Jumat, 05 Februari 2010

Wayang, Keris, dan Batik Indonesia Bersertifikat Dunia (Unesco)

Bangsa Indonesi perlu bangga karena warisan budaya tak benda yakni wayang, keris, dan batik mendapatkan pengakuan dunia melalui Unesco. Tentunya, pengakuan itu terus dijaga melalui apresiasi karya melalui segala bidang, termasuk pendidikan di sekolah. Satu sertifikat lagi, yakni "Best Practices" untuk upaya pelestarian warisan budaya tak benda melalui pelatihan batik juga diberikan. Keempat sertifikat tersebut diserahkan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dari Unesco kepada Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono untuk kemudian diserahkan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di Kantor Kementerian Kesra, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat, 5 Februari 2010.

Dalam acara penyerahan sertifikat tersebut juga hadir Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu serta Ketua Harian Indonesia untuk UNESCO, Arif Rahman, dan perwakilan Menteri Pendidikan Nasional. Dalam sambutannya, Marty Natalegawa mengatakan, keempat sertifikat UNESCO tersebut merupakan penghargaan dari dunia yang hanya akan diberikan jika ada kesungguhan dari bangsa untuk menjaganya. Dikatakan Marty, warisan budaya Indonesia merupakan soft power Indonesia.

"Kami kementerian luar negeri akan terus mengedepankan kekayaan budaya Indonesia, soft power Indonesia ke dunia," ujarnya. Hal senada dikatakan Menko Kesra Agung Laksono. Selaku penerima sertifikat dia mengatakan, warisan budaya yang diakui harus dijaga dan diwariskan. Selain itu juga harus dipikirkan bagaimana warisan tersebut membawa manfaat bagi pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. "Jika tidak dijaga, bisa saja sertifikat itu dimabil kembali," ujar Agung Laksono.

Pemerintah melalui Kementerian Kesra akan membentuk Kelompok Kerja Warisan Dunia untuk menangani situs warisan dunia dan mata budaya tak benda (Sumber: Kompas.com)

Tidak ada komentar: