Banyak guru yang main tangan, menempeleng, mencubit, memukul, dan menyakiti siswa gara-gara siswa membantah dan melawan guru. Ujung-ujungnya, guru tersebut dipermasalahkan dan terkena pasal UU Perlindungan Anak. Guru main tangan seperti itu sudah tidak tahu lagi bagaimana cara lain selain main tangan. Guru tersebut berteriak atau marah-marah saat siswa tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan? Marah atau memukul siswa bukanlah solusi yang tepat lebih baik guru menerapkan disiplin untuk siswanya.
Siswa seringkali bertingkah di meja kelas, menolak disuruh mengerjakan soal atau susah diatur di kelas. Tapi marah-marah bukanlah penyelesaian yang baik, karena tidak akan membuat siswa menghargai guru dan menurutinya. Penting bagi guru untuk menentukan dan mengajari siswa hal apa saja yang bisa diterima serta hal apa saja yang tidak dapat diterima, menetapkan batasan-batasan tapi tetap membuat siswa merasa nyaman.
Sayangnya banyak guru yang tidak konsisten dengan keputusannya, terkadang guru membiarkan siswanya melakukan kesalahan tapi di lain waktu menjadi ekstra keras saat siswa melakukan kesalahan yang sama. Mengajarkan disiplin pada siswa memang pekerjaan yang sulit, tetapi jika hal ini berhasil dilakukan, kepuasan besar akan dirasakan oleh guru.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan guru untuk menerapkan kedisiplinan itu, antara lain:
1. Pilihlah strategi yang tepat.
Buatlah strategi yang tepat dengan menerapkan batasan yang jelas serta konsekuensi yang harus diterima siswa jika melanggar batasan tersebut. Batasan itu dapat dibuat melalui kontrak belajar pada pertemuan awal.
2. Gunakan kontak mata.
Jika siswa melakukan suatu kesalahan atau tidak mau menurut, tidak perlu berteriak atau marah-marah, tetapi cukup menatap mata siswa dan dengan sendirinya dia pasti sudah mengerti.
3. Berhenti mengomel.
Cukup berikan instruksi yang jelas pada siswa, jika tidak mau menuruti berikan konsekuensi yang sudah disepakati bersama.
4. Beri tanda penghargaan.
Buatlah peraturan apabila siswa dapat berlaku disiplin akan mendapatkan penghargaan seperti bintang. Setiap akhir minggu jumlahkan berapa bintang yang telah didapatkan siswa dan beri penghargaan yang lebih tinggi lagi.
5. Istirahatkan diri.
Jika guru tidak bisa menahan diri, menjauhlah dari siswa dan biarkan menenangkan diri terlebih dahulu agar tidak meluapkan kemarahannya pada siswa dengan mengomel atau berteriak bahkan memukul.
6. Diskusikan segala sesuatu dengan siswa.
Jika siswa sudah cukup mengerti untuk diajak berbicara, maka ajaklah siswa untuk terlibat dalam menetapkan segala macam peraturan yang akan dibuat.
Apapun strategi yang akan digunakan dalam menerapkan disiplin pada siswa, hal yang paling penting adalah guru harus tetap konsisten. Jika tidak konsisten, siswa akan menjadi bingung apa yang sebenarnya diinginkan oleh gurunya. Kadang pola di atas susah dilaksanakan karena persepsi guru yang tidak berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar