Jamda Jatim 2009, yang semula berlangsung di akhir Desember 2008, menapaki tahap sibuk karena saat ditulis ini, pelaksanaan kurang sehari. Di lokasi Jamda Jatim 2009, sore hari, dua hari sebelum pelaksanaan, terdengar suara kru penataan lahan memetakan lokasi tenda peserta. Kemudian, di Surabaya, tepatnya di Unesa, terlihat para pandega bersimulasi kegiatan karena mereka akan menjadi panitia kegiatan tantangan. Malam harinya, para penggalang yang akan menjadi peserta, tepatnya Sabtu Malam, sudah berada di kwarcab untuk pengecekan terakhir keberangkatan. Semua itu pertanda bahwa Jambore Jatim 2009 ini benar-benar menyedot banyak perhatian dan memberikan kesibukan bagi siapapun yang terlibat.
Jambore adalah hal biasa, tentu, bagi mereka yang pernah turut serta dan sekarang sudah menginjak di usia pekerja atau dewasa. Namun, bagi peserta, jambore merupakan wahana baru dalam menimba pengalaman. Bisa jadi, bagi penggalang, Jamda merupakan pengalaman pertama dalam membuka kesempatan pikiran, sikap, dan keterampilan yang bersinggungan dengan alam dan situasi kepramukaan. Oleh karena itu, siapapun yang terlibat dalam pelaksanaan Jamda 2009 ini, harus mengemas perannya dengan mantap agar dapat dipetik hasilnya bagi perkembangan anak-anak.
Jambore bersifat strategis bagi masa depan anak-anak karena memori pengalaman berjambore akan menjadi fondasi dalam pengalaman di masa depan. Untuk itu, bidang kegiatan, sebagai fasilitator kegiatan, harus menyiapkan menu kegiatan dengan mantap. Tidak saja sekadar menyajikan kegiatan, bidang giat dutuntut untuk menindaklanjuti kegiatan dengan cara merefleksikan secara langsung kegiatan yang telah dilaksanakan. Dengan begitu, peserta akan mendapatkan simpanan memori kuat tentang kegiatan positif jambore ini.
Semoga sukses dan harus sukses. Salam Pramuka!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar