Kamis, 12 Juni 2008

Andakah Guru yang Menyesakkan Dada Siswa?

Jangan dianggap tidak terjadi apa-apa manakala siswa terdiam seribu bahasa saat guru di kelas. Bisa jadi, mereka memendam rasa dan memendam sesak dada gara-gara guru sangat menjengkelkan. Siswa tidak akan berani berkomentar langsung karena enggan, takut, atau super pasif. Guru biasanya juga tidak tahu kalau kelas yang dimasukinya penuh dengan sesak dada dan memendam rasa. Bahkan, banyak guru yang menganggap kelas diam sebagai keberhasilan mengajar.

Ada guru yang disukai siswa dan banyak pula yang dibenci siswa. Dampaknya, guru yang disukai siswa selalu mengakibatkan materi pembelajaran diserap dengan sempurna. Sebaliknya, guru yang dibenci siswa tidak menyebabkan materi diterima dengan baik oleh memori siswa. Bagi siswa, guru yang menyesakkan dada selalu menjengkelkan kalau harus diajak bekerjasama.

Berikut ini, ciri-ciri guru yang menyesakkan dada siswa. Tentunya, setelah membaca uraian di bawah ini, guru diharapkan segera berubah agar disukai siswanya.

Guru Penindas
Guru tipe ini punya hobi "menindas" siswa dengan dalih kekuasaan. Tak jarang, ia memerintah siswa semaunya.

Guru Detail
Guru detail suka terlalu berlebihan dalam memperhatikan detail, sehingga malah mengurangi efektivitas. Biasanya, mata melotot lama mengamati siswa satu per satu. Kacamata dimelorotkan penuh curiga. Ibaratnya, guru seperti singa mengendus kambing di hutan.

Guru Perfeksionis
Jika ada sesuatu yang tidak sempurna, guru ini akan uring-uringan. Standar kinerjanya biasanya memang tidak realistis, tak seperti guru lain. Ada suara cekikikan sedikit saja langsung tersinggung. Kelas harus terlihat bersih. Seragam siswa harus rapi semua, dan harus, harus, harus yang lainnya. Bahkan, guru yang satu ini sangat tidak rasionalistis seperti hidup di bumi.

Guru Gunung Es
Perubahan, sekecil apa pun, dapat membuat Si Gunung Es kesal. Si satu ini memang tak suka perubahan. Ia suka status-quo. Hal baru tidak pernah disinggung sedikit pun. Siswa harus berpedoman pada buku yang dipelajari. Kalau melenceng sedikit saja, dia marah meskipun siswa memberikan bukti autentik.

Guru Perajuk
Guru jenis ini tak jarang menolak tugas yang dibebankan padanya, jika ia merasa tugas itu bukan bagian dari tugasnya. Suka protes meskipun tidak tahu apa-apa. Kelas sangat gampang ditinggalkannya hanya masalah sepele.

Guru Penyebar Gosip
Guru akan merasa menjadi orang penting saat cerita yang ia sampaikan dan besar-besarkan membuat orang-orang di sekitarnya bereaksi. Omongnya segudang dengan bumbu gosip sangat adiktif. Saat di kelas, guru banyak membual sedikit materi pelajaran.

Guru Pesimistis
Seorang pesimis menganggap kelas atau bahkan dunia sebagai tempat yang tidak nyaman. Apa pun yang dikerjakan orang lain, ia merasa tak akan menciptakan perubahan baginya. Dia selalu merasa kalah sebelum berjuang. Guru semacam ini tidak pernah yakin kalau siswanya mampu melakukan sesuatu.

Guru Kanak-Kanak
Tingkahnya memang masih seperti anak-anak yang tak beroleh mainan yang ia inginkan. Ngambek, menarik diri, dan akhirnya menangis. Siswa menjadi tumpuan tangisannya.

Anda GURU YANG MANA? Semoga Anda tidak menjadi guru yang menyesakkan dada siswa. Caranya, selalulah banyak berdiskusi, membaca, bersahabat dengan anak, dan sering melakukan refleksi diri.

Tidak ada komentar: