Jumat, 10 Juni 2011

Pancasila Menjadi Mata Pelajaran Sendiri dan Terpisah dari Mata Pelajaran Kewarganegaraan


Tahun 2012 dipastikan Pancasila menjadi mata pelajaran tersendiri yang terpisah dari PKN. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) saat ini tengah sibuk membahas kurikulum mata pelajaran Pancasila. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdiknas, Mansyur Ramli menjelaskan, pembahasan tersebut difokuskan pada substansi Pancasila itu sendiri. Pancasila akan menjadi mata pelajaran tersendiri, yang terpisah dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
“Nah kalau sebelumnya itu kan nilai-nilai Pancasila atau substansi Pancasila itu ada di dalam mata pelajaran PKN. Sekarang ini kita memikirkannya kembali seperti yang dulu, yakni khusus  mengajarkan pelajaran Pancasila,” ungkap Mansyur di Jakarta, Kamis (2/6).
Dijelaskan, penyiapan  mata pelajaran Pancasila ini dilakukan karena bersamaan dengan momen perbaikan seluruh kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Saat ini juga sedang dirancang beberapa mata pelajaran secara nasional, seperti Pancasila, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. “Sedangkan selebihnya itu, akan diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan,”  ujar Mansyur.
Fokus pelajaran Pancasila nantinya diarahkan untuk upaya mereaktualisasikan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan situasi yang terjadi sekarang. “Itu juga suatu amanat Presiden RI yang menyatakan bahwa nilai-nilai Pancasila itu sesuai dengan tiap jaman tetapi harus kita reaktualisasi sesuai dengan situasi dan  jaman yang kita hadapi sekarang ini. Intinya, tetap lima sila, dan nilai-nilainya juga sama. Tapi dalam nilai-nilainya itu akan dikaitkan dengan kondisi global. Misalnya, persaingan dan lain-lainnya,” terang Mansyur.
Mengenai nama mata pelajaran tentang Pancasila itu hingga saat ini juga belum dapat ditentukan. Pasalnya, lanjut Mansyur, sampai sekarang pembahasan mengenai pelajaran Pancasila tersebut belum selesai. Kemungkinan besar, substansi dari Pendidikan Kewarganegaraan dikeluarkan sebagian, lalu ditambahkan dengan substansi Pancasila yang lebih banyak di dalam satu mata pelajaran. “Intinya, PKN masih tetap ada. Namun arus yang kuat saat ini adalah bahwa kita ingin ada satu mata pelajaran Pancasila,” imbuhnya.
Penyiapan mata pelajaran Pancasila ini dipastikan akan selesai pada tahun ini dan mulai diajarkan pada tahun depan. Nantinya akan dibedakan di setiap jenjang pendidikan. Hal ini menurutnya, agar ada suatu sifat berkelanjutan di dalam proses pembelajaran Pancasila.
“Di setiap jenjang tentunya akan dibedakan, supaya terjadi suatu continuing, sehingga jangan berulang-ulang terlalu banyak. Misalnya SD, muatannya apa, dasar-dasarnya apa. Sedangkan SMP seperti apa, dan seterusnya. Jadi, kita berharap mata pelajaran Pancasila ini akan lebih mengarah pada metode yang membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai dan mengamalkan sila-sila Pancasila. Jadi, kami akan mengurangi hafalan, walaupun tetap ada yang harus dihafal. Misalnya menghafal lima sila Pancasila. Tahun ini akan dirampungkan,” kata Mansyur. (sumber: jpnn)

Tidak ada komentar: