"Lihatlah gelas itu anakku", ajak Mbok Siti kepadaku. Aku melihat gelas itu lama sekali. Tiba-tiba, Mbok Siti melanjutkan, "gelas itu menemukan fungsinya setelah diisi air yang cukup". "Maksudnya Mbok?", tanyaku lebih lanjut. "Maksudnya, gelas itu dibuat untuk memberikan fungsi dan manfaat" jawab Mbok Siti yang masih tajam penglihatannya. Jika tidak ada manfaatnya, pembuatan gelas akan sia-sia meskipun tetap dinamakan gelas. Gelas yang tidak ada itu pastilah dinamakan gelas kosong. Lama-kelamaan, karena kosong terus-menerus, gelas itu akan tidak dinamakan gelas lagi melainkan benda yang tidak berguna. Ujung-ujungnya, gelas itu akan dibuang.
"Guru haruslah seperti gelas yang bermanfaat", jelas Mbok yang suka makan dengan nasi yang sangat sedikit itu. Jangan mau dinamakan guru jika guru tidak ada isinya. Isi gelas guru tentunya air yang mampu menyegarkan siapapun yang menyeruputnya. Air dalam gelas guru harus selalu tergantikan agar dinikmati sepanjang masa ketika siswa kehausan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar