Ratusan guru Pacitan, terutama guru yang menangani UN, diuji kompetensinya melalui tes esai. Uji kompetensi itu mengangkut pengukuran kemampuan dasar akademis masing-masing guru sehingga diketahui titik kelemahan akademisnya. Tes esai itu berlangsung pada Sabtu, 28 November 2009 di berbagai sekolah di Kota Pacitan.
Uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan bekerja sama dengan Unesa (Universitas Negeri Surabaya) itu berlangsung dengan lancar. Selama tiga jam, para guru mencermati soal kompetensi bidang studi masing-masing. "Saya kaget dengan soal esai karena sebelumnya beredar isu bahwa soal yang diujikan berbentuk pilihan ganda", ujar Suyadi, salah satu guru bahasa Indonesia SMP. Menurut Suyadi, guru yang baru mutasi dari Ponorogo itu, justru dengan esai kemampuan kita benar-benar diuji. Selama ini, guru tidak biasa mengeksplorasi keilmuan yang dimiliki dalam berbagai bentuk. "Kali ini, para guru ditantang untuk mengeksplorasi diri melalui tes esai itu", ujarnya.
Uji kompetensi itu tentu akan sia-sia jika tidak ada kelanjutannya. Untuk itu, dinas harus menindaklanjuti hasil uji kompetensi dengan peta kompetensi guru. Selanjutnya, peta kompetensi itu menjadi dasar untuk pelatihan para guru. Yang mendapatkan skor rendah perlu ditingkatkan kompetensinya melalui berbagai pelatihan yang serius. Kemudian, hasil uji kompetensi juga dapat digunakan sebagai dasar mutasi guru sehingga kemampuan guru dapat merata di semua lokasi sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar