Sabtu, 10 Januari 2009

Guru di Mata Mbok Siti (37)

Jalan bebatuan dan tidak rata di depan rumah Mbok Siti, yang posisinya setelah melewati halaman luas, ramai sekali kendaraan lalu-lalang. Ada pejalan kaki, sepeda, sepeda motor, dokar, colt, truk, dan bus. Aku sempat pula memperhatikan kendaraan itu. Tiba-tiba Mbok Siti berujar saat kami duduk di tikar kuno di teras rumah, "kendaraan itu beraneka macam menurut peruntukkannya". "Maksudnya apa Mbok?", tanyaku. Kendaraan itu bersifat bebas pakai bergantung tujuan kita ke mana dan untuk apa. "Andai kita akan menyeberang sungai, kita perlu jalan kaki. Bus, Truk, dan sejenisnya tidak diperlukan", jawabnya. Andai banyak orang, dengan tujuan jauh, dan jalan lebar, seseorang akan memerlukan bus.

Begitu pula, dalam pembelajaran, tentu banyak kendaraan yang digunakan guru untuk pembelajaran, yang biasanya dinamakan strategi atau metode. Sifat strategi bebas pakai bergantung tujuan pembelajaran ke mana dan untuk apa. "Jadi, guru tidak perlu mendewakan satu metode pembelajaran lalu memberhalakan metode lain", kata Mbok Siti dengan jelas. Guru itu pengguna teori belajar bukan pengikut. Oleh karena pengguna, guru bebas memilih teori belajar apa yang digunakan. "Bukankah begitu, Mbok?", jelasku. "Tepat sekali, anakku", tukas Mbok yang murah senyum itu.

Tidak ada komentar: