Jumat, 30 Januari 2009

Guru di Mata Mbok Siti (39)

Sandal jepit yang aku pakai ini, baru pertama aku injakkan di pelataran Mbok Siti, yang sebelumnya, aku selalu bersepatu. Aku agak kikuk karena takut tidak menghormat Si Mbok yang sangat wibawa itu.

"Wah, bagus sekali sandalmu, anakku", tanya Mbok yang murah senyum itu. Aku kikuk. Lalu aku jawab dengan enteng, "Hanya sekali ini pakai sandal Mbok". "Janganlah sekali-kali kamu minder pakai alas kaki sandal atau alas apapun", jawab simbok kalem. Bagi kehormatan seseorang, sandal atau sepatu tidak penting. Yang terpenting adalah jiwa dan hatinya. Semua pakaian, sandal, atau yang melekat dalam tubuh hanyalah luarnya.

Guru juga begitu, janganlah memandang siswa dari luarnya. "Pandanglah siswa dari jiwa dan hatinya", kata Mbok Siti. Jiwa anak termata indah kalau dipandang dan akan lebih indah kalau dibangun berdasarkan potensinya. Hati anak adalah hati yang terindah dari hati yang ada. Buatlah keindahan jiwa dan hati anak-anak menjadi keindahan hidupnya kelak.

Tidak ada komentar: