Kita semua pada hakikatnya berada dalam kondisi
belajar meskipun era bersekolah atau berkuliah telah lewat. Bukankah
belajar itu sepanjang hayat? Kapan pun, di mana pun, orang harus
senantiasa belajar untuk menjadi lebih baik. Lihat saja, pemain
sepakbola profesional, Messi, Rodaldo, dan yang lainnya, meskipun
gajinya tinggi, setiap akan bertanding, mereka selalu belajar melalui
pelatihan menjelang pertandingan.
Dalam belajar, tentu, kita semua memerlukan guru yang hebat agar nilai belajar kita meningkat. Berikut ini tips untuk memilih guru agar kita hebat.
(1) Pilihlah guru yang lebih pintar dari kita. Jangan memilih guru bodoh atau sama pintarnya dengan kita. Jika ingin belajar menata rumah, carilah guru yang pintar menata rumah. Kalau ingin belajar menata hati, pilihlah guru yang pintar menata hati. Begitulah seterusnya. Dia harus lebih pintar dari kita.
(2) Pilihlah guru yang kaya metode dan media. Guru yang kaya metode dapat menentukan sebatas apa dia mengajari kita. Cara dia mengajar selalu melihat kondisi, situasi, dan arah materi yang akan disampaikan. Jika kita sedang sedih, guru akan menggunakan metode yang mampu menghibur tanpa menambah kesedihan. Jika kita dalam suasana kantuk, guru dapat memilih metode yang membuat kita segar dalam belajar.
(3) Pilihlah guru yang mempunyai kehormatan. Guru yang mempunyai kehormatan selalu menjaga situasi belajar. Dia tidak akan pernah menceritakan siswanya ke orang lain tentang keburukan kita belajar. Rahasia siswa dipegang betul oleh guru hebat. Dia selalu hormat kepada siswanya. Dia tidak membeda-bedakan derajat siswa. Dia tidak akan pernah berbuat senonoh dengan siswanya.
(4) Pilihlah guru yang sabar. Guru sabar selalu sadar kalau siswa belum bisa. Dia tidak akan marah meskipun siswa salah menerapkan. Kesalahan siswa dibenarkan dengan sabar.
(5) Pilihlah guru yang suka membimbing. Guru yang suka membimbing akan selalu setia mendampingi sampai siswa bisa. Pembimbingannya selalu berguna dan mudah dipahami.
(6) Pilihlah guru yang dapat dipercaya. Guru yang demikian itu mampu menakar problematikan siswanya. Dia mengukur batas materi yang harus diterima siswanya berdasarkan usia, pengalaman, kapasitas, dan perilaku siswanya. Ibarat dokter yang mengerti takaran obat yang dipercaya oleh pasiennya, guru juga harus dipercaya atas resep ucapannya.
Belajar yang baik harus mampu menyadari bahwa guru memegang peran penting. Meskipun autodidak, bukan berarti, keberadaan guru tidak ada. Buku itu guru kita. Alam itu guru kita. Pengalaman itu guru kita. Hanya saja, kita tidak menyadarinya kalau itu guru kita. Tukang becak itu guru kita asal dia mampu mengajari ilmu perbecakan dan membuat kita cepat pandai. Marilah belajar dalam dunia kehidupan ini dengan guru hebat.
Dalam belajar, tentu, kita semua memerlukan guru yang hebat agar nilai belajar kita meningkat. Berikut ini tips untuk memilih guru agar kita hebat.
(1) Pilihlah guru yang lebih pintar dari kita. Jangan memilih guru bodoh atau sama pintarnya dengan kita. Jika ingin belajar menata rumah, carilah guru yang pintar menata rumah. Kalau ingin belajar menata hati, pilihlah guru yang pintar menata hati. Begitulah seterusnya. Dia harus lebih pintar dari kita.
(2) Pilihlah guru yang kaya metode dan media. Guru yang kaya metode dapat menentukan sebatas apa dia mengajari kita. Cara dia mengajar selalu melihat kondisi, situasi, dan arah materi yang akan disampaikan. Jika kita sedang sedih, guru akan menggunakan metode yang mampu menghibur tanpa menambah kesedihan. Jika kita dalam suasana kantuk, guru dapat memilih metode yang membuat kita segar dalam belajar.
(3) Pilihlah guru yang mempunyai kehormatan. Guru yang mempunyai kehormatan selalu menjaga situasi belajar. Dia tidak akan pernah menceritakan siswanya ke orang lain tentang keburukan kita belajar. Rahasia siswa dipegang betul oleh guru hebat. Dia selalu hormat kepada siswanya. Dia tidak membeda-bedakan derajat siswa. Dia tidak akan pernah berbuat senonoh dengan siswanya.
(4) Pilihlah guru yang sabar. Guru sabar selalu sadar kalau siswa belum bisa. Dia tidak akan marah meskipun siswa salah menerapkan. Kesalahan siswa dibenarkan dengan sabar.
(5) Pilihlah guru yang suka membimbing. Guru yang suka membimbing akan selalu setia mendampingi sampai siswa bisa. Pembimbingannya selalu berguna dan mudah dipahami.
(6) Pilihlah guru yang dapat dipercaya. Guru yang demikian itu mampu menakar problematikan siswanya. Dia mengukur batas materi yang harus diterima siswanya berdasarkan usia, pengalaman, kapasitas, dan perilaku siswanya. Ibarat dokter yang mengerti takaran obat yang dipercaya oleh pasiennya, guru juga harus dipercaya atas resep ucapannya.
Belajar yang baik harus mampu menyadari bahwa guru memegang peran penting. Meskipun autodidak, bukan berarti, keberadaan guru tidak ada. Buku itu guru kita. Alam itu guru kita. Pengalaman itu guru kita. Hanya saja, kita tidak menyadarinya kalau itu guru kita. Tukang becak itu guru kita asal dia mampu mengajari ilmu perbecakan dan membuat kita cepat pandai. Marilah belajar dalam dunia kehidupan ini dengan guru hebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar