Oleh Suyatno
Bulan ini memang Agustus, saat Indonesia memutar ulang kemerdekaan. Tentunya, roh merdeka harus menjadi basis setiap gerakan bangsa yang mengaku berdarah dan berdaging Indonesia. Rakyat jelata, yang makan tiap hari harus berkesusahan, harus berjiwa merdeka. Rakyat miskin, yang berada dalam kurungan kemiskinan turun-temurun, musti berjiwa merdeka. Kaum kaya, yang menyandang sejuta kenikmatan, musti juga berjiwa merdeka. Siapapun, dalam kondisi apapun, musti nberjiwa merdeka. Sebab merdeka adalah roh dasariah bangsa Indonesia.
Begitu pula, guru musti berdarah dan berdaging merdeka. Guru Indonesia harus merdeka dalam mencapai cara mengajarnya. Dia harus merdeka menentukan metode pembelajarannya. Yang penting, dengan jiwa merdeka itu, sang guru dapat mengantarkan muridnya ke dunia yang lebih baik. Merdeka adalah satu syarat utama dalam tubuh guru untuk mendedah kepandaian muridnya.
Ki Hajar Dewantara melandasi jiwa merdeka untuk sistem amongnya. Menurutnya, pendidikan harus dijalankan dengan jiwa merdeka untuk mencapai perkembangan kepribadian anak bangsa. Sistem among musti dilandasi jiwa merdeka. Kalau tidak, sistem among hanyalah wujud cengkraman orang dewasa dalam memaksakan kehendaknya. Jiwa merdeka adalah jiwa dasariah dalam pendidikan.
Bawalah murid-murid ke alam merdeka dengan senjata jiwa merdeka pula. Niscaya, murid Indonesia akan mampu meneruskan roh merdekanya dengan wujud pembangunan Indonesia yang lebih baik. Dengan jiwa yang merdeka, kreativitas sejati yang dimiliki murid akan berkiprah semaksimalnya. Lalu, guru hanya mendampingi dengan sistem amongnya.
Wahai guru, masuklah ke kelas dengan semangat merdeka. Antarkan murid dengan ceriah menyelam dunia keilmuan untuk masa depan Indonesia. Jika guru ditekuk jiwa kerdilnya, murid akan lebih menjadi kerdil. Walhasil, mental terjajah akan menyeruap dalam tubuh murid. Sebaliknya, jika kelas berada dalam kondisi merdeka, murid akan lebih merdeka. Kalau murid sudah merdeka, apapun akan dapat diraih oleh murid sebagai generasi bangsa Indonesia.
MERDEKA! Kata itulah yang menjadi roh dan jiwa segala tindakan. Sekali lagi, guru haruslah merdeka memilih bahan mengajar, merdeka dalam menentukan media belajar, dan merdeka dalam membawa murid ke p[intu tujuan pendidikan. Namun, merdeka bukanlah bebas dengan cara hewani melainkan merdeka yang teruji dan terukur. Selamat memerdekan diri. Hidup Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar