Senin, 09 November 2009

Ciri Dasar Anak dan Cara Mengajarnya di PAUD

Oleh Suyatno

Banyak guru yang tidak paham tentang perkembangan anak sejak 0 tahu. Yang mereka paham hanyalah cara mengajarkan materinya. Anak usia 0 tahun sampai 7 tahun merupakan sosok yang berada di usia emas karena perkembangan fisik dan nonfisiknya sangat kuat dan dinamis. Jean Piaget melakukan penelitian yang mendalam tentang perkembangan kognitif anak usia tersebut. Dia menyebut usia-usia sejak lahir sampai 2 tahun sebagai masa intelegensi sensorimotor. Pada masa ini, anak tidak "berpikir" secara konseptual. Dia belajar terutama melalui indra-indranya. Anak-anak usia 2 hingga 7 tahun berada di tahap perkembangan yang disebut oleh Piaget "preoperational thought". Tahap ini ditandai dengan perkembangan bahasa dan kemampuan untuk mengelompokkan atau mengategorikan, tetapi anak tidak memahami mengapa atau bagaimana suatu benda bisa memiliki lebih dari satu klasifikasi.

Pengalaman-Pengalaman Sensoris (Kepekaan)
Seorang anak bergantung pada pengalaman-pengalaman kepekaan dan fisik. Dia belajar melalui benda-benda yang dilihat, didengar, dicium, dirasa, dan disentuh. "Ini menandakan bahwa anak-anak memunyai kebutuhan untuk bergerak dan berbicara. Mereka belajar dengan menggali secara aktif dan mengoordinasikan informasi yang diterima dari berbagai kepekaan yang dirasakan.

Pembelajaran di PAUD perlu menyediakan berbagai pengalaman-pengalaman kepekaan. Untuk mendengarkan, anak-anak ini perlu melihat, merasakan, mencium, dan menyentuh. Ketika guru mengatakan kepada anak untuk, "Jangan sentuh", sebenarnya guru menghalangi mereka untuk mengalami pembelajaran. Lingkungan pembelajaran di usia dini seharusnya membolehkan anak untuk menyentuh.

Pengulangan
Memori (ingatan) merupakan suatu fungsi intelegensi yang terbentuk ketika anak tumbuh. Memori jangka pendek muncul ketika anak berusia dua tahun. Memori yang terbatas melalui pengulangan merupakan hal penting untuk dipelajari; rutinitas yang sama, cerita yang sama, lagu-lagu yang sama, orang-orang yang sama. Aspek-aspek yang sama ini penting untuk anak-anak kecil. Biasanya guru yang mengajar anak-anaklah yang bosan terhadap pengulangan ini. Sedangkan anak-anak itu sendiri tumbuh melalui pengulangan ini.

Rentang Perhatian yang Terbatas
Rentang perhatian seorang anak sama terbatasnya dengan memori mereka. Pada umumnya anak usia 1 tahun memiliki rentang perhatian 1 menit. Ini berarti anak usia 2 tahun memiliki rentang perhatian selama 2 menit. Apa yang bisa dicapai dalam rentang waktu itu? Cerita-cerita untuk anak harus singkat, tetapi cerita yang sama bisa diulang beberapa kali.

Pemikir Apa Adanya (Literal)
Ketika anak beralih dari tahap sensorimotor ke tahap preoperational perkembangan mental, pola pikir mereka apa adanya (literal), konkret. Simbol-simbol tidak tepat digunakan untuk mengajar anak-anak kecil. Anak-anak harus belajar dengan pemahaman yang literal, konkret, dan kosakata sederhana yang sesuai dengan tingkat intelektual dan spiritual.

Kita bisa lebih menantang seorang anak dengan memperkaya secara horisontal (dengan menguraikan apa yang telah diketahui oleh anak-anak) daripada akselerasi vertikal (dengan mengenalkan konsep yang benar-benar baru dan abstrak).

Sifat Ingin Tahu
Anak-anak terkenal dengan keingintahuan mereka. Seperti yang sudah diungkapkan di atas, "mengapa" adalah kata favorit dalam kosakata anak prasekolah. Sering kali seorang anak meminta "tujuan" dari sesuatu selain penjelasan yang rinci. Seorang anak yang menanyakan pertanyaan yang sangat mendalam jarang menginginkan jawaban yang seperti tersebut. Elkind menunjukkan bahwa seorang anak memiliki kemampuan verbal yang jauh melebihi pengetahuan konseptualnya. Dengan kata lain, anak terlihat lebih pintar dari yang sebenarnya.

Belajar Melalui Permainan
Kegiatan bermain dan belajar berkaitan dan tersedia permainan-permainan tertentu yang bisa digunakan untuk gaya belajar tertentu. Permainan merupakan suatu kegiatan yang membuat seorang anak benar-benar bersenang-senang dengan aktif. Guru harus segera menyadari bahwa yang paling banyak terjadi dalam lingkungan belajar anak adalah bermain: menyusun balok, merawat boneka, berkreasi dengan tanah liat, bermain bola.

Belajar Terbaik Sesuai dengan Perkembangan Mereka
Mungkin seperti yang disampaikan oleh orang lain, Elkind telah mengingatkan kita terhadap bahaya memburu-buru anak pada masa kanak-kanaknya. Dalam bukunya tentang pendidikan prasekolah, dia menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah suatu perlombaan. Guru harus memberikan lingkungan yang kaya dan merangsang anak, dan pada saat yang sama, lingkungan itu juga hangat, penuh kasih, dan mendorong prioritas pembelajaran. Dalam lingkungan yang mendukung, tanpa ada tekanan, anak merasa sangat aman, harga diri yang positif, dan antusiasme yang panjang untuk belajar.

Tidak ada komentar: