan ide dan muncul kata-kata baru sehingga tidak membosankan bagi pendengar.
Seorang yang mudah menyampaikan pendapat dengan kemahirannya berbicara didepan umum dan sulit menyampaikan,itu memang benar sangat mudah dikenali.Misalnya mereka yang terbata-bata,banyak kata yang diulang serta banyak kalimat yang tidak dapat dimengerti oleh pendengar itu adalah mereka yang kurang terasah kemampuan bicaranya. Berbeda denagn mereka yang menjadi orator yang baik itu adalah mrreka yang terlatih dan terasah kemampuan berbicaranya.Dan saya mempunyai tips yang mungkin dapat membantu mereka yang terbata-bata dan gagap saat berbicara didepan umum persiapkan materi dengan matang Tanamkan Kepercayaan Diri kita agar saat berbicara kita tidak terganggu Ciptakan suasana yang nyaman misalnya sisipkan humor agar pendengar tidak bosan.
Dengan semakin pandai kita berorator atau berbicara dengan baik,saya percaya kita akan semakin dihormati.Mengapa ??? Karena kita telah berhasil dalam menyampaikan pendapat kita dengan menarik serta tema yang kita sampaikan menjadi sesuatu hal yang dapat menghipnotis mereka yang mendengar.Contoh seseorang yang menjadi orator yang baik yang sampai sekarang masih menjadi fenomenal adalah Presiden RI pertama Soekarno.Denag gaya bicaranya yang kharismatik dan tegas membuat Soekarno menjadi tokoh yang dihormati oleh bangsa ini serta dunia.Itu perlu kita contoh yaitu dengan berlatih dan berusaha karena kita tercatat sebagai Mahasiswa,jangan sampai saat kita terjun dimasyarakat kita gagap dan menjadi cmooh masyarakat sebab kita tidak bias berbicara.Apa Kata Dunia??Kita tidak mau itu terjadi kan???Maka mulai sekarang kita asah dan latih kemampuan berbicara kita dan “ BERBICARALAH SEBELUM DIBICARAKAN ORANG “
Demikian yang bisa saya sampaikan semoga dapat bermanfaat……
EFIKA ANGGRAINI
072 074 030
PR’2007 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Berbicara merupakan sebuah anugrah yang tak ternilai harganya memang benar, karena berbicara merupakan salah satu alatkomunikasi yang dipakai dalam kehidupan sehari – hari oleh semua orang yang mana tanpa adanya berbioara maka tidak akan terjalin suatu komunikasi yang baik. Untuk itu maka kita harus mensyukuri kenikmatan yang telah diberikan oleh tuhan kepada kita yaitu kemampuan dalam berbicara.
Untuk mensyukuri kalau kita telah diberikan kemampuan dalam ketrampilan berbicara maka kita harus memanfaatkan kemampuan ketrampilan berbicara kita dengan sebaik – baiknya karena apabila kita mempunyai ketrampilan dalam berbicara yang baik maka itu akan dapat bermanfaat bagi kita semua yang antara lain yaitu membantu kita untuk mendapatkan banyak teman,mudah bergaul dengan orang lain,memberikan informasi kepada orang lain’serta membantu kita dalam memperoleh suatu informasi yang kita inginkan dari orang lain.oleh karena itu sangatlah merugi orang – orang yang tidak dapat berbicara ataupun memanfaatkan kemampuan berbicaranya tersebut.
Bagi orang yang tidak dapat berbicara janganlah merasa rendah diri karena semua orang pasti memiliki kemampuan dalam berbicara yang mana kemampuan tersebut harus disertai dengan suatu pemikiran dan penampilan berbicara yang menyenangkan sehingga akan dapat terjalin suatu komunikasi yang baik pula.
Memang tidak semua orang dapat berbicara dengan baik saat bertemu dengan orang lain ataupun berbicara dihadapan orang banyak, karena semua orang memiliki kemampuan yang berbeda – beda. Tapi agar kita dapat berbicara dengan baik saat bertemu dengan orang lain ataupun berbicara dihadapan orang banyak itu harus banyak berlatih dan membiasakan dirinya berbicara dengan orang lain maupun dihadapan orang banyak, karena dengan semakin dia sering berbicara maka dia akan terampil berbicara di hadapan orang banyak. Itulah usaha yang dapat dilakukan agar kita dapat berbicara dengan baik.
Gagap,terbata – bata, diulang – ulang, banyak luncuran eh, berputar – putar kalimatnya dan membosankan merupakan cirri orang berbicara yang tidak terasah dalam berbicara itu benar,hal itu terjadi karena kurangnya membiasakan diri untuk berbicara di hadapan orang banyak, adanya kurang rasa percaya diri, kurang menguasai apa yang dibicarakan, serta adanya rasa gugup karena tidak terbiasa. Tapi kalau menyenangkan , jelas, sederhana, empati dan serius merupakan cirri orang yang terasah berbicaranya itu juga benar. Hal itu terjadi karena dia sudah terbiasa berbicara di hadapan orang banyak, rasa percaya dirinya tinggi , dan apa yang akan dibicarakan telah dikuasai semuanya.
Berbicara berpotensi melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan itu memang benar, karena apabila ia pandai dalam berbicara maka ia akan mudah dalam bersosialisasi dengan orang sehingga itu akan mempermudah ia untuk mencari suatu informasi – informasi yang berguna bagi dia untuk mencapai apa yang diinginkan sampai apa yang di inginkan ataudicita – citakan dapat mencapai suatu keberhasilan. Jadi untuk mencapai suatu keberhasilan juga dibutuhkan ketrampilan berbicara.
Kita patut bersyukur karena kita telah diberikan kemampuan berbicara, yang merupakan salah satu alat komunikasi. Karena tiada hari tanpa berbicara, setiap hari kita pasti sempat bebincang kepada orang lain. Namun tidak dapat di pungkiri masih banyak pula orang yang susah dalam berbicara baik karena cacat ataupun memang kurang terampil dalam berbicara atau pendiam. Jangankan berbicara di depan umum, bagi para anak laki-laki yang ingin mengungkapkan perasaan cinta saja sangat susah sekali, diperlukan mental baja dan tentunya berani malu. Agar dapat menjadi seseorang yang ahli dalam berbicara kita harus mengetahui trik-triknya, yaitu sering-sering berlatih dan memperbanyak wawasan dengan cara banyak membaca, mendengarkan berita baik dari media cetak maupun elektronik agar kita tidak ketinggalan berita dan dapat mengetahui fenomena apa yang telah terjadi di dalam masyarakat, serta mampu menambah perbendaharaan kata kita supaya tidak gagu.
Tapi tahukah kita, kadang ketrampilan yang kita miliki belum tentu berguna. Karena seseorang yang memiliki ketrampilan berbicara belum tentu menggunakan ketrampilannya tersebut ke dalm hal-hal yang benar. Sebagai contoh para ibu rumah tangga paling suka berkumpul dan membicarakan orang lain atau istilah jawanya rasan-rasan. Lebih parahnya lagi yang dilakukan para provokator yang menggunakan ketrampilannya tersebut kedalam hal yang sangat tidak bertanggung jawab. Adapun provokator yang sangat berjasa pada Negara ini salah satunya yaitu bung Tomo. Beliau adalah sorang Surabaya yang muncul pada saat kejadian 10 November dengan pidatonya yang menggebu-gebu telah membakar semangat juang para arek-arek Suroboyo hingga berani rela mati mengangkat senjata melawan sekutu. Selain itu ada pula bung Karno beliau adalah presiden pertama kita yang sangat di segani oleh dunia internasional karena pidatonya.
Dengan keahlian berbicara kita dapat memperoleh relasi, serta rekan bisnis lebih banyak maka peluang kita untuk sukses dapat rebuka lebar. Dalam istilah ekonomi kita mengenal network atau jaringan kerja. Karena seseorang yang memiliki ketrampilan yang baik, akan memiliki kemudahan dalam pergaulan, baik di rumah, di kantor, maupun di tempat lain. Dengan ketrampilan segala pesan yang di sampaikan akan mudah di cerna, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dengan siapa saja.
Berbicara di depan umum bisa menjadi pemicu stres bagi sebagian besar orang yang merasa tidak mampu. Untuk mengatasinya, satu hal harus dilakukan; mempersiapkan dengan matang.
Berikut langkah umum dalam mempersiapkannya:
Menuliskannya
Perasaan gugup atau tegang umumnya membuat kita menjadi tidak fokus dan lupa terhadap apa yang ingin kita sampaikan. Tulislah poin-poin penting dalam secarik kertas sebagai panduan saat kita bicara nanti.
Mengusai Materi
Kuasai dengan baik materi yang akan kita sampaikan. Perluas pengetahuan yang berhubungan dengan materi tersebut. Jika hal tersebut menyangkut sebuah penelitian, lakukan double check untuk memastikan datanya.
Kenali Target Audiens
Presentasi di hadapan dewan direksi kantor tentu berbeda dibandingkan dengan presentasi di depan rekan-rekan satu divisi Anda. Kontrol bahasa dapat diantisipasi jika kita mengetahui target audiens kita.
Atur Nada Suara dan Ritme Bicara
Pastikan orang di deretan paling belakang bisa mendengar suara kita jika microphone tidak tersedia. Atur ritme bicara yang tepat. Kapan memberi jeda, kapan kita harus terlihat semangat atau tegas. Hindari berbicara terburu-buru atau bicara terlalu bertele-tele.
Demikian komentar yang dapat saya sampaikan. Apabila terjadi keterlambatan dalam mengirim komentar saya mohon maaf karena saya sudah kirim dua kali tapi tidak masuk. Hal di atas hanyalah sebagian kecil dari banyak hal yang dapat kita lakukan. Apapun media, teknik, sumber, dan metode dapatlah menjadi alat untuk menumbuhkan potensi berbicara kita. Dalam pelaksaannya ada hal penting yang perlu kita tanamkan. Kita hendaklah mengetahui konsep berbicara yang benar, yang tidak menyinggung perasaan orang lain.
HINDRA KURNIAWAN (072074034)
PR 2007
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
NI'MATUL FATIMAH
PR 2007/072074053
PBSI
"Keterampilan Berbicara Merupakan Anugrah Tuhan yang Tiada Terkira". Pernyataan tersebut adalah benar sekali dan hal ini tidak bisa dipungkiri lagi karena memang telah banyak orang yang sukses dikarenakan mereka memiliki kemampuan atau keterampilan berbicara yang sangat baik salah satu contohnya adalah para Politisi, yang dengan mudahnya bisa mengajak para pendengarnya untuk melakukan hal yang diinginkan. Hal ini menunjukkan betapa besar manfaat atau keuntungan memiliki keahlian dalam berbicara sehingga dapat dikatan bahwa harta manusia yang paling berharga adalah alat ucap dimana pada sat berbicara alat ucap tersebut secara sinergis bekerja dengan otak, gerak, mata, ekspresi dan yang lainnya.Hal ini membuktikan bahwa berbicara tidak mudah meskipun kemampuan seseorang berkembang sejalan dengan pertumbuhan biologisnya karena pada kenyataannya banyak sekali orang yang tidak mampu berbicara denagan baik apalagi didepan khalayak ramai.
Selanjutnya "bagaimana dengan orang yang tidak dapat berbicara atau tidak memanfatkan kemampuan bicaranya?" dalam artikel telah dijelaskan bahwa orang-orang tersebut termasuk orang yang merugi.Mengapa demikian? Sebab mereka tidak memanfaatkan anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan. Tetapi disini saya tidak sependapat dengan penulis yang sepertinya menyamakan antara orang yang tidak bisa berbicara dengan orang yang tidak memanfaatkan kemampuan bicaranya karena menurut pendapat saya kategori orang yang tidak dapat berbicara berbeda dengan orang yang tidak memanfaatkan kemampuan bicaranya. Orang yang tidak dapat berbicara adalah orang yang sebenarnya bisa berbicara hanya saja kemampuan bicara yang dimiliki masih belum sempurna, berbicara itu pada dasarnya berawal dari kemampuan bicara diri yang dibumbui penampilan yang menyenangkan dan menarik sehingga komunikasi yang terjalin bisa berjalan dengan baik.
Sedangkan orang yang tidak memanfaatkan kemampuan bicaranya adalah orang yang tidak memiliki keinginan atau tidak adanya kemauan untuk berbicara apalagi di depan orang banyak. Kemungkinan hal tersebut disebabkan tidak adanya rasa percaya diri atau minder, adanya pikiran dalam diri orang-orang tersebut bahwa mereka tidak bisa melakukannya, rasa takut yang tumbuh dalm diri mereka. Sehingga mereka enggan/tidak ada kemauan untuk berbicara.orang-orang tersebut diibaratkan "mundur sebelum berperang".
Mengenai ciri-ciri orang yang mahir atau tidaknya seseorang dalam berbicara telah disebutkan dengan jelas, tetapi sayangnya tidak ada uraian yang detail mengenai mengapa hal itu sampai terjadi. Alangkah baiknya penulis menjelaskannya agar pembaca bisa mengerti dan mengetahuinya yang mungkin bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi. begitu pula dengan uraian mengenai usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi kesulitan berbicara,disini penulis hanya menjelaskan bahwa kemampuan seseorang akan baik jika sering dilatih dalam kesempatan apapun. Namun menurut saya hal itu saja tidak cukup karena keterampilan berbicara berkaitan erat dengan keterampilan bahasa yang lainnya seperti menyimak dan membaca sebab pada dasarnya pembicara yang baik adalah penyimak yang baik pula , disamping itu kita juga harus banyak-banyak membaca karena dengan begitu pengetahuan kita bisa bertambah dan kita bisa menggunakannya sebagai bahan dalam kegiatan berbicara,dengan membaca kita juga bisa mencari informasi mengenai bagaimana teknik-teknik berbicara yang baik melalui buku-buku dan lain sebagainya dan yang tidak kalah pentingnya adalah pembiasaan dalam berbicara dalam kesempatan apapun seperti yang dituliskan oleh penulis tepatnya pada paragraf ke tiga yang diibaratkan seperti "pedang akan tajam jika semakin diasah".
dan yang terakhir komentar dari saya adalah berkaitan dengan dengan paragraf tiga dan empat. Harusnya paragraf ke empat yang berisi tentang uraian ciri-ciri orang yang mahir dan tidak mahir berbicara itu menjadi paragraf ketiga karena disitu disebutkan usaha yang bisa dilakukan agar bisa dilakukan agar bisa berbicara dengan baik. Sekian komentar dari saya. Terimakasih.
Terimakasih sekali lagi saya ucapkan kepada Bapak Suyatno yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memperbaiki komentar saya karena sebelumnya ada kesalahan. untuk teman-teman semua cayo!!!
Ehmmmm....Topik yang cukup menarik untuk dibahas, "Berbicaralah Sebelum di Bicarakan Orang". Kita ketahui secara bersama bahwa keterampilan berbahasa itu mencakup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak(listening skills}, keterampilan berbicara(speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan itu, berhubungan erat sekali antara satu dengan yang lainnya. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan atau bisa disebut juga dengan catur tunggal. Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Kita ketahui juga bahwa bahasa seseorang itu mencerminkan fikirannya. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir
Berbicara merupakan kegiatan rutin yang biasa kita lakukan. Akan tetapi, banyak kita temui kasus di masyarakat bahwa tidak semua orang mampu berbicara dengan baik. Apalagi jika harus di hadapkan dengan berbicara didepan publik, itu akan terlihat seperti momok bagi mereka yang belum terbiasa dan terlatih untuk melakukannya. Tetapi, bagi mereka yang sudah terbiasa itu tidak akan menjadi kendala yang berarti bagi mereka. Terampil berbicara bukanlah didapat dari langit, tetapi keterampilan tersebut hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan.
Banyak kita jumpai kasus dilapangan, kebanyakan pidato atau pembicaraan yang bersifat formal itu seringkali orang yang berbicara itu tidak ada hubungannya antara yang satu dengan yang lainnya. Si pembicara memikirkan ide-idenya sambil berbicara, sehingga kerap kali dia lupa bagaimana terjadinya suatu kalimat lama sebelum dia menyelesaikannya. Karena adanya masalah-masalah serupa ini pada ekspresi lisan, maka pengajaran mengenai keterampilan berbicara seyogyanya perlu mendapat perhatian secara khusus. Pengalaman menunjukkan bahwa meningkatkan ekspresi lisan para individu berarti turut pula meningkatkan daya pikir mereka. Membasmi kebiasaan-kebiasaan yang ceroboh, tidak teratur dalam ujaran, kalimat-kalimat yang tidak menentu ujung pangkalnya serta berulang-ulang, pikiran yang tidak sempurna dan tidak konsekuen dalam ekspresi lisan memang sangat perlu dan selalu harus dilakukan agar kita dapat membimbing para individu kearah kebiasaan berpikir yang tepat dan logis.
Untuk menunjang efektivitas pembicaraan ada beberapa faktor kebahasaan dan non kebahasaan yang harus dikuasai:
1. Faktor Kebahasaan
a. ketepatan ucapan
b. penempatan tekanan. nada, sendi dan durasi yang sesuai
c. pilihan kata
d. ketepatan sasaran pembicaraan
2. Faktor Nonkebahasaan
a. sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku
b. pandangan harus diluruskan kepada lawan bicara
c. kesediaan menghargai pendapat orang lain
d. gerak-gerik dan mimik yang tepat
e. kenyaringan suara yang sangat menentukan
f. kelancaran
g. relevansi/penalaran
h. penguasaan topik
Jadi, terampil berbicara bukan hanya banyak bicara, bukan hanya fasih dan lancar. Terampil berbicara tidak hanya disimak dari validitas secara kuantitatif, tetapi juga harus dapat disimak melalui kadar kualitatifnya. Berbicara yang efektif seyogyanya menyenangkan, memiliki daya tarik, mengasyikkan, mengesankan, mencapai tujuan secara jelas serta mengundang rasa simpatik pendengar. Untuk dapat berbicara efektif, diperlukan ilmu retorika.
Wassallammualaikum.Wr.Wb.
Surya Aditya P.
072074016
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ PR'07
Berbicara merupakan karunia dari tuhan yang tiada terkira. Pernyataan tersebut memang benar. Namun masih banak juga orang yang kurang mampu dalam memanfaatkan kemampuan berbicaranya. Banyak factor yang mempengaruhi kemampuan berbicara seseorang. Karena pada dasarnya berbicara di sepan publik itu tidak terlalu sulit namun tidak juga mudah. Tapi kita harus tahu situasi dan kondisi siapa yang ada di hadapan kita, apa yang akan dibicarakan, bagaimana dampak yang diharapkan dari pembicaraan kita, berapa waktu yang tersedia, sarana apa yang digunakan, jenis acaranya santai ataukah formal.
Hal tersebut menjadi penting bagi si pembicara karena pembicara yang berhasil dinilai bukan hanya dari apa yang dikatakan, melainkan bagaimana cara mengatakan, walaupun para ahli sering mengatakan jangan dilihat si pembicara tapi apa yang dibicarakan. Tetapi tetap saja seni berbicara di depan umum ada ilmunya dan ada tujuannya. Keberhasilan berbicara tergantung pada beberapa persyaratan seperi halnya:
_ Profil
_ Nampak tenang
_ Ramah
_ Secara total tidak gelagapan
_ Percaya diri
Sehingga untuk dapat berbicara di depan umum kita perlu mengetahui tentang “Public Speaking”, untuk meningkatkan kemampuan rasa percaya diri di dalam menghadapi khalayak. Maka kita harus memiliki penguasaan kemampuan berbicara, bahkan berbicara sesingkat apapun orang akan paham terhadap wujud pembicaraan kita.
Selain itu untuk berbicara di depan umum kita juga harus memperhatikan hal – hal berikut :
_SUARA_
Berbicara di depan khalayak suara harus nyaring yaitu cukup keras tapi tidak berteriak. Melainkan harus berirama, janagn terlalu cepat dan tidak boleh lambat, namun bahasa yang digunakan harus sederhana, jelas, mudah dimengerti, upayakan dengan menggunakan bahasa asing yang diperkirakan dapat dipahami oleh pendengar, harus dihindari penggunaan kata – kata yang kasar.
_STABILITAS EMOSI_
Seorang pembicara harus mempunyai kemampuan dalam stabilitas emosi, harus percaya diri serta yakin akan kebenaran dari bahan pembicaraan yang dibicarakan selain itu harus diperhatikan apakah berbicara dalam acara formal dinas, formal organisasi, formal ceremonial, dan acara informal kekeluargaan.
_TENANGKAN DIRI_
Teknik berbicara di hadapan khalayak di saat start harus mampu tenangkan diri, kemudian upayakan menatap wajah orang yang anda kenal, ucapkan salam, usahakan bertanya kepada khalayak, jangan lupa ekspresi wajah dan kontak mata, tapi sikap berdiri dan bahasa tubuh harus sesuai dengan suara.
_PEKA DENGAN EKSPRESI WAJAH PENDENGAR_
Bagi pembicara yang baik senantiasa peka terhadap ekspresi wajah pendengar, bahkan mengetahui bahasa tubuh, seperti halnya mata adalah unsure yang paling penting. Sehingga melalui kontak mata yang efektif mampu mengetahui pikiran pendengar dan dapat menghilangkan rasa gugup. Bahkan kontak mata memungkinkan kita mengetahui reaksi pendengar.
_MENGUASAI KEADAAN_
Pembicara yang terampil mampu bersikap menguasai keadaan, maka dari itu agar suara terdengar menarik hendaknya suara yang digunakan oleh pembicara dalam menyampaikan pendapat harus dicegah jawaban menjadi lirih dan menghalangi sebelum sampai pada ujung kalimat. Karena suara merupakan sarana utama yang digunakan oleh pembicara.
Sangatlah merugi orang yang tidak mampu menggunakan alat bicaranya dengan semaksimal mungkin. Karena dengan berbicara orang akan mengenal kita. Hal ini tentu saja jika kemampuan berbicara kita baik. Setahu saya, orang – orang yang menguasai keterampilan berbicara biasanya bekerja dui dunia broadcasting, seperti:
_ Penyiar
_ Pembawa Acara atau MC
_ Penyiar Radio
_ Dll
Tentunya kita semua tau dan mau….Menjadi seorang public speaker dapat membawa kita menuju puncak kesuksesan. Dan yang pasti juga mendatangkan uang yang banyak.Seperti halnya salah seorang pembawa berita di SCTV yaitu Rosiana Silalahi.
Busssyyyeeeeet….. HEBAT BANGET dy kalau ngomong.
Iya tho . . . ???!!
He3_
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa di setiap pekerjaan yang kita tekuni kita pasti memerlukan keterampilan berbicara untuk berbicara dengan orang lain. Dimanapun dan kapan pun kita berada kita pasti akan melakukan komunikasi dengan sesama manusia. Mengingat bahwa kita adalah mahluk social.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Terima kasih saya ucapkan kepada Bpk. Suyatno atas kesempatan yang telah diberikan.
Sumpah pak – pak!!!
Artikelnya KUEEERRRRENNN ABIEEEZZZZ . . . ! ! !
Sampe’ ABIEEEZZZZ . . . ! ! !2an aku ngisi blogspotnya pak…..
Salam buat temen – temen PR 07.
SEMANGAT REEEEKKKK!!!!!!
Try do your best
But
Don’t feel the best
HIDUP PR 2007 !!!!!
DEWI PUSPA ARUM
072074026
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh :
Ainin Fitri Cahyanti
072074003
Assalamualaikum. wr. wb
Berbicara pada umumnya adalah suatu keterampilan yang membutuhkan suatu latihan. Pada dasarnya saya sangat setuju apabila dikatakan bahwa berbicara seseorang menjadi terlatih ibarat tentara yang siap perang. Karena dibutuhkan berkali – kali latihan agar kita mampu dalam berbicara. Tidak hanya itu saja, mungkin jika kita berbicara di tempat yang sepi atau berbicara hanya dengan satu atau dua orang saja tidak akan menjadi masalah. Tetapi lain ceritanya jika kita berbicara di depan suatu forum atau di depan umum dengan dilihat dan disaksikan oleh banyak orang. Pasti akan timbul rasa nervous atau gugup, bahkan kadang ada juga seseorang yang tidak dapat berkata apa – apa jika berada pada situasi tersebut.
Pada dasarnya berbicara tidaklah semudah menulis. Dalam berbicara kita tidak hanya dituntut untuk mengeluarkan dan mempresentasikan gagasan – gagasan beserta ide – ide yang terdapat dalam otak kita, tetapi juga mengolah kata – kata yang akan kita sampaikan sehingga bisa menjadi bahasa yang komunikatif yang dapat dimengerti oleh semua orang bahkan oleh semua kalangan.
Kita tidak akan pernah tau apakah kita mampu berbicara dengan baik atau tidak sebelum kita berani untuk mencoba dan berusaha memperbaiki cara bicara kita apabila masih kurang baik. Karena setiap orang memiliki kemampuan yang sama dalam hal berbicara. Karena tuhan menganugerahkan kepada kita akal dan pikiran untuk digunakan dalam berbicara, tinggal bagaimana sikap kita dalam menyukurinya. Salah satunya dengan melatih secara terus – menerus cara berbicara kita. Segala sesuatu akan dapat terwujud bila kita mau berusaha untuk mempelajarinya. Begitupun dengan cara berbicara.
NADYASISKA RENNY
PR 2007 / 072074029
Assalamualaikum wr.wb
Menanggapi blogspot berbicaralah sebelum dibicarakan orang.Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,bersosialisasi dengan sesama adalah yang paling esensial demi kelangsungan hidup bermasyarakat.Hidup bersosialisasi bukan hanya mengenai tingkah laku dan perbuatan yang terjaga,melainkan juga dari tutur kata yang pantas.Sejatinya bertingkah dan bertuturlah sesuai norma dan nilai, seperti pepatah "bahasa menunjukkan bangsa".
Untuk memperoleh kemampuan berbicara yang bernorma dan bernilai positif,berbagai usaha perlu dilakukan.Diantaranya,1)Perbanyaklah membaca(ilmu pengetahuan).Banyak membaca berarti banyak tau akan dunia dan hal tersebut berakibat kepada banyaknya bahan yang kita bicarakan,sehingga sosialisasi dengan sesama dapat terjalin baik.2)Lakukan kegiatan menyimak sebaik mungkin.Penyimak yang baik akan dapat memperoleh informasi dari pembicara sehingga nantinya seorang penyimak yang baik dapat menjadi pembicara atau berusaha meniru pembicara sebelumnya.3)Latihlah berbicara secara intensif.Dimulai dengan berbicara sendiri di depan kaca untuk memunculkan keberanian dan rasa percaya diri berbicara dimuka umum.
Umumnya manusia diciptakan dengan kemampuan berbicara masing-masing.Namun,kemampuan akan lebih baik jika menjadi kemahiran.Untuk menjadi kemahiran,hanyalah berbekal kebiasaan,kebiasaan untuk berbicara.Banyak orang pandai berbicara di masyarakat khusus(arisan,geng,dan lain-lain),namun sedikit yang mampu berbicara pada khalayak ramai.Gagap dan terbata-bata karena nervous,banyak mengulang kata karena kurangnya atau minimnya kosakata.Banyak luncuran eh dalam berbicara,kalimat berputar-putar karena kurang intensifnya penerapan berbicara.Hal itu sering kita jumpai manakala orang yang kurang intensif dalam penerapan,sedangkan orang yang intensif dan terasah, akan berbicara lancar,jelas,sederhana,serius,empati,dan menyenangkan orang diajak berbicara.
Berbicara berpotensi untuk melejitnya seseorang ke puncak keberhasilan.Tengoklah pembicara/MC/penyiar seperti Indi Baren,Nirina Zubir,Tantowi Yahya,ndra Bekti,dan lain-lain.Mereka dengan kerja keras dan latihan yang intensif serta kebiasaan menjadikannya sebagai pembicara yang sukses dan berhasil saat ini.Dapat ditelusuri,uasaha-usaha atau cara untuk berbicara di muka umum,1)Percaya diri dan berani tampil.Butuh keberanian dan rasa percaya diri tinggi untuk menunjang penampilan di muka umum.2)Selalu koreksi dan berlatih.Koreksilah hal-hal berbicara dan biasakanlah menerapkan berbicara di muka umum.3)Perluas ilmu pengetahuan pengalaman dan pergaulan.Perluas ilmu pengetahuan dengan membaca,perluas pengalaman dengan sering mengikuti lomba-lomba pidato.Dan yang terakhir adalah dengan pemperluas pergaulan,kita bisa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru pula.
Mengutip dari Ig.Warsanto:
1)Pengetahuan
2)Pengalaman
3)Kepribadian
4)Intelejensi
5)Faktor biologis.
Berbicara membutuhkan pengetahuan dan pengalaman sebagai bahan pembicaraan,dengan penyampaian yang baik(kepribadian) dan tingkat intelegensi guna tersambungnya maksud pembicaraan antara kedua belah pihak.Wanita cenderung merubah isi berita bila dibandingkan dengan laki-laki.
Demikian komentar dari saya,semoga bernilai positif..AMIN.
Wassalamualaikum wr.wb
Assalamu'alaikum wr Wb...
Sebagai manusia kita telah diberikan anugerah yang sangat luar biasa oleh Allah SWT yaitu kemampuan berbicara. Berbicara merupakan kebutuhan setiap orang untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan sesama. Ketika kita dilahirkan kita tidak langsung memiliki kemampuan berbicara yang baik, kita harus mengasahnya dan membina sehingga kemampuan berbicara kita semakin terlatih.
Orang yang tidak memanfaatkan dan melatih kemampuan berbicaranya berarti orang tersebut merupakan golongan orang yang merugi. Ibarat pisau yang tidak pernah diasah sehingga berkarat dan tidak bermanfaat. kebingungan seseorang dalam berbicara di depan khalayak mungkin dikarenakan orang tersebut takut atau merasa kurang percaya diri dengan apa yang akan disampaikan. Dia akan terus merasa kurang pas dan selalu merasa akan ditertawakan teman-temannya. Padahal ketika berbicara dengan teman sebaya, bicara kita akan mengalir dengan lancar tanpa memikirkan tata bahasa.
Kemampuan berbicara kita bisa dilatih dalam kesempatan apapun. Apabila kita masih takut berbicara di depan khalayak kita bisa berlatih di depan cermin, karena tidak ada yang akan menyalahkan dan menertawakan kesalahan kita. Kemudian pelan-pelan kita minta bantuan teman untuk mengoreksi kemampuan berbicara kita dan semakin ditingkatkan lagi dengan berbicara di depan khalayak. Karena ada seseeorang yang mengatakan bahwa demam panggung tidak akan dapat hilang dengan sendirinya tanpa dilatih. Ketika kita sudah terbiasa berbicara di depan khalayak kita tidak akan canggung, dan demam panggung bukan lagi menjadi alasan bagi kita untuk merasa takut berbicaa di depan orang.
Kemampuan berbicara juga bisa melejitkan seseorang ke puncak keberhasilan. Dengan mengasah terus kemampuan berbicara seseorang sehingga orang tersebut bisa mengajak, mempengaruhi orang lain untuk mendengarkan apa yang kita sampaikan. Ada yang mengatakan bahwa seseorang yang mempunyai kemampuan berbicara yang baik, dia bisa menjadi ahli gendam karena mampu menghipnotis orang lain. Seperti Bung Karno yang yang telah mempengaruhi rakyat sehingga rakyat patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh Bung Karno.
Maka dari itu asahlah kemampuan berbicara kita agar kita bukan termasuk orang yang merugi, dan kita bisa melejit ke puncak keberhasilan.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Nurul Aini
072074056
PR 2007
SEPTY RIZKI AMALIA
NIM 072074052
PR 2007
Assalamualaikum dan salam sejahtera bagi agama lain.
Yang terhormat bapak Suyatno, dosen mata kuliah keterampilan berbicara.
terima kasih telah menyempatkan membaca mail saya, tentang tanggapan saya terhadap "BERBICARALAH SEBELUM DIBICARAKAN".
BERBICARALAH SEBELUM DIBICARAKAN. ungkapan tersebut sungguh tepat bagi kita sebagai seorang manusia yang telah dikaruniai akal, alat indra, serta rasa. ketiga hal tersebut haruslah kita manfaatkan agar kita menjadi manusia yang intelek, berwawasan luas, berpendidikan, serta bersyukur, terhadap Tuhan yang telah memberikan kita kesempurnaan di atas makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Apa yang telah diberikan Tuhan pada kita haruslah kita manfaatkan semaksimal mungkin, kita kembangkan, dan kita pelihara. termasuk kemampuan dalam berbicara kita.
dalam berbicara, kita membutuhkan alat ucap, yang berkerja sama dengan otak, telinga, mata, alat gerak, pemikiran, pengetahuan, serta intrelektual kita. semuanya harus kita pakai dan kembangkan. jangan setengah-setengah, ataupun kita biarkan saja sehingga hilang, atau tertutupi (dengan kemampuan yang lain).
Bukan orang yang bersyukur, jika kita tidak mau berbicara. Mengungkapkan pandangan kita terhadap suatu hal, pikiran kita, serta solusi untuk menyelesaikan masalah.
setiap orang pastilah memiliki pemikiran dan pemikiran tersebut setidaknya dapat disampaikan melalui ketrampilan berbicara kita.
Kita harus mengasah ketrampilan berbicara kita. Mulai dari diri kita sendiri, yaitu rasa percaya diri yang kuat. kita harus bicara apa yang ingin kita bicarakan, tanpa harus menunggu orang lain, di mana kita berada, dan dihadapan siapa saja. Namun tentunya dengan etika yang digunakan. PERCAYA DIRI ITU PENTING!
PENGETAHUAN kita (intelektual). Ruang lingkup yang luas dalam mengetahui apa yang disekitar kita dan apa yang dibicarakan, merupakan hal yang terpenting juga untuk kita ketahui, agar hal yang kita sampaikan menjadi sesuatu yang menarik yang orang lain perlu dengar. MEMBUAT ORANG LAIN TERTARIK.
waktu yang tepat dalam berbicara. Dalam menyampaikan gagasan kita haruslah kita sesuaikan pada waktu/ saat yang tepat, agar orang lain pun siap menerima apa yang akan kita sampaikan.
adanya TATA BAHASA. Hal tersebut perlu kita perhatikan, karena pada siapa kita berbicara (lawan bicara kita), di mana, saat kapan, hal tersebut juga berpengaruh terhadap apa yang akan kita bicarakan dan kita sebagai seorang pembicara.
Semakin sering kita berbicara, semakin lancar pula kita dalam menyampaikan pembicaraan. begitu pula sebaliknya. sesuai dengan ungkapan yang tertulis, yaitu "Pedang akan semakin tajam jika diasah".
seperti yan tertulis, gagap, terbatah-batah, diulang-ulang, banyak berucap "eh...", ataupun berputar-putar, tidak jelas, tanpa topik, serta keringat, jantung berdetak lebih cepat, dan terkadang tidak karuan, gemetar, hal tersebut sering menemani kita sebagai orang yang tidak lancar dalam berbicara.
namun jika, pembicaraan kita menyenangkan, terarah, jelas, sederhana, empati, serta lancar, itu merupakan ciri bahwa kita telah terasah berbicara. Hal itu dapat terjadi, kerena kita sebagai seorang manusia yang memiliki rasa malu, mempunyai pemikiran (berfikir), serta penghasil hormon (secara alamiah) dalam tubuh kita. Jadi wajar jika hal tersebut terjadi. Dan untuk menghilangkannya, BELAJAR,BELAJAR,BELAJAR, Kita harus belajar berbicara. so,Belajarlah berbicara melai sekarang.
Tahu tidak?, berbicara dapat melejitkan seseorang pada puncak keberhasilan. Lihat saja para politikus, pembawa acara, artis, moderat, aktifis, dan juga guru. mereka semua adalah contoh dari sebaian kecil dari orang yang telah memanfaatkan kemampuan mereka dalam berbicara. Presiden, penyanyi, dan masih banyak lagi.
Kenapa? kenapa mereka semua bisa seperti itu? tanya sendiri pada mereka, atau tidak Kalian bisa membaca biografi mereka. Mereka juga bermula dari sederhana, sederhan dalam berfikir, dalam menulis, dalam bercerita, dalam intelektual, dan dalam berbicara. namun karena serung diasah, maka jadilah kemampuan sederhana mereka seperti saat ini, besar dan luas. kalian pun bisa seperti mereka. dengan melakukan hal-hal yang telah disebutkan di atas.ok.
Kalian bisa, percayalah. untuk mewujudkan cita-cita kalian, belajarlah mulai dari sekarang. hal yang dasar adalah dari diri kalian sendiri. Berbicara. OK. terima kasih...
Wasalam.
PEMBIASAAN ADALAH PROSES BERKESINAMBUNGAN
Pada dasarnya berbicara bukan merupakan kegiatan yang terjadi secara insidental melainkan suatu proses yang terjadi secara berkesinambungan dan terorganisir.
Kadangkala banyak sekali orang yang salah mengartikan kemampuan ini. Mereka selalu berpikir bahwa untuk berbicara orang harus memiliki bakat yang dibawa sejak lahir, padahal segalanya mampu dipelajari sesuai dengan berjalannya waktu. Memang berbicara merupakan anugrah yang begitu besar dari Tuhan, namun perlu digaris bawahi suatu keberanian atau kepercayaan diri merupakan bakata yang harus diasah secara terus menerus. Pendapat yang kadang serasa menggelitik pada sebagian orang adalah orang takut berbicara karena mereka takut dipermalukan. Orang yang seperti itu tidak juga dapat disalahkan 100%.Karena pada hakikatnya mereka hanya kurang memahami konsep berbicara didepan umum. Maka dari itu, kita harus mampu berbicar sebelum diri kita dibicarakan oleh orang lain.Lantas bagaimana caranya, agar seseorang mampu membiasakan diri untuk berbicara du forum resmi maupun forum terbuka? Tentu saja segalanya perlu pembiasaan diri. Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan, selama manusia itu mampu berusaha.
Langkah yang seyogyanya dilakukan oleh seseorang yang ingin belajar kemampuan berbicara adalah melihat pada dirinya. Maksudnya,ia mencoba bercermin atas kekurangan dan kelebihan yang ia miliki.Bukan untuk menilai baik buruknya sebagai manusianamun lebih memperlihatkan dirinya secara menyeluruh. Kenapa harus demikian? Orang yang mampu melihat dirinya secara utuh baik kekurangan maupun kelebihannya, akan menciptakan pembicara yang apa adanya,karena pada dasarnya kita dalam berbicara tidak harus tampil sempurna. Inti dari berbicara di depan umum adalah memberikan sesuatu yang bernilai dan bermakna bagi pendengar. Ketika kita mulai berbicara sering kali timbul rasa cemas yang jika terus menerus menyebabkan stress. Gerogi itu wajar bila masih dalam koridor normal. Pada mulanya, pembicara yabg kini namanya telah bersinar merasakan hal tersebut. Sebagai manusia biasa, Anda pun juga tidak berbeda dengan mereka. Jika mereka mampu mengatasi kecemasan itu, berarti kita pun bisa! kita hanya perlu mendapat pedoman, pengertian dan rencana aksi yang tepat untuk mewujudkan hal itu. Percayalah, sudah banyak berhasil, termasuk saya. Tetapi ingat juga, keberhasilan ini tidak bisa diraih dalam semalam. Ada proses yang harus dilalui.
Berikutnya adalah memiliki tujuan yang jelas dan tepat. Pembicara harus memiliki tujuan atau sasaran yang jelas dan terarah agar ia sendiri mampu memfokuskan pembicaraan. Kunci Suksesnya adalah kita tidak menganggap diri kita sebagai pembicara. Dengan begitu kita tidak hanya menjadi diri sendiri namun juga bisa menghadirkan pembicaraan yang lebih jujur. Kerendahan hati dan humor sangat menarik perhatian. Dengan rendah hati di depan orang lain, justru akan membuat kita lebih kredibel, bisa dipercaya dan disegani. Kita lebih mudah menjalin komunikasi dengan mereka karena dianggap sebagai "orangnya sendiri". Kombinasi antara humor dan kerendahan hati seringkali sangat efektif. Banyak sekali pembicara yang telah berada pada puncak keberhasilan. Mereka semua pada dasarnya menerapkan prinsip diatas.Karena keinginan belajar dan memulai itulah mereka kini jadi seseorang yang mengawali berbicara sebelum orang lain membicarakannya.
MASITA AVESINA F.
072074032
PR’ PEND BHS dan Sastra Indonesia 2007
ARKY ARYANSI R
072074044
PEND. BAHASA INDONESIA
Terimakasih atas kesempatan yang tekah diberikan kepada saya untuk berkomentar pada artikel Bapak Suyatno yang berjudul “ BERBICARALAH SEBELUM DIBICARAKAN ORANG “
Telah kita ketahui bahwa Tuhan telah menganugrahkan kita sesuatu yang berharga, salah satunya alat ucap kita yang digunakan untuk berkomunikasi.Akan tetapi tidak semua orang pandai untuk berorator dengan baik dan dapat menjadi pembicara yang baik pula. Kemampuan berbicara itu tidak semudah yang kita bayangkan, perlu kemampuan untuk mempengarui pendengar dan itu membutuhkan ketrampilam dan latihan.Dan saya setuju dengan pendapat Bapak “PEDANG AKAN SEMAKIN TAJAM JIKA SEMAKIN DIASAH”.Demikian juga kemampuan berbicara kita semakin kita dapat berlatih dan mengasahnya semakin tumbuh kepercayaan diri kita sebab pada diri kita akan tumbuh suatu Kepercayaan Diri yang tinggi.Begitu juga sebaliknya jika kita tidak pernah berlatih ataupun mengasah kemampuan kita maka merugilah orang tersebut.Berbicara perku dilatih dan dibiasakan,hal-hal yang perlu diperhatikan adalah Banyak membaca buku tentang bagaimana cara berbicara didepan umum menambah materi dan mempersiapkan secara matang Meningkatkan Kepercayaan Diri kita agar dapat membantu kita dalam menyampaikan pembicaraan Selipkan Humor agar tidak membisankan bagi pendengar…
Dengan poin-poin diatas menurut saya akan cukup membantu bagi para pemula yang imgim belajar.Orang yang yang mempuyai kelebihan dalam berorator dan tidak memang dapat dengan mudah dikenali. Dengan memprhatikan cara mereka berbicara didepan umum,apakah mereka tersendat-sendat,banyak pengulangan kata,dan membosankan serta apakah mereka mempunyai charisma,tegas ,mempuyai sorot mata yang tajam.Ciri ini adlah seseorang yang merupakan orang yang terasah kemampuan berbicara dan tidak,itulah yang diungkapkan Bapak Suyatno dan menurut saya mengapa hal ini bias terjadi karena mereka kurang melatih kemampuan berbicaranya,kepercayaan diri yang kurang yang disebabkan mereka tidak mampu mengatasi Demam Panggung dan Demam Panggung itu disebabkan karena kurangnya materi,persiapan yang matang.
Berbicara merupakan salah satu fakta bagi kita agar dapat dihormati oleh seseorang.Semakin mereka pandai berbicara dan seakan dapat menghipnotis mereka yang mendengarkan maka orang itu akan semakin dihormati.Dan sebaliknya bagi mereka yang kkurang cakap dalam berbicara serta tidak pernah mengasahnya maka mereka dikatakan merugi.Kita patut mencontoh seorang tokoh yang sampai sekarang masih fenomenal beliau adalah Presiden RI Soekarno dengan gaya berpidatonya yang menunjukkan kewibawaan membuat beliau dihormati dan disegani oleh bangsa ini serta dunia.Dan kita sebagai Mahasiswa harus dapat mencontohnya agar saat kita terjun dimasyarakat nanit kiat tidak dikucilkan oleh masyarakat karena kita tidak bias berbicara di depan umum.Dan Apa Kata Dunia????...Jadi mulai sekarang kita harus belajar dan membiasakan diri untuk berbicara didepan umum.Jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi pada diri kita nanti.
Demikian komentar yang saya dapat sampaikan semoga dapat bermanfaat…..
Saya ucapkan terima kasih sebelumnya atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk memberikan komentar terhadap tulican Bapak dalam rangka memenuhi Ujian Tengah Semester.
Berbicara merupakan suatu aktifitas kehidupan manusia normal yang sangat penting Karena dengan berbicara kita dapat cerkomunikasi antra sesame manusia, menyatakan pendapat, menyampaikan maksud dan pesan dan sebagainya.
Namun tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik dalam berbicara. Sehingga terkadang maksud yang ingin kita sampaikan tidak berhasil ditangkap dengan baik oleh pendengar.
Berbicara dalam lingkup formal biasanya lebih sulit dilakukan jika seseorang tidak memiliki kecakapan yang baik dalam berbicara. Oleh karena itu berbicra didepan banyak orang harus sering dilatih.
Bagaimana caranya?
• Berlatih bicara didepan cermin. Hal ini efektif dilakukan. Karena dengan cara ini kita bisa mengetahui apa saja yang harus dibenahi saat kita bicara didepan orang banyak.
• Meyakinkan diri sendiri bahwa kita bisa!!! Hal ini perlu ditunjang dengan kematangan penguasaan materi yang kita persiapkan sebelumnya. Materi tersebut bisa kita dapatkan dari koran, majalah maupun sumber lainnya. Menguasai materi bukan berarti menghafal. Melainkan menandai poin – poin penting dari apa yang akan kita sampaikan.
• Banyak berlatih bicara didepan banyak orang agar terbiasa. Saat kita berbicara didepan banyak orang kita harus memusatkan perhatian kita pada materi yang akan kita sampaikan. Pertama – tama kita berlatih didepan beberapa orang teman kita. Kemudian menambahkan lagi jumlah pendengar pada latihan berikutnya. Setelah itu menambahkan juga beberapa orang yang tidak dikenal. Sampai akhirnya berbicara didepan didepan orang yang sama sekali tidak kita kenal.
• Berlatih bicara ala Soekarno. Dulu Bung Karno barlatih bicara didalam kamarnya. Dengan bantal, lemari, meja, kursi dan benda – benda lain yang ada didalam kamarnya. Beliau juga mengajukan pertanyaan pada benda – benda itu seolah – olah mereka hidup. Dengan tujuan melatih kemampuannya menghadapi orang banyak.
Masalah yang sering muncul saat berbicara didepan orang banyak adalah deg – degan, gagap, terbata – bata dan sebagainya. Sebenarmya hal itu merupakan wujud dari rasa kurang percaya diri yang kita punya. Kita merasa minder, kurang pengetahuan, takut salah kata, tidak pandai bicara, merasa penampilan fisik kurang, trauma dan sebagainya. Maka dari itu kita harus banyak berlatih dan meyakinkan diri bahwa KITA BISA!!!!
Orang bisa mendapatkan apa saja dengan ketrampilan berbicaranya. Misalnya seorang Da’i. Da’i tersebut memiliki kemampuan yang baik daam mengolah kata yang kemudian menyampaikan dengan cara yang khas yang mampu “ menyihir “ pendengarnya hingga setiap penampilannya selalu ditunggu – tunggu oleh orang banyak. Ia akan terus dibanjiri job karena orang telah “ tersihir “ dan merasa percaya bahwa Ia mampi mengisi sebuah acara.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk memberikan komentar terhadap tulisan Bapak…
Terakhir, semoga nilai saya bagus.
Tak Ada Yang Tak Mungkin Jika Kita Yakin Dan Mau Berusaha….
Layinul Mudliah
072074043 / PR’07
Pendidikan Bagasa Dan Sastra Indonesia
Adhitya Dhevi Marendra PBSI '07
072074041
Assalamualikum Wr. Wb
Sebelumnya saya salut sekali dengan metode mengerjakan UTS dengan cara ini. saya katakan Keren AbiZZZ!!!!. karena apa ? jujur saja baru pertama kali ini saya menemukan mengerjakan UTS dengan cara seperti ini. Fantastis, beautifull dan boombastis sungguh-sungguh terobosan yang keren. hal ini juga membantu saya untuk menciptakan metode-metode yang tidak kalah keren kelak seandainya saya menjadi seorang pengajar.
langsung saja pada pokok permasalahan yaang akan saya tanggapi. sungguh teramat ironis apabila kita dikaruniai apabila seseorang dikaruniai alat untuk berbicara oleh Tuhan Yang Transendet dan tidak dapat memanfaatkannya. bisa dikatakan seseorang itu adalah orang-orang yang kufur nikmat, bodoh plus tolol kalau dalam bahasa jawa namanya " kebacut ".memang, berbicara di depan umum atau dalam situasi formal sangatlah sulit. tetapi kita juga harus sadar bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mumgkin, semuanya serba 5000 maaf maksudnya serba mungkin percaya deh!!!!. kalau orang lain bisa mengapa kita tidak bisa ??? dalam bahasa kerennya why not ??? and What's wrong with me ?renungilah hal it,. semua itu dapat kita lakukan dan praktekkan asal kta selalu berusaha belajar dan berdo'a.
adapun usaha- usaha yang harus kita camkan akan saya bahas Panjang Lebar dan akhirnya ketmu luas. Pertama-tama kuncinya adalah percaya diri. kalau kita mempunyai tingkat ke-PDan yang cukup niscaya apa yang kita harapkan akan berhasil dengan baik. dan sebaliknya apabila kita tidak punya rasa tersebut maka hancurlah kita. perlu diingat kita harus PD. Yang kedua kita titik beratkan pada hal penampilan. karena apa ? masalh penampilan bisa dikatakan sangat penting karena kalau kita tampil fresh berpakaian rapi dan wangi maka bisa dipastikan kita akan lebih sejuk apabila dipandang dan efeknya audience akan terkesima dan terbius. yang ketiga carilah topik yang pas dengan acara atau format yang akan kita lakukan, kalau tidak niscaya kalu orang jawa berkata akan " slendro " atau tidak sinkron. yang keempat dalam berbicara kita harus luwes dan berkesan tidak panjang lebar atau kuno. yang kelima selalu tampil ramah adar orang-orang suka pada kita yang keenam ikuti tayangan berita, banyolan atau lawakan dar kita dapat menambah wawasan dan kalau kita berbicara tidak monoton selingi dengan guyonan, oya tidak lupa jangan lupa baca buku. selamat mencoba tips-tips dari saya.
mengenai orang yang "gagap" dalam berbicara, sering muncul luncuran eh dan lain-lain, menurut saya hal itu disebabkan oleh berbagai aspek. nah, yang pertama masalah itu muncul karena mentalnya belum terasah dan rasa ke-PDannya belum terasah. bisa juda itu juda merupakan bawaan dari. tetapi itu semua bukan berarti tidak bisa dilatih. sya tekankan ladi segala sesuatu bisa terjadi. jadi jangan minder latih-laih dan latih terus mental anda. yang kedua mereka kurang menguasai tema. akibatnya mereka terbata-bata dalam mengungkapkan hal-hal yang akan dibicarakannya. yang ketiga mereka kurang mempunyai wawasan, sehingga mereka kurang bisa atau tidak bisa mengembangkan apa yang dibicarakan. yang terakhir yaitu masalah klasik malas atau kurang latihan. nah lo, kalaupun kita menguasai semua aspek yang saya jabarkan tanpa diimbangi latihan sma juda bohong. kesimpulannya perbanyaklah latihan.
ini dia yang paling menarik, supaya kita ketahui bersama berbicara juga bisa melejitkan karir ke puncak keberhasilan. pasti akan timbul pertanyaan, loh ko bisa ? bisa-bisa saja. modal paling berharga dalam dunia adalah ketrampilan berbicara, yakinla!!!. kita tengok saja dalam dunia bisnis kalau kita tidak bisa berbidara dengan baik niscaya bisnis kita akan jalan ditempat karena tak ada tender yang kita dapat.agar kita bisa memaksimalkan ketrampilan berbicara kita supaya kariri kiat melejit dan berhasil ada caranya. yang pertama kita harus vokal dan kritis dalam menanggapi sesuatu, semoga kalau kita vokal dan kritis atasan akan tertarik pada kita dan akhirnya kita naik pangkat atau kalau saja kita bergabung dalam partai politik kita juga bisa menaikkan pamor kita dan siapa tau kita jadi presiden. yang kedua kita harus sopan, tanpa kesopanan kita akan dipandang rendah oleh orang-orang sekitar kita. yang ketiga mainkan IQ, SQ, dan EQ kita. dalam hal ini pernah ada kasus, ada seseorang pengusaha Indonesia mengadakan bisnis dengan pengusaha Malaysia. sesampainya di Malaysia mereka dijamu oleh pimpinan perusahaan malaysia untuk makan malam dn pengusaha Malaysia itu memamerkan barang-barang kesayangannya. dia mengatakan " Saya beli guci ini seharga 50000 ringgit" setara 100jt rupiah. terus asistan dari perusahaan Indonesia berkata " Di Tanah Abang cuma 10jt rupiah". Pengusaha Malaysia itu merasa terhina dan batallah tender itu. Jadi, amat pentingkan IQ, SQ dan EQ kita.
Cukup sekian tanggapan dari saya apabila ada kata-kata yang tidak baku saya mohon maaf karena.dan kembali saya ucapkan kreatif dan keren abis buat Pak Suyatno. tak luput saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Keterampilan berbicara adalah keterampilan yang harus kita kuasai dengan baik. Karena kita akan sangat membutuhkan enguasaan keterampilan berbicara ketika kita harus berbicara di depan umum, misalnya saja apabila kita ditunjuk sebagai pembawa acara atau pembicara di sebuah seminar. Tentunya tanpa penguasaan berbicara yang baik mustahil kita dapat melakukan hl tersebut sengan baik dan bnar. Meskipun kelihatannya berbicara itu mudah, akan tetapi tidak semua orang yang benar-benar menguasai keterampilan barbicara dengan baik. Pada kenyataannya berbicara itu memang tidak mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu pemilihan kata yang tepat dan tidak menyinggung perasaan seseorang. Seperti kata pepatah “ Lidah lebih tajam daripada pedang” kata-kata yang telah terucap tidak mungkin ditarik lagi. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai usaha untuk terus meningkatkan kemampuan berbicara yang telah kita miliki.
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan pertama-tama adalah mempersiapkan mental kita. Tanpa kesiapan mental pembicara tidak akan mampu menghadapi audience. Kesiapan mental dari pembicara secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa percaya diri. Sehingga rasa cemas dan gugup yang sering melanda pembicara pemula akan berangsur-angsur hilang. Pembicara akan lebih mudah dalam mengungkapkan apa yang ada dipikiran mereka. Pada umumnya pembicara pemula akan merasa takut dan cemas ketika mereka memandang audience. Maka dari itu, daripada mereka memandang langsung ke arah mata audience alangkah baiknya apabila mereka hanya memandang ke arah dahi audience. Jadi selain audience tetap merasa dihargai, pmbicara pun tidak akan merasa gugup. Tanamkan pada pikiran kita bahwa “kita pasti bisa”. Dengan pikiran yang positif, pembicara pasti dapat melakukannya dengan baik. Hal kedua yang perlu disiapkan adalah kelengkapan materi. Dari jauh-jauh hari pembicara hendaknya sudah mulai mengumpulkan materi yang akan disampaikan. Selain kelengkapan materi, pembicara juga haruslah mampu memahami isi dari materi yang telah disiapkan. Kesiapan mental yang telah dibangun tidak ada gunanya tanpa diimbangi kesiapan materi dan penguasaan meteri yang baik. Hal ketiga yang dapat dilakukan adalah melatih kualitas suara dan juga intonasi. Kualitas suara yang buruk akan mempengaruhi respon dari audience. Mereka cenderung akan lebih mudah bosan dan tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh pembicara. Tutup mata dan mulai berbicara, meski pembicara merasa bahwa suara yang telah mereka keluakan sudah cukup keras. Intonasi dalam setiap kalimat juga seharusnya tidak dibuat datar-datar saja. Intonasi juga perlu dilatih, agar audience lebih tertarik pada apa yang disampaikan oleh pembicara. Akan tetapi, tidak ada salahnya apabila mereka meminta pendapat pada orang-orang terdekat mereka. Apakah suara yang dikeluarkan cukup keras atau tidak dan juga apakah intonasi dari setiap kata yang mereka ucapkan sudah jelas dan menarik. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penampilan dari pembicara sendiri. Penampilan yag acak-acakan tentunya akan membuat audience enggan untuk menyimak apa yang mau disampaikan oleh pembicara. Hal-hal diatas merupakan usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh pembicara dalam meningkatkan kmampuannya. Tapi yang paling penting adalah terus berlatih dan teruslah berlatih. Karena kemahiran tidak akan muncul tanpa latihan yang keras.
Semakin mahir berbicara tentunya juga dapat mengundang banyak keuntungan. Banyak sekali orang-orang yang berhasil karena mereka memiliki kemampuan berbicara yang baik. Tidak jarang juga penguasaan berbicara yang baik dapat dijadian ladang penghasilan bagi mereka yang dapat memanfaatkannya. Jadi, mulailah belajar jadi pembicara yang baik .
Wisudya Lukita S
072074039
PR’07
Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia
RATNA YUNI KARTIKASARI
072074015
pend. bahasa indonesia
PR 2007
sebelumnya saya ingin ucapkan terima kasih kepeda bapak soeyatno yang telah memberikan saya kebebasan untuk menulis indah mengomentari artikel bapak mengenai "berbicaralah sebelum di bicarakan orang"
berbicara merupakan kegiatan komunikasi secara langsung yang sering dilakukan oleh orang. memang, pada dasarnya setiap orang mempunyai dasar maampu berbicara olah kata dan olah vokal tapi tidak semua orang mampu mengaplikasikan itu semua jika ada dihadapkan pada khalayak umum. seseorang dikatakan handal dalam berbicara sat dia mampu menguasai berbagai mkodel pembicaran baik itu ceramah, pidato, dan lain-lain. sekarang ini sudah bukan saatnya lagi bagi kita mahasiswa tidak mampu berbicara di depan umum, karena kemampuan berbicara yang baik itu mencerminkan kecerdasan orang tersebut. kita sebagai generasi muda yang selalu menyuarakan pendapat sudah selayaknya kita mamou berbicara di depan umum. kita sebagai public speaking nantinya harus memiliki penguasaan dan kemampuan berbicara dengan penampilan yang prima dan penuh pesona sehingga orang tidak akan jenuh dengan pembicaran kita, bahkan berbicara sesingkat apapun orang akan paham terhadap maksud pembicaraan kita.
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara di depan khalayak umum, yaitu:
1. berpenampilan menarik
saat seseoarang berada di depan khalayak umum maka penampilan berpakaian harus diperhatikan karena secara tidak langsung itu juga mempengaruhi pendengar untuk memandangnya.
2. berkepribadian yang kuat
dalam hal ini yang dimaksudkan adalah di samping daya pesona atau kharismatik seseorang juga meliputi nilai-nilai pribadi seorang pembicara, diantaranya jujur, cerdik, berani, bikjaksana, berpandangan baik, percaya diri, tegas, tahu diri, tenang, dan tenggang rasa.
3. ekspresi
ekspresi dalam hal bebicara sangat penting untuk memikat minat pendengar atau rasa ingin tahu dari pendengar
4. stressing
kemampuan seseorang pembicara untuk memberikan penekanan pada masalah inti / penting di dalam pembicranya
5. refreshing
menyelingi pembicaraan dengan hal-hal yang mengandung kelucuan, baik itu pengalaman sendiri atau anekdot
sebelum kita memperhatikan hal-hal tersebut diatas maka kita harus mampu menguasai diri kita terlebih dahulu dalam berbicara misalnya saja sering latihan olah vokal agar intonasi dan suara kita bisa terdengar jelas kemudian melatih keberanian diri saat berada di depan umum, karena percaya diri itu merupakan kunci utama keberhasilan seorang pembicara saat berada di depan khalayak umum. jadilah pembicara yang handal agar menjadi orang yang sukses dalam berkarya.
terima kasih
wassalam........
RETNO DWI RAHAYU
072074018
PEND. BAHASA INDONESIA
PR 2007
manusia memiliki berbagai macam keterampilan sejak ia mulai dilahirkan. diantaranya adalah membaca, berbicara, menulis, menyimak, olah tubuh, olah vokal, dan sebagainya. berbicara adalah sebuah keterampilan yang dimiliki manusia sejak usia sekitar kurang lebih 2 tahun. berbicara merupakan komunikasi tatap muka atau secara langsung. pada umumnya orang normal (tidak memiliki cacat dalam hal bicara/tuna wicara) mampu berbicara, namun tidak semua orang mampu berbicara secara lancar terutama jika berada di tengah-tengah kerumunan orang. banyak sekali kendala yang dialami seperti:
1.kurangnya penguasaan bahasa dan olah kata
2. tipisnya kosa kata yang dimiliki
3. tidak mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam hal menyampaikan isi pembicaraanya
ada sebuah istilah yang menyatakan bahwa"bila seorang tentara bermain-main dengan peluru dan senjatanya maka, seorang pembicara harus mampu bermain dengan kata-katanya". terutama bagi kita seorang mahasiswa jurusan pendidikan kita harus mampu berbicara di depan umum, karena nantinya kita dihadapkan dengan murid-murid yang butuh informasi dari kita, dan kitapun seharusnya memiliki kemampuan penyampain yang baik. satu hal pula yang perlu diingat bahwa seorang pembicara handal mampu menguasai berbagai macam model pembicaraan baik ceramah, pidato, presentasi, dakwah, dan lain-lain
berbagai hal yang perlu diperhatikan saat berbicara di depan khalayak umum sehingga penyajian terasa tidak membosankan antara lain:
1. berpenampilan menarik
ketertarikan orang dimulai dari mata turun kehati.dengan kita berpenampilan menarik,
secara tidak langsung mampu menghipnotis audience untuk memusatkan
perhatiannya kepada kita
2. mampu berbicara dengan sempurna, tidak gagap, lantang, tegas, tidak
bertele-tele dan hindari menggunakan kata-kata yang tidak perlu
3. berbiocara didepan khalayak suara harus nyaring yaitu cukup keras tetapi
tidak berteriak, melainkan harus berirama jangan terlalu cepat atau lambat
dan harus dihidarkan menggunakan kata-kata kasar
4. ekspresi (air muka)
hal ini untuk memikat minat pendengar atau rasa ingin tahu dari pendengar
5. stressing (redance)
kemapuan seorang pembicara memberikan penekanan pada masalah-masalah
inti atau penting dalam pembicaraanya
6. refreshing
biasanya berisi intertmezo, namun ada satu hal yang perlu diingat jangan
sampaikan intermezo yang tidak ada hubungannya dengan isi materi karena
akan terbuang sia-sia
7. mengiuasai isi materi sebagai wujud kesiapan dari seorang pembicara
8. membangun kepercayaan diri
umumnya pembicara sering mengalami kecemasan saat tampil di depan
audience.
berikut penyebab kecemasan dan cara mengatasi kecemasan antara lain:
a. tidak tahu apa yang harus dilakukan
b. takut dinilai
c. karena pembicara pemula sehingga kurang pengalaman
kemudian cara-cara mengatasinya:
a. menghadapi gejala-gejala cemas
b. gunakan teknik relaksasi untuk menghilangkan ketegangan
c. tarik nafas dalam-dalam
d. minum segelas air sebagai penghilang ketegangan
e. tangan bergetar dapat dihilangkan dengan cara menggoyangkannya
(namun diupayakan tidak terlihat oleh audience)
f. memusatkan perhatian hadirin pada topik
jika ingin menjadi pembicara yang handal maka diusahakan harus melakukan latihan berulang-ulang kali dengan berlatih di depan kaca dan sebagainya. seorang pembicara yang mahir pasti memiliki daya "gendam" sehingga akan ada banyak orang yang mempercayainya. satu kunci utama menggapai puncak keberhasilan adalah memiliki rasa percaya diri yang tinggi. maka tingkatkanlah selalu rasa percaya diri anda mulai saat ini juga.
"SO, JADILAH PEMBICARA YANG HANDAL DAN SUKSES"
terima kasih,
Posting Komentar