Rabu, 24 Agustus 2011

Mengajar dengan Bahagia

Tidak ada jalan yang harus ditempuh bagi guru kecuali mengajar dengan bahagia tanpa sedikit pun kesedihan. Apapun kondisi kelas, bagaimanapun kondisi siswa, dan seberat apapun tugas yang diempan, guru harus berada pada posisi bahagia agar kebahagiaan itu juga tertular kepada siswanya. Apalagi mengajar sebagai jalan yang harus ditempuh sebagai wahana pengabdian. Satu kata kuncinya agar berhasil mencapai tujuan mengajar, yakni mengajar dengan bahagia.

Memang, mengajar di kelas tidak selamanya menyenangkan. Ada saatnya guru akan merasakan mengajar sebagai beban. Saat rasa mengajar tiba-tiba memberatkan jiwa dan hati, mengajar kadang seperti sebuah keterpaksaan. Abaikan saja jika hal itu datang pada diri guru. Kemudian, yang diperlukan guru adalah sebuah upaya agar dapat bergembira dan ceria di tempat mengajar sehingga kebahagiaan menjelma.

Kewajiban guru adalah menjadikan kelas sebagai lokasi yang membahagiakan. Guru harus konsisten memilih bahagia daripada kesedihan dan kesusahan dalam melaksanakan tugas mengajar.

1. Bergembira dan Sukaria saat Masuk Kelas
Kunci pertama agar guru bahagia dalam mengajar adalah senantiasa bergembira saat pertama masuk pintu kelas meskipun suasana hati sebenarnya dirundung kesedihan. Tetapkanlah pilihan untuk bergembira di tempat mengajar. Galilah sisi positif dari situasi kelas dan kondisi siswa sebagai bagian pekerjaan. Jika guru bersedia mengalahkan egonya, dia pasti dapat menemukan kesukariaan dan kegembiraan.

2. Lakukan Sapa dengan Senyum
Lakukan sapa dan senyum kepada siswa yang menunggu di kelas lebih awal dibandingkan saat guru masuk kelas. Anggap mereka adalah sahabat sejati yang menunggu sapa dan senyum guru sebagai tenaga motivasi belajarnya setiap hari. Pastikan bahwa guru tidak akan mungkin cemberut di sepanjang waktu. Anda pasti pernah tersenyum atau bahkan tertawa. Temukan itu kembali dan lakukan tanpa mengganggu produktifitas mengajar. Yang dicari guru bukan pelarian melainkan makna mengajar.

3. Aktif Meminta Masukan
Mintalah masukan kepada kepala sekolah atau rekan guru lain. Pujian darinya tentang hasil mengajar adalah motivasi diri. Mintalah komentar mereka sebagai pengakuan. Apa yang mereka katakan, bisa menjadi afirmasi. Jika Anda cermati, apa yang diungkapkan di sini sangat jelas menggambarkan bagaimana Anda patutnya mengajar.

4. Hindari Negatif
Agar kebahagiaan guru melekat senantiasa setiap hari, pilihlah penghindaran dari pembicaraan negatif, gosip negatif, orang negatif, manusia negatif, dan bahkan alat kantor negatif. Kalau tidak, guru dapat stres dan frustrasi. Negatif dan positif merupakan pilihan bukan kepastian. Untuk itu, guru perlu memilih hal-hal yang positif.

Tidak ada komentar: