Dalam kunjungan ke empat negara itu, 4-16 Juni 2011, delegasi UI menandatangani MoU dengan Universitas Pantheon Sorbonne (Paris 1), Universitas Pierre et Marie Curie (Paris 6), Universitas Le Havre, Universitas Toulouse, Inalco Paris, Universitas Paul Sabatier, Toulouse (Perancis), Universitas Darmstadt, Universitas Braunschweig, Universitas Duisburg, Universitas Essen (Jerman), Universitas Politecnico de Milano, Universitas Roma tor Vergata, Universitas Sapienza, Universitas Napoli (Italia), dan Universitas Complutence de Madrid (Spanyol).
Delegasi UI terdiri dari Rektor UI Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Bambang Sugiarto, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Dr. Bambang Wibawarta, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Dr. Bambang Irawan, Direktur Umum dan Fasilitas Dr. Dhonanta Dhaneswara dan Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan UI Devie Rahmawati, M.Hum
Kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk membuka peluang kerjasama pendidikan, diplomasi budaya, pertukaran dosen dan mahasiswa serta kerja sama riset antar universitas di empat Negara dan peluang menambah devisa bagi Indonesia.
Kehadiran delegasi UI bertujuan membuka keran kerja sama bagi seluruh universitas di Indonesia. Dalam kerja sama antara UI dan Universitas Toulouse, Perancis, UI mengirim 70 mahasiswa doktor yang merupakan mahasiswa UI yang berasal dari berbagai politeknik di Indonesia. Mereka menempuh pendidikan doktor di UI untuk dual degree program. Tak hanya itu, UI juga akan mengirim 20 mahasiswa doktor ke berbagai universitas lain di Perancis. Tahun 2011 ini UI juga mengirim 76 mahasiswa doktor ke Universitas di Eropa (Jerman, Inggris, Belanda, Itali, Spanyol, Rusia) Amerika dan Asia (Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru) .
UI juga merintis program Fast Track, di mana para mahasiswa sarjana UI dapat langsung menempuh program doktor di Universitas di Jerman dan Perancis dalam waktu 3 tahun. Sehingga dalam usia 23 – 25 tahun, para mahasiswa Indonesia sudah menyandang gelar doktor. Sebagai ilustrasi, di Israel, per 50 penduduk terdapat 1 orang doktor. Sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten akan sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, dalam upaya turut membangun peradaban Asia yang maju di masa datang.
Dengan ditandatanganinya payung kerja sama (MoU) dengan universitas-universitas tersebut, Indonesia berpeluang menambah devisa negara dengan hadirnya para dosen dan mahasiswa asing ke Indonesia. Total mahasiswa asing di UI saat ini ialah sejumlah 1000 mahasiswa. Tahun depan UI menargetkan pertambahan hingga 2.000 mahasiswa asing.
Tahun 2011 ini, 20 mahasiswa dan dosen arsitektur dari Universitas Politecnico de Milano, Itali mengirim untuk melakukan workshop dan riset kolaboratif dengan departemen arsitektur di Fakultas Teknik UI selama 1 bulan di Indonesia.
Kerja sama lainnya yang akan terus dikembangkan ialah, program summer school oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya yang diikuti oleh 50 – 100 peserta dari berbagai Negara di Asia dan Eropa untuk durasi 2 hingga 3 Bulan studi di Universitas Indonesia.
Dengan kerja sama pendidikan ini, jumlah konferensi internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia, khususnya UI, diharapkan akan meningkat. Setiap tahunnya UI menyelenggarakan kurang lebih 50 seminar dan konferensi berskala internasional yang menghadirkan lebih dari 1000 peserta dari Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, Cina, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand dan sebagainya.
Kerja sama penting lainnya yang terus dirintis oleh UI adalah melakukan diplomasi budaya di berbagai Negara dengan membentuk Indonesian Studies (program studi) atau Indonesian Center (pusat riset) di 4 negara tersebut. Melalui program studi dan pusat riset tersebut, masyarakat Jerman, Perancis, Itali dan Spanyol akan mengenal lebih jauh tentang masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Kerjasama budaya ini dibuka di antaranya di Inalco, Perancis; Universitas Napoli, Itali; Universitas Humbolt, Jerman.
Di Universitas Le Havre, Perancis, akan ditawarkan program master dengan spesialisasi Indonesia. Dalam program master ini, para peserta dari Negara lain diwajibkan untuk melakukan riset di Indonesia dan menguasai bahasa Indonesia.
Kunjungan Rektor UI ke Eropa ini merupakan undangan dan biaya pemerintah Perancis. Hal ini terkait dengan tingginya angka dosen UI yang akan menempuh studi di Eropa, khususnya Perancis dan Jerman. Hal yang membanggakan ialah, dosen dari Indonesia, khususnya UI banyak yang merupakan dosen di Universitas di Eropa. Ada 464 dosen UI yang melakukan riset dan mengajar di universitas mitra UI di negara lain.
Pertemuan di 15 Universitas tersebut, tidak lepas dari dukungan besar pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional dengan skema beasiswa yang luas, sehingga membuka peluang para dosen UI menempuh studi master dan doktor di Luar Negeri.
Peran Kedutaan Besar RI (KBRI) di Perancis, Jerman, Spanyol dan Itali sangat besar dalam memfasilitasi dan mendorong kerjasama yang luas dengan universitas patner di luar negeri. Selain kunjungan ke berbagai universitas, delegasi UI difasilitasi oleh KBRI di Perancis, Spanyol dan Itali untuk bertemu dengan wakil dari universitas lain di luar universitas yang dikunjungi, untuk memperluas kerjasama pendidikan. Tahun 2010 UI memiliki 149 kerjasama pendidikan internasional aktif dengan 26 negara di dunia.
Kerja sama yang dirintis oleh UI ini tidak hanya diperuntukkan bagi para mahasiswa UI. Kerjasama ini terbuka juga bagi universitas lain di Indonesia. (Sumber: Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar