Kamis, 21 Agustus 2008

Guru di Mata Mbok Siti (9)

Matahari siang itu sangat menyengat. Keringat deras berguguran dari dagu Mbok Siti di pelataran rumah. Namun, tangan tidak juga berhenti membalik padi yang sedang dijemur. Bulir padi tidak terlalu banyak. Mungkin kalau digiling, padi itu hanya berubah menjadi 10 kg beras.

Semua bermula dari padi yang tua, dipanen, dijemur, dan digiling. "Jadilah beras yang siap dimasak untuk menghidupi manusia di sini", ujar Mbok Siti sambil memandangiku ketika aku tiba-tiba berada di sampingnya. Andai tidak ada usaha untuk mengubah padi menjadi beras, tentu tidak ada juga sediaan energi untuk hidup dan berkembang seperti ini. Begitu juga, sosok anak, jika tidak diusahakan untuk tumbuh dan berkembang dengan tepat, tentu tidak akan menjadi generasi yang bermanfaat. "Tugas guru adalah mengusahakan dengan penuh perencanaan untuk mengubah sosok anak menjadi pribadi yang penuh energi", kata Mbok Siti. Guru yang demikian itu adalah guru yang penuh tanggung jawab dan jujur atas tugasnya.

Tidak ada komentar: